2 November 2020
Penulis —  AnggaMln

MAKING INCEST FAMILY

“Kring… Kring… Kring” Bunyi Alarm Membangunkanku. Aku pun beranjak ke kamar mandi yang juga ada didalam kamarku untuk cuci muka dan gosok gigi.

Yo, Nama ku Benny, biasa dipanggil Ben, umur ku hari ini baru menginjak 18 tahun, tinggi ku sekitar 175 cm dengan berat badan ideal, badan atletis karena memang aku rajin berolahraga, kulit putih meskipun gk putih - putih amat, wajah ganteng tidak usah diragukan lagi hhe.

“Benny… bangun nak… brakkk… brakkk… brakkk” suara seseorang membangunkanku sambil menggendor gedor pintu

Ya, itu adalah mama ku, namanya Kania, biasa dipanggil Nia, umurnya 36 thn, waktu ngelahirin aku mama ku berusia 18 thn, nikah muda lah ceritanya, maklum mama ku dulu dijodohin oleh orang tuanya, oh iya mama ku ini wajahnya cantik banget, kulitnya putih bersih, dan badannya itu lho mantep banget masih kayak anak kuliahan, maklum sering olahraga juga mama ku ini.

Oh iya papa ku udah meninggal ketika aku berusia 12 thn, dan aku adalah anak tunggal jadi ya aku dan mama ku hanya tinggal berdua di rumah besar disalah satu komplek elit di kota bandung. Papa ku dulu adalah orang yg sukses jadi aku dan mama ku ini mendapatkan harta warisan yang lumayan banyak.

“Iya ma… udah bangun kok… ini lagi cuci muka dulu” teriakku dari kamar mandi

“Yaudah nanti langsung kebawah ya… mama udah bikin sarapan”

“Oke ma siapp… bentar lagi aku kebawah”

Setelah selesai cuci muka dan gosok gigi aku pun beranjak keruang makan yang berada dilantai bawah.

Oiya, jadi rumahku ini cukup luas dengan terdiri dari dua lantai, kamar ku dan kamar mama ku terletak dilantai atas, rumah ini sebenarnya memiliki lima kamar, tiga kamar dilantai atas dan dua kamar dilantai bawah.

Rumahku ini juga sudah dilengkapi oleh kolam renang yang cukup besar dan juga ada ruangan juga khusus untuk gym karena aku dan mamaku sering berolahraga untuk selalu menjaga kesehatan.

“Ma.. mana sarapannya nih?” tanyaku

“Iya bentar…”

Di meja makan memang tidak terlihat ada makanan apapun, dan mamaku pun rupanya masih berada di dapur.

“Selamat ulang tahun Benny… anak mama yang ganteng ini”

Aku kaget, rupanya mama ku membawakanku kue ulang tahun yang diberi lilin berangka 18. Akupun lantas berdiri untuk memeluk mamaku.

“Bentar… mama taro dulu kue nya ke meja”

Setelah kue nya di taro di meja, akupun langsung memeluk mama ku.

“Makasih ya ma…”

“Iya sayang… semoga selalu jadi anak mama yang baik ya dan sayang selalu sama mama”

“Iya ma… pasti… aku selalu sayang sama mama”

Ehh, tapi kok di dadaku terasa ada yang aneh ya. Anjrit kayaknya mama gak pake BH ini, duh mana gesek - gesek pula di dada ku puting payudara mama ku, empuk pula rasanya payudara mama ku di dadaku.

Aku pun melepas pelukanku, lalu akupun memperhatikan mamaku sejenak, ternyata dia pakai daster yang cukup menggoda berbahan tipis. Shit, si stepen pun terasa menggeliat dibawah sana.

Akupun langsung duduk kembali di meja makan, begitu pula dengan mamaku. Aku lalu meniup lilin kue tersebut, tidak lupa juga Make A Wish terlebih dahulu. Lalu akupun lanjut berbincang bincang dengan mamaku, dan aku tak pernah bosan memandangi wajahnya ketika bersamanya.

Memang aku selalu terobsesi terhadap mamaku sendiri, seolah ingin selalu memilikinya, mungkin karena dia selalu mengurusku sendirian sejak papa meninggal, mungkin terdengar aneh namun ya sepertinya aku memang dari dulu jatuh cinta terhadap mamaku sendiri.

Aku sebenarnya memiliki pacar, dia merupakan salah satu cewek primadona di sekolah, oh iya kita bersekolah itu di salah satu SMA Favorit di Bandung, Aku dan dia kelas 3. Pacarku ini cantik dan sexy abis dah, bikin ngiler kalo liat dia, itupun aku jadiin pacar buat muasin nafsu liarku doank hhe, soalnya pikiranku selalu terbayang bayang mamaku sendiri.

Sore ini aku sedang dalam perjalanan didalam mobil yang kukendarai, mamaku ada disamping ku di kursi penumpang. Aku dan mamaku sedang dalam perjalanan menuju salah satu mall di kota bandung, ya aku sedang mengantar mamaku berbelanja.

Di dalam mall banyak pasang mata yang menatap mamaku seolah ingin menelanjanginya, memang pakaian mamaku kali ini membuatku menelan ludah. Mamaku memakai mini dress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.

Meskipun aku mencintai sekaligus nafsu terhadap mamaku sendiri, namun sejauh ini aku tidak berani bertindak lebih lanjut, ngeri mamaku marah men. Ya setidaknya mungkin kedepannya aku akan sedikit berusaha agar lebih dekat dengan mamaku.

Kesel juga sih kalo liat pria lain dimanapun berada yang melihat mamaku seolah tanpa bisa berkedip seperti itu, ya palingan yang bisa kulakukan saat ini hanya menggandeng mamaku saja.

Mamaku ini meskipun masih sangat cantik dan masih muda tetapi setau ku dia tidak pernah berdekatan dengan pria lain setelah kematian papaku. Ketika kutanya apa alasannya biasanya dia menjawab karena takut jika pria tsb tidak akan menyayangiku.

Itulah mamaku, dia selalu menyayangi ku, maka dari itupun aku berusaha menyayanginya juga meskipun bukan sebagai anak kepada ibunya tetapi sebagai lelaki terhadap perempuan.

Setelah selesai belanja segala kebutuhan, aku dan mamaku lantas pergi kearah basement untuk segera pulang tetapi mamaku ternyata ingin ke toilet terlebih dahulu, akupun mengantarkannya kearah toilet, toilet tersebut terletak agak kedalam lorong yang lumayan sepi karena letaknya di ujung basement.

Akupun menunggu mamaku di ujung lorong sambil menjaga segala belanjaan mamaku, tetapi setelah sekitar 10 menit mamaku belum juga keluar dari toilet tersebut, hal itulah yang membuatku sedikit gelisah.

Akupun coba mendekati kearah toilet tersebut yang berada didalam lorong sana, disana terdapat dua pintu masuk untuk perempuan dan untuk laki - laki, tetapi anehnya didepan pintu masuk perempuan terdapat papan bertuliskan ‘Dalam Perbaikan’.

Hal itupun semakin menambahkan kecurigaanku karena mamaku mana mungkin masuk ke toilet untuk laki - laki. Dengan sedikit keberanian akupun mencoba membuka pintu masuk toilet perempuan. Didalam toilet itu terdapat sekitar 6 ruangan toilet kecil yang semuanya dalam keadaan tertutup.

Akupun lantas untuk beranjak keluar lagi untuk mencoba mencari mamaku karena mungkin mamaku masuk ke toilet laki - laki karena toilet perempuan sedang dalam perbaikan, namun sesaat sebelum aku keluar ada sedikit suara gaduh dari ruangan toilet paling ujung, akupun curiga dan segera mendekati ruangan tersebut lalu mendobraknya sekuat tenaga.

“Bangsattttt” Batinku

Aku tertegun, mamaku sedang digerayangi oleh seseorang lelaki bertubuh gempal. Mini dress mamaku sudah tersingkap bagian atas dan bawahnya sehingga kini mini dress tsb berada di bagian perutnya dengan payudara dan selangkangan mamaku yang dapat ku lihat dengan jelas.

Lelaki bertubuh gempal ini sedang asyik mengenyoti payudara mamaku dengan celananya yang sudah turun sampai lututunya sehingga kontolnya kecilnya terlihat jelas menggantung di selangkangannya. Dia pun kaget ketiga aku secara kasar mendobrak pintu toilet itu.

“Anjinggg lu apain mama gue” teriakku

Dengan penuh emosi aku pun lantas melancarkan tendangan sekeras mungkin kearah selangkangan lelaki tersebut. Dia pun lantas langsung bersimpuh setelah menerima tendangan superku, aku tidak lantas berhenti sampai disitu.

BUGHH BUGHH BUGHH BUGHH

Pukulan dan tendangan kulancarkan kearah wajahnya hingga dia terkulai lemas dengan wajah bersimbah darah. Setelah puas akupun lantas beringsut kearah mamaku, ternyata kondisinya cukup memprihatinkan dengan baju dan rambut acak - acakan sembari wajahnya menunjukan ekspresi yang amat sangat ketakutan dengan airmata yang mengalir dari matanya.

Untung saja mamaku belum dinodai manusia laknat itu. Aku pun lantas menarik lengan mamaku dan memeluknya sambil mencoba menenangkan tangisan dan ketakutannya.

“Udahh ma.. tenang.. ada benny disini sekarang” ucapku

“Mama takut ben.. kamu jangan tinggalin mama ya” ucapnya masih terisak

“Benny gk akan tinggalin mama.. Benny akan selalu menjaga dan melindungi mama..”

“Makasih ya ben udah selametin mama.. gak tau gimana kalo tadi gak ada kamu”

“Iya ma.. Benny kan sayang mama jadi benny gak bakalan ngebiarin mama kenapa - napa”

“Iya sayang..”

“Ehh ma.. Itu bajunya benerin dulu hhe.. masih kebuka gitu”

Mamaku tampaknya tidak menyadari jika tadi dia masih dalam keadaan hampir telanjang bulat, diapun segera langsung merapikan pakaian dan rambutnya yang acak - acakan. Pipinya merah merona mungkin karena malu tubuhnya sudah diliat jelas oleh anak kandung semata wayangnya ini.

Setelah itu, aku pun segera keluar dari toilet itu sambil menggandeng tangan mamaku seakan takan kubiarkan lagi lepas dari pandanganku. Nasib orang tadi pun entah bagaimana, mungkin dia masih berbaring di toilet itu, kemungkinan sih pingsan dia, abis juga tadi dia kujadikan samsak hidup.

Sesampaikannya do basement, aku dan mamaku pun langsung menaiki mobil dan segera bergegas keluar mall tsb. Takut juga aku kalo orang tadi kenapa - napa, semoga saja dia masih hidup, toh bukan salah aku juga, aku hanya melindungi mamaku yg hendak diperkosa manusia biadab itu.

Dipeperjalan mamaku pun hanya diam tak bergeming, mungkin dia masih trauma, sepanjang perjalanan pun aku terus menenangkan mamaku dan terus menggenggam tangannya, untungnya mobil yg kukendarai matic jadi tidak terlalu mengganggu.

Sesampainya dirumah, hari sudah malam, aku dan mamaku pun lantas masuk ke kamar masing - masing, aku sudah tidak cemas lagi kepada mamaku, karena tadi di mobil dia sudah terlihat tersenyum kembali.

Aku pun mandi dikarenakan gerah dan keringetan juga tadi habis hajar manusia biadab itu, tapi ingatan ku tidak bisa lepas dari tubuh telanjang mamaku yg tadi kulihat, ya alhasil aku pun coli hhe sambil membayangkan tubuh indah mamaku.

“Uhhhh.. Crott crott crott Crott” spermaku menyemprot kearah dinding kamar mandi, lega.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu