1 November 2020
Penulis —  Chenot

Sepenggal kisah hidupku

Hai…

Coba ikut bikin corat coret, siapa tau ad yg mau baca. tp jika msh amburadul mohon dimaklumi, mohon bimbinganya ja…

Part 1

Aku ga tau harus memulai cerita ini dari mana.

Namaku Andri umurku sekarang 18 tahun, dan aku anak tunggal. sekarang aku kelas 3 sma didaerah tempat tinggalku.

Aku tinggal disuatu daerah di jawa tengah,

Yg rata2 penghuninya adalah petani dan sebagian besar lg sebagai perantau di ibukota.

Begitupun dengan keluargaku, ayah dan ibuku hanya seorang buruh tani. Rumah kami berhadap2an dengan rumah kakekku (orang tua ibuku). Hingga suatu saat mereka memutuskan untuk merantau kejakarta, dengan harapan ekonomi keluarga bs berubah menjadi lebih baik.

“Ndri bpk sm ibu mau merantau ke jakarta, untuk sementara waktu Andri tinggal bersama kakek dan nenek ya” kata ibuku.

“Kan ada bibi jg dirumah kakek” ujar ibuku lg.

Oh ya dirumah kakekku jg ada bibku yg tinggal bersama, Namanya Bi Murni, sebenarnya bibiku dlu sudah pernah berumah tangga akan tetepi kandas ditengah jalan, aku sendiri ngga tau apa penyebab dari kegagalan rumah tangga bibiku ini.

“Baiklah Bu, tapi setelah aku lulus sma boleh ya Bu aku nyusul ke jakarta” jawabku.

“iya nak, nanti setelah kondisi keuangan ibu dan bpk membaik dan setelah kamu lulus sekolah, kamu boleh menyusul nak” kata ibuku.

Dan sampailah dihari yg sudah ditentukan, ibu dan bpkku merantau ke jkt dengan tujuan memperbaiki ekonomi keluarga kami, sebenarnya sedih jg harus jauh dari ke dua orang tuaku. Tp ya mau gmn lagi kondisi memaksa aku untuk menjalani smua ini.

Akupun memulai kehidupan baruku yg jauh dari orang tuaku, hanya ditemani oleh kakek dan nenekku serta bibiku.

Aku selalu berusaha membantu kakekku diladang ketika ada waktu.

Aku jg selalu membantu pekerjaan rmh yg biasa dikerjakan oleh bibiku, seperti mencuci piring, menyampu halaman dan lain2.

Setelah bpk dan ibuku kejkt, kadang aku suka tidur sendiri dirumahku atau kadang jg tidur dirumah kakekku, tp lebih sering tidur dirumah kakek sih…(emang penakut akunya😁😁)

Setelah 3 minggu, aku mendapat surat dari kedua orang tuaku, mereka memberi kabar bahwa mereka telah mendapat pekerjaan, ya walaupun tetep kuli2 jg.

Ayahku bekerja sebagai penarik sampah dari komplek sekitar tempat tinggal mereka dan ibuku kerja cuci gosok dari orang2 sekitar jg, dan kadang jg membatu bpk jg saat ada waktu senggang.

Aku merasa senang, kakek nenek serta bibiku pun demikian, ahirnya sudh ad kabar dari kedua orang tuaku.

Dari dulu aku dan bibiku memang tak terlalu dekat, bibiku jg jarang ngobrol denganku.

Tp seiring berjalanya waktu, aku mulai akrab dengan bibiku.

Mungkin bibiku melihat kerajinanku dalam membantu kakek dan pekerjaan lainya.

Tentang kehidupan sex ku pun ya begitu2 saja. Maklum lah orang desa yg jauh dari hingar bingar kota.

Tp walaupun begitu aku jg bkn yang tidak paham sama sekali tentang sex, pas orang tuaku masih dirumah, pas aku terbangun tengah malam misal kebelet, beberapa kali aku mendengar suara2 khas dari orang sedang berhubungan badan. Karena penasaran jg ahirnya ku dekati pintu kamar orang tuaku. aku lngsung menuju arah lubang kuncinya, dan Degh…

Dan bpkku berada ditengah kedua paha ibuku, kulihat bapakku sedang menggenjot ibuku. Dengan melihat keadaan seperti ini, secara tidak sadar tanganku pun turun menggenggam burungku yg sdah berdiri.

Terdengar rintihan2 yg sangat tdk sepantasnya kudengar, tp justru aku mlh sangat menikmati kejadian ini.

”.. oh… enak tenan ngenthu tempikmu bu…”

(oh.. enak bnget ngewe memekmu bu) bisik bapkku dengan terus menggenjot2 tubuh ibuku.

”… eh… eh… eh… iyo pak, peline bpk yo enak tenan neng tempike ibu… ohh… oh… ohhh… terus pak… terus kocok sing kenceng…”

(.. eh.. eh.. eh… iya pak, kontol bpk jg enak bngt di memek ibu.. oh.. oh… oh… terus pak… terus kocok yg kenceng…)

Diluar kamar akupun semakin sibuk dengan aktifitasku

Kulihat bpkku semakin cepat menggenjot ibuku

”… oh… oh.. ohh… bu… bpk meh metu…”

(… oh… oh… oh.. bu… bpk hampir keluuuarrr…)

”… terussss pak ibu yo meh tekan iki… sing kenceng pakkk…”

(… terus pak ibu jg hampir sampai… yg cepet pakkkk…)

Aku mulai panas dingin dengan situasi ini…

”… oh… oh… bu… crooot… crooot crrottt…”

”… iyo pakkk… ohhhh… seeerrr… serrrr…”

Kulihat kedua orang tuaku sdh sampai dengan orgasmenya..

Akupun hampir beberapa detik sebelum mereka mencapai orgasme telah mengeluarkan pejuhku dan sangat menikmati kejadian ini.

Dan ahir2 inipun aku mulai memperhatikan kecantikan yg ada pd bibiku, wanita yg lumayan cantik untuk ukuran perempuan yg tinggal didesa.

Dan umurnya pun masih sngat muda, yaitu 25 tahunan, walau msh muda tp bibiku sudah berstatus sebagai janda. badanya sedang, putih dan dengan tunggi sekitar 155

Hari ini aku pulang lebih awal dari sekolah, dan langsung bergegas pulang kerumah dan berniat membantu kakek diladang.

Bagitu sampe rumah ku ketuk pintu “assalamuaikum” sapaku.

“waalaikum salam” jawab bibiku dari dlm rumah.”eh Andri tumben udh pulang”

“iya bi, hari ini pulang cepet guru2 pd mau rapat” jawabku.

“Oh gitu, ya sudah lngsung ganti baju sana trus makan, mau nyusul kakek sm nenek diladang kan?” tanya bibiku.

“Iya bi, abis makan aku mau lngsung kesana” tegasku.

“Loh bi kenapa bajunya basah” kulihat bibiku hanya memakai daster yg sedikit diatas lutut, sambil ku perhatikan bokong serta payudara bibiku yg keliatan sngat menarik bagiku.

“Oh bibi abis nyuci pakaian dari kali, tp bibi lupa bawa baju ganti, jd basah smua nih pakaian bibi” jawabnya singkat

Sebenarnya dirumah jg ada sumur dan kamar mandi alakadarnya… tp berhubung musim kemarau, air hanya cukup untuk mandi dan masak sehari2.

Sebagian besar masarakat akan pergi ke kali jika hendak mencuci pakaian, termasuk keluargaku

“Ya udh Ndri buruan makan, keburu siang loh nanti keladangnya” suruhnya

“Ya bi” sambil makan q terus kepikiran dengan ap yg kulihat tadi.

Setelah selasai makan akupun pamit untuk menyusul kakek diladang

“Bi, aku berangkat ya..”

“Ya, yg rajin bantu kakek ya, sekalian tolong bawain ini ya” ucap bibiku sambil menyodorkan makanan buat kakek dan nenek diladang. yg telah disediakan sebelumnya oleh bibiku.

Akupun berangkat keladang dengan terus membayangkan bibiku, sesampai diladang aku menaruh bekal yg dititipkan bibi tadi, dan lngsung membantu kakek sampai agak sore.

Malam pun datang, aku sdh memutuskan untuk tinggal dirumah kakekku saja.

Ya rumah kakekku ga terlalu besar, hanya terdiri dari 2 kamar tidur, dapur dan ruang tamu. Diruang tamu ada sepasang meja dan kursinya, serta dilain sudut lg ada bale.. walaupun sebenarnya bi Murni selalu mengajak aku untuk tidur bersamanya, tp aku selalu menolak.

Dibale inilah biasanya aku tidur jika malam.

Mungkin kecapean karena kegiatan diladang tadi siang, jam 8 aku sudah tertidur.

Tp ditengah mlm aku terjaga, aku merasa kering ditenggokanku.. aku pun beranjak menuju dapur untuk mengambil air minum sekalian buang air kecil. setelah smua selesai aku kembali menuju bale diruang tamu untuk melanjutkan tidurku.

Sebelum sampai ruang tamu aku melewati kamar tidur bi Murni.

Teringat kejadian td siang pas plng sekolah aku bertemu bibiku dengan pakaian yg basah sampai tercetak jelas smua lekuk tubuhnya..

Kamar bibiku hanya dititupi gorden, munculah ide isengku untuk sekedar melihat keadaan bi Murni yg sedang tidur.

“jam 12 lebih pasti bi Murni sdh tertidur..” ucapku dalam hati…(busyet hati bs ngomong…🤔🤔🤔)

Perlahan ku buka gorden kamar bibiku, dan apa yg ku lihat membuat jantungku berdegup kecang.. ku lihat bi Murni tidur menggunakan daster, dan yg paling mengesankan adalah posisi tidur bi Marni.

Ya dia tidur dengan posisi terlentang dan memperlihatkan kedua paha mulusnya..

Aku sangat penasaran dengan tubuh bibiku..

Memang,, aku pernah beberapa kali mengintip orang tuaku bersenggama, tp pengetahuanku tentang tubuh perempuan blm ada sedikitpun.

Ku beranikan tekadku untuk memasuki kamar bibiku.. kini aku sudh sangat dekat tubuh bibiku, hal ini membuat burung didalam celaku semakin menegang… terlihat bibiku bernafas sangat teratur, naik turun… naik turun… itu yg ku lihat dari gerakan payudara bibiku mengikuti alunan nafasnya…

Kemudian kuberanikan diriku untuk mulai menyentuh paha bibiku.. perlahan ku usap2 bagian dalam paha bi Murni.

”.. oh halusnya paha bibiku..”

Tanganku yg lainpun sdh menggenggam erat burungku sendiri.. dan kemudian mengocoknya perlahan.

Semakin penasaran dan penasaran, itulah yg sedang ku rasakan, pd ahirnya ku beranikan diri untuk semakin merabai bagian tubuh bibiku.

Kelebarkan perlalah kedua kaki bi Murni, dan ahh… kulihat sedikit bagian cd yg di pakai bibiku.

Aku semakin terangsang, kuberanikan diriku untuk menyentuh bagian cd bibiku yg menggelembung.

“oh iki toh sing jenenge tempik…”(.. oh inikah yg namanya memek).

Degh… kulihat bibiku sedikit bergerak, tp kemudian nafasnya sudh terartur lagi.

Aku yg sudah diburu nafsu sudh tidak dapat berpikir lagi, ku beranikan tanganku untuk mencoba menyentuk organ bibiku secara langsung, perlahan2 ku selipkan jari ku kedalam cd bibiku.. dan inilah pertama kali aku menyentuh oran perempuan secara langsung.

”.. oh bi… tempikmu empuk, anget..”(oh bi memekmu lembut, hangat) gumamku dalam hati.

Dikarenskan sdh sangat bernafsu ku percepat kocokan di burungku sambil terus merabai organ intim bibiku. seketika itu

”… ohhhh crooot… crooottt… crootttt…”

Kusemburkan cairan pejuhku sebanyak mungkin, tp ternyata karena posisiku ditengah2 paha bibiku.. maka hampir smua pejuhku tumpah diatas cd bibiku.

“kalo ku bersihkan pasti bibi akan bangun” pikirku dalam hati

Perlahan2 kutinggalkan kamar bibiku dan kembali menuju bale tempat tidurku.

Ada rasa puas, takut bercampur jadi satu dan terus membayangiku…“mungkin besok pagi udh kering dan tidak ada bekasnya lg..“itulah pikirku yg sangat polos dan belum tau apa2..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu