1 November 2020
Penulis —  Chenot

Sepenggal kisah hidupku

Pov bi Murni

Aku msh terus kepikiran dengan kegagalanku membangun rumah tangga.

Ya ternyata janji2 manis suamiku saat masih pacaran, ternyata omong kosong belaka.

Dia hanyalah seorang pemalas dan tukang menghambur2kan kekayaan orang tuanya.

Tp ya sudahlah, nasi sdh menjadi bubur, smua harus ku terima dengan lapang dada.

Msh beruntung aku blm pnya anak dari mantan suamiku dulu, jd ketika aku plng kerumah orang tuaku, tidak menambah beban mereka.

Walapun pikiranku trus memikirkan masa lalu ku, tp kedua tanganku terus bekerja membilas pakain kotor yg sedang aku cuci dikali. Ya memang beginilah keadaan di desaku, ketika musim kemarau mulai datang pasti debit air sumur dirumah mulai berkurang secara drastis. Dengan terpaksa jika untuk keperluan cuci mencuci pakaian harus dilakukan dikali.

“Huh.. ahirnya selesai juga cucianku” gumamku.

Aku berniat untuk sekalian mandi disana, akan tetapi setelah aku ingat2, aku lupa untuk membawa baju ganti.

Maka akupun mengurungkan niat ku untuk mandi di kali dan lngsung plng kerumah dengan pakain yg hampir smua basah.

Agak risih memang menggunakan baju ya hampir smua basah, seluruh lekuk2 tubuhku

Jd nampak begitu jelas, dari bokong ku hingga ke dua payudaraku, nampak begitu menonjol.

Begitu sampai rumah aku langsung menjemur cucianku. setelah smua selasai aku berniat untuk mandi karena td aku blm jadi mandi waktu di kali. Baru saja beberapa langkah aku menuju kamar mandi, ku dengar Andri plng dari sekolah.

“assalamualaikum” teriak Andri dari luar rumah.

“waalaikum salam” jawabku sambil menuju pintu untuk membukaka pintu buat Andri keponakanku, sambil berpikir kenapa baru jam setengah sebelas sdh plng dari sekolahnya.

Setelah membukakan pintu untuknya sambil ku tanya “tumben wes muleh jam sakmene

Ndri”(tumben Ndri jam segini udh pulang)?

“iyo bi, gurune arep podo rapat”

(iya bi, gurunya mau ada rapat) jawabnya

Tp kulihat pandangan mata keponakanku tak lepas dari tubuhku. Akupun sedikt ada rasa aneh ketika aku tau tubuhku dilhat dengan tatapan yg seolah2 menelanjangiku. “yo wes kono salin trus maem, arep nyusul simbah to neng ladang” (oh ya sdh ganti baju sana trus makan, mau nyususl kakek ke ladang kan) tanyaku

“iyo bi, bar maem aku arep nusul simbah neng ladang, kui ngopo to bi klambine teles kabeh ngono?”

(iya bi, abis makan aku lngsung nyusul kakek diladang, bibi knp bajunya basah gitu?) tanya Andri kepadaku.

“oh lg wae bibi bar umbah2 neng kali, tp lali ra ngggowo salin”(oh td bibi abis dari kali cuci baju, tp mlh lupa bawa baju ganti) jawabku sekenanya.

Keponakanku masih terlihat kagung dengan lekuk indah tubuhku. “yo wis kono gek ndang ganti klambimu trus maem, slak awan ngkoan”(ya sudh buruan ganti baju sm mknya, nanti keburu siang loh) ucapku membuyarkan lamunanya. “iyo bi”(iya bi) jawabnya singkat kemudian pergi kebelakang untuk mengganti baju trus makan.

Andri sdh mulai mkn di meja makan, dan aku pun menyiapkan bekal untuk bpk ibuku (kakek nenek andri) untuk makan siang disana.

“Bi aku mangkat neng ladang yo”

(Bi aku berangkat keladang ya) ucap Andri

“Oh yo, gawanen iki sisan yo nggo simbah”

(Oh ya, tolong bawakan ini untuk kakek ya) jawabku sambil memberikan bekal yg telah kusediakan.”ngewangi simbah sing rajin yo”

(yang rajin bantu kakek ya) ucapku lagi

“iya bi” jawab Andri singkat, kemudian melangkah menuju ladang.

Seperginya keponakanku, akupun berniat untuk mandi yg tadi blm terlaksana.

Sambil terus berpikir apakak keponakanku sudh mulai tertari dengan perempuan? kenapa tatapsn Andri sampai begitunya melihat tubuhku.

ada rasa aneh setiap aku memikirkan hal itu, hawa panas mulai menyelimuti tubuhku.

Ya biar bagaimanapun sdh 1 tahun lebih aku menjanda, dan selama itu pula tubuhku tak tersentuh laki2.

Akupun masuk kamar mandi rmhku yg sederhana tp tertutup, mudh2an dengan mandi, segera hilang pikiran2 yg ada diotakku.

Setelah semua baju aku lepas, aku pun mengguyur tubuhku dengan air. Setelah itu aku mengambil sabun untuk menyabuni tubuhku, kugosok2 seluruh bagian tubuhku, mulai atas hingga bawah, akan tetapi setiap saat aku menggosok bagian payudaraku tubuhku selalu merasa ada kenikmatan yg dirasa. pikiran2 tentang Andri yg memperhatikan ku pun muncul lagi..

Akupun mulai menikmati setiap sesaat aku menyabuni payudaraku, dan tubuhkupun semakin merasa panas.

Dan belum lagi daerah kewanitaanku, rasanya ingin sekali mendapat sentuhan2.

Pada ahirnya tangan kiriku pun ku turunkan dan mulai merabai kewanitaan ku.

”… oh… ah… shh… oh…” desahku lirih

Tangan kananku trus memberi rangsangan ke payudaraku, ganti kanan kiri kadang ku remas bahkan kuplintir2 putingnya…

”… hah… hahh… ohhhhh… ohh… ehhmmmm…”

Desahan2ku pun tanpa kusadari mulai keluar dari mulutku.

Ahirnya aku duduk dilantai kamar mandi, tangan kananku masih sibuk dengan remasan2 payudaraku sedangkan tangan kiriku terus menggosok bibir kewanitaan ku.

Bahkan 2 jari tangan kiriku sudh masuk mencolok2 kewanitaanku…

”… ohhhh… hemmm… hoooohhh…“rasa yg begitu nikmat kurasakan.

”.. oh… ahh… ohhh… gatele tempikku… oh… ohhhhoh…”(.. oh… ahh… oh… gatelnya memeku… oh… ohhhohh)

Tanpa sadar kata2 itu yg keluar dari mulutku

Colokan2 di kelaminku pun semakin cepat,

Remasan2 dipayudaraku jg tdk ada berhentinya… kurasakan kenikmatan itupun semakin dekat… dan..“ohh ohhhh ohhhh seeerrr… serrrr…“tubuhku kejang2 mendapat orgasmeku. Ada perasaan lega tp msh ada sedikit penasaran tentang keponakanku.. tp ya sudahlah, ahirnya kuselesaikan acara mandiku.

Sore hari pun tiba, aku sudah selasai beberes rumah dan jg masak untuk mkn mlm. bpk dan ibu jg sudh plng dari ladang, Andri jg sudh plng jg tentunya.

Jam 7 mlm kami makan bersama, ku lihat Andri terlihat sangat lelah.

Aku sebenarnya kasihan melihat Andri keponakanku, dia harus ditinggal kedua orang tuanya untuk merantau kejkt.

Sudh beberapa minggu ini, Andri memutuskan untuk selalu tidur dirumah kakeknya (bpkku), akan tetapi karna dirmah ini hanya ada 2 kamar tidur, maka terpaksa Andri harus tidur di bale ruang tamu rmh kakeknya.

Sebenarnya sdh beberapa kali aku coba menawarkan untuk tidur denganku, tp untuk sekarang ini selalu di tolaknya.

“Turune neng kamar wae loh Ndri, bareng bibi neng kamar” (tidurnya bareng bibi aja loh Ndri dikamar bareng bibi) ucapku.. coba membuka obrolan ketika sedang makan bersama.

“iyo Le.. turune bareng bibi wae, timbang neng njobo” (iya Nak.. tidurnya bareng bibi, dari pada tidur diluar) imbuh ibuku (neneknya Andri)

“ga popo lah bi, mbah… aku turu neng njobo… cah nom ko”(gpp lah bi, mbah… aku tidur diluar.. anak muda ini) jawab keponakakku

Akupun tak memaksanya, mungkin Andri msh sungkan untuk tidur dengan bibinya.

Setelah selesai makan bersama, aku membereskan meja dan piring kotor.

Biasanya Andri jg selalu membantuku membereskannya, tp karna mungkin dia terlalu cape, kulihat Andri sudh langsung rebahan dibale tempat tidurnya.

Setelah beberesnya smua selesai, kulihat Andri sudh tertidur dengan nyenyaknya.

Kudekati keponakanku yg sedang terlelap dengan pulasnya. kutatap wajahnya yg begitu tenang. Ingin sebenarnya walau hanya mengusap wajah tampanya, tp aku takut mengganggu tidurnya.

Kulihat waktu sudh menunjukan jam 8 lewat, maka akupun memutuskan untuk istirahat dikamarku.

Tinggal didesa memang seperti ini, jarang ada hiburan atau yg lainya.

“Nok… perekwati… saiki uripmu soyo mukti…

Nyandang ngganggo ra nguciwani.. mergo saiki wis dadi penyanyi… jrengg… jrengg jrengggg…” (ga ku translate lah ya.. cm potongan lagu…😅😅😅)

Ku dengar samar lagu campursari yg keluar dari radio usang yg ada dikamar bpk, yah hanya radio usang itulah satutunya yg menjadi hiburan keluarga kami.

Secara perlah akupun terlelap dalam gelapnya malam…

Apa ini… perasaan macam apa ini… ohh…

Dibawah alam bawah sadarku, aku merasa sedang dicumbu oleh pemuda yg tampan.

Rasa itu begitu nyata, kedua pahaku sangat terasa dibelai2 oleh pemuda tersebut..

Ada rasa ingin mendesah… tp.. ohh… mimpiku teresa semakin nyata, semakin lama usapan pemunda tersebut tlah sampai dibagian kewanitaanku…“essstttt… ahhh…”… begitu terasa usapan2 lembut di kewanitaanku…

dan kurasakan pemuda itu mulai menyelipkan jari2 lembutnya lewat samping cd ku… dan ”… esssstttttt… ehhhh…”

Dalam mimpiku aku merasakan sebuah kenikmatan yg begitu luar biasa… sosok pemuda tampan tersebut pun semakin lama semakin menghilang…

… Kukuruuuuyyuuuuukkkkkk… Kuuukuruuuyyuuukkkk…

Aku terbangun dipagi yg sangat cerah… walaupun ku kira msh jam 5 pagi.. tp sinar mentari sudh mulai menampakan sinarnya… Akupun berpikir sejenak tentang mimpiku semalam.

“Ah… mungkin karna kemarin siang aku terlalu bnyak pikiran, sampai2 terbawa mimpi..” sambil ku tersenyum2 sendiri tentang mimpiku semalam..

Aku pun segera bangun untuk sekedar cuci muka dan buang air kecil kekamar mandi…

Akan tetapi sesaat sampai dikamar mandi hendak buang air kecil… Deghhh…”Apa ini…”

Aku melihat ada bercak di luar cd ku.. perlahan2 kusentuh bercak tersebut… dan.. “inikan bercak pejuh laki2… apa mungkin klo mimpiku semalam itu… “seketika itu otaku terus berpikir tidak karuan…” dirumah ini kan hnya ada orang tuaku dan keponskanku, apa mungkin ada orang lain masuk kerumah semalam…

Atau jangan jangan… Degghhh… Andri…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan