1 November 2020
Penulis —  Mekangkang

Pesugihan Gunung Kemukus

Jikalau aku berpikir dengan otak jahatku maka pastilah saat ini aku tak memberikan obat penawar ke ayahku.

Namun sejenak ku pikir matang-matang, beliau adalah ayahku. Aku tidak tega untuk membiarkannya mati demi memanjakan nafsuku, itu sama saja aku membunuhnya.

Maka akhirnya ku berikan obat penawar bayu asih, air di dalam kulit hewan ini ku tuntun ke arah mulut ayahku, ibuku yang ada di sampingku kini juga membantu memposisikan ayahku dalam posisi duduk.

Pakne kesakitan ketika diarahkan ke posisi duduk.

Bune: Air apa ini le?

Aku: ini air yang kudapatkan dari watu kumpul, & semoga air ini dapat menyembuhkan pakne.

Lalu ayahku meminumnya seteguk langsung habis, karena memang isinya sangat sedikit.

Mula-mula tidak ada perubahan.

Namun beberapa detik kemudian badan ayahku mulai dingin, dingin seperti es.

Ibuku sampai panik menyadari suaminya malah semakin aneh kondisinya.

Namun berangsur-angsur sepertinya ayahku makin membaik karena beliau sudah tidak menahan kesakitan lagi.

Kutahu santet rantai bumi adalah sihir tingkat tinggi, jadi mungkin ini akan memakan beberapa waktu.

Setelah kami tunggu beberapa jam tidak ada hal yang berubah.

Aku lalu menyimpan dahulu peti emas berharga dan keris di kamarku. Lalu aku mandi, sedangkan ibuku memulai rutinitas seperti biasa mencuci, memasak, dan bersih-bersih.

Pukul 12.00 ayahku terbangun dari tidurnya, dan dengan ajaibnya dia bisa berdiri tegak.

Aku dan ibuku yang menyadarinya langsung bersyukur dan memeluk beliau karena akhirnya beliau sembuh setelah beberapa hari beliau lumpuh dan rumah sakit pun memfonis lumpuh total.

Lalu kusadari ada yang bergerak-gerak dari arah kamarku, seperti suara yang disebabkan tikus.

Lalu kutinggalkan sejenak ayahku dan ibuku yang tengah menangis bahagia.

Ternyata setelah kutelusuri, asal muasal dari bunyi tersebut adalah keris yang tadi pagi kubawa pulang.

Lalu aku menggenggam sarungnya dan mengeluarkannya dari sarung kayu.

Dan betapa terkagetnya aku, setelah aku mencabut keris hitam itu dari sarungnya waktu seakan berhenti dan keris tersebut berbicara kepadaku.

“Tuanku, orang yang mengirim santet rantai bumi kepada bopomu bernama Mbah Karso, dia tinggal di kampung sebelah, hamba bisa menunjukkan jalan kepada tuan jika tuan berkenan”, kata keris tersebut.

“Canggih kali ni keris, udah kayak layanan ok google yang sering kulihat di TV”, batinku.

Lalu tanpa pikir panjang, kusarungkan kembali kerisku kutaruh kedalam tas, tak lupa aku mengambil 1 batang emas dari peti untuk jaga-jaga bisa saja nanti kugunakan untuk menampol wajah mbah karso tersebut.

Saat kuperhatikan peti emas ini, cara kerjanya sangat unik.

Peti ini berisi satu batang emas dengan ukiran huruf jawa yang aku tak bisa membacanya, ketika satu batang ini ku ambil, muncul kembali emas yang sama dari bawahnya.

Jadi walaupun peti ini kecil namun emas didalamnya bersifat unlimited.

Aku keluar rumah menggunakan motor bututku berniat menemui orang tersebut.

Sampailah aku di kampung sebelah.

Aku sebelumnya tak tahu arah dan tujuanku ke rumah orang tersebut.

Namun kuamati sekelilingku terdapat garis cahaya aneh yang kutahu mungkin itu adalah bantuan dari kerisku.

“Wow canggih kali ni keris, ini seperti layanan Gmaps”, ujarku dalam hati.

Kuikuti garis cahaya tersebut, sampailah aku di rumah yang kulihat sekelilingnya hutan dan aku menyadari bahwa profesi orang yang bernama Mbah Karso ini adalah dukun.

Aku beranikan diriku ku ketuk pintunya tok tok tok.

Lalu terlihat orang tua lebih tua dari ayahku menggunakan busana khas jawa dengan tak lupa dilengkapi blangkon.

Ada apa maksud anda kemari? Tanya dukun tersebut.

Jangan pura-pura mbah karso, kamu sudah berani coba-coba buat bapak ku celaka! Hardikku.

Lalu mbah karso menimpali, memangnya kamu siapa?

Aku adalah putra dari pak Suhendro, orang yang telah kamu kirim santet rantai bumi! Balasku.

Lalu mendengar kataku barusan, mbah karso tiba-tiba mengeluarkan keris dari belakang pinggangnya dan mengayunkannya padaku dari jarak jauh.

Dia tidak berusaha melukaiku dengan tajamnya keris namun dengan sihir dari kerisnya.

Aku terpental keluar dibuatnya, untunglah tubuhku tidak apa-apa karena aku jatuh di tanah.

Lalu tanpa pikir panjang ku keluarkan kerisku dari sarungnya, lalu ku ayunkan balik ke arah mbah dukun tadi.

Aku sebenarnya tidak tahu cara penggunaan keris ini namun aku nekat saja mengayunkannya ke arah pintu rumah didepanku yang kini dia masih berdiri di pintu tersebut.

Dengan satu ayunan robohlah rumah mbah karso yang terbuat dari bambu rata dengan tanah karena saking dahsyatnya kekuatan sihir dari kerisku.

Lalu dia juga ikut terpental, kulihat dia kesakitan, lalu ku dekati dia.

Kutanyai dia, namun sepertinya dia tetap tutup mulut.

Lalu dengan memegang kerisku, aku berkata kepadanya “Tunduklah perintahku”.

Lalu dengan ajaibnya dia langsung tunduk kepadaku.

“Sepertinya aku bisa menggunakan keris ini dengan benar tanpa tutorial yutub”, batinku.

“Ampun, saya hanya menuruti perintah seseorang, dia adalah Jumadi warga desamu”, kata mbah karso.

“Pak Jumadi? Dia kan ketua RT di daerahku, dan dia adalah juragan tanah tempat ayahku bekerja dan dia gemar mengoleksi wanita cantik, dia sekarang kan memiliki isteri 4” gumamku dalam hati.

“Apa yang dia minta?”, tanyaku kepada mbah karso.

“Jumadi memintaku menghabisi nyawa ayahmu karena setelah ayahmu mati nanti dia berniat mempersunting ibumu, tolong ampuni nyawaku”, lanjutnya.

“Baiklah, aku akan mengampuni nyawamu.

Tapi dengan satu syarat, jangan lagi jadi dukun dan mencelakakan orang lain, pergi dari tempat ini jauh-jauh.

Satu lagi, jangan beritahu ke jumadi apa yang terjadi hari ini, biar aku yang mengurusnya di lain hari”, tambahku.

Karena aku kasihan dengannya karena rumahnya telah kurusak, karena kebaikanku, ku berikan saja 1 batang emas yang kubawa tadi kepada mbah karso.

Lalu aku bergegas pulang ke rumah, saat sampai rumah kulihat ayah dan ibuku menyambutku dengan senyuman.

Sepertinya kini ayahku telah sembuh total dan segar bugar kembali.

Lalu aku menghampiri ayahku dan berbincang.

Pakne: Dari mana kamu le?

Aku: Dari kampung sebelah pakne, pakne mulai sekarang jangan lagi pakne bekerja sama pak RT, lagipula sekarang kita sudah punya emas. Kita tinggal menjualnya dan kita bisa kaya.

Pakne: Tapi kenapa tiba-tiba kamu melarangku bekerja sama pak RT le?

Aku: Ya nggak papa pakne, biar pakne juga bisa merasakan istirahat.

Lalu malam tiba, dan kami tidur.

Keesokan harinya aku pergi ke toko emas dan menjual emas yang kupunya.

Setiap toko emas aku jual satu per satu agar tidak terlalu mencolok.

Lalu uang dari hasil menjual emas tersebut ku simpan di bank, dan sebagian kubawa pulang.

Dengan uang yang kumiliki kini kubeli tanah di sekitar rumah dan aku mulai membangun rumah bersama 8 rekan kuli ku.

Ku bangun rumah besar tepat disamping rumahku yang dulu.

Marwan, Paijo, Rukidi, Jarwo, Andi, Agus, Sunar, Aan, mereka adalah nama sohibku di dunia perkulian.

Walaupun aku sudah kaya aku tak ingin sombong, aku tetap ikut membantu membangun rumahku sendiri.

Rumah bambu yang sebelumnya kami tinggali tidak kurobohkan, bermaksud untuk mengingatkanku suatu saat bahwa aku pernah miskin, mencegahku agar tidak sombong dikemudian hari.

Ayahku juga kubelikan sawah, karena walaupun kami sudah kaya namun tetap saja memang hobinya adalah bertani.

Suatu hari ketika ayahku pergi ke sawah dan aku kini masih membangun rumah dengan 8 rekan kuliku.

Aku menemui ibuku yang sedang di kamar rumahku yang dulu yang masih reot berbaring dengan berbusana daster. Lalu aku memanggilnya.

Aku: Bune.

Bune: iya le.

Aku: Bune tolong buatin teh buat para tukang.

Bune: Iya le.

Lalu dia beranjak memasak air teh, setelah matang dia memasukkannya ke dalam teko, lalu ibuku berniat pergi menyuguhkan ke para kuli tersebut.

Aku: Bune, Tunggu!

Bune: Ada apa le?

Aku: Bune ganti baju pake rok mini dulu bune.

Bune: Tapi kan ada teman-temanmu?

Aku: justru itu bikin bagas sange, lagi pula pakne lagi ke sawah. Jadi kita aman.

Bune: Baik tapi sebentar saja ya!

Lalu ibuku masuk kamar dan menutup pintu lalu seperti yang kuinginkan, beberapa menit kemudian dia keluar dengan menggunakan rok mini hitam dan atasan hitam pula.

Namun kali ini pakaiannya benar-benar terlalu mini.

Rok nya hanya sebatas sekitar 10cm dr pinggangnya.

Benar-benar membuatku ngaceng maksimal, di celah ruangan sempit antara kamarku dengan ibuku, kami mulai melakukan adegan terlarang kembali.

Ibuku menghampiriku dan kami ciuman, sesekali kami saling bertukar lidah.

Sampai bertukar air liur, benar-benar romantis.

Lalu kuarahkan kontolku ke mulut ibuku, dengan sukarela dia mengulum kontolku keluar masuk mentok sampai ke tenggorokannya.

Sangat hangat kurasakan, lalu kubalikkan tubuh sintal ibuku yang kini tengah hamil muda.

Ku cabut cangcutnya, masih mengenakan dress mininya lalu dengan satu sentakan ku hujamkan kontolku ke memeknya dengan gaya dogy, tak terlalu susah karena memang memek ibuku sudah basah.

“Ahhhhhkk sayang, enak banget, masukin yang dalam sayang!”, ujar ibuku.

“indrayanti sayang, kamu makin cantik saat hamil muda gini, lubangmu juga rasanya tambah sempit dan enak” kataku.

“iya sayang, hujam sampai mentok memek ibumu ini biar kamu enak sayang, buat kamu puas ahk ahk ahhhh ”, ibuku berkata sambil mendesah.

Rintihannya itu membuatku makin bersemangat menggenjotnya.

Lalu setelah setengah jam bergumul, belum juga aku mencapai klimax.

Sedangkan ibuku sudah 2 kali mengejang orgasme.

Muncul niat isengku untuk memberikan tubuh mulus ibuku agar bisa dinikmati rekan-rekan kuliku di luar sana yang sedang membangun rumahku.

Ini mungkin seperti fetish cukold namun istilah itu biasanya digunakan kepada suami yang menjajakan isterinya, namun kali ini anak yang berniat ingin menjajakan ibu kandungnya.

Kuhentikan genjotanku, kutahan juniorku sejenak, lalu aku mengeluarkannya.

Aku lalu memerintahkan ibuku untuk mengantar teh yang tadi dibuatnya yang kini sudah dingin.

Lalu dia beranjak ingin ganti baju, aku tahan.

Aku: Jangan sayang, tetap pakai pakaian ini.

Bune: Tapi Gas? Ini terlalu mini.

Aku: Nggak papa sayang, kamu lepas dulu BH kamu. Tadi belum sempat aku buka.

Bune: Tapi diluar banyak kuli temanmu gas.

Aku: Justru itu sayang, goda mereka, tapi ingat jangan sampai kamu disetubuhi mereka, anus dan memekmu harus tetap bersih.

Aku: Entah bagaimana caranya kamu harus kumpulin sperma mereka di gelas bening ini, (Sambil ku mengambil salah satu gelas teh disamping teko).

Entah itu dengan mulut, toket, tangan, rambut atau ketiak terserah kamu sayangku indrayanti yang penting pindahkan sperma kuli-kuli itu ke gelas ini.

Aku: Turuti saja kemauanku sayang, bikin aku puas dan makin mencintai kamu. Aku akan mengawasimu dari sini, nanti kamu mainnya harus tepat di depan jendela kamarku ini biar aku jelas melihat kamu, bilang pada mereka kalau aku sedang tidur.

Lalu dengan anggukan kecil ibuku lalu melangkah agak ragu, ibuku mengambil teko dan gelas.

Dengan masih memakai dress hitam ketat, tambah ketat saja karena perut ibuku tengah hamil muda sehingga membuat bagian depan rok tertarik ke bagian perut ibuku, memamerkan paha mulus yang sangat menggoda untuk dijamah.

Juga dibagian dadanya kulihat dress hitam tanpa BH tersebut tak mampu menutupi payudara ibuku, sampai-sampai saking besarnya sampai terlihat painggir aerolanya yang berwarna coklat agak merah muda.

Mungkin karena ibuku hamil maka efeknya membuat toket ibuku makin mengembang.

Lalu kuposisikan mataku ke jendela kayu yang aku buka selebar 10 cm.

Karena disiang hari maka pasti tidak kelihatan dari sisi luar, namun aku dari dalam bisa melihat ke luar dengan jelas.

Ibuku dengan gelisah mulai menghampiri mereka. Lalu berkata “Mas-mas kuli, istirahat dulu minum teh”.

Lalu mereka bergegas turun, lalu cuci tangan.

Saat mendekat ke arah ibuku, akhirnya mereka menyadari pakaian ibuku benar-benar mini.

Kulihat dari kejauhan mereka seperti menelan ludah, dan kulihat celana mereka mengembang.

Marwan: Eh bu indrayanti ibunya bagas.

Paijo: Bagas dimana bu?

Bune: Bagas lagi tidur tu dikamarnya.

Rukidi: Bu indrayanti hamil muda jadi tambah cantik.

Lalu sepertinya mereka kehilangan kontrol, dengan berani mereka mulai melecehkan ibuku.

Jarwo mulai melecehkan ibuku dengan meremasi pantat, sedangkan Andi meremasi toket ibuku yang tanpa BH itu. Mereka melakukannya di outdoor, namun masih aman karena rumahku berada di pojok kampung dan jauh dari rumah warga.

Sunar: Bro, dia kan ibu temen kita. Kasian.

Aan: Alah lu sok suci, mumpung ada cewek hamil muda seksi didepan kita, kita sikat.

Marwan: Jangan teriak! puasi kami!, sambil masih tetap menggerayangi tubuh sintal ibuku.

Bune: Aku akan layani kalian tapi jangan perkosa aku, aku janji nggak akan teriak. Aku bisa bantu kalian dengan bagian manapun tubuhku asal jangan di memek sama anus. Hasil spermanya nanti masukin ke gelas ini.

Lalu ibuku mulai pindah mendekat ke arah jendela tempatku mengintip sambil membawa gelas bening tepat seperti perintahku.

Ibuku menggelar tikar tepat di depan jendelaku, lalu mengarahkan tubuhnya menghadapku.

Setelah itu kulihat jelas di depanku sekitar 2 meter dari bola mataku, mereka mulai mengerubuti ibuku membentuk lingkaran. Lalu dengan nekatnya mereka mengeluarkan batang kontolnya masing-masing.

“Eh sabar satu-satu, jangan kerubutan, kita hompimpa buat menentukan urutan!” kata Paijo.

Lalu kulihat mereka hompimpa, Kutahu urutan dari hasil mereka hompimpa yaitu:

Giliran 1. Agus

Giliran 2. Sunar

Giliran 3. Rukidi

Giliran 4. Marwan

Giliran 5. Andi

Giliran 6. Aan

Giliran 7. Paijo

Giliran 8. Jarwo

Lalu mereka tertib secara berurutan bersiap hendak menuntaskan nafsu mereka.

Giliran pertama, Agus.

Agus mengeluarkan batang kontolnya yang sudah mengeras, dengan kurang ajar menepuk-nepukkan kontolnya ke wajah ibuku sampai pipinya memerah. Lalu dengan tergesa-gesa dia menghujam mulut ibuku dengan kasar dia maju mundurkan batangnya sambil mengerang-ngerang kenikmatan lalu 10 menit kemudian mengejang dan berniat menghujam sedalam-dalamnya ke tenggorokan ibuku, namun ibuku dengan susah payah menahan paha Agus akhirnya Agus hanya bisa keluar di mulut ibuku (CIM).

Giliran kedua, Sunar.

Karena kini tangan ibuku bebas setelah sebelumnya memegang gelas, maka dia memerintahkan ibuku untuk mengocoknya dengan tangan mulus ibuku. Lalu diludahi kontol Sunar oleh ibuku lalu ibuku kocok dengan cepat berharap semua ini cepat selesai. Setelah 10 menit tangan mungil mulus ibuku mengocoknya dengan tempo yang sangat cepat akhirnya jebol juga pertahanan Sunar.

Giliran ke 3, Rukidi

Rukidi sepertinya sangat nafsu dengan toket ibuku yang sedari tadi masih tertutupi dress. Lalu dengan kasar rukidi membuka paksa dress tersebut hingga sobek sampai ke perut. Kini tubuh ibuku setengah telanjang. Dengan cepat dia raih kedua payudara ibuku lalu meremasnya, disusul mengeluarkan kontolnya dan menggesek-gesekkan ke payudara ibuku.

Sesekali dia juga menusuk-nusuk aerola merah muda kecoklatan milik ibuku dengan kontolnya hingga tertusuk ke dalam. Dan akhirnya dia menjepitkan kontolnya tepat di belahan toket ibuku. Lalu ibuku memegangi kedua toketnya, sehingga rukidi leluasa menikmati servis titsjob dari ibuku. Lalu setelah beberapa saat crooot crooot crooot tumpah ruah sperma rukidi menggumpal di dagu ibuku.

Giliran ke 4, Marwan.

Kali ini marwan mendekat kemudian menggesek-gesekkan kemaluannya di leher ibuku. Ibuku disuruhnya mengapit kontolnya diantara pundak dan kepalanya hingga sesekali leher ibuku kegelian dibuatnya. Leher ibuku digesek-geseknya dengan cepat sampai akhirnya crot-crot-croot. Untung saja Agus sangat cekatan menempatkan wadah tepat di depan kontol marwan hingga semua sperma masuk ke dalam gelas.

Giliran ke 5, Andi

Andi meminta ibuku merapatkan telapak kaki ibuku, foot job! Tak ku kira fantasi selera andi kawanku ini seperti orang jepang. Mungkin karena dia kebanyakan nonton bokep jepang hingga dia melakukan ini, pikirku. Andi mengeluarkan kontolnya mengarahkan ke kaki mulus ibuku, Ibuku meludahi kakinya sendiri lalu dia menggenjot dengan kuat dan setelah 10 menit crot-crot-crot muncratlah spermanya di kaki mulus ibuku.

Giliran ke 6, Aan.

Aan lalu meminta ibuku berdiri lalu aan ke belakang ibuku. Ibuku lalu berdiri namun ibuku tahu dia berdiri masih tepat di hadapanku berusaha membiarkan aku menikmati visual dari sudut terbaik. Sebelumnya aku tidak tahu apa yang akan diperbuat Aan. Ternyata setelah beberapa saat kulihat dia mengeluarkan batang kontolnya kemudian mengarahkan kepaha ibuku.

Lalu dia meminta ibuku merapatkan pahanya. Dengan ganas dia menggenjot kontolnya diantara paha ibuku. Tubuh ibuku sampai tergoncang-goncang karena kelakuannya. Akhirnya setelah beberapa saat kontolnya muncrat, kembali dengan cekatan agus memposisikan gelas tepat di depan kontol aan sehingga satu tetespun tidak ada yang tumpah.

Giliran ke 7, Paijo.

Dengan cekatan paijo maju ke arah ibuku, dipamerkannya batang kemaluan yang besar. Di angkatnya ketiak kanan ibuku menahannya ke kepala, menusukkan kontolnya menghimpitkannya ke ketiak kiri ibuku lalu dengan kasar dia menggenjotnya sambil menekan lengan kiri ibuku. Kulihat ketek ibuku sangat bersih tanpa satupun bulu.

Lalu dia menghentakkan sambil menggelitiki ketiak ibuku sebelah kanan hingga ibuku sesekali kegelian dibuatnya. Karena ketek kanannya yang kegelian, membuat kontol yang dihimpit ketiak kiri dan lengan mulus ibuku semakin keenakan karena ibuku makin kencang menghimpitnya ketika kegelian. Dan setelah beberapa saat akhirnya croot-crooot crooot, saat keluar paijo mengarahkan kontolnya ke bagian pangkal ketiak ibuku, sehingga kini pangkal ketiak ibuku sebelah kiri belepotan sperma.

Giliran terakhir, Jarwo

Jarwo maju, tambah menyobek-nyobek dress hitam ibuku yang tipis, memelorotkan dress ibuku yang kini terpampang jelas dihadapanku tubuh telanjang ibuku, dressnya hanya mampu menutupi vaginanya karena sudah robek-robek. Terlihat dihadapanku perut ibuku yang menggembung karena hamil muda. Aku sudah menduga perbuatan yang akan dilakukan paijo dia pasti akan menggesek-gesekkan batangnya ke perut ibuku.

Dan benar dugaanku, dengan halus dia menggesek-gesekkan kepala kontolnya ke perut ibuku yang hamil muda. Setelah beberapa lama dia malah semakin nekat sesekali menghujamkan ke perut ibuku. Aku kasihan melihatnya dan takut kalau ibuku nanti keguguran. Setelah 10 menit dia menghujamkan tepat ke lubang pusar ibuku yang memerah dan crooot croooot croooot crooot dia menyemprotkan spermanya disana.

Kini terdapat dua gelas penuh yang berisi sperma mereka.

Kemudian setelah mereka semua puas, mereka istirahat dan meminum teh yang dibuat ibuku tadi.

Mereka berterimakasih dengan ibuku karena telah melayani mereka.

Ibuku dengan masih bertelanjang meminta dua gelas penuh berisi peju itu lalu hendak masuk ke dalam rumah reot.

Lalu dia memungut dress robeknya, lalu masuk kamarku sambil menunjukkan dua gelas tersebut kepadaku.

Lalu aku berkata: Bagus sayang kamu sudah menuruti perintahku.

Aku lalu menciumnya, memegang tengkuk lehernya menyedot lidahnya sampai dia gelagapan.

Sambil bergoyang-goyang ibuku mencoba menahan keseimbangan supaya sperma di gelas yang kini dipegang tangan kanan dan kirinya tidak sampai tumpah.

Kemudian aku mencabut bibirku dari lidahnya, kemudian aku perintahkan ibuku untuk meminum sperma-sperma sahabatku itu.

“Minum sayang biar kebutuhan protein anak kita terpenuhi”, perintahku.

“Tapi sayang!”, ucap ibuku keberatan.

“Sudah turuti saja apa mauku, sekarang dirumah ini akulah kepala keluarganya. Aku pula yang menafkahi keluarga ini. Jadi kamu harus patuh pada perintah kepala keluarga! Ujarku.

Lalu dengan terpaksa ibuku mulai meminum seteguk demi seteguk sperma sahabatku tersebut.

Dan habislah satu gelas.

“Amis sayang!”, ujarnya.

“Gelas yang satu lagi minum sampai habis!”perintahku.

Lalu dengan terpaksa kembali meminumnya, hingga lendir kental di kedua gelas tersebut habis tak tersisa.

Wajah ibuku terlihat seperti orang mabuk (klenger) karena telah menghabiskan 2 gelas penuh sperma kental sahabat-sahabatku.

Lalu aku keluarkan kembali kontolku, karena tadi kentang belum sampai klimax aku menyetubuhi ibuku.

Ku hentakkan kontolku ke vagina ibuku, ku genjot dengan posisi dogy style di kamarku.

Setelah beberapa lama aku menggenjotnya kini berganti posisi kutidurkan dia terlentang di kasurku, kemudian ku elus-elus perutnya yang membuncit.

Kemudian ku masukkan kembali kontolku ke liang vaginanya, ku sodok dengan sekuat tenaga dan crooot crooot croooot.

Akhirnya aku klimax, kupancutkan semua spermaku ke vagina ibu kandungku dan kami berdua melayang merasakan kenikmatan.

Setelah selesai kami mandi bersama dan kembai melakukannya di kamar mandi lalu berakhir mandi bareng.

Ibuku kini selalu bersedia dengan suka rela menyedikan lubangnya kususupi kontolku kapanpun dimanapun sampai aku puas dengan syarat ayahku sedang pergi keluar.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu