1 November 2020
Penulis —  pemburujalan

Rahasiaku dan Kakak Perempuanku

Part 7 (Ending)

Ending nih, next nya saya mau buat karya cerita dengan judul lain, karena kalo disambung2 terus takutnya malah jadi basi ceritanya.

Sebelum kita masuk ke part 7 saya mau coba recap dulu summary daari cerita ini.

  1. Saya dan kakak (nina: nama samaran) itu hanya sebatas melakukan hubungan sex, kami sama sekali gak pacaran, dan sama2 gak punya perasaan cinta satu sama lain.
  2. Kami hanya melakukan hubungan sex normal, gak pernah mencoba eksperimen yg aneh2, kayak anal, bdsm, 3some, dsb.
  3. Cara Nina melayani nafsu birahiku adalah dengan memejamkan matanya (pura2 tidur) dan setelah tai macan saya keluar, Nina bangun dan seperti tidak terjadi apa2.
  4. Nina adalah cewek yang gak pernah pacaran, karena setiap ada cowok yg deketin dia itu selalu terlihat modus bejad yang NIna rasakan, makanya dia takut tuh cowok cuma mau ena-ena.
  5. Kisah aslinya adalah pertama kali saya ngambil perawannya Nina itu di kosan nina di depok, dekat kampus terkenal yg jaketnya kuning (nina kuliah di kampus itu), saat itu nina baru 2 minggu jadi anak kos, dan malam2 saya yg tadinya niat mau main billiyard di kenari, tiba2 kontol ngaceng, langsung deh terabas depok ke kosannya NIna.

sampe di kosan Nina, dia cuma nanyain dari mana lu? udah malem kok gak pulang? gw cuma jawab abis main ke rmh temen di depok, dan gw cuma mau ngaso abis itu gw pulang ke rmh, dan Nina pun membiarkan gw masuk kamar kos nya, nah dikamar kosannya itu kita berdua kikuk sambil nonton TV, karena nafsu birahi gw udah muncak, akhirnya gw kasih kode ke Nina dengan mengeluarkan Kontol gw dari celana.

gak lama akhirnya Nina merem dan berdehem, ketika gw liat ke belakang, ternyata dia udah ready to eat. akhirnya terjadilah perbuatan asusila, awalnya nina kekeh melindungi memeknya dari kontol gw, namun trik jilatan dan gesekan jari tarik ulur (gas rpm tinggi kemudian diamkan sebentar, dan pura2 menyudahi permainan) berhasil membobol pertahanan Nina, dan akhirnya perawannya pecah oleh kontol saya.

Alasan saya ngasih bumbu-bumbu drama di cerita ini, agar tidak terlalu plek2an dan akhirnya mirip seperti FR (Fuck Report), tapi saya gak mau ngasih bumbu drama yang terlalu over hingga gak masuk akal, sebenarnya kalu sudah baca kisah asli yang saya tulis per poin ini pasti bisa memisahkan bungkusan dramanya dengan realnya.

Buat suhu semua yang sudah mengikuti cerita ini dari part 1 hingga part 7 semoga puas, dan bagi suhu yang sudah ikutan support dengan memberikan komentar saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Part 7: Next Part 7 (ending): Detik-detik pertarungan Carlitos vs Embem, panen raya telah tiba. (Memetik perawan Nina yang sudah kunantikan bertahun-tahun) malam kenikmatan yang tak terlupakan seumur hidup, tak ada yang menandingi kenikmatan ini.

Awal mula dan akar dari peristiwa ini diakibatkan oleh film bokep yang ku tonton pada saat aku masih duduk di kelas 4 SD, dari situ aku tahu bahwa daya pikat madonna adalah payudaranya yang besar, sehingga membuat lawan mainnya beringas.

dan Nina yang masih kelas 6 SD adalah gadis kecil yang mencolok dibadingkan anak sebayanya, dan Toket yang dia miliki itulah yang akhirnya membuat aku ingin sekali memanen nya, bersama dengan memek imutnya itu.

Kurang dari 2 hari lagi kami sebagai pihak pertama (pemilik lahan) dan pihak kedua (investor) akan bersama-sama menyambut panen raya, selama seminggu sebelum hari dia akan dipanen, Nina seperti sedang memingit dirinya sendiri, karena dia tidak pernah keluar rumah selam seminggu, dan dalam kamarnya banyak sekali jamu-jamu buat orang dewasa, aku melihat bungkusnya hampir semua sacet berisikan gambar ilustrasi wilayah memek.

selain minum jamu setiap hari Nina selalu luluran, maka aku tak heran kulitnya kelihatan lebih cerah dan lebih mulus, aku dan carlitos sama sekali tidak diperkenankan untuk melihat calon mempelai (Nina dan embem), setiap nina mau keluar kamar dia SMS aku “gw mau keluar kamar nih, elu masuk kamar dulu sana” akupun menuruti keinginannya, sampai ibu mengira kami sedang berantem karena tidak pernah makan bersama satu meja.

Nampaknya Nina ingin menyambut panen raya dalam keadaan sempurna. Akupun sebagai investor tidak mau kalah antusiasnya dengan pemilik lahan untuk menyambut panen raya, bahkan selama 2 minggu sebelum hari pertandingan carlitos dan embem, aku rajin olah raga (biasa saya main bola dan basket bersama teman-teman, ketika yang lain sudah kelelahan aku masih terus berlatih), setiap pagi dan malam pushup 25x dan 1 hari jadi 50x.

makanan yang aku makan juga sudah makanan sehat semua, daging, dan sayuran, aku sampai mengganti nasi dengan jagung karena menurutku nasi itu bikin ngantuk (kebayangkan ruginya ketika malam pertama malah ketiduran apalagi ini kesempatan langka aku dan NIna bisa pergi ke luar kota berdua tanpa dicurigai orang rumah.

dan di majalah bokep yang aku baca ada iklan foredi oles (untuk membuat kontol tahan lama) dan aku beli 2 dus dengan harga 95rb dan aku oleskan setiap hari selama 2 minggu. Persiapan aku sudah sangat matang, aku yakin carlitos akan bisa mengalahkan embem (ibarat acara yang digelar saat panen raya, pertarungan antara 2 kelamin ini merupakan pertarungan gengsi).

Akhirnya tiba tangagl 29 juli 2005, sebelumnya Nina sudah minta izin mau ke Bandung buat daftar ujian masuk Universitas p, dan ayah menyuruh Nina mengajakku untuk menemani, sebenarnya ayah menyuruh NIna untuk pulang pergi, namun Nina berkata kalau Ujiannya itu sampai jam 8-9 malam, karena kebagian giliran ujian sore (padahal mah Nina kebagian ujiannya siang, haha), dan dengan berat hati akhirnya ayah mengizinkan juga, dan menyuruh kami nginap di hotel dekat kota yang bagus dan ramai buat jaga2.

ibu curiga terhadap tas Nina yang besar dan penuh, kemudian ibu bertanya kepadanya “ngapain kamu bawa tas besar gitu? kan cuma sehari semalam di bandung,” si Nina itu paling jago ngeles dan meyakinkan kedua orang tua kami, dengan mimik datar dan tidak terlihat panik Nina menjawab “Nina bawa baju2 bekas yang sudah tidak terpakai buk, mau Nina kasih teman2 Nina nanti diperjalanan Nina mampir ke rumah Mira” dan ibu pun mempercayainya, padahal itu tas Nina penuh dengan kostum yang aku beli untuk fantasy ku saat bercinta dengan NIna nanti malam, hihihi

waktu sudah menunjuk jam 8, dan akhirnya kami berpamitan kepada ayah dan ibu untuk berangkat, ayah menitip pesan kepadaku untuk menjaga Nina dan bilang kalau aku tidak boleh kelayaban ninggalin Nina (hahaha, mohon maaf nih ngapain gw kelayaban, orang nih mahluk sempurna pengen gw setubuhi nanti malam)

setelah 1 minggu tidak melihat Nina, hari ini dia sungguh terlihat cantik dan anggun (persis seperti pengantin yang mau kewong), tubuhnya sangat harum, ternyata inikah hasil dari pingitan 1 selama 1 minggu? hehe, carlitospun terbangun dari tidurnya dan gw berkata “sabar-sabar nanti malem lahar lu akan keluar setelah berbulan-bulan dia puasa)

kami pergi ke bandung menggunakan Travel yang ada di daerah senayan, Ayah menitipkan uang 500rb kepada Nina buat bayar hotel, namun hotel sudah aku booking jadi uang itu tidak terpakai.

diperjalanan aku mencoba colong2an megang toket Nina, namun tangan Nina menepisnya, kemudian dia mengambil HP dari saku jaket jeansnya dan mengirim SMS kepadaku

Nina: Nanti malam aja, jangan sentuh2 dulu anak perawan.

oke siyap bosque, aku dan carlitospun semakin tidak sabar.

Tibalah kami di kota bandung, dan kebetulan mobel travel kami berhenti persis di depan kampus yang akan Nina kunjungi. sebelum Nina masuk ke kampus tersebut aku mengajak Nina makan, dan Nina pun menuruti.

Jika orang melihat kami itu seperti orang yang baru kenal, karena sepanjang makan kami tidak pernah ngobrol, dan di mobil travel juga kami sama-sama tidak mengobrol. Tapi aku tak peduli, karena yang aku inginkan adalah memek nina, bukan hubungan normal antara kakak dan adik yang kompak.

Nina mulai masuk ujian jam 1, akupun menunggu layaknya pacar yang setia di sekitar kampus, dan dikampus ini banyak pemandangan yang indah, yaitu cewek2 yang bening dan ayu, namun pikiranku tidak teralihkan ke acara nanti malam, terus saja aku berfikir gaya senggama apa saja yang akan aku pakai saat bercinta dengan Nina, sampai membuat carlitos naik turun, hahaha.

Waktu sudah menunjukkan jam 4 sore dan akhirnya Nina selesai ujian dan lansung masuk SMS darinya “gw tunggu di depan pintu gerbang,” akupun langsung bergegas kesana sambil membawa tas yang berisikan pakaian kami.

dan ketika tiba di tempat Nina menunggu, akupun langsung mencari taksi untuk kita menuju Hotel, namun Nina bertujuan lain, dia mengajak untuk naik angkutan umum, dan memang angkot ini rutenya juga melewati hotel yang akan kami tiduri jadi aku mengiyakan saja. di dalam angkot jantungku benar-benar berdegup kencang tinggal 1 km lagi kami akan tiba di hotel tempat peraduan kami, namun ditengah jalan nina mengetuk atap angkot tanda bahwa penumpang mau turun, aku pikir nina memberhintikan angkot buat ibu2 sebelahnya turun, ternyata Nina langsung bangun dari tempat duduk dan keluar angkot, aku heran kan hotel kami masih 1 km lagi, masa iya Nina ngajak gw jalan sambil bawa tas berat ini.

gw pun SMS nina “hotel masih 1 km lagi” dan nina hanya membalas “iya gw udah tau” nina pun melaju dan akhirnya dia berhenti di sebuah salon wanita, dan kemudian dia masuk. aku melihat plang salon tersebut itu adalah salon pengantin dan tertulis Salon & Wedding (waduh ngapain nina masuk ke sini pikirku).

aku menunggu di luar salon karena takut di dalam salon ada bancinya. aku menunggu nina selesai nyalon itu 4 jam lebih 20 menit, dan waktu sudah menunjukkan jam 9 malam lewat. Tak lama ada SMS masuk dari Nina, dia menyuruhku untuk nyari taksi karena dia gak mau nunggu, akupun langsung memberhentikan taksi dan tak lama Nina keluar dari Salon.

Woaww, pemandangan yang sangat membuat jantungku copot, ternyata Nina menghabiskan waktu berjam-jam itu untuk make up pengantin, dan ternyata di salon itu juga menyewakan gaun pengantin, terdengar suara banci yang berkata ke Nina, mba jangan sampai kotor ya baju2nya, semoga lancar foto shootnya (Ternyata alasan nina menyewa gaun itu adalah untuk fotoshoot, haha) aku dan nina pun masuk ke dalam taksi, tidak ada omongan apapun dari supir taksi nampaknya supir ini pendiam (aman lah, malas juga kalo dapet supir taksi banyak omong) terbukti pendiamnya tuh supir membuat mobil taksi kelewatan masuk ke dalam hotel, akhirnya dia mundurkan mobilnya dan masuk ke dalam loby hotel.

aku dan nina pun keluar dari taksi dan menuju resepsionis, nina menunggu di belakangku dan nampak beberapa resepsionis menatap ke arah kita berdua (pasti mereka berfikir bahwa sebentar lagi akan ada pertumpahan darah, haha). Setelah itu belboy menghampiri kami dan membawakan tas kita berdua dan menyuruh mengikutinya, dan tibalah kita di kamar yang akan menjadi saksi peresmian panen raya, sekaligus insiden berdarah.

Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 malam, tinggal satu jam lagi kami akan memulai upacara panen dengan acara pertarungan carlitos vs embem.

kali ini kasur kami adalah kingbed (bukan lagi 2 kasur terpisah seperti di bali, dan saya memilih paket honeymoon, jadi banyak bunga mawar merah berserakan di pinggir kasur.

Nina langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil nyetel tv, akupun duduk dipinggir kasur, dan membuka sepatuku, karena dari tadi aku sudah gerah memikirkan malam pertama ini, aku langsung memutuskan untuk mandi. selama mandi carlitos sudah tegang sejadijadinya, dan aku berkata, sebentar lagi lu akan ngerasain memek yang lu tunggu bertahun-tahun bro, jangan sampe kalah dari embem ya, gw berkata sambil mengelus carlitos.

aku selesai mandi jam 11.30, lansung aku handukan dan berjalan dengan telanjang bulat ke arah kasur yang di atasnya sudah ada yg menunggu, di depan nina aku mengelus carlitos sambil berkata “sebentar lagi kamu akan ngentot dengan wanita cantik disebelahku, mau lihat orangnya nih (akupun membelokkan carlitos yg sudah tegang ke arah nina, ets udah segitu aja nanti kamu bisa kehilangan kendali carlitos, karena kamu harus nunggu setengah jam lagi.

akupun merebahkan diri di sisi samping nina, jarak aku dan nina cukup jauh, dan nina masih asik nonton tv, seperti menganggap tidak ada orang disebelahnya, tidak sekalipun nina menoleh.

aku sama sekali tidak bisa fokus dengan acara tv dan terus menengok ke arah Nina, akhirnya yang aku lakukan adalah berhitung terus 1 sampai 1000 dan seterusnya.

Aku masih bingung kapan kita akan mulai bercinta, sementara aku melihat nina masih melek menatap TV (gw gak berani gan lansung nyerang nina dalam keadaan sadar).

setiap detik aku selalu melihat hp dan menunggu SMS dari nina. dan tinggal 15 menit lagi sebelum jam 12.

Aku tidak mengetahui kalau aba-aba dimulainya pesta panen adalah dengan alarm HP yang sudah diset Nina tepat pukul 12, akupun kaget mendengar alarm HP nina yang keras, lansung aku menoleh ke arah Nina dan Nina sudah memejamkan mata dengan wajahnya kearahku.

akupun lansung mengerti tanda itu, sebagai seorang investor gagah, aku bangun dari tempat tidurku dan mengebas2 tubuhku seperti sedang menggunakan jas, aku berjalan dengan pelan dan gagak ke arah Nina, pertama aku matikan dulu alarm hp nina dan setelah itu aku matikan juga TV nya.

Aku menjongkok sebelah kaki (posisi wedding proposal) dan aku mencium tangan Nina yang terbungkus oleh sarung tangan pengantin, aku melihat Nina masih memejamkan matanya.

Aku ingin memulai dengan wedding pose (foto pernikahan di depan cermin besar) walaupun tidak benar-benar di foto cuma bergaya seolah olah ada foto, akupun meraih kedua tangan Nina dan berusaha menariknya untuk bangun dari tempat tidur, ninapun menuruti keinginanku, aku menuntun Nina menuju depan cermin besar, aku sudah telanjang bulat saat ini.

Nina mengikutiku dengan mata terpejam, aku mengatur posisi Nina di depanku dan aku memeluknya dari belakang, aku memerintahkan Nina tanpa kata2 (jadi seperti pasangan bisu yang sedang ingin bercinta) aku hanya memerintahkan Nina dengan gerakan.

Mulailah aku mencium pundak Nina yang masih tertutup gaun pengantin, kemudian bibirku menuju ke arah leher belakang nina dan kembali ku cium, kemudian aku mencium pipi kanan Nina, kedua tanganku terus mengelus tubuh depan Nina, mulai dari toket, perut, hingga memek yang semuanya masih terbungkus gaun, sedangkan carlitos terus membesar setelah menempel di pantat Nina yang masih terbungkus gaun.

Nafsuku tertuju pada bibir gincu Nina dengan lipstic merah meronanya itu, kemudian aku membalikkan tubuh Nina dan sekarang kami berhadapan, kepala nina menunduk dan masih memejamkan matanya. aku mulai mengalungkan kedua tangan nina di leherku, setelah tangan itu mengalung, barulah aku angkat wajahnya dengan dagu, dan bibir seksi dengan gincu merah merona itu kini dihadapanku, dengan wajah penuh makeup, akupun lansung mencium Nina, dan melumat habis lipstik yang ada di gincunya itu, NInapun mulai menyerang, dia menggigit bibirku, dan menjilatinya, kami berpagutan hampir 5 menit lamanya.

Setelah puas berciuman, aku mulai membuka gaun pengantin yang dikenakan oleh Nina, setelah gaun terbuka, tersisalah Linggerie yang aku belikan untuknya, akupun lansgung menggendong NIna yang tangannya masih menggantung di leherkuu. Kemudian aku rebahkan di kasur.

Akupun menciumi dari kening, hidung, bibir, dagu dan turun ke dua gunung kembar Nina, turun ke perut, kemudian memek hingga ke ujung kami, dan setelah semuanya aku jamah dengan bibir, lansunng aku mengambil posisi pacaran (baca part sebelumnya), Carlitors aku sandarkan di perut kanan Nina di atasnya, dan kedua tanganku sudah menyergap kedua toket NIna yang sempurna itu, akupun kembali mencium bibir nina, sembari memaikan toketnya yang masih tertutup linggerie, perlahan kedua tanganku menurunkan linggerie yang membungkus gunung bromo sedikit demi sedikit, hingga terlepaslah buah semangka gantung itu dari bungkusnya.

Kami terus berciuman sambil kedua tanganku mengelus, meremas, hingga memilin puting dari Toket Nina, dan setelah tangan puas memainkan keduanya, akupun menyudahi aktifitas ciuman di bibir NIna, kini giliran lidahku yang ingin menjilat buah semangka gantung milik Nina, kepalaku pun pergi ke daerah puncak gunung, tanpa bisa dibendung, lidah dan mulutku lansung melumat habis Toket sempurna itu.

Posisi tangan kini turun ke daerah Memek yang masih tertutup kolor, carlitospun kini sudah berada di paha samping kanan nina, memek nina kini mendapat invasi dari kedua tanganku yang sudah beringas, sembari aku asih nenen, tanganku mulai meraba habis memek nina yang masih terbungkus CD. tangankanaku mulai mencari jalan tikus, dari balik CD, kini tangan kananku sudah memasuki kawasan perkebunan jagung Nina yang jagungnya sudah habis dipanen (dicukur) oleh pemeilik lahan (nina).

dan tangan kiri ku mulai menumbangkan palang pintu yang telah menyembunyikan permaisuri, dengan mudah tangan kiriku menyingkirkan palang pintu, kini CD Nina sudah berada di dekat lutut, kemudian invasi dari kedua sekutu kanan dan kirim sudah turun di kawasan goa kenikmatan, tangan kanan mulai mencari klitoris di huruf n pada memek Nina, sedangkan tangan kiri mulai turun ke bawah belahan memek Nina, dan kemudian membelahnya dan menariknya dari bawah ke atas, hingga nina melenguh keras dan mendongakkan lehernya.

tangan kiri ku sudah mengafal persis kawasan memek nina, kini dia mencari lubang palung yang menuju pintu masuk embem, dan jari tengah tangan kiri mencungkilnya mulai satu kali, dua kali, tiga kali, hingga berkali-kali dengan kecepatan tinggi, nina hanya bisa mengeluarkan desahannya “ah, ah, ah, ah” hingga akhirnya keluar cairan pelicin yang hangat dan lengket dari dalam memek Nina.

Mengetahui Nina yang sudah becek, akupun menghentikan invasi pada kedua sekutu kanan dan kiri, dan memanggil mereka kembali ke negaranya, akupun sudah puas nenen dan kemudian menghentikannya (karena susu tak jua keluar, haha)

Aku ingin segera menancapkan kontol ku di dalam memek Nina yang sudah becek itu. Namun sebelumnya aku ingin agar Carlitos berdiri tegak dengan ukuran maksimalnya, dan akupun mengatur posisi 69.

Aku bangun dari posisi pacaran dan merebakna diriku didekat memek Nina, kemudian membalik badan Nina untuk 69, Ninapun sudah mahir dengan posisi ini, Nina mulai mencium Carlitos sebelum akhirnya melumat habis carlitos, akupun mulai menjilan embem dan melumat habis.

kami berada pada posisi 69 selama 5 Menit, dan aku rasakan Carlitos sudah mencapai ukuran maksimalnya, dan aku pun mendorong pantat nina, kemudian membalikkanya, aku mengambil ludah dan melumurinya di seluruh tubuh carlitos, dan nampak Nina sudah sange maksimal, dia menjepit memeknya dengan kedua pahanya sambil saling menggesek.

Carlitos mulai melakukan penetrasi, Carlitos membuka belahan memek Nina dari bawah dan tanganku menariknya ke atas, persis seperti yang dilakukan jari telunjuk tangan kiriku sebelumnya, carlitos melakukan itu berulang, hingga akhirnya di atas kepala carlitos terdapat cairan yang tak lain adalah cairan embem.

Kini tangan kanan Nina mulai membantu Carlitos untuk segera bertemu dengan Embem, tangan Nina mengarahkan carlitos tepat di pintu masuk tempat embem berada, berbeda dengan kegagalan Niko beberapa bulan yang lalu, saat ini keadaan ku 180 drajat berbeda, lokasi tempat pertarungan sudah sangat licin, hanya dengan sekali hentakan, Kontol ku sudah pasti masuk ke dalam Memek Nina.

Aku menatap wajah cantik Nina dan kedua gunung kembar yang sempurna itu, sebelum aku mendorong masuk Carlitos di dalam lubang kenikmatan ini, aku ingin mencium bibir nina dan kedua tokoet tersebut terlebih dahulu (seperti ritual pamitan sebelum bertarung, hehe). dan

aku berteriak “Hitung ya”

Me & nina: satu, dua, ti.. ga

aku mendorong carlitos untuk masuk kedalam memek nina dengan pinggulku, dan mbles, masuklah kepala Carlitos dan aku mendorong kedua kalinya, hingga setengah badan Carlitos kini sudah berada di dalam, “Nina teriak dan mengeluarkan air mata”

Nina pun terbangun dan membuka matanya untuk melihat benda tumpul yang sedang tertancap di dalam memeknya, kemudian dia kembali menjatuhkan punggungnya ke kasur dan memejamkan matanya sambil menangis.

Akupun tak tega melihat Nina menangis, namun ketika aku ingin mengeluarkan Carlitos dari dalam memek baru juga sedikit NIna malah menjerit, akhirnya aku urungkan dan membiarkan saja Carlitos di dalam memeknya. yang bisa aku lakukan adalah menyeka air mata dina, dan mencium bibirnya.

akhirnya nina berhenti menangis, dan ketika aku berhenti mencium bibirnya dan kembali melihat pertarungan 2 kelamin yang berbeda ini, mulailah aku merasakan cairan hangat dari dalam memek Nina, semburan cairan itu seperti oli pelicin untuk menenggelamkan seluruh kontolku ke dalam memek NIna, dan aku mencoba mendorng pinggul lagi dengan cepat (karena kalo pelan pelan itu akan membuat Nina sakit), dan NIna teriak “uooh”

kini seluruh tubuh Carlitos sudah berada di dalam memek Nina, terasa hangat sekali yang kurasakan dibagian kontolku, aku belum berani mengayun seperti yang biasa ku lihat di film bokep, karena takutnya NIna menjerit lagi. dan kemudian kedua tangan NIna mencoba mendorong tubuhku menjauh, akupun mencabut Carlitos dengan perlahan, kemudian Nina kembali bangun dan melihat Carlitos yang berlumur darah, kemudian tangan kanannya merogoh memeknya dan kemudian jari yang tertempel darah itu diarahkan kemukanya, dan kemudian nina kembali lagi menjatuhkan punggungnya ke kasur.

saya mengerti kenapa dia lega, bukan karena keperawanannya aku yang merenggutnya, tapi karena dia tidak kehilangan keperawanananya oleh Kontol seorang bajingan.

Tangan kanan nina mencari Carlitos dan menggengamnya, dia menarik tubuhku dan mengarahkan carlitos ke memeknya (sepertinya dia ingin mulai melanjutkan), sebelum aku masukkan kembali aku meraba memek nina dengan tanganku dulu takutnya si embem udah kering, dan ternyata masih becek dan licin.

Lansung aku posisikan Carlitos dan Nina membantunya mencari jalan pintas menuju lobang kenikmatan, akupun kembali mendorong Carlitos masuk ke dalam memek Nina dengan pinggulku, memeknya masih sangat peret gan, jadi gak bisa lansgung masuk blas sampe ujung, mendorongnya harus maju mundur seperti sedang menggergaji, dan terdengar bunyi “krek, krek” (setelah aku pelajari ilmunya, ternyata itu adalah proses pengrusakan jaringan otot di dalam vagina” Ninapun tidak menangis namun sedikit meringkih kesakitan.

Kini tubuh Carlitos sudah masuk semua ke dalam memek, aku mencoba mengayunkan dengan jarak yang tidak jauh (seperti menggergaji), kembali aku rasakan bunyi “krek, krek” aku ulangi 3 kali hingga aku rasakan ada cariran yg meleleh di batang kemaluanku, nah dengan adanya cairan ini membuat gerakan gergaji terasa licin, namun walaupun cairan itu membuat licin, Kontolku merasa terhimpit daging, benar-benar aku merasakan carlitos terjepit benda padat yang empuk (seperti sosis yang terjepit oleh roti)

Setelah 20 menit aku melakukan gerakan gergaji, Kontolku terus mendapatkan semburan cairan kehangatan dari dalam memek, lebih dari 5 kali aku merasakan semburan cairan dari memek Nina, cairan itu membuat memek Nina sedikit lebih licin, sehingga aku mulai bisa mengayun kontolku, walaupun belum terlalu leluasa karena masih merasakan Kontolku ngerem-ngerem di dalam sehingga belum bisa mengayun dengan cepat (karena jujur kontol gw juga jadi sedikit sakit kalo gw paksa nginjek gas dengan RPM tinggi)

Nina terus mendesah, dan memeknya terus mengeluarkan cairan gak terhitung berapa kali dia mengeluarkan cairan, hingga akhirnya aku melihat batang kontolku ada cream yg nempel, Memek Nina sudah benar-benar Becek, kini au mulai bisa ngayun kontol ku dengan RPM yang sedikit lebih tinggi.

Aku menatap ke arah NIna, nampak kedua tangannya sudah telentang (seperti orang menyerah), dan Nina masih merem namun terus menggerakkan wajahnya ke kanan dan ke kiri, sambil mendesah dan ketika aku ayun kontolku dengan cepat, terlihat Nina menggigit bibirnya dan mengangkan lehernya ke atas.

Kini gerakan kontolku saudah leluasa, sehingga aku bisa menundukkan tubuhku, yang sejak tadi aku ingin memeluk, mengemut GUnung bromo yang sedari tadi terus berguncang (seperti gempa bumi), akupun bisa mengengemut dan menyedot toket kanan dan kirinya secara bergantian, sambil Carlitos masiha ku tugaskan untuk terus bertarung dengan embem, aku melihat ke atas nampak Nina dengan posisi punggung tangan kanan yang sedang ditempelkan di bibirnya.

setelah puas ngemut toket yang sempurna itu, akupun beralih ke bibir nina, dan kami berciuman sambil kedua tanganku merentangkan kembali kedua tangan Nina, hingga membuat dadaku kini menempel dengan toket Nina, kami terus bercinta, kontol dan memek kami (carlitos dan embem) terus bertarung, sedangkan pemilik lahan dan investor sedang bercengkrama dengan bibir mereka.

Kami masih terus ngentot selama lebih dari 30 menit, aku merasakan memek nina yang mulai dari becek, kering, becek lagi, kering lagi, kemudian becek lagi. Hingga aku merasakan dentuman kuat dari Carlitos, dan aku merasakan semua peluru dan amunisi sudah berada di kepala Carlitos, kontol ku hanya menunggu aku menarik pelatuk dan membiarkan mereka (calon presiden) itu keluar dan pergi ke rahin NIna.

Akupun membisikkan ke NIna “gw udah mau keluar nih,” setelah mendengar bisikan gw, tangan Nina mulai dikalungkan ke leher gw, dan menarik tubuh gw agar lebih menempel ke tubuhnya, dan kaki nina menanjak diatas bokong gw dan kemudian disilangkan dan menyinggahkan di pinggulku, terasa memek Nina naik dan aku merasakan bagian bawah kontolku menyentuh dinding memek paling bawah (yang menjadi pembatas memek dan bool) dan bagian kepala atas carlitos menyentuh dinding memek bagian atas.

Posisi seperti ini membuat kontol Carlitos emakin nikmat dan pengen mengayun dengan RPM tinggi, namun Kuncian kaki NIna membuat pinggul gw susah bergerak, hingga akhirnya pinggul gw mengangkat kaki dan memek nina dan membantingnya, karena kasur ini empuk jadi membal, aku dan nina sudah berpelukan dan bericuman, tubuh kami sudah benar-benar menyatu, hingga rasa ngilu pada kepala atas kontolkupun tak sanggup lagi kubendung, dan tumpahkan sperma ku dengan jumlah yang banyak, Carlitos melakukan tembakan lebih dari 10 kali, dan setiap tembakan kontolku berkedut, dan membuat nina melenguh “ouhh” di setiap tembakan.

Usai tembakan ke 10, Carlitospun terdiam, aku dan Nina berciuman kembali hingga ketika aku menarik kepala ke atas, air liur kami seperti membuat tali. dan tak lama Ninapun mulai melepaskan kuncian pada pinggulku dengan kakinya, dan kuncian pada leherku dengan tangannya. Carlitos masih di dalam memek, dan belum menciut, malah ketika aku melihat Toket sempurna yang baru saja aku panen ini, membuat Carlitos kembali tegang, dan aku ayun kembali kontolku di memek Nina, namun Nina sudah nampak seperti gedebong pisang yang kelelahan, dan tangan Nina mencoba mendorong tubuh gw dan menyuruh gw untuk mengeluarkan Carlitos dari lubang embem. Nina dan Embem sudah mengaku kalah dan KO.

Nampaknya untuk Ronde pertama ini pemenangnya adalah Carlitos, hehe

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu