2 November 2020
Penulis —  AnggaMln

MAKING INCEST FAMILY

Hari ini adalah hari jumat, sudah jam 10 malam, dan aku sedari tadi berada di kamar mengurung diri. Ya aku sedang ngambek kepada mamaku, lebih tepatnya pura - pura ngambek, beberapa kali mamaku memintaku untuk membuka pintu kamarku.

“Sayang… Salah aku apa? hikss… hikss… hikss” ucap mamaku di seberang pintu sana sambil menangis

Aku sebenarnya tak tega, namun mau bagaimana pun aku harus terus berpura - pura ngambek kepada mamaku. tak kujawab pertanyaannya, bingung juga sebenarnya aku mencari alasan apa aku ngambek kepada mamaku, soalnya mamaku ini hampir selalu perfect di mataku, jadi aku hanya bisa mendiamkan pertanyaannya.

“Maafin aku ya sayang kalo aku ada salah… hikss… hikss… hikss” ucap mamaku diseberang sambil tetap menangis

Lalu terdengar suara suara pintu dibuka dan ditutup. Sepertinya mamaku masuk kekamarnya. Cukup lama soalnya dia menangis di depan pintu kamarku, ketika kulihat jam ternyata sudah menunjukan pukul 11:30.

Aku pun terus berada di kamarku, hingga ketika jam 12:00 aku pun keluar kamar sambil membawa kue ulang tahun dan hadiah yang telah kumasukan di saku celanaku.

Aku pun membuka pintu kamar, seperti biasa tidak di kunci, ketika pintu kubuka kulihat mamaku berbaring di kasur membelakangiku, badannya nampak bergetar dan suara isak tangis terdengar cukup menyayat hatiku.

Tak tahan sebenarnya aku melihat mamaku menangis seperti ini, namun apa boleh buat, aku ingin memberikan kejutan kepadanya di hari ulang tahunnya. Aku pun mendekat kearahnya, nampaknya dia tak mengetahui kehadiranku, aku pun duduk di pinggiran kasur.

“Nia Sayang” panggilku lembut sambil memegang pundaknya.

Hehe pertama kalinya aku berani menyebut nama mamaku langsung tanpa embel - embel kata ’mama’ karena dulu rasanya tidak sopan namun sekarang setelah kedekatanku dengan mamaku terus meningkat mama kuberanikan diri memaanggil namanya langsung.

“Maafin aku ya hikss… hikss” ucapnya tersedu - sedu tanpa berani menengok kearahku.

“Sini donk sayang liat kearahku nanti baru aku maafin” ucapku sambil mengelus - elus lengannya.

Mamaku pun berbalik untuk melihat kearahku, wajahnya terlihat sedih dengan air mata membasahi pipinya. Dia pun nampak kaget ketika melihatku membawa rainbow cake kesukaannya dengan lilin berbentuk angka 37 sesuai dengan umurnya sekarang yang memasuki usia ke 37 tahun. Raut wajahnya pun tidak lagi sedih.

“Selamat ulang tahun sweetie” ucapku bersemangat

Mamaku bangkit dan duduk diatas kasurnya, matanya melirik tajam kearahku, dengan satu gerakan cepat dia meraih tanganku lalu digigitnya cukup keras.

“Aduhhh sakit sayang… Kok digigit sih?” ucapku sambil meringis kesakitan

“Jahat sihh… Gak liat apa aku sampe nangis gini kamu diemin daritadi… Jadinya gemes pengen gigit” ucapnya kesal dengan kelakuanku

“Iya aku minta maaf… Tapi gak usah gigit donk sakit tau” ucapku dengan suara agak meninggi

“Tuhkan marah lagi… hikss… hikss… hikss” ucapnya sambil menangis lagi

Diapun menutup wajahnya dengan kedua tangannya sambil kembali terisak, aku pun tak tega melihatnya kembali menangis. Aku langsung mendekatinya dan merangkul tubuhnya.

“Cup.. Cup.. Cup.. Enggak marah kok sayang… Nih liat aku senyum gini… Maafin aku ya” ucapku lembut sambil kuciumi rambutnya

Akupun menampakan senyuman manisku.

“Beneran gak marah lagi?” ucapnya menyingkirkan tangannya dari wajahnya, lalu dia melihatku dengan tatapan sedih namun menggemaskan.

“Iya sayangku… Gak marah lagi… Janji” ucapku sambil mencubit gemas kedua pipinya yang berair

“Udah ya gak usah sedih lagi… Tiup dulu nih lilinnya… Jangan lupa make a wish dulu” ucapku kembali

Aku pun menyodorkan kue kesukaannya itu kehadapannya. Raut wajah dan sorot matanya nampak kembali cerah setelah melihat kue favoritnya itu.

Matanya terpejam dan kedua tangannya saling terkepal, mulutnya lalu komat - kamit tanpa suara, tak lama diapun membuka mata dan meniup lilin berbentuk angka 37 itu.

“Makasihhh bangettt benny sayang… Muachhhh” ucapnya sambil mengecup pipiku

“Sama - Sama sayangkuu… merem lagi donk matanya plisss” ucapku memohon

Diapun nampak bingung dengan apa yang akan kulakukan selanjutnya namun dia menuruti keinginanku dengan memejamkan kembali matanya.

“Jangan ngintip ya… kalo ngintip gak aku cium lagi nanti lho” ucapku memperingatinya

“Iya iya bawel… emangnya mau ngapain sih?” tanyanya penasaran

“Udah nurut aja ya syg… ntar juga tau”

Kutaruh dulu kuenya di meja, lalu akupun mengambil box kecil di saku celanaku, box berwarna merah tersebut kini berada di tanganku. Kubuka box tersebut dan terpampanglah kalung berlian yang sangat indah.

“Sekarang buka matanya sayang” ucapku kepadanya

Taraaa… Diapun nampak kaget sambil menutup mulutnya dengan tangannya, dia kaget dengan kalung berlian yang sekarang berada dihadapannya. Sesaat kemudian matanya nampak berbinar - binar, senyum manisnya mengembang indah.

“ini buat aku sayang?” ucapnya riang

“iya donk… buat kekasih terhebatku”

“ihh tapi inikan mahal banget? Emangnya gapapa?”

“iya sih mahal tapi gpp kok syg… buat bidadari cantikku apa sih yang enggak… menggapai bulan pun aku rela”

“ihh gomballl” ucapnya sambil mencubitku mesra

“Ehh bener taukkk… yuk sini kupasangin kalungnya” ucapku sambil mendekatinya

Akupun mengambil kalungnya lalu kusibakan rambutnya agar tidak menutupi lehernya, kupasangkan kalung itu di lehernya, nampak terlihat cocok dan indah kalung itu di lehernya.

“Udahh syg… hmm cocok banget… kalung yang cantik dipakai oleh sosok wanita cantik… perfect” ucapku memujinya

“He’emm baguss banget… aku sukaaaaa… makasih ya syanggg” ucapnya memelukku

“iya sama - sama… yuk dimakan dulu kue kesukaan kamu” ucapku mengingatkan kembali ke kue kesukaannya yg sempat terlupakan.

Aku dan mamaku pun lantas memakan kue itu, kita saling menyuapi. Aku juga menjahilinya dengan mencolekan krim kue itu ke wajahnya, dia nampak cemberut namun tak lama diapun melakukan hal yang sama kepadaku, kita pun saling tertawa menikmati momen ini.

Saking asiknya bercengkrama, tak terasa jam telah menunjukan pukul 2 dini hari. Aku pun hendak pamit untuk kembali ke kamar namun mamaku menahan tanganku.

“Temenin tidurrrr disini ya !!” ucapnya penuh harap

“ih manja gini kayak anak gadis aja” godaku

“Biarinn… weekkkk” ucapnya sambil memeletkan lidahnya, gemesin banget.

“Yaudah bentar… aku ke kamar mandi dulu… mau cuci muka dan gosok gigi”

“Ikutttt… tapi gendong” ucapnya manja

Aishhh beneran mirip anak gadis aja kelakuannya sekarang, tapi aku suka banget mamaku jadi manja gitu, soalnya gemesin jadi pengen cium mulu.

“Yaudah… yuk syg” ucapku sambil membelakanginya.

Diapun naik ke punggungku, nemplok kayak cicak, memeluk erat leherku, kedua pahanya kutahan dengan kedua tanganku. Tak terasa berat sedikitpun, karena memang mamaku ini tergolong emak - emak berbody anak gadis.

Aku pun berjalan ke arah kamar mandi, sesampainya disana mamaku rupanya tidak mau turun dari gendonganku, diapun akhirnya yang membasuh mukaku dan membantuku menyikat gigi, ribet sih tapi aku suka perlakuannya.

Akupun kembali berjalan ke kamarnya menuju kasur tidurnya, sesampainya disana mamaku turun lalu menarik tanganku untuk ikut naik keatas kasurnya.

Akupun rebahan di kasurnya, lalu kutarik badannya agar ikut rebahan juga. Seperti biasa dia menempatkan kepalanya di dadaku.

“Yuk bobo… udah malem” ucapku. Seperti biasa ketika akan tidur aku selalu mengelus - elus rambutnya dan sesekali mengecup rambutnya juga.

“He’em” gumamnya sambil mengangguk pelan

Kupegang dagunya agar kepalanya menengadah menghadap kearahku.

“Good nite my princess !!” ucapku sambil mengecup bibirnya

“Nite too my prince !!” balasnya sambil mengecup balik bibirku

Kudekap erat tubuhnya, tak lama terdengar suara dengkuran halus dari wanita di sebelahku, tak lama akupun ikut tertidur.

Aku terbangun pukul 8 pagi, kulihat mamaku masih tertidur disampingku, posisi tidurnya membuat si bauman terbangun pagi hari ini.

Mamaku tadi malam tidur menggunakan piyama satin tanpa dalaman, piyama tsb kini tersingkap sehingga pagi ini payudara dan vaginanya samar - samar mengintip dari balik piyama itu.

Aku pun mulai mengelus - elus pahanya yang terekspos jelas, cukup lama aku mengelus - elus pahanya, ketika elusanku semakin naik ke arah vaginanya, tangan mamaku menahan tanganku, kulihat wajahnya ternyata dia sudah terbangun.

“Nakal” ucapnya pelan

“hehe… siapa suruh tidur pake baju begitu… kan aku jadi gemes pengen ngelus ini” ucapku sambil meraba vaginanya

“ihh gak boleh ya… aku itu mamaku… masa mamanya sendiri dinakalin” godanya tersenyum genit

“biarin… mamanya aja suka kan?” ucapku sambil mengelus - elus klitorisnya

“He’em ahhhhh… terussss sayanggg” desahnya ketika kumainkan vaginanya

Ketika mamaku sudah nampak cukup terangsang, kuhentikan permainanku di vaginanya.

“Udah ah… mau cuci muka & gosok gigi dulu” ucapku cuek sambil berlalu kearah kamar mandi

“ihh jahat bangettt sihhhh” ucapnya kesal sambil melemparkan bantal kearahku

Sesampainya dikamar mandi akupun langsung cuci muka lalu gosok gigi, ketika aku sedang gosok gigi mamaku masuk ke kamar mandi lalu memelukku dari belakang.

Terasa payudaranya menekan punggungku, dia pun memasukan tangannya ke celanaku dan menggenggam penisku yang tegang maksimal karena efek pagi hari lalu dikocoknya pelan.

“Enakk sayang?” bisiknya di telingaku

“Ughh.. En… Enakkk yang” ucapku menikmati kocokannya

“Ohh yaudah” ucapnya menghentikan kocokannya, lalu pergi keluar dari kamar mandi meninggalku, aku pun hanya bisa bengong.

“Arghh… Balas dendam ceritanya nih ya” ucapku kesal sedikit berteriak

“Emang enakk kentang hihi” balasnya sedikit berteriak dari luar kamar mandi

Aku pun menyesaikan ritual pagi terlebih dahulu, lalu aku keluar kamar mandi dan tidak kutemukan mamaku. Akupun lanjut menuju lantai bawah, ternyata mamaku sudah duduk di kursi meja makan, di meja sudah tersedia dua porsi bubur ayam.

“Bubur ayam darimana?” ucapku sambil duduk di kursi meja makan

“Barusan beli yang lewat di depan rumah” ucapnya sambil memulai melahap bubur ayamnya

“Hmm enak juga” ucapku setelah memakan sedikit bubur ayamnya

“Nanti malem kita dinner ya syg… Aku udah pesen tempatnya kemarin” ajakku sambil tersenyum

“Serius? gak becanda lagi kan?” tanyanya memastikan

“Serius lha syg… Kamu kan hari ini ulang tahun… Jadi kamu akan kuperlakukan laksana ratu di istana bintangku”

“Gombal mulu dehh”

“Yee serius tau syg… Orang spesial harus diperlakukan secara spesial juga… Jadi gimana mau kan dinner?”

Diapun hanya mengangguk dengan tersenyum manis, ah manis sekali senyuman di bibir tipisnya itu jadi pengen cium teruss. Kita pun melanjutkan sarapan kita hingga habis.

Kita melanjutkan aktivitas hari ini seperti biasa, olahraga ringan bersama, menghidupkan semua kendaraan hanya untuk memanaskan mesinnya, lalu bercengkrama dan bermesraan di ruang keluarga sembari menonton acara televisi hingga tak terasa sore hari pun tiba.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu