2 November 2020
Penulis —  AnggaMln

MAKING INCEST FAMILY

Aku dan benny anakku baru saja sampai di kamar hotel yang kita tempati. Setelah mengikuti acara barbeque bersama club motor yang benny ikuti, aku bilang ke benny bahwa aku sudah mengantuk, padahal sebenarnya tidak, aku hanya kurang nyaman dengan suasana yang mulai tidak kondusif karena banyak orang yang mabuk.

Benny pun menemaniku ketika aku hendak kembali ke kamar, benny ingin memastikan aku sampai kekamar dengan selamat. Benny anakku ini memang selalu ingin menjagaku, aku pun selalu merasa aman ketika didekatnya.

Sesampainya dikamar, aku pun langsung rebahan di kasur, benny pun langsung menyelimutiku dan memberikan kecupan mesra di keningku. Ah hatiku serasa berbunga - bunga dengan semua perlakuan benny terhadapku. Perlakuan yang selalu terasa lembut dan mesra terhadapku.

Benny pun pamitan kepadaku untuk kembali ke taman. Setelah dia keluar dari kamar, akupun bangkit dari kasur lalu berjalan ke arah meja rias, akupun duduk di kursi meja rias sambil memerhatikan bayanganku di kaca meja rias.

Aku terbayang beberapa kejadian yang aku alami bersama benny. Betapa marahnya benny ketika mengetahui aku hendak di perkosa di toilet mall, dia memuluki orang yang hendak memukuliku secara membabi - buta, sampai orang itu lemas tak berdaya bersimbah darah.

Sebenarnya aku takut ketika benny melakukan hal tersebut, ketika betapa kejamnya benny menyerang orang itu. Perlakuan benny yang sebelummya belum pernah aku liat, namun aku tau dia melakukan itu semata - mata ingin menjagaku.

Aku juga teringat ketika benny memelukku dari belakang ketika aku di dapur, ketika beny menempelkan selangkangannya pada pantatku, Aku kaget karena ada sesuatu yang menekan pantatku, apalagi ketika benny menghembuskan nafasnya di sekitar tengkuk dan bawah telingaku yang merupakan titik sensitifku, aku pun waktu tanpa sadar mendesah.

Aku teringat ketika benny menungguiku berjam - jam di salon sampai benny ketiduran di sofa ruang tunggu salon itu. Waktu itu wajahnya nampak begitu keletihan namun dia selalu ingin menemaniku.

Perlakuan dan tutur katanya yang selalu lemah lembut dan mesra kepadaku selalu membuat hatiku meleleh yang setelah sekian lama kututup untuk lelaki manapun, namun anakku sendiri dengan mudah membuka gembok hatiku.

Perlakuan dan tutur kata yang sebelumnya tidak kudapat dari suamiku, yaitu ayahnya benny. Suamiku dulu sering berbuat kekerasan terhadapku dan tutur katanya selalu membuat hatiku terasa sakit, tutur kata yang tidak sepantasnya dia berikan kepada istrinya sendiri. Namun kini aku mendapatkannya dari benny, anakku semata wayangku.

Suamiku dulu juga merupakan orang yang sering berselingkuh, apalagi dia sampai berani membawa selingkuhannya kehadapanku. Dari situlah aku mulai merawat diriku, aku rajin belohraga dan rajin melakukan perawatan meskipun biayanya cukup mahal, namun kenyataannya suamiku malah meninggal bersama selingkuhannya karena kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena dia mabuk.

Aku mempertahankan perkawinanku hanya karena selalu terpikir kebahagiaan anakku benny jika orang tuanya berpisah, aku tidak mau benny jadi anak berandalan karena masalah orang tuanya. Sebenarnya aku lega ketika suamiku meninggal, karena aku tidak perlu hidup lagi dengan lelaki kasar seperti itu, meskipun ketika hari pemakamannya benny menangis cukup hebat karena dia cukup dekat dengan ayahnya.

Aku pun kembali teringat ketika benny mencium mesra bibirku pertama kalinya, aku tau itu bukan ciuman seorang anak kepada ibunya sendiri, aku tau itu ciuman sepenuh hati seorang lelaki terhadap wanita pilihannya. Ketika itu akupun terbawa suasana hingga aku membalas ciumannya.

Lalu aku teringat kejadian aku bersama benny yang baju saja terjadi tadi sore. Benny kembali menciumku dengan mesra, lalu benny membuka seluruh pakaianku dan memanjakan seluruh tubuhku hingga aku orgasme. Setiap sentuhan lembutnya kepadaku membuatku merinding, setiap ciuman mesranya membuatku terbang ke awan.

Aku ingat ketika dia menyatakan perasaannya kepadaku, perasaan sayang dan cinta sebagai seorang lelaki terhadap wanita yang merupakan ibu kandungnya. Aku melihat ketulusan atas ucapannya itu, ketulusan yang begitu murni yang tidak aku dapatkan dari ayahnya dulu.

Aku sebenarnya sejak dulu selalu terbesit perasaan sayang dan cinta terhadap anakku sendiri, namun dulu selalu kutepis dan kini rasa itu kembali sering muncul atas perlakuan anakku yang begitu manis, hanya saja aku belum terlalu yakin atas perasaanku ini, mungkin karena hatiku sudah terlalu lama terkunci.

Lalu aku teringat hal yang membuatku kaget, yaitu ketika benny akan memasukan penis besarnya kedalam vaginaku. Aku kaget bukan main, karena aku belum siap untuk melakukan persetubuhan dengan anak kandungku sendiri, hal yg dianggap tabu itu.

Benny begitu ketakutan ketika aku mendorongnya dengan sedikit kasar dan berbicara kepadanya dengan nada yang agak tinggi, itu semua kulakuan reflek atas kekagetanku. Namun aku kasihan ketika melihatnya terlihat menyesal dan ketakutan atas perlakuannya terhadapku.

Aku tidak marah kepadanya, aku hanya kaget karena terasa terlalu cepat jika aku melakukannya waktu itu dengan benny. Aku sebenarnya sangat ingin merasakan ketika penis memasuki dan mengobrak - abrik vaginaku, vagina yang hanya pernah dimasuki oleh penis suamiku dulu, Mungkin suatu saat aku akan melakukannya dengan benny bila hatiku telah mantap menjadikan benny pelabuhan cintaku.

Maka dari itu, untuk mengurangi rasa penyesalannya, aku pun memberanikan melakukan blowjob kepadanya yang sebelumnya belum pernah aku lakukan, dia nampak begitu senang ketika aku melakukannya hingga aku rela menelan semua spermanya.

Setelah cukup lama mengingat - ingat kejadian tersebut, aku pun kembali berjalan ke arah kasur karena kali ini rasa kantuk yang sesungguhnya sudah menerpa diriku. Aku ganti baju menjadi piyama tidur terlebih dahulu, lalu berbaring dan menyelimuti diriku sendiri hingga tak lama aku tertidur.

Baru saja terasa sebentar aku tertidur, aku terbangun karena merasakan kasur yang aku tiduri bergoyang dan keningku terasa di kecup oleh seseorang. Aku pun membuka mata, ternyata benny sudah berbaring di sampingku menatapku dengan senyuman manisnya.

“Udah selesai sayang?” ucapku sambil mengucek mataku

“Iya sayang… Yuk bobo lagi… Kasiann tuh matanya udah kayak panda hihi” ucapnya sambil mencolek hidungku

Pipiku pun terasa memanas ketika dia mencolek hidungku, ih mungkin pipiku memerah seperti udang rebus. Benny pun lalu mengangkat kepalaku lalu diarahkan untuk bersandar di dada bidangnya dengan berbantalkan tangannya. Aku pun dengan senang hati menuruti kemauannya, nyaman sekali berada didekapannya, terasa juga benny mengelus lembut rambutku.

Aku terbangun pagi hari, ketika aku membuka mata aku melihat benny disampingku sedang asyik memandangi wajahku sambil tersenyum. Aku merasa sedikit malu karena kelakuannya.

“Selamat pagi sayangku” ucapnya bersemangat. Senangnya aku dipagi hari ada yang mengucapkan selamat pagi disaat baru terbangun, apalagi dengan tambahan kata ‘sayangku’ yang semakin membuat hatiku berbunga - bunga.

“ihh kenapa kok liatin aku sambil senyum gitu?” ucapku heran

“Enggak kok, benny suka aja liatin sayangku ini kalo lagi tidur. Wajahmu yang tenang ketika tertidur seakan membawa kebahagiaan tersendiri bagiku” ucapnya sambil terus tersenyum

Kembali hatiku meleleh oleh perkataannya, kata indah yang seakan terus meruntuhkan pagar hatiku. Melihatnya tersenyum manis kepadaku seperti itu membuat hatiku dag - dig - dug gak karuan, ah pasti senyuman ini bisa membuat perempuan manapum bertekuk lutut kepada benny.

“Cuci muka dulu gih biar ilernya ilang… trus nanti kita sarapan ke resto hotel” ucapnya lagi

Eh masa aku ileran, aku pun langsung meraba sekitar mulutku sambil melihat ke arah cermin kaca di meja rias namun tak kulihat ada apapun di dekat mulutku. Ku lihat kearah benny, dia hanya senyum - senyum sambil menahan tawa melihat tingkahku, oh rupanya dia becanda.

“Hmmm awas ya nanti aku baless” ucapku dalam hati

Aku pun beranjak ke kamar mandi, disana aku cuci muka dan gosok gigi. Tak lupa aku kembali memandangi bayanganku di cermin kamar mandi, aku berpikir semakin hari hidupku semakin berwarna dam rasa rasanya tingkah lakuku sekarang sudah seperti anak remaja saja.

Aku dan benny beranjak turun kearah resto hotel ini, disana aku dan benny sarapan cukup lahap dengan beberapa anggota club motor lainnya. Benny pun nampak asik mengobrol dengan teman - teman barunya, aku pun agak risih karena merasa ditatap oleh beberapa orang. Maka kuputuskan untuk mengajak benny keluar dari resto.

“Jalan - jalan pagi yuk sayang” ucapku kepada benny

Dia tersenyum ketika aku memanggilnya dengan kata sayang, dengan semangat dia menjawab “ayoo sayang”

Aku dan benny berjalan - jalan disekitaran hotel, lalu kitapun menemukan tempat yang sangat indah. Taman kecil yang menghadap ke lembah, pemandangan dari tempat ini sangat menakjubkan, aku dapat melihat pegunungan di seberang sana dan juga beberapa pepohonan hijau di sekitar lembah.

Aku dan benny duduk di salah satu bangku yang ada di taman itu, kita duduk berdua sambil melihat pemandangan di sekeliling kita. Udara pagi ini di tempat ini terasa cukup dingin apalagi aku hanya memakai piyama tidur, aku pun sesekali menggosok kedua tanganku untuk menciptakan sedikit kehangatan.

Benny melihatku melakukan itu, dia segera mendekat kearahku lalu dipeluknya tubuhnya dari sambil tetap duduk, dia pun juga menggenggam kedua tanganku, kepalaku berada di dadanya karena memang dia cukup tinggi, aku melihat keatas kearah wajahnya, dia balik menatapku sambil tersenyum.

“Gimana sayang? Udah agak hangat?” tanyanya sambil terus menatapku

“Udahh, makasih” balasku lalu membenamkan lagi kepalaku di dadanya, terasa begitu nyaman dan kokoh dadanya itu.

Cukup lama kita berdiam diri disana sambil menikmati pemandangan yang jarang kulihat, ya aku jarang sekali berlibur karena kesibukanku, makanya ketika diajak oleh benny untuk sedikit refreshing meskipun cukup dekat namun aku sudah cukup merasa gembira.

Sesekali kuajak benny untuk berfoto selfie berdua, aku sekarang sudah tak malu lagi berfoto mesra dengannya. Kemarin pun aku dan benny sudah berfoto mesra di beberapa tempat wisata di lembang. Foto tersebut beberapa ku upload ke sosmed ku, banyak yang berkomentar bahwa kita adalah pasangan kekasih yang sangat cocok, padahal sebenarnya mereka tidak tau bahwa itu adalah foto ibu dan anaknya.

Memang banyak orang dekatku yang berkata bahwa aku keliatan awet muda, penampilanku katanya masih seperti gadis, hm mungkin itu salah satu efek dari olahraga dan perawatan yang rutin kulakukan.

Setelah cukup lama kita pun kembali ke kamar lagi. Benny mengajakku mandi bersama, awalnya aku malu, namun akhirnya aku pun mengiyakannya. Aku dan benny masuk kedalam kamar mandi, benny tanpa malu melepas semua pakainnya dihadapanku, sedangkan aku masih sedikit malu.

“Kenapa sayang? Kok belum dilepas pakaiannya? Masih Malu? Kan kemarin aku udah lihat semua tubuhmu lho… ini dan ini juga udah aku liat kok… jadi gak usah malu lagi hehe” ucapnya sambil menunjuk kearah payudara dan vaginaku.

Aku membalas dengan memcubitnya, dia mengaduh padahal aku mencubitnya dengan perlahan, aku tau dia hanya acting. Aku pun mulai membuka seluruh pakaianku toh benny juga sudah tau semua isinya.

Setelah semua pakaianku terlepas, benny langsung menarik tanganku kearah shower dan menyalakannya, aku dan benny sudah berada dibawah pancuran air hangat, terasa nikmat air hangat ini ketika membasahi tubuhku yang terasa dingin ini.

“Mandiin donk sayang” ucapnya manja

Setelah sejak kemarin dia menyatakan aku adalah kekasihnya dan akupun menyetujuinya. Maka mulai saat itu dia memanggilku dengan sebutan ‘sayang’ bukan dengan sebutan ‘mama’ lagi meskipun aku tetap ibunya. Aku pun masih sesekali memanggilnya dengan sebutan ‘sayang’ sebagai kekasihnya karena aku masih cukup canggung dengan kenyataan baru bahwa aku dan benny sekarang adalah sepasang kekasih.

Aku pun mulai memandikannya, kusabuni sekujur tubuhnya dengan telaten, kusabuni juga penis besarnya yang telah mengacung tegak itu, semua kulakukan dengan penuh kasih sayang.

Lalu bergantian benny yang memandikanku, menyabuni semua tubuhku dengan telaten juga, termasuk payudara dan vaginaku, meskipun tangannya sempat sedikit nakal dengan meremas payudaraku dan mencolek vaginaku.

Setelah semua perlakuannya terhadapku yang begitu lembut dan mesra yang senantiasa membuat hatiku bahagia, aku kini mulai semakin mencintainya sepenuh hatiku, tembok besar di hatiku perlahan runtuh oleh anakku sendiri, kini aku hanya perlu memantapkan diri untuk menyerahkan semua tubuhku dan hatiku untuk anakku yang kini telah menjadi bagian dari hatiku.

Kita sudah selesai mandi tanpa adegan panas lebih lanjut. Kita pun berpakaian dan mulai membereskan semua barang bawaan kita karena aku dan benny akan kembali pulang ke kota bandung berbarengan dengan semua anggota club motor yang benny ikuti.

Sekitar jam 10 pagi, kita mulai kumpul kembali di parkiran. Mengabsen dan memeriksa terlebih dahulu semua anggota. Semua anggota telah siap semua di motornya masing - masing. Aku sudah di bonceng kembali oleh benny, tak lupa dia tadi kembali memasangkan helm dan sarung tangan kepadaku. Tak lama kitapun mulai memulai perjalanan pulang untuk kembali ke rumah masing - masing.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu