1 November 2020
Penulis —  pemburujalan

Rahasiaku dan Kakak Perempuanku

Cerita ini adalah adaptasi dari kisah nyata yang saya alami sendiri. Namun nama tokoh disamarkan untuk melindungi identitas.

Hubungan terlarang ini benar-benar menjadi Rahasia yang tidak ada satupun orang tau, melainkan aku dan kakakku.

Karena saya merasa kalau kakak saya Nina itu hanya menganggap apa yang terjadi antara kami berdua adalah sesuatu yang dilakukan tanpa sadar, itulah mengapa Nina selalu memejamkan mata seperti orang tidur.

dan karena nafsu dan keinginan kuatku untuk menjadi orang pertama yang menikmati kakak kandungku sendiri, itu berimbas terhadap komunikasi kami yang terbatas, pasalnya di kehidupan nyata kami hanya bisa saling diam dan tidak pernah berbicara sedikitpun.

keadaan ini berbeda 180drajat dari sebelum aku memulai eksperimen bercocok tanam dengan goal panen. Saat ini kami hanya berkomunikasi melalui pesan kertas, dan saat itulah aku merasakan sisi lain dari kakakku, karena ketika di kehidupan nyata dia sangat judes.

Maka dari itu selama ini saya membaca dan mengikuti kisah2 incest kok saya malah merasa aneh dan gak sesuai dengan yang saya alami, bagaimana antara kakak dan adik bisa saling mencintai disaat sadar, karena pada dasarnya baik saya maupun kakak itu sama-sama merasakan bahwa hubungan ini sangat terlarang dan tidak benar, dan kami melakukannya karena nafsu, walau pada saat memberikan keperawanannya kepadaku, tetap kakak ku ingin melakukannya dengan perasaan cinta (bersama orang yang dia cintai) maka akupun memberikan apa yang dia inginkan.

Bahkan kedua orang tua ku dan abangku sama sekali tidak mencium gelagat mencurigakan dari kami berdua, karena yang mereka tau adalah aku dan Nina itu dulunya sering berantem, dan berebutan, mulai dari makanan, kipas angin, bantal, guling, maka dari itu kami disatukan dalam satu kamar (supaya bisa akur).

4. Ancaman gagal panen karena kedatangan hama (aku dan Nina gak bisa ena-ena karena rumah kami kedatangan saudara ibu dari kampung yang menetap di rumah) sebelum akhirnya memanen dan menikmati tubuh semok dan toket sempurna kakakku Nina.

Malam itu di kamar penginapan Bali.

Aku dan Nina sudah sama-sama telanjang bulat, carlitos sudah tegang dan membesar sejadi-jadinya, dan si embem (aku menamakan memek Nina) sudah basah dan becek, sebecek-beceknya, carlitos dan embem sudah saling bersentuhan, gesekan demi gesekan dilakukan oleh carlitos untuk memuluskan jalan menuju lubang kenikmatan, dan setelah kurang lebih 2 menit carlitos berkenalan dengan embem dan melakukan penetrasi, akhirnya embem menunjukkan jalan menuju pintu masuknya kepada carlitos.

Erangan Nina pun terdengar, menandakan bahwa embem telah menunjukkan pintu masuk yang benar kepada carlitos, dan carlitospun siap untuk membuka pintu lobang kenikmatan embem, aku dan nina yang sedang menyomblangi carlitos dan embem sama-sama menghitung, dalam hitungan ketiga carlitos akan segera mendobrak keperawanan embem hingga embem memberikan darah perawannya kepada carlitos.

Tok, tok, tok, erick, nina bangun cepet. (terdengar suara ayah dari luar pintu kamar kami)

ohh shit, ini adalah momen terkentang yang pernah aku alami seumur hidup, akupun segera memisahkan tempat tidurku dan Nina kemudian berpakaian kembali, dan aku langsung menarik selimut dan berpura-pura tidur, Nina seperti sudah paham dan kita sangat memiliki cemistry dalam hal ini, nina langsung mengenakan kembali bh, cd baju dan celana, kemudian menghampiri ayah dan membuka pintunya.

Ayah: ayo kita bakar jagung (ayah menatap kearah kasurku) itu si erick bangunin, tidur mulu kerjaannya, jauh2 ke bali buat tidur ngapain, cepet bangunin.

dan Nina pun menghampiri dan menendang pinggulku,

Nina: woii, bangun lu diajakin ayah bakar-bakaran tuh (dengan muka judes).

gw pun pura-pura terbangun, hoamm, eh yah, jadi nih kita bakar jagung? katanya tadi ayah kecapean? (tanyaku)

Ayah: itu kan ibu yg bilang, lagian siapa yang kecapean dari tadi ayah masih seger (ayahku ini orang yang gak mau terlihat lemah di depan anak-anaknya)

yaudah yuk bakar jagung (jawabku) - paahal dalam hati aku jengkel banget karena ayah telah menggagalkan panenku.

kamipun bakar-bakaran sampai jam 2 malam, ayah pun terlihat mulai ngantuk, ibu dan Nina sudah selimutan di kursi, kemudian ayah membangunkan menyuruh mereka berdua tidur di kamar, dan ternyata ibu dan Nina menuju kamar yang sama (ah shitt, gak bisa ngelanjutin yang tadi dong), ayahpun akhirnya menyerah dan dengan gontai berjalan menuju kamarku, sambil berkata “bersihin tuh areng dan sampah2nya,” dalam hatiku benar-benar ayah yang bikin jengkel, udah menggagalkan panen, sekarang malah nyuruh anak bungsunya yang bersih2.

kelar bersihin sampah dan areng bekas bakar2an, aku menuju kamar dan tidur.

Hari terakhir di bali

hari ini adalah hari terakhir kami di bali, karena jatah cuti ayah hanya tinggal tersisa hari ini dan 3 hari untuk perjalanan pulang.

hari terakhir kami pergi ketempat liburang yang agak jauh yaitu pure empu tirta, yang biasa orang bule pada mandi buat dapat jodoh, nah di sini aku benar-benar tegang melihat baju Nina yang basar saat mandi, dan toketnya menyeplak samar-samar terlihat dari luar. aku terus mencari akal untuk bisa mengeluarkan lahar panas carlitos yang tertunda tadi malam, aku berfikir dimana tempat yang pas buat aku ena ena bareng nina, ibu ayah dan abang bersama istrinya terlihat sendang menikmati mandi2, dan aku mulai mendekati nina dan berkata (kode) cari tempat, nina pun tidak menoleh karena aku juga tidak bercakap langsung dengannya, dan tak lama nina keluar dari kolam dan menuju tempat bilas, akupun perlahan mengikutinya, kemudian ketika tiba di tempat bilas, aku berteriak (ngasih kode), di mobil ya, dan ninapun masuk tempat bilas, akupun bilas, dan selesai bilas, aku langsung berjalan menuju mobil, dan ternyata.

Nina sudah lebih dulu berada di dalam mobil, ketika aku buka pintu, di dalam nina sudah memejamkan mata (tanda sudah siap diajak ena-ena), akupun langsung menyerang dengan mencium bibirnya dan melumat sampai bertukar air liur, dan meremas toketnya, untungnya mobil ayah di parkir di tempat sepi dekat pohon yang besar (ayah paling malas parkir di tempat umum karena takut mobilnya tergores).

Tanganku sudah mulai mengangkat baju nina (aku tidak ingin melepaskan baju dari tubuhnya, cukup sampai toketnya keluar dari dalam Bh saja pikirku, setelah si gunung kembar keluar lansung aku lumat dan kenyot (uniknya di sini nina tidak pernah mendesah lebay hanya terdengar nafasnya yang sengah), setelah puas memainkan semangka gantung milik nina, aku langsung menuju embem yang bersembunyi dibalik celana jeans, mulai aku lepaskan pengaitnya dan menurunkan resletingnya, aku sudah tidak sabar untuk merenggut keperawanan embem sekarang (walaupun di dalam mobil) karena sudah diubun-ubun dari tadi malam, pasca batal karena ayah ngajak bakar jagung, dan setelah itu jariku mulai melewati ladang jagung dan mulai turun ke belahan memek nina, namun tangan atasku seperti menyentuh sesuatu yang empuk (seperti bantal), dan ketika jariku mulai membuka dan mengusap belahan embem, ternyata sudah basah, namun aku rasakan basahnya itu tidak lengket melainkan cair, dan ketika aku keluarkan tanganku dari cd nina aku melihat jariku sudah dilumuri darah haid (ternyata nina sedang mens, dan yang tadi aku sentuh adalah softex) ahh shitt, keberuntunganku di awal kini berbalik menjadi kesialan, udah tadi malem gak jadi ngentot, sekarang nina datang bulan pula, aku langsung membersihkan jariku dengan tisu, karena carlitos sudah keluar dari sangkarnya maka terpaksa aku hanya bisa mengocok carlitos dan hanya bermain dibagian atas nina, yaitu toket yang sempurna itu, setelah dikocok kurang lebih 5 menit akhirnya carlitospun menyemburkan lahar panasnya (yang seharusnya bisa dia semburkan di dalam lobang embem tadi malam), karena memeknya nina sedang palang

merah, maka penjuh aku peperkan di toketnya, dan kulumuri semua dilinkaran putingnya, selesai itu nina pun merapihkan bajunya dan merekatkan kembali celana jensnya sendiri (sambil merem), akupun kembali ke dalam untuk menemui keluargaku, dan tak lama nina pun muncul sambil membawa fanta kaleng, dan ibu menanyakan nina habis dari mana?

Setelah itu kamipun berkemas untuk pulang ke rumah kami di jakarta.

seminggu setelah kami pulang dari bali, tiba-tiba ada telfon dan ketika aku angkat ternyata dia adalah pamanku yang merupakan sepupu ibuku, langsung aku berikan kepada ibu, dan setelah ibu menutup telfonnya, ibu langsung mengajak aku ke terminal pulo gadung untuk menjemput paman, ternyata paman datang dari kampung.

dan kami langsung bergegas menjemputnya.

paman ku ini sebenarnya baru lulus kuliah, dan sedang mencari pekerjaan di jakarta, namun dia sudah mencoba melamar di beberapa tempat namun tak kunjung dapat panggilan, akhirnya ibu memberikan saran kepada paman untuk tinggal dulu di rumah sampai dapat kerja, dan sekaligus ibu mempekerjakannya untuk bantu beres2 rumah (karena di rumah kami tidak ada pembantu), pamanpun setuju dengan penawaran yang diberikan oleh ibu.

awalnya aku tidak merasa risih dengan paman, karena aku berfikir dia tidak akan mencampuri urusan orang lain (berhubung dia kan cowok), dan aku kira dia akan lebih banyak di luar rumah, karena dia cowok, ternyata dia itu cowok rumahan (tidak pandai bergaul dengan orang lain), pantas saja ini orang jadi pengagguran selama bertahun-tahun, dan parahnya lagi, dia menjadi orang yang menghasut ibu untuk memisahkan kamarku dengan kamar nina, karena menurutnya tidak baik menyatukan anak perempuan dan laki-laki dalam satu kamar apalagi mereka sudah remaja (ini yang membuat aku benar2 tidak menyukainya sampai saat ini), dan akhirnya ibupun menyetujuinya, kamar aku dan nina kini dipisah, jadi setengahnya diskat oleh tembok (kebutulan dia cukup ahli dalam urusan semen dan batu bata hingga cat), sayangnya orang ini mengapa kuliah di falultas ekonomi, padah aku lihat bakatnya dia membuat kamar yang indah dan bernilai seni tinggi, orang ini lebih cocoknya sih masuk ikj, tapi yasudahlah itu urusannya, ngapain juga gw urusin, hehe

Memasuki musim kemarau (aku dan nina tidak lagi bisa ena-ena di rumah)

benar-benar aku merasakan musim kemarau yang tak pernah aku duga, gara2 kedatangan 1 hama ini, kini aku tidak bisa lagi menjamah keindahan tubuh nina ataupun survey lokasi, dan keadaan ini berlansung selama 3 tahun, hingga akhirnya pamanku di terima kerja di salah satu perusahaan kecil di daerah tanggerang, sehingga dia tidak punya alasan lagi tinggal di rumah dan harus ngekos di daerah tanggerang.

Yeah, akhirnya hama itu pergi juga.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu