1 November 2020
Penulis —  pemburujalan

Rahasiaku dan Kakak Perempuanku

Jujur ya, sebenarnya saya ingin menyimpan rahasia ini selama-lamanya namun apa daya saya juga butuh bacol (bahan coli) untuk saya baca sendiri, hehe. jujur saat ini sangat sulit saya menemukan cerita yang benar2 bisa jadi bacol diforum tercinta ini, ada beberapa sub judul yang menarik dan ketika saya baca awalnya cukup menarik dan setelah saya ikuti entah kenapa saya jadi kurang terangsang karena menurut saya ceritanya sudah tidak sesuai ekspektasi saya (berlebihan).

Saya adalah salah satu penggemar cerita panas sejak lama.

saya lebih menyukai cerita yang natural tanpa dilebih-lebihkan walaupun itu cerita imajinasi, karena menurut saya hubungan incest

itu adalah hubungan terlarang dan pasti keduanya memiliki perasaan bersalah dan berdosa kebanyakan dari hubungan seperti ini dirahasiakan seketat-ketatnya (ya ini menurut pendapat pribadi saya ya).

Oke, saya ingin mulai bercerita mengenai pengalaman nyata saya yang selama bertahun-tahun saya sembunyikan dari siapapun termasuk orang rumah (keluarga) dan hanya saya dan kakak perempuan saya yang memegang rahasia ini.

I. Awal mula nonton bokep dengan lasser disk judul film “The Body of Evidance” diperankan oleh Madonna:

Sekiranya umur saya waktu itu adalah 9 tahun atau masih kelas 4 SD (lupa sih jujur), saat itu bermain dengan seorang teman yang orang tuanya mengoleksi bokep dalam bentuk lasser disk (ukuran kasset cd yang sangat besar), saat itu player lasser disk sangat populer karena belum ada dvd player.

lanjut, teman saya ini selalu menceritakan film bokep yang dia tonton dan ketika rumahnya sepi kita semua menonton film tersebut sampai habis (tanpa diskip), dan setelah menonton film tersebut di rumah saya mulai belajar coli, karena teman saya bilang kalo titit udah tegang harus dikocok biar pejunya keluar dan setelah itu akan lega seperti abis kencing.

dan setelah mendengar itu mulailah saya coba saran teman saya ketika di kamar, awalnya sangat melelahkan dan cukup bikin tangan pegel untuk mengeluarkan sperma pertama akhirnya saya tunda dan tidak saya teruskan karena sangat sulit untuk dikeluarkan.

Malam harinya saya mengalami sulit tidur karena efek film bokep pertama yang saya tonton itu, dan akhirnya saya baru bisa tertidur jam 3 subuh, dan yang paling parahnya saya harus bangun pagi karena masih hari sekolah.

II. Teman sekelas yang memprovokasi imajinasi liar tentang kakak perempuan saya:

Nah, untuk yang satu ini gak boleh terlewatkan, karena kalian semua pasti pengen tau kan spek kakak perempuan saya itu seperti apa?

Kakak perempuan saya ini namanya adalah Nina, dia memiliki badan yang semok berisi tingginya minim (pendek standard cewek), namun yang mencolok darinya adalah buah dada yang diatas rata-rata anak seusianya, bayangkan saja ketika anak2 seusianya masih menggunakan miniset dia sudah menggunakan bh dengan cup C.

Wajahnya sih biasa aja tidak terlalu cantik, namun daya pikatnya adalah toket yang dia miliki itu, duh mengingatnya saja sudah bikin saya tegang loh, hehe

Oke lanjut, ketika jam istirahat saya baru selesai main bola bareng teman-teman di sekolah, oh iya saya dan kakak saya saat itu satu SD dan kami hanya berjarah 2 tahun dan 2 kelas, tiba-tiba ada teman sekelas kakak saya itu menghampiri saya dan menitipkan salam kepada kakak saya, dan saya bilang iya akan saya salamin, nah brengseknya saat itu teman saya ada disamping saya dan mendengar jelas percakapan kami berdua.

Setelah mendengar itu mulailah dia menghasut dan memprovokasi, kurang lebih perkataannya seperti ini:

Ian: eh itu si dino kan kontolnya gede

Me: maksudnya?

Ian: ya masa lu rela kakak lu sama dia, bisa2 memeknya robek nanti dimasukin kontolnya dia, apalagi mememk kakak lu kan kecil,, hahaha

Me: apaan sih lu yan! (padahal mah udah tegang)

ketika dikelas ian pun kembali memprovokasi saya:

Ian: ntar abis pulang sekolah kakak lu pasti diculik sama si dino

Me: culik kemana? ngaco lu yan

Ian: ya diculik ke gardu lah ntar kakak lu dipakek disana, memeknya disedot terus dimasukin kontolnya dino sampe bedarah

Me: bodo amat yan, udah ngaco lu asli

Ian: ntar kakak lu pasti ketagihan ngewek tiap hari dan tuh toketnya pasti bakal ngondoy

Me: (merasa tertarik) emang iya toket cewek bisa ngondoy?

Ian: ye, elu baru tau kalo cewek keseringan dipakek nanti bakalan ngondoy toketnya.

Me: ah tau ah, rusak otak lu njing (menyudahi percakapan)

Setibanya di rumah

Saya terus membayangi apa yang dikatakan ian tadi di sekolah, apalagi kemarinnya saya habis nonton film bokep, bayangan tentang kakak saya yang disetubuhi dino terus menghantui saya.

Oh iya belum saya kasih tau, saya dan kakak saya tidur satu kamar bersama, karena rumah orang tua kami saat itu masih kecil dan terpaksa saya dan kakak saya tidur sekamar.

Karena pikiran dan perasaan yang panas akhirnya saya memutuskan untuk mandi, selesai mandi ketika handukan dikamar pikiran jorok itu kembali menghantui dan membuat titit saya tegang, terbesit di pikiran saya untuk membuka lemari kakak saya dan mencari pakaian dalam kakak saya, dan kemudian saya ciumi sambil mengocok titit saya.

namun tak lama terdengar bunyi pagar terbuka dan ketika saya lirik ke luar jendela ternyata Nina sudah pulang, langsung saya masukin lagi pakaian dalamnya dan langsung pakai baju dan celana.

Saya tiduran di kasur sambil baca komik dragonball, kakak saya datang dan tanpa menegur lansung melempar tasnya dan mengambil handuk dan pergi mandi.

Setelah dia meluncur ke kamar mandi terbesitlah untuk mencium celana dalamnya yang habis dia pakai agar saya tau bau memek itu seperti apa. akhirnya saya ambil celana dalam dan BH nya dari keranjang baju kemudian saya bawa ke kamar.

di dalam kamar tepatnya di kasur saya menciumi celana dalam kakak saya yang bau memeknya menempel di sana (ah, ternyata seperti ini bau memek) sangat nikmat dan membuat titit tegang bro, dan tak lupa bawa toket yg menempel pada BH nya juga merupakan perpaduan yang sempurna.

kocokan pada titit pun terus saya lakukan dan ternyata masih sangat sulit untuk membuat si peju keluar dari pistolnya, kemudian saya menyerah dan akhirnya mengembalikan cd dan bh kakak pada tempatnya (keranjang baju) sebelum ketahuan.

Rasa penasaran saya masih besar dan ingin segera mengeluarkan pejuh yang dari tadi malam tidak berhasil keluar, akhirnya saya memutuskan untuk mengintip Nina telanjang saat hendak pakai baju.

Ting-tong, dapatlah ide dimana saya akan bersembunyi dan bisa melihat jelas tubuh Nina tanpa sehelai pakaian dimana tempat tersebut tidak akan disadari oleh Nina, sebelumnya saya teriak ke Nina yang masih di dalam kamar mandi “Na, gw main ke rumah ian dulu ya” dan Nina pun menjawab “iya, jangan lupa tutup pintu pagernya.

dan tempat persembunyian itu adalah (di kolong tempat tidur Nina, eh iya lupa lagi saya beritahu kalo tempat tidur saya dan Nina terpisah walaupun kami sekamar) dan kolong tempat tidur Nina itu mengarah ke cermin besar dan mulus tanpa ada kotoran di cermin.

saya pun bersembunyi di kolong tempat tidur sambil telentang, mata saya tertuju ke cermin yang sangat jelas las las plong.

Nina pun selesai mandi dan menuju kamar, mulailah dia mengaca dicermin dengan masih tertutup handuk ternyata dia sangat bangga terhadap kemolekan tubuhnya yang semok (karena dia berkata di depan cermin kalau tubuhnya ini dapat membuat laki-laki bertekuk lutut dihadapannya kelak) agak sedikit sombong sih (sebelum akhirnya sayalah orang paling beruntung, orang pertama yang memanen dan menikmati tubuh semoknya itu dan tak lupa toket yang nilainya 100++) hahaha

Mulailah Nina membuka handuknya dengan pelan dan pose seksi (entah dia belajar dari mana gaya seperti itu, mungkinkah dia udah nonton film bokep juga? jawabannya tidak tau dan saya tidak mau tau juga, hahaa). Kemudian nila bertolak pinggang dengan kedua tangannya di pinggang membuat segitiga pada lengan dan tubuhnya, sambil mendongakkan lehernya ke atas.

Saya pun menatap dari atas hingga kebawah, sehingga titit saya kembali tegang dan besar, sehingga saya keluarkan dari celana, aktifitas kocokanpun (coli) tidak bisa dihindari, kali ini tubuh saya benar-benar terasa meledak-ledak titit saya yang sudah tegang dan besar, terus membesar. Ternyata Nina tidak segera memakai bajunya tapi masih asik mengecek toketnya di dekatkan ke cermin (mungkin takut ada goresan atau apa yang mengurangi keindahan buah dadanya) dan satu hal lagi yang perlu kalian tau dia punya punya lingkaran puting yang sangat besar (ini sih udah pasti kalo ada kontest toket ya toket kakak saya yang akan jadi juaranya, hehe).

Toket Nina yang bulat dan besar seperti melon itu bisa membuat titit saya ingin menyemburkan segera pejunya. Setelah Nina mengecek onderdilnya yang menggantung itu, dia melanjutkan mengecek onderdil utamanya yang bisa membuat laki-laki menyemburkan cairan kenikmatannya, apalagi kalau bukan Meki bin Memek,, hehe.

Nina mengambil bangku dan mengangkangkan kakinya kemudian mengusap memeknya itu, terlihat bulu-bulu jagung tumbuh subur di ladangnya, dan mulailah saya melihat garis memek yang masih tertutup rapat, dan kemudian Nina buka sedikit demi sedikit belahan tersebut, kemudian dia tersenyum dan berkata lagi di depan cermin “hai asset ku yang tembem dan berharga, kelak kamu akan dimasuki oleh senjata laki-laki, dan kamu akan membuat senjata tersebut menyerah dan lemah karena sudah berani memasuki kamu, hai kontol yang akan memasuki memekku kelak, kamu akan merasakan kenikmatan yang sempurna dengan jepitannya, aku menunggu mu jodohku yang belum aku ketahui siapa dirimu).

Setelah mendengar dia berkata seperti itu, dan melihat belahan memeknya yang rapat, akhirnya titit ini menyemburkan lahar panas untuk pertama kalinya dan dalam jumlah yang banyak, saya pun sedikit melenguh kenikmatan, dan membuat Nina kaget, saya melihat Nina yg kaget langsung tarik nafas, dan untungnya Nina tidak terlalu mengabaikannya (mungkin dia pikir suara itu hanya perasaanya saja), akhirnya saya selamat saudara-saudara, bisa2 tamat riwayat saya jika ketahuan kalau saya sedang bersembunyi di kolong tempat tidurnya,, hehe

Tahap pertama menanam (membuka kancing piyama), sebelum memanen dan menikmati tubuh semok dan toket sempurna

Usai makan malam bersama keluarga sayapun langsung tidur duluan, karena merasa lelah dengan percobaan mengeluarkan lahar panas yang akhirnya berhasil.

Malam hari sekiranya jam 2 subuh, saya terbangun dan ke kamar mandi untuk kencing, kembalinya dari kamar mandi ke kamar tidur, titit pun kembali tegang, dan pandangan mata tertuju ke Nina yang sedang tidur telentang dengan piyamanya yang sedikit terbuka dibagian perutnya.

Saya mendekati kasur Nina dengan jantung yang dagdigdug seperti mau copot, dalam posisi tidurnya Nina mengangkat tangannya seperti orang yang menyerah terhadap musuh, akupun berjalan dengan mindik2 tanpa suara. Aku terus terpesona menatapi tubuh indah, semok dan toket sempurna yang kelak akan aku panen dan nikmati sendiri tanpa kubagi dengan orang lain (dalam hati aku meyakinkan diri “harus bisa”).

Melihat kancing piamanya yang terbuka 1 di atas dan 1 dibawah (mungkin biar gak kegerahan kali ya). Melihat pemandangan tersebut, tangan ini serasa ingin sekali membuka sisa2 kancing yang masih merekatkan kedua belah sisi piyama tersebut, dan melihat bh yang membungkus buah dada yang sempurna itu. Akhirnya aku beranikan diri untuk membukanya, satu demi satu kancingpun terlepas oleh perbuatan kedua tanganku, dan setelah semua kancing terlepas akhirnya pemandangan yang benar-benar ingin aku lihat terealisasi (thanks god, dalam hati) dengan langkah pertama ini aku semakin yakin bahwa kelak tubuh wanita semok ini akan aku nikmati sebagai orang pertama.

Senapan pemangsa yang dari tadi ingin keluar dari sarugnnya pun akhirnya aku keluarkan, elusan dan kocokan tidak terhindarkan, kurang puas melihat toket sempurna yang terbungkus dengan BH, ingin sekali aku melihat puting yang linkarannya sudah mengintip dipinggiran cup BH tersebut, akhirnya aku beranikan diri untuk menarik sedikit cup BH di dada kirinya, oh wow, pemandandangan yang membuat si carlitos semakin beringas, puting dengan lingkaran besar aku bisa melihatnya tepat di depan mataku tanpa melalui cermin, oh shitt kocokan tangan terhadap titit ini semakin cepat dengan RPM tinggi terjadi.

tak puas melihat puting dari buah dada sempurna itu, matakupun mulai berpindah ke arah sarang kenikmatan yang masih terbungkus dan terkunci dengan rapat oleh celana panjangnya, dan akupun semakin berani dan tidak pikir panjang akhirnya tangan ini mulai mencoba menurunkan celana panjang tersebut, dalam rangka survey lokasi akhirnya jalanpun terbuka, mulai melewati perkebunan jagung, hingga pintu masuk goa kenikmatan bisa aku lihat, namun aku masih belum berani menyentuhnya (untuk langkah pertama ini sudah lebih dari cukup), carlitospun akhirnya tak kuasa menahan semburan kuat lahar kenikmatan dari dalam, ahh leguhku, tanganku kini penuh dengan pejuh, dan sebelum aku menutup kembali onderdil Nina, aku peperkan pejuh tersebut di kebun jagung dekat memek dan belahan toket sempurna itu, Nina pun nampak tidak terganggu dengan aktifitasku (mungkin sudah tidur nyenyak).

Akunpun kembali tidur dengan senyum2 sumringah. Pagi harinya aku terbangun dengan mata yang masih sepet dan melihat kearah Nina yang berada di depan cermin, terlihat dia sedang menggosok2 belahan toketnya tepat di tempat aku menaruhkan pejuh, namun dia tidak berbicara apapun (selamat dan aman dalam hatiku).

Kegiatan serupa terus aku lakukan setiap hari, mulai dari mengintip di kolong kasur, malam harinya aku bangun dan coli sambil melihat pemandangan dan ditutup dengan menaruh pejuh di toket dan memek yang akan aku panen pada waktunya nanti (ini seperti menanam sebelum memanen)

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu