1 November 2020
Penulis —  pujasejagat

Solo, Surakarta Dekat Kartasura

Ketika Indri bangkit dan ke kamar mandi hanya mengenakan celana dalam saja, Marni terbangun.

Indri sudah hilang rasa malunya, sehingga dia tenang saja berjalan sambil teteknya gondal gandul. Ketika Indri sedang di kamar mandi, aku tanya Marni, gimana soal keponakannya. “Monggo kerso mawon,” kata Marni. Maksudnya terserah aku saja mau di apain.

Ini adalah sinyal bahwa dia memberi izin aku menggarap Indri. Marni tidak tahu, apakah keponakannya masih perawan atau tidak.

Indri dengan tenangnya berjalan santai dengan hanya bercelana dalam dari kamar mandi kembali ke tempat tidur dan tidur telentang. Aku tanyakan, apa mau dilanjutkan apa tidak. Dia kembali bertanya sudah selesai apa belum. Tentu aku bilang belum.

Aku kembali mengurut bagian pahanya untuk memulihkan rangsangan. Sekitar 5 menit gairah Indri sudah mulai bangkit lagi. Kembali jariku menelusuri bagian yang tertutup celana dalam dan sampai akhirnya menekan bibir luar vaginya dan berakhir di clitorisnya. Indri kembali menggelinjang.

Marni memperhatikan aksiku merangsang keponakannya sampai akhirnya dia bangkit dan membuka celana dalam keponakannya. Indri pasrah saja karena dia sudah seperti hilang ingatan.

Rupanya Marni ikut terangsang melihat aksiku. Dia membuka kimononya dan seluruh pakaian dalamnya.

Sementara itu aku mulai menstimulir bagian clitoris Indri. Dia terengah-engah dalam gelombang rangsangan yang makin memuncak, sampai akhirnya dia mencapai orgasmenya. Mungkin dia mencapai orgasme yang pertamanya seumur hidup, sehingga tanpa sadar dia menjerit keras sekali ketika gelombang orgasme menderanya.

Kutekan kemaluannya terasa berdenyut-denyut. Kemaluan Indri rambutnya lebih lebat dibanding budenya.

Setelah orgasmenya reda Indri aku ciumi dan dia membalas kecupan bibirku dengan ganas sekali. Aku lalu menelusuri ke bawah dan menghisap kedua pentilnya. Ciumanku terus turun ke perut dan berakhir di sekitar kemaluannya. Indri mungkin merasa jengah atau malu ketika seputar kemaluannya aku kuak lantas aku jilati.

Aku menguak bibir dalam vaginanya untuk melihat bagian clitorisnya. Terlihat tonjolan clitorisnya cukup besar dan nyata. Aku segera membekap mulutku untuk memusatkan jilatan clitoris. Indri menggelinjang liar, sehingga terpaksa aku tahan gerakannya. Cewek dengan clitoris yang menonjol begini biasanya cepat mencapai orgasme.

Penisku yang sudah dalam keadaan keras sempurna lalu aku arahkan ke liang vagina Indri. “Oom aku belum pernah gini, pelan-pelan ya,” kata Indri.

Aku dengan susah payah memasukkan kepala penisku., sampai akhrinya semua kepala penisku terbenam. Sampai disitu aku merasa memek Indri sangat sempit. Aku tekan perlahan-lahan sampai hampir sepertiga batangku masuk. Pada posisi itu aku susah maju kerena seperti menemukan lubang buntu. Aku lalu menarik dan mendorong kembali dengan gerakan pendek.

Sampai gerakan lancar aku kembali menekan perlahan sampai batangku tertahan. Aku berusaha melakukan kontraksi di penisku, akibatnya penisku bisa maju perlahan-lahan. Selaput perawan Indri terasa terterobos oleh penisku sehingga ketika penisku kebenamkan tidak ada penghalang lagi. Indri tampak meneteskan air mata.

Aku terjerembab lemas. Lalu perlahan-lahan menarik penisku. Marni dengan sigap menutup tissu ke lubang memek Indri dan mengusapnya. Spermaku tercampur darah sedikit, sehingga agak berwarna merah. Penisku pun ketika di usap oleh tissu meninggalkan bekas darah sedikit.

Aku dan Indri dibimbing Marni ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Indri berjalan agak berhati-hati, karena katanya memeknya perih. Aku terlebih dulu selesai membersihkan diri lalu kembali ke tempat tidur.

Badanku lemas dan terasa sangat puas. Tidak lama kemudian Indri dan Marni keluar dari kamar mandi dalam keadaan bugil. Indri ditidurkan disampingku. Sementara aku diminta tengkurap dan Marni mulai melancarkan pijatan. Aku tertidur sekejap sampai Marni memintaku berbalik telentang. Batang penisku agak memuai mungkin karena pijatan Marni.

Ketika telentang aku tidak lagi dipijat Marni kecuali di oralnya. Keponakannya menonton aksi budenya mengoralku. Tanganku sebelah meremas-remas toket Indri yang sangat kenyal. Oral Marni terasa piawai sekali sehingga tidak lama kemudian batangku sudah tegak kembali. Tanpa peduli ada keponakannya Marni langsung mengangkang diatas penisku dan tangannya mengarahkan penis masuk ke rongga vaginanya.

Lama sekali penisku yang masih keras tertancap di rongga vagina Marni. Aku melakukan kontraksi dengan mengedut-ngedutkan, Marni ternyata mengikutiku dia juga mengedut-ngedut vaginanya. Aku akhirnya mengatur agar kedutannya bergantian melalu isyarat ketukan jari. Lama-lama tanpa isyarat jari kami sudah lancar berkedut bergantian.

Setelah orgasmenya tuntas sambil terengah-engah Marni tidur disampingku. Aku diapit Marni dan Indri.

Aku berbalik miring menciumi Indri dan meremas susu serta menggapai kemaluannya. Terasa kemaluannya sudah basah. Rupanya dia terangsang melihat aksi budenya tadi.

Aku segera mengambil posisi menindihnya dan berusaha memasukkan penisku kembali. Indri meringis menahan perih. Relatif penisku lebih mudah masuk, meski lubangnya masih terasa sempit.

Aku merasakan sensasi memek yang baru diperawani. Rasanya menjepit sekali dan nikmat luar biasa. Aku melakukan gerakan hati-hati dan pelan. Sensasi jepitan itu membuat rasa nikmat di sekujur batang penisku. Aku memusatkan perhatian merasakan kenikmatan itu sampai kemudian aku ejakulasi di dalam memek Indri.

Tidak banyak mani yang keluar, sehingga tidak sampai tumpah ketika aku cabut. Aku istirahat sementara Indri bangkit membersihkan bekas air maniku. Aku steril, oleh karena itu tidak ada kekuatiran Indri akan hamil.

Aku tertidur cukup lama dalam satu selimut bertiga. Aku ditengah dan di kiriku Indri dan di sisi lainnya Marni. Keduanya memeluku dari kiri dan kanan. Mereka juga ikut tertidur.

Kami terbangun sekitar pukul 7 malam, terasa sekali perut mulai lapar. Aku mengontak room service dan kembali memesan nasi goreng 3 porsi. Hotel ini memang cukup pintar memasak nasi goreng. Sambil menunggu pesanan datang, kami memutuskan mandi berendam bersama di dalam bak air hangat. Pesanan nasi goreng datang ketika kami sedang asyik berndam.

Nikmat sekali rasanya berendam bertiga. Batangku dipermainkan Indri. Oleh Marni aku diminta duduk di pinggir bak dan Marni mengajari bagaimana caranya mengoral penisku. Penisku pada saat itu masih kuyu. Namun karena dihisap oleh dua cewek secara bergantian, akhirnya dia bangkit juga.

Rasanya nikmat sekali, tetapi karena sudah berkali-kali ejakulasi aku jadi agak susah ejakulasi. Aksi oral itu aku akhiri dan kami lalu saling menyabuni masing-masing.

Setelah mengeringkan badan, kami bertiga langsung menyerbu nasi goreng. Kami makan tetap dalam keadaan telanjang. Jika suhu terlalu dingin, AC aku matikan, jika mulai terasa panas aku hidupkan lagi.

Selesai makan aku masih sempat meneguk sekaleng bir untuk sekedar menghangatkan tubuh.

Kami bercengkerama sambil tiduran di tempat tidur. Aku sempat memperlihatkan peragaan bagaimana merangsang Marni dan menuntaskannya dengan melakukan pengolahan Gspot. Indri sempat terheran-heran melihat budenya bisa berejakulasi. Kukatakan kemungkinan Indri juga bisa begitu, tetapi nanti setelah luka selaput daranya sembuh.

Aku malam itu dilayani pijat oleh dua wanita bugil sampai aku tertidur. Paginya aku masih sempat melayani keduanya. Kami masih menginap semalam lagi bertiga dan melampiaskan nafsu kami sepuasnya.

Setelah waktunya aku akan kembali ke Jakarta, Aku sempat membelikan sepeda motor Honda Bebek baru untuk Indri dan mereka masing-masing kuberi uang tunai 2 juta.

Aku berjanji akan ke Solo 2 minggu kemudian.

Setiap kali aku ke Solo aku selalu mendapat layanan full dari kedua wanita itu, sampai akhirnya mereka berdua aku kawini secara siri. Aku membiayai kuliah Indri sampai mendapat sarjana ekonomi. Indri sangat berbakat marketing, sehingga sambil dia kuliah dia menjalankan multilevel marketing. Dia kini punya usaha sendiri dan sudah cukup mapan karena mampu membeli mobil sedan Honda keluaran terbaru. Sementara Marni bekerja membantu. Indri. ***

Selesai

Semoga berkenan

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu