1 November 2020
Penulis —  Yulianton33

Nenek temanku

Sekarang alhamdulillah aku sudah bekerja tidak seperti dulu yang pengangguran kesana kemari gak jelas… aku bekerja pun di paksa oleh imam untuk membantunya karena dia sudah di beri amanat oleh bos untuk mengelola beberapa usaha milik nya…

Oh iya kisah ku dengan Mak Romlah sekarang aku jarang sekali bertemu dengan dia karena kesibukan aku kali ini… terakhir aku kesana waktu dia sakit itu pun sudah 4 bulan yang lalu… libur pun aku gunakan untuk istirahat di rumah yaitu tidur karena ternyata lelah sekali bekerja itu…

Kurang seminggu lagi lebaran dan aku di beri libur 2 Minggu.. Alhamdulillah bisa buat istirahat melepas lelah bekerja… puasa ku bolong bolong hehe… maklum panas sekali dan tau sendiri kan anak muda..

Tak terasa akhirnya lebaran juga. saling memaafkan satu sama lain.. kali ini aku berencana kerumahnya imam sekalian mengabarkan Mak Romlah Karena sudah lama tak jumpa..

Sesampainya di rumah imam ternyata imam ada di depan rumah sedang duduk sambil menikmati rokok..

“Assalamualaikum” ucapku

“Wa. alaikum salam..”

“Minal Aidin ya mam”

“Wal Faizin Ryan”

“Eh kok sendiri nenek dan kakekmu dimana”

“Ada kok didalam… sini masuk Ryan”

Lalu kami masuk kerumahnya imam aku di persilahkan duduk kemudian imam memanggil kakek dan neneknya di belakang…

Kemudian mereka berdua muncul

“Eh Ryan sudah dari tadi???” tanya kakek

“Baru datang kok Mbah”

“Gimana kerjanya ikut imam le.. enak gak” tanya Mak Romlah..

“Enak gak enak si Mbah… eh iya Mbah saya minta maaf lahir batin ya Mbah”

“Iya kami juga kalo ada salah juga minta maaf” ucap Mak Romlah.

Saat ku lihat mak Romlah ada sedikit yang berbeda perutnya membuncit karena dia waktu itu memakai gamis jadi terlihat jelas sekali…

Tak lama kemudian imam datang membawa beberapa gelas.. kemudian kami berempat ngobrol ngalor ngidul.. setalah itu tamu tamu pada berdatangan saudara saudara kakek nya imam ternyata… cukup banyak juga maklum karena orang desa..

Kemudian aku. imam dan Mak Romlah menyiapkan minuman untuk para tamu tamu itu..

Saat itu di belakang alias dapur hanya aku dan Mak Romlah saja karena imam sedang mengantarkan. Minuman ke para tamu..

Lalu kupeluk dia dan langsung meremas kedua bukit kembarnya yang besar

“Mak romlah aku kangen nih”

“Aku juga Ryan rindu sodokan kamu… tapi jangan sekarang ya bisa berabe kalo ketahuan”

“Iya mak aku paham kok”

Kemduain tangan ku di tuntun ke perutnya yang membuncit…

“Ryan Mak hamil anak kamu”

Aku mendengar itu kaget juga bercampur bahagia serta takut juga sih…

“Jadi Mak Romlah hamil ..”

“Iya Ryan ini anakmu.. Mak tak pernah ngentot kecuali dengan kamu”

“Terus Mak kalo kakeknya imam tahu gimana”

“Tenang kakeknya imam sudah tahu kalo aku hamil… aku beralasan saat itu dia mengigau dan pada masa suburku.. dan dia percaya begitu saja”

“Tapi imam tahu gak Mak”

“Imam juga tahu.. awalnya dia kaget tapi lama lama dia tahu sendiri kalo umur ku ini masih bisa hamil”

“Syukurlah kalo begitu Mak… jaga baik2 ya anak kita”

“Iya Ryan.. sudah sana nanti ketahuan malah berabe..”

“Iya mak”

Lalu aku keluar bergabung dengan para tamu itu beserta kakek dan imam…

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu