2 November 2020
Penulis —  ironcrot88

Bu Hajjah Tati

Koh Ayung lalu menempelkan ujung kontolnya ke bibir memek Bu Tati, “Apa ibu mau papi tidurin ibu?”

“Eiih…” kembali bu Tati mengeleng.

“Ibu musti panggil saya papi dulu! Baru saya masukin”

“Papi…!” Tanpa sadar bu Tati memanggil Koh Ayung dengan sebutan papi. Lalu cepat-cepat dikoreksinya “Nggak.. nggakk.”

Sambil tersenyum Koh Ayung berkata lagi, “Coba ibu bilang ibu butuh banget kontol saya! ibu udah nggak tahan pengen kontol saya!”

Dengan erangan yang makin keras karena getaran vibrator pada clitorisnya Bu Tati hanya mampu berteriak.

“Papi…!

Koh Ayung lalu menjatuhkan vibrator tadi dan langsung memajukan pinggulnya. Memek Bu Tati yang sudah basah tanpa kesulitan dimasuki seluruh kontol Koh Ayung. Tetstis Koh Ayung mengayun-ayun menampar bagian bawah memek Bu Tati, sementara Bu Tati megap-megap dengan dorongan keras Koh Ayung. Bu Tati belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan.

Teteknya terangsang saat ditindih oleh dada Koh Ayung. Ada kebingungan yang tak terjawab di dasar hatinya. Di satu sisi ia merasa terangsang dan menikmati gesekan kemaluan Koh Ayung yang belum disunat itu, di sisi lain ia sebenarnya masih sadar bahwa ia sedang disanggama oleh lelaki yang bukan suaminya.

Bu Tati hanya merasa nikmat di memeknya yang terisi penuh ketat melesak padat oleh kontol, Bu Tati hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Tanpa sadar Bu Tati berusaha menggerakan pinggulnya mengikuti irama gerakan Koh Ayung. Koh Ayung melihat Bu Tati mengerang, merintih, mengejang setiap kali ia bergerak.

Dan Bu Tati sudah mulai mengikuti gerakannya. Lalu Koh Ayung merasakan tangan Bu Tati merangkul punggungnya dan menariknya agar semakin rapat pada tubuh Bu Tati. Koh Ayung terus mengosok-gosokan kontolnya dengan clitoris Bu Tati sementara, Koh Ayung sendiri menahan orgasmenya. Semakin keras gerakan Koh Ayung, makin tidak sabar Koh Ayung buat menyakitin Bu Tati, tapi Koh Ayung sekarang ingin membuat Bu Tati orgasme terlebih dahulu.

Bu Tati semakin terangsang, sekarang wajahnya terbenam di dada Koh Ayung, memeknya berkontraksi, berusaha menahan rasa nikmat yang tidak dapat terlukiskan. Akhirnya Bu Tati tidak kuat menahan dorongan orgasme, punggungnya melengkung, matanya terbelalak, seiring dengan meledaknya orgasme di memeknya.

“Paphiiiiiiiii, aduuuuuuh, papiiii. Aaaaah. Aduuuuuuuhh, paphiiiiiii”

Koh Ayung tersenyum melihat tubuh Bu Tati terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti. Koh Ayung pun terus menggerakan kontolnya menggosok clitoris Bu Tati. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Bu Tati langsung terkulai tak berdaya. Koh Ayung mengedipkan mata pada Abdul dan memberi tanda agar Abdul mendekati meja.

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu