2 November 2020
Penulis —  AnggaMln

MAKING INCEST FAMILY

Sepanjang perjalanan morning ride ke lembang itu, banyak pengendara lainnya nempel ngikutin motorku dari belakang, sekilas mungkin terlihat seperti dikawal namun aku tau bahwa mereka hanya ingin melihat pantat bulat mamaku yang pasti tampak menungging seakan minta di remas.

Aku sih biasa - biasa aja asalkan mereka tidak macam - macam, kalo ada saja yang berani menyentuh mamaku, maka akan langsung ku lempar orang itu kedalam sumur. Perjalanan ke lembang pun hanya memakan waktu 40 menit, terasa cepat karena kita menikmati perjalanannya.

Sampailah kita titik pertama, yaitu sebuah warung cukup besar yang berada pinggir jalan. Semua motor di jajarkan di pinggir jalan, menambah kesan sedang ada club motor berkumpul di tempat ini. Disini aku selalu berdekatan dengan mamaku, bahaya juga soalnya banyak yang melirik mamaku.

Cukup lama kita disini, hingga suasana lembang yang sejuk berubah menjadi sedikit agak panas. Kita melanjutkan perjalanan le hotel yang akan kita tempati. Sebuah hotel cukup mewah yang dengan letak yang strategis berada di dataran yang lebih tinggi dari sekitarnya, apalagi pemandangan dari hotel itu nampak begitu indah.

Kita lalu makan bersama di hotel itu, dilanjutkan dengan beberapa acara pembuka, lalu kita di bebaskan untuk kemana saja menghabiskan waktu di siang dan sore hari ini, karena acara utama akan diadakan nanti malam. Anggota lain ada yang hanya diam di hotel ada juga yang berwisata.

Aku dan mamaku memilih untuk berwisata saja, kita mendatangi beberapa tempat wisata hits yang ada di lembang. Aku selalu menggenggam tangan mamaku seakan tak akan kubiarkan orang lain memilikinya, obrolan dan candaan selalu menghiasi kebersamaan kita.

Aku dan mamaku pun makin nampak seperti sepasang kekasih, pasti terlihat begitu mesra. Mamaku pun tak canggung lagi untuk menyenderkan kepalanya di pundakku atau di dadaku, aku pun balas dengan mengelus rambutnya atau mengecup rambut wanginya.

Tak lupa kami juga mengambil beberapa foto, ada foto kami sedang berpegangan tangan, ada foto mamaku sedang mencium pipiku, dan beberapa pose mesra lainnya. Mamaku pun nampak begitu bahagia, terlihat dari senyumannya yang terus mengembang dan sorot matanya yang terlihat berbinar - binar.

Jam 3 Sore kita memutuskan untuk kembali ke hotel, perjalanan yang cukup melelahkan seakan tak terasa ketika ada mama disampingku. Bahagianya hatiku. Suasana hotel masih nampak ramai dengan puluhan moge terparkir, aku dan mamaku pun langsung memasuki kamar.

Kamar yang cukup mewah dan cukup luas, kamar itu terdapat dinding kaca yang sangat besar sehingga dapat melihat pemandangan indah dari ketinggian. Kamar yang hanya terdapat satu kasur berukuran cukup besar dan kamar mandi yang cukup luas dengan dilapisi kaca buram sebagai dinding pemisah antara kamar mandi dan kamar tidur.

Aku dan mamaku kini sedang rebahan di kasur sambil menonton tv yang berukuran cukup besar, kepala mamaku kini berada di dadaku. Aku pun mengusap - usap rambutnya sambil sesekali mencium rambutnya. Mamaku pun nampak begitu nyaman dengan perlakuanku.

“Mam.. Aku sayang dan cinta banget sama mama” ucapku serius sambil menatap matanya

“Ya.. Mama juga sayang dan cinta sama benny” ucap mamaku sambil tersenyum

“Tapi aku menyanyangi dan mencintai mama sebagai wanitaku. Bukan sebagai anak terhadap ibunya” ucapku serius. Mamaku sedikit terhenyak, mungkin kaget karena pernyataanku.

“Aku ingin membahagiakan mama, ingin selalu menjaga mama. Aku pasti sangat bahagia jika mama mau menjadi kekasihku” lanjutku. Mamaku hanya memandangiku, mungkin mencari keseriusan atas pernyataanku barusan, tak lama mamaku pun tersenyum manis sekali.

Ku pegang kepala mamaku, lalu kuberanikan untuk mencium bibir mamaku lagi, meskipun ini bukan yang pertama kali, namun rasanya masih tetap deg - degan ketika kulakukan. Mamaku pun menyambut ciumanku sambil memejamkan matanya.

Sedang asyik berciuman, tanganku merasakan sesuatu yang kenyal, astaga ternyata tanganku sedang meraba payudara mamaku, gara - gara kebiasaanku kalo berciuman sama cindy nih yang selalu sambil meremas payudaranya. Eh tapi kok dia gak menolak ya, wah kemajuan buatku nih.

Aku coba meremas payudaranya, mamaku pun hanya melenguh pelan tanpa menolak sedikitpun. Kurasakan nafas mamaku sudah tidak beraturan. Sambil terus berciuman kucoba kumasukan tanganku kedalam bajunya, mamaku pun tidak menolak. Kuusap - usap perutnya, tidak ada lemak sedikitpun dan kulitnya terasa begitu lembut dan licin.

Tanganku merayap keatas, kutemukan bh yang membungkus payudara mamaku, kutarik bh tsb kebawah sehingga payudaranya terbebas. Kuremas dan kubelai payudara cukup besar digenggaman tanganku itu, payudaranya juga terasa masih kencang.

Kegiatan panas ini masih terus kami lanjutkan tanpa bicara sedikitpun, hanya suara desahan, rintihan dan lenguhan mamaku saja menghiasi kegiatan panas ini. Aku sangat ingin menyusu di payudara mamaku, maka kusudahi ciumanku dan kulepas bajunya dan bh nya tanpa perlawanan.

Mamaku sudah telanjang dada, ku pandangi payudara yang begitu indah itu, ukurannya cukup besar dan terlihat masih kencang, dan putingnya yang berwarna coklat muda itu terlihat mengacung. Ah payudara mamaku sangat terawat, mungkin karena jarang dijamah jadi payudaranya tetap indah.

Sadar payudaranya dipandangi terus - terusan, mamaku pun menutupi kedua buah payudara itu dengan kedua tangannya, ekspresinya lucu sekali ketika malu - malu seperti itu. Kuraih kedua tangannya yang menutupi payudaranya itu agar tidak menghalangi pandanganku kearah payudara indahnya.

“Payudara mama bagus sekali, cukup besar dan masih kencang” ucapku sambil memegang payudaranya

“Benny suka?” tanya pelan mamaku.

“Suka banget, benny pengen nyusu ya mam” balasku

Tanpa menunggu jawaban, kulahap langsung puting payudara mamaku itu, ku hisap dengan semangat seakan ingin meminum habis air susunya meskipun tidak keluar air apapun. Tak lupa jilati semua permukaan payudaranya hingga terlihat mengkilap. Kulakukan secara bergantian sambil meremas atau memilin payudara sebelahnya.

Cukup lama aku menikmati payudara mamaku, mamaku menggelinjang - gelinjang merasakan rangsangan yang kuberikan, nafasnya pun terasa sudah memburu. Ku coba untuk melepas celananya, awalnya dia menahan tanganku namun setelah ku berikan terus rangsangan pada payudaranya, mamaku pun pasrah ketika kutelanjangi celana dan juga celana dalamnya hingga dia telanjang bulat.

Vaginanya sungguh indah seperti vagina gadis, bulu kewanitaannya hanya terletak di bagian atas dengan bentuk segitiga terbalik. Vaginanya putih tidak ada noda hitam sedikitpun, bibir vaginanya masih terlihat indah tanpa bergelambir, lubangnya masih terlihat masih sempit dengan bagian dalam vaginanya berwarna merah muda.

Kini aku kembali berciuman mesra dengan mamaku, lalu kuciumi dan kujilati semua tubuh mamaku, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari sini aku juga tau bahwa mamaku sangat sensitif di bagian tengkuknya, pantas saja ketika aku dulu memeluk mamaku dari belakang lalu menghembuskan nafasku ke area tengkuknya mamaku selalu nampak kegelian.

“Tubuh mama wangi bangettt… Benny suka” bisikku pelan

Ketika menjilati semua permukaan tubuh mamaku, sengaja aku melewatkan bagian vaginanya karena akan kusiapkan sebagai sajian penutup. Aku pun mendekatkan kepalaku ke arah selangkangannya, mamaku nampak pasrah dengan mata terpejam.

Pertama kuendus bagian vaginanya, hmm aromanya cukup wangi, tidak seperti kebanyakan vagina yang kutemui. Aku pun mulai dengan mengecup permukaan vaginanya, lalu menjilati vaginanya dsngan semangat. Vagina mamaku terasa sudah sangat basah, ku sedot - sedot cairan vaginanya.

“Ahhh… Mmpphhh… Uhhhh… Enakk sayang… Ohhh yessss… Mama mau keluar benny” desahnya cukup keras

Aku pun mengulum dan menghisap klitorisnya dengan kuat hingga tak lama mamaku menggelepar dan mengejang pertanda orgasmenya disertai lenguhannya.

Mamaku terkulai lemas, matanya terpejam dengan nafas terputus - putus. Akupun segera melucuti semua pakaianku dan langsung memposisikan kontolku yang telah ereksi maksimal didepan liang vaginanya, mamaku pun menyadarinya, dia terkejut lalu dia merapatkan kedua pahanya dan mencoba mendorongku.

“Benny mau ngapain kamu?” ucap mamaku dengan nada yang lumayan tinggi

“Emmm anu mam… a akuu mauu emmm” ucapku tak jelas, wah mamaku marah sepertinya nih, gawat.

“Ingat ben, aku ini mamamu, orang yang melahirkanmu” ucap mamaku kembali, namun kali ini nada bicaranya kembali lemah lembut

“ii… iiya mam… Maafin benny” ucapku memelas sambil tertunduk

“iya gapapa, mama ngerti. Yaudah mama hisap aja ya” ucap mamaku sambil meraih kontolku

Aku terkejut, kukira mamaku akan marah besar, namun rupanya dia malah mau menghisap kontolku. Biarlah tidak dapat menyatukan kelamin sekarang dengan mamaku juga, sudah kemajuan pesat hingga aku dapat berbuat sejauh ini. Aku hanya perlu bersabar lagi untuk memiliki mamaku sepenuhnya. Mungkin sekarang mamaku hanya belum siap bersebadan dengan anaknya sendiri.

“iiihhhh panjang dan besar banget penismu ben… mana kerass banget lagi” lanjut mamaku takjub akan kontolku

Mamaku pun langsung memasukan penisku kedalam mulutnya. Dia mulai mengulum kontolku, memaju mundurkan kepalanya, mamaku nampak tak terlalu lihai melakukannya dan sering terkena giginya sehingga membuatku sedikit meringis.

“Aduh kenapa kamu sayang? Kok kayak kesakitan gitu? Gak enak ya?… Maaf ya sayang, mama baru pertama kali ngelakuin itu soalnya” ucap mamaku tampak panik saat aku meringis tadi, lalu dia tampak sedih.

Aku agak kaget waktu mengetahui ini pertama kalinya melakukan blowjob, berarti sebelumnya dengan papa tidak pernah melakukannya. Dia sampai rela melakukannya untuk pertama kalinya kepadaku.

“ah enggak kok… Cuma jangan kena gigi aja mam… Agak sakit soalnya hehe” ucapku untuk mengurangi kesedihan mama.

“Oh yaudah mama coba lagi ya” ucapnya bersemangat

Mamaku kembali memasukan kontolku kedalam mulutnya, memaju mundurkan kepalanya secara teratur, terkadang menghisapnya dengan lumayan kuas. Dia juga menciumi dan menjilati seluruh batang kontolku. Kadang dia hanya mengocok kontolku dengan tangannya.

Sepertinya mamaku sangat menikmati kegiatan barunya, dia asik sendiri seperti sedang mendapatkan mainan baru. Permainan mulut dan lidahnya pun sudah jauh lebih baik daripada tadi.

Cukup lama mamaku melakukan kegiatan barunya, aku pun berkosentrasi agar keluar secepatnya karena kasihan mamaku nampak nya sudah pegal dan kelelahan melakukan kegiatan barunya. Tak lama akupun sudah merasa ingin klimaks.

“ugghh mam… Aku mauuu keluarrrr” ucapku memperingatinya agar dia mengeluarkan kontolku dari mulutnya.

Mamaku malah semakin bersemangat memaju mundurkan penisku sampai terkadang mentok di tenggorokannya, biji zakarku pun dia remas - remas sehingga menambah rasa nikmat sekujur tubuhku.

Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…

Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…

Aku pun orgasme di mulut mamaku, padahal tadi aku sudah memperingatinya. Sekarang malah di telan juga semua spermaku meskipun dengan agak sedikit tersedak. Aku pun segera mengambil air minum dan menyerahkannya ke mamaku.

“Hmm… Sperma kamu enak sayang” ucapnya sambil kembali membersihkan spermaku yang masih tersisa di sekitar batang kontolku dan si sekitar mulutnya, dia telan tanpa ragu.

“Mama baru pertama ngelakuinnya kan? Kok sampe segitunya sih mam” ucapku tak tega

“iya mama baru pertama kali blowjob dan juga baru pertama kali minum sperma… Gpp mama suka kok” ucapnya sambil tersenyum manis

Akupun terharu dengan perlakuan mamaku, baru pertama melakukannya tapi sudah mau sampai menelan spermaku tanpa jijik sedikitpun. Akupun mencium bibirnya lagi, tak apa bekas spermaku sendiri juga, aku tidak jijik jika kulakukannya dengan mamaku.

“Makasihhh sayangku… Benny seneng banget hari ini bisa berduaan sama kamu… Benny cinta banget sama kamu… Pokoknya kamu cuma boleh benny doank yang memilikimu… Kekasihku” ucapku sambil mengecup mesra keningnya

“iya kekasihku cintaku… Aku milik kamu sayang” ucap mamaku, lalu membalas mengecup pipiku.

Senangnya hatiku, mamaku telah menjadi kekasihku meskipun masih ada cindy hehe. Aku akan selalu menjaga dan membahagiakan mamaku, dia juga sepertinya telah menganggapku sebagai lelakinya bukan sebagai anaknya lagi. Aku yakin kedepannya pasti mamaku akan menyerahkan

harta berharga nya padaku. Aku hanya harus terus bersabar.

Kulihat jam di hp ku, ternyata sudah jam 5 sore, aku pun berbaring di kasur, tak lupa kutarik kekasihku ini kedalam pelukanku, dia merebahkan kepalanya di dadaku yang bidang. Aku pun mengecup rambutnya dan dia juga mengelus - elus dadaku, tak lama kami berdua pun tertidur dengan masih bertelanjang bulat.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu