1 November 2020
Penulis — Chenot
Part 3
Kejadian ketika aku masuk kamar bibiku
Sudah lewat beberapa hari. Tapi, tak ada tanda2 perubahan pada bibiku.
Atau mungkin bibiku benar2 tak mengetahuinya, itu yang ada dalam pikiranku.
Besok adalah hari minggu, Sudh pasti aktifitas mingguanku adalah mencuci pakain dan seragam sekloah yg sudh kotor. Mencucinya dikali dekat sawah pinggiran kampungku.
Aku memang dididik mandiri oleh orang tuaku, aku sdh mencuci pakain sendiri sejak kelas 1 smp sampai sekarang aku kelas 3 sma, bahkan sangat jarang pakaianku dicucikan oleh orang tuaku. Apalagi untuk sekarang ini, bpk ibuku sedang merantau dijkt.
Sesaat hendak berangkat tiba2 bibiku keluar dari kamarnya.
“Eh Ndri, arep nyuci yo..”
(Eh Ndri mau nyuci ya) kata bibiku, yang ternyata juga membawa ember berisi pakaian kotor.
“Iyo bi, aku arep nyuci klambi..”
(iya bi, aku mau nyuci baju) kataku
“Oh yo wis, bareng wae bibi yo arep nyuci…”
(Oh ya udh kita bareng ya, kebetulan bibi mau nyuci baju jg).. ucap bibiku.
“Tumben bi cuciane okeh…”
(Tumben bi bnyak bngt cucianya).. tanyaku
“Iyo iki Ndri, wingi2 bibi agi males,, malah dadi okeh ngene…”
(iya nih Ndri, kemaren2 bibi lagi agak males, eh malah jadi numpuk gin).. ucap bibiku
Memang sih jarang bngt aku dan bibiku nyuci baju sama2. Tapi aku justru senang, karena aku bisa semakin dekat dengan bibiku yang badannya menurut ku aduhai ini…
“Ayo mangkat bi, selak awan,, ga garing ngko klambi ku…”
(Ayo berangkat bi, keburu siang pakaian ku ga kering nanti).. ajakku
“sek Ndri, mumpung bareng koe bibi sisan nyuci seprei yo… kan mumpung bareng koe, ewangi yo…” (sebentar Ndri, mumpung bareng kamu bibi mau nyuci sprei sekslian.. bantuin ya) ucap bibiku dengan tersenyum..
“gampang kui lah bi, andri wae sing nyuci ga popo,, bibi neng ngomah wae yo keno…” (gampang itulah bi,, andri aja yang nyuci.. bibi dirumah aja juga bisa..) jawabku dengan tersenyum pula.
“ga lah.. moso keponakan bibi dewe.. aku akeh loh,, bibi melu wae…”(ga lah,, masa keponakan bibi sendiri.. banyak ini.. bibi ikut aja) sambung bibiku.
Dan bibiku pun masuk kekamarnya lagi untuk mengambil sprei yang kotor.
Aku merasa senang karena akan berduaan dengan bibiku, ya biasanya dihari minggu kali tempat mencuci biasanya sepi.
Pov bi murni
Sudah menjadi kebiasan Andri dihari minggu adalah mencuci pakaianya.
Aku masih penasaran, apakah andri yang beberapa malam kemarin masuk kekamarku.
Sengaja beberapa hari ini aku tidak mencuci pakaian. Ya memang hari minggu ini yang ku tunggu, aku ingin mengetahui dengan caraku.. disaat mencuci dikali tentunya.
Sebenarnya bisa saja aku tanya langsung ke Andri setelah kejadian itu, tapi aku rasa itu bukan waktu yang tepat..
Pov andri
“Hayooo… malah senyum2 dewe ngono…” (hayoo… malah senyum2 sendiri gitu…) tegur bibiku pas keluar dari dalam kamarnya sambil membawa sprei..
“kelingan pacarmu yo…” (inget pacarmu ya..) tanya bibiku lagi..
“ora bi, aku ga due pacar…” (ga bi, aku blm punya pacar..) balasku dengan malu2..
“ayo slak awan…” (ayo keburu siang) ucap bibiku masih dengan senyum manisnya…
Aku dan bibi segara bergegas menuju kali yg jaraknya lumayan jauh dari rumah kami.
Dalam perjalanan aku terus memikirnan kejadian beberapa hari yang lalu, masih teringat jelas dipikiranku, betapa indah nya lekuk tubuh bibiku.
Ahirnya aku dan bibi telah sampai..
Aku segera merendam pakaian2ku, begitu jaga bibiku.
“kene Ndri, ben bibi sing ngucek sekalian… koe mmbilasi wae…” (sini Ndri, biar bibi aja yang ngucek… kamu bilasin aja) ucap bibiku..
“yo bi, ben ndang rampung… nek kawanan ngko seragamku ga garing…” (ya bi, biar cepet selesai.. kalo kesiangan nanti seragamku ga kering…) jawabku..
Posisi bibiku dekat dengan ku, bibiku hanya menggunakan daster yang berkerah agak rendah, panjangnya pun hanya sebatas lutut.
Bibiku mulai mencuci baju dengan posisi jongkok, sedangkan posisi ku adalah berdiri, ya aku pikir lebih mudah berdiri untuk mempermudah pekerjaan ku. Posisi kami hanya dibatasi oleh ember besar yang aku gunakan untuk membilas.
Badanku sudah berasa panas dingin dengan kondisi seperti ini.. bagaimana tidak…
Didepanku terpampang pemandangan yang sangat indah, tubuh bibiku yang sangat sexy…
Dari posisiku berdiri aku dapat melihat sedikit payudara bibiku yang putih itu, paha mulus yang beberapa waktu lalu ku belai2 pun, sedikit terlihat… walaupun aku blm bisa melihat ujung pangkalnya..“ohh mulus tenan paha bibiku…” dalam hatiku
Badanku pun semakin terasa panas dingin… burungku pun sudah bangun,, bahkan
Sudah terlihat menojol dari luar kolor yang ku pakai.. mungkin jika bibi melihat kearahku, pasti bibi tau kalo burung keponakanya sedang ereksi.
Bahkan kejadian berikutnya membuat burungku semangkin menegang.. ya itu terjadi ketika bibi mulai mencuci celana seragam sekolahku. Bibi mengunakan sikat untuk membersihkanya, tp karna posisi tangan bibi berada ditengah2 pahanya.. otomatis ujung psngkal pahanya pun terlihat sangat jelas olehku. Yah itulah gundukan yang kuraba waktu itu…
Pov bi murni
Aku memang sudah merencanakan hal ini.. maka dari itu aku menyuruh Andri untuk bagian membilas saja, biar dia dapat melihat seluruh tubuhku.
Dengan pakaian yang ku kenakan sekarang, pasti Andri dapat dengan mudah melihat bagian payudaraku, dan juga bagian ujung luar pahaku.
Ada sensai tersendiri yang aku rasakan,
Ada rasa senang karena ada lelaki yang meperhatikan tubuh indah ku. Setelah beberapa saat, Andri nampak terus memperhatikanku, dari payudaraku hingga kedua pahaku… tampak burung andri pun mengeras,, ya itu terlihat dari bejolan kolor ysng dipakainya..
Dan mungkin inilah waktunya… sengaja aku menggambil celana seragam andri untuk ku sikat.. karena dengan posisi ini pasti dapat melihat ujung pahaku bahkan kemaluanku yang masih tertutup cd…
Perasaanku pun semakin ikut gelisah ketika ku tahu andri begitu melotot ketika pahaku ku renggangkan…
Mungkin inilah saatnya…
Pov andri
“hayooo… ndeloki opo to… ngintipi bibi yo…”
(hayooo… liatin apa… ngintipin bibi ya…) ucapan bibi yang tiba2 mengagetkan ku…
”… o… oora ko bi…” (eeenggga… ko bi..) jawabku gugup..
“nek ora ngitip bibi.. ngopo kui jal manukmu tangi…” (kalo ga ngintip bibi.. kenapa itu burungmu bangun) tanya bibi sambil tersenyum…
“ngngapurone bi… ga sengojo…” (mmmaaaf bi ga sengaja) sambil tertunduk malu karena ketahuan mengintipnya…
“yo wis ga popo.. bibi maklum, andri kan cah nom.. wajarlah…” (ya udah gpp, andri kan anak remaja.. wajarlah..) ucap bibiku masih dengan senyumnya yang manisnya..
Kemudian ku lihat bibi melihat daeeah sekitar… ya memang, sudah hampir dipastikan jika dihari minggu kali selalu sepi..
“ndri… bibi arep teko… koe jawaben jujur yo…” (ndri.. bibi mau nanya.. kamu jawab jujur ya) tanya bibiku terlihat serius…
“ii.. iyo bi… teko opo…” (ii… iya bi… tanya apa…) jawabku dengan kaku karena ku takut bibiku marah…
“opo pas mbengi wingi2 kae, koe mlebu kamar bibi…” (apa pas malam kemaren2 itu, kamu masuk kamar bibi…) tanya bibiku…
Jeggggerrrr… bagai disambar petir rasanya aku ditanya seperti itu oleh bibiku… apa mungkin dia tau perbuatanku…
“ngngapuro… bi… a… aku…” (mmmaaf bi… a… aku…) hanya itu yang mampu keluar dari mulutku…
Posisiku kini sudah terduduk disamping bibiku…
Malu.. dan malu… itulah perasaanku saat ini…
Beberapa saat kemudian kurasakan tangan bibi meraih kadua tanganku dan menggenggamnya… aku masih diam dan tertunduk karena takut bibi akan marah karena perbuatanku…
“hemm… bibi ora nesu Ndri… yo wajar nggo remaja sak umurmu kepengen lewih ngerti karo wong wedok…” (hemmm… bibi ga marah ndri… ya wajar buat remaja seumuranmu ingin lebih tau tentang perempuan…) ucap bibiku dengan tersenyum dan terus memegang erat kedua telapak tanganku.
Lama kami saling terdiam.. aku juga tidak tau apa yang harus kulakukan..
“koe ganteng ndri, nggoleo pacar ben koe iso lewih ngerti wong wedok…” (kamu ganteng ndri,, carilah pacar biar kamu lebih tau tentang perempuan…) saran bibi kepadaku…
“aku isin bi, aku kan wong ngga nde.. aku ga pd…” (aku malu bi… aku kan orang ngga punya.. aku ga pd…) jawabku…
Ya selama ini aku memang belum pernah kenal yang namanya pacaran…
Aku ga tau harus berbuat apa jika dalam kondisi seperti selama ini.. tapi kurasakan wajah bibi semakin dekat denganku… dekat dan sangat dekat… kurasakan hembusan nafas bibiku… apa mungkin bibi juga bernafsu kepadaku… tiba2 saja…
”… Emmmmuuahhh… ehh…
Bibir bibi menciumku… aku kanget dan dan masih diam tak membalasnya… hingga tiba2 satu tangan bibi merangkul leher belakangku
Untuk mendekatkan wajahku kearahnya..
Dan untuk kedua kalinya bibiku kembali mencium bibirku… eemmmuahh… emmmuahhh… ahhh..
Kembali mendapat perlakuan seperti itu,, aku pun mulai membalas ciuman bibi… emmmuuah… emmmuahhh… ahhh… Itulah suara yang di timbulkan dari aktifitas kami…
Cukup lama kami saling cium… akupun baru hanya berani membalas ciuman bibi tanpa aktifitas lainya… tak terasa burungku sudah sangat tegang…
Mungkin karena kepasifanku ini, tiba2 bibi meraih tanganku yg diam… dan yang lebih mengejutkanki adalah…
Bibi mengarahkan kedua tanganku kepayudaranya… dan begitu sampai dipayudara bibi… ohhh… betapa lembut dan kenyalnya payudara bibiku… naluri laki2 ku pun seolah2 memberi perintah keotakku… sehingga aku tau apa yang harus aku lakukan selanjutnya…
Dengan posisi masih terus berciuman, aku mulai meremas secara halus kedua payudara bibiku…” sssttt ahhh…” tampak bibi mulai mendesah walaupun hanya terdengar samar2.
Tangan bibi pun kini sudah berada di atas pahaku… dan secara pelahan telah sampai di atas burungku…
Tentu aku sedikit kaget dan sempat melepas ciumanku beberapa saat…
Bibi pun tersenyum melihat reaksiku… kemudian kembali melumat bibirku… emmmmuuuacchhh… ahhh… emmmmuuaacchh…
Sekarang kami bukan hanya saling cium saja.. bibiku secara perlahan mulai menggosok burungku.. walaupun masih dari luar kolorku, tapi sensasi yang kurasakan sungguh luar biasa”… ah… ahhh…” desahku lirih…
Saling cium dan saling remas,, itulah yang sedang kami lakukan sekarang…
Nafas bibi pun kurasakan semakin memburu begitupun dengan ku…” eemmmuuahhh… emmmmuaahhh ohhh… ahhh…”
Dan tiba tiba saja…
“Kwekkkk… wekkk… wekkkk… kwekkkk wekkk weekkk…”
Aku dan bibi segera melepas ciuman kami… kita sama2 kaget… aku dan bibi pun berdiri untuk melihat daerah sekitar… kulihat ada segerombolan bebek yang sedang digembala… dan tampak pula sang pdnggembalanya, walaupun masih agak jauh dibelakang…
Untung saja bebek2 nya dulu yang sampai…
Bibi kemudian menatapku dan tersenyum…
“ayuh dirampungke nyucine..”(ayo dikelarin nyucinya..) hanya itu kata2 yang keluar dari bibiku..
Setelah sekitar 30 menit berikutnya… kita telah menyelesaikan semua cucian…
Dan dalam waktu itu pula aku tak berani berbicara apapun terhadap bibi…
Aktifitas mencuci pun selesai, aku dan bibi langsung pulang kerumah..
Sepanjang jalan aku masih saja teringat kejadian dikali tadi… baru sekalu seumur hidupku aku mengalaminya..
Ada rasa senang tapi juga ada rasa gelisah… karena libidoku yang belum tuntas.
Sesampai rumah, kulihat nenek ada dirmah, mungkin sedang cape, jd ga membantu kakek.
Kemudian aku membantu bibi untuk menjemur pakaian… kami masih sama2 diam…
Karena aku bingung, setelah menjemur pakain selesai maka ku putuskan untuk menyusul kakek di ladang, karena ku tau kakek sendiri disana…
Pov bi murni
Pertanyaan2 ku beberapa hari ini ahirnya terjawab… ya.. beberapa hari lalu memang keponakanku Andri lah yang masuk kekamarku. Tapi mungkin wajarlah namanya jg anak seumurannya memang sedang nakalnya..
Setelah selesai menjemur kulihat andri pergi tanpa pamit.. mungkin dia shok.. atau ga tau jg lah ap yang sedang ada dipikiranya… ya memang, setelah kejadian dikali tadi, aku dan andri sama2 diam.. aku juga bingung mau bicara apa…
Yang jelas sekarang ada rasa yang ingin ku tuntaskan… ya aku memang telah bercumbu dengan andri.. walau hanya beberapa saat…
Rasa ini sungguh2 menyiksaku…
Hari ini ibuku tidak keladang.. mungkin perlu istirahat…
Kubereskan ember2 yang tadi ku gunakan mencuci… setelah itu aku berniat untuk istirahat dikamarku.. kulihat ibuku juga sudah berada dikamarnya…
Didalam kamar kurebahkan tubuhku diatas kasur.. rasa gelisahku semakin memuncak ketika teringat kejadian2 tadi barusan..
Tak terasa salah satu tanganku sudah mulai meremas2 payudaraku sendiri… sambil terus teringat bahwa telah ada lelaki yang menjamahku…“ahh.. ohhh… ahhhhh…”
Dan.. sesaat kuingat bahwa ibuku sedang dirumah… aku takut jika desahan ku terdengar oleh ibuku…
Jika kulakukan dikamar mandi belakang… ah itu malah lebih tidak mungkin… karena posisi kamar mandi juga nempel dengan dinding belakang kamar ibu…
Setelah berpikir sejenak… maka aku mendapat sebuah ide…
Aku keluar kamarku dan menuju kamar ibuku..
“mbok… wis maem durung…”(bu… sudah makan blm…) tanyaku…
“yo Mur.. lagi wae simbok maem…”(ya Mur.. baru aja ibu makan…) jawab ibuku
“oh yo mbo… aku arep resik2 omaeh mba tuti, wis pirang2 dino iki ora tak sapu…”
(oh ya bu… aku mau bersih2 rumah mba tuti, udah berapa hari ini tidak disapu) ucapku pada ibuku..
“oh yo Mur…” jawab ibu singkat
Oh ya mba tuti adalah ibunya andri..
Sedangkan bapaknya bernama mas tono..
Ya rumah ibu dan mbak ku hanya dipisah kan oleh halaman yang kira2 luasnya 10 meteran.
Aku pun segera mengambil sapu, yang hanya ku jadikan alasan kepada ibu. Selanjutnya aku segara menuju rumah andri yang sekarang kosong itu…
Setelah berada didalam rumah.. sejenak ku berpikir dimana kira kira aku akan menuntaskan gairahku..
“Mungkin dikamar mba tuti lah yang aku rasa paling aman..” pikirku dslsm hati… ya karena kamar orang tua andri ini berada tepat ditengah2 bangunan tersebut.. jadi aku tidak perlu takut suara akan terdengar dari luar…
Akupun segera menuju kamar mba tuti.. ku tinggalkan sapu yang kubawa tadi sesaat sebelum memasuki kamar tersebut…
Aku segera menaiki tempat tidur mbaku…
Nafsuku sudah sangat memuncak… daster yang ku pakai sudah ku naikan sampai dibawah leherku…
Sebenarnya sebelum2 ini aku sangat jarang bermasturbasi..
Tapi semenjak kejadian2 yang aku alami dengan andri, nafsuku sering mucul kembali…
Sekarang posisiku sudah tidur terlentang ditempat tidur mbaku,, dengan kedua pahaku terbuka lebar… daster yang ku kenakan pun sudah tak lagi menutupi ku, walapun belum terlepas dari tubuhku…
Kedua tangan ku pun sudah bekerja mengerjai tubuhku sendiri… tangan kananku sedang meremas2 payudaraku melalui bagian bawah bh ku…
“ssssttttt… ohhh… ohhhh… ooo…”
Begitupun tangan kiriku, sudah berada didalam cd ku… ku usap2 dan kuraba2 bagian bibir memek ku yang terasa gatal itu… dan kuselingi pula dengan menggesek2 kelentitku…
“ohhhh… ohhhhh… sssstttt… ahhhhh…”
Desahku semakin tak karuan…
Ku rasa jika seandainya ada lelaki yang melihat ku dalam posisi seperti ini, pasti akan sangat terangsang… atau bahkan mungkin akan langsung menubruk ku… dan menacapkan kotolnya kedalam memek ku yang sedang merekah dan sangat licin ini…
”… sssttt ohhh… ohhhh…”
Desahku lagi karena kurasa kinikmatan itu akan segera tercapai…
Merasa kurang puas, akupun menghentikan aktifitasku untuk sementara…
Aku bangkit dan dalam posisi duduk,, ku lolosi segera dasterku… serta bh ku.. setelah bagian atas sudah ku lepas, aku kebali merebahkan badanku… selanjutnya q sedikit mengangkat bokongku untuk mempermudah
melepas cd ku…
Kini tubuhku sudah dalam keadaan telanjang, dan tak ada lagi sehelai benang pun yang menutupinya…
Aku sangat merasa bergairah karena kondisi telanjang ini… tangan kanan ku pub kembali merabai, bahkan meremas2 payudaraku kiri dan kanan bergantian…
”… ahhh… ohhhh shhhh…”
Memek ku pun sudah tak lagi ku usap2… sekarang 2 jariku yang lentik sudah berada dilobang memekku untuk mencolok2nya… “hhhmmmmmtt… ahhhh… ahhhh…”
”… ahhh… ahhhh… ooohhjh…”
Diposisi seperti ini, tiba2 mucul sosok keponakanku Andri dipikiranku… aku semakin horny mengingat betapa polosnya andri pas kucium tadi…
”… ohh… oh… ohhh… ndri… oh…”
Tanpa kusadari namanya pun keluar dari desahanku… Bahkan aku berhayal bahwa andri lah yang sedang menyodok2kan kontolnya kedalam memeku…(ya walaupun aku belum pernah memegang kontol andri secara lsngsung, tapi ketika aku mengusap2nya tadi, aku cukup yakin kalo ukurannya lumyan besar)
”… oh… ohhh… ndri… ohh… oh…”
“ndri.. oh… oh… terus… tterrruusss… ohhhh…”
Remasan2 dipayudaraku semakin cepat… kocokan2 dimemek ku pun tak kalah cepatnya…
Aku rasa orgasme ku akan segera datang…
Dan setelah beberapa saat…
”… ohhh… ohhhh… terusss ndri… oh… terus kentu bibimu ndri… ohhhh…” (.. ohhhh… oohhh.. terruuss ndri… terus ewe bibimu ndri… oohhh…)
Dan pada ahirnya..
”… ohhh… ndriiii… serrrtttt… srrretttt… crrreeettt… cccreeettttt…” memekku mengeluarkan cairan orgasmenya..
Sampai tergkejang2 tubuhku menikmati orgasme ini… bokong ku pun sampe terangkat karena nikmat yang begitu dahsat… oh… lega rasanya…
Sambil menutup mata tiba tiba…
”… Glotak…”
Suara apa itu yang jatuh… pikirku mulai khawatir… karena kurasakan suaranya tidak jauh dari pintu kamar ini…
Kuputuskan untuk segera bangkit, ku ambil daster ku hanya untuk sekedar menutupi payudara dan memek ku…
Dan ketika kubuka pintu itu ternyata…
”… Deghhhttt…”
Harap maklum…
Coretan2 ini masih acak2an…
Smoga bisa dinikmati…