2 November 2020
Penulis —  pujasejagat

Mak Mertua Bikin Gara-gara

Sambungannya gan…

Aku dekati untuk memperjelas pengelihatan. Memeknya sangat menggiurkan dengan belahan rapat dan menggembung. Aku heran kenapa dia tidur tidak pakai celana dalam, apa ini memang kebiasaannya atau kenapa ya.

Malam itu aku tidak berani mengusik, kecuali berlalu begitu saja. Namun gambaran yang aku lihat tadi selalu berputar-putar di kepalaku sampai aku menduga dia berlaku begitu hanya pura-pura tidur dan sengaja memancingku. “Wah kalau memancing apa aku harus makan umpannya, bagaimana kalau yang lain tau, wah bingung juga rasanya, tetapi sajian itu sangat menggiurkan dan sayang kalau dimakan orang lain,” begitu pikiranku.

Berkali-kali aku mendapat suguhan menggairahkan itu, bahkan pada saat ini setelah aku selesai bertempur dan istriku langsung tertidur karena orgasmenya yang luar biasa sementara aku belum finish, kulihat Lina malah tidur telentang agak ngangkang. Gila, misalnya kakek-kakek impotenpun pasti akan terangsang, apalagi aku yang belum crot.

Aku dekati Lina lalu kuraba memeknya, belahannya aku masukkan sedikit jari tengahku, terasa berlendir. Kenapa dia tidur tetapi memeknya berlendir seperti cewek yang terangsang. Jangan-jangan dia pura-pura tidur lalu pasang aksi memancing setelah terangsang akibat mendengar suara pertempuranku dengan istri.

Aku sudah masa bodoh lah, dan menganggap memang Lina menginginkan aku jamah. Aku gosok memeknya makin dalam dan kusentuh itilnya. Saat itilnya tersentuh tubuh Lina menggelinjang. Aku jadi ingin menjilati memeknya. Aku tiarap di antara kedua kakinya langsung menjilati belahan memeknya dan menyergap itilnya.

Sekitar 10 menit aku oral akhirnya orgasmenya datang. Dia menjerit dalam dekapan tangannya sendiri. Memeknya terasa mendenyut-denyut. Selesai orgasmenya aku langsung menindih dan berusaha mengarahkan batang penisku yang sudah mengeras luar biasa.

Aku cium mulutnya yang disambutnya dengan ganas. Sambil aku pagut mulutnya, aku membimbing kontolku memasuki lubang vaginanya. Agak susah masuknya karena lubangnya masih belum terbuka. Ketika kepala kontolku terasa melesak sedikit aku tekan agak bertenaga. Lina melenguh, dia mungkin merasa sakit. Kontolku bisa masuk makin dalam sampai akhirnya mentok di selaput daranya.

Jika aku tekan Lina bakal menjerit. Aku mainkan batang kontolku maju mundur sedikit sampai lubang vaginanya licin. Sambil aku tekan di selaput daranya sambil aku keraskan ketegangan kontolku sampai terasa mendobrak lapisan penghalang di dalam lubang vaginanya. Lina melenguh tetapi aku melumat mulutnya dengan lebih ganas.

Kontolku perlahan-lahan masuk. Di bagian dalam memeknya masih terasa sangat sempit, Aku harus memaju mundurkan sedikit agar lubang nya membuka dan licin. Perjuanganku berhasil sampai semua batang kontolku tenggelam.

Aku pompa perlahan-lahan sambil mencari posisi yang memberi kepuasan baginya. Awalnya Lina mengeluh sakit, tetapi berikutnya dia merintih pelan sambil menutup mulutnya setelah aku lepas dan meremasi teteknya.

Pemandangan teteknya sungguh luar biasa, bentuknya sangat indah dengan pentil yang masih kecil dan gundukannya putih melepak. Kuremasi teteknya rasanya kenyal banget dan pentilnya keras. Aku genjot terus sampai aku merasa hampir nyemprot saking enaknya jepitan memeknya. Saat aku melenguh karena muncrat dia pun orgasme.

Setelah pertempuran itu aku tidur berbaring di sampingnya dan menanyakan kenapa dia tidak memakai celana dalam. Dia mengatakan memang sengaja untuk menarik perhatianku, karena Lina ingin merasai seperti yang dirasai istriku. Ternyata dia sudah menyangka mengenai hubunganku dengan mertua dan Kak Rina.

Sejak itu aku punya menu tambahan setelah bertempur dengan istriku. Aku selalu mendapat suguhan berikutnya dari memek Lina yang bahenol, putih dan tinggi. Dia kelihatannya juga punya hasrat sex yang tinggi dan selalu merajuk minta jatah.

Suatu kali ketika aku sedang bertempur di atas dan istriku sudah tidur nyenak, aku kepergok mertuaku. Mertuaku hanya geleng-geleng melihat pertempuran kami. Lina tidak canggung malah dia menanyakan ke ibunya apa mau ikut bareng, “Ibu udah lama ya gak dapat jatah dari abang,” tanya Lina.

Mertuaku tidak bisa berkata apa-apa kecuali menuruti tarikan tangan agar tidur di sampingku. Aku langsung garap mertuaku yang langsung on. Ini agar dia tidak berkepanjangan dia bertanya-tanya. Mertuaku kalau main tidak bisa menahan suara sehingga ditengah-tengah kami bertempur istriku bangun.

“Abang gimana sih kok main di depan Lina, ibu juga gak bisa tahan sih, mau aja main di depan anak kecil,” hardik Lina.

“Udah deh lu diem aja, orang Lina juga udah dapat jatah dari laki lu,” kata si mertua.

“Abis yang lain pada dapat jatah, gua sendiri gak dapat, ya gua minta dong jatah juga,” kata Lina mencegah kakaknya memarahinya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu