1 November 2020
Penulis —  Bulbull

Mommy Yang Kesepian

“Yuuk, tante masuk. Mamah udah nungguin tuh,” Adit mengajak Neneng masuk setelah membayar ojeknya.

“Waah, rumahnya asri banget, sejuk, bersih.. yang tinggal cantik dan ganteng… Uhh, sempurna deh,” gumam Neneng mengutarakan kekaguman nya. Rossa membuka pintu karena mendenganr suara motor ojek di depan rumahnya.

“Eeeeeeh, si Neneng geulissss…_meni_makin seksi ajaahhhh…” Rossa menyambut Neneng dan mereka berpelukan.

“Kamu juga_angge_r ajah_geulis_, tapi kok asa_makin muda_wae_sih? Jadi iri saya_teh da,” Neneng tak henti-hentinya memuji dan mengagumi Rossa. Keduanya masuk bergandengan. Sementara Adit sudah masuk duluan dan langsung ke dapur membuat teh manis.

“Waaahhh… Sambutan yg istimewa nih, Ross… Belum duduk teh manis sudah menyambut… Hebat pisan ih, si ganteng teh, nuhun kasep teh manis nya,” Neneng takjub dengan kesigapan Adit, Sementara Rossa tersenyum bangga dengan Adit.

Mereka duduk di ruang tamu, bercerita pengalaman selama berpisah, diselingi tertawa terpingkal-pingkal ketika tiba di pengalaman yang lucu dan konyol. Adit memperhatikan dua wanita cantik yg sedang heboh bernostalgia..

Neneng sekali-kali mencuri pandang pada Adit, sementara saat itu Adit sedang asyik dengan laptopnya di kamar. Terlihat adit tengkurap di kasur, pintu kamarnya memang terbuka sedikit.

“Kalian tinggal berdua saja, Ross?,” Tanya Neneng

“Iya, Neng. Sejak Galih meninggalkan aku, aku mengurus Adit hingga sekarang. Dan rumah inilah saksi kehidupan kami.,”

“Hebat kamu, Ross. Anakmu gagah, sopan dan tampan. Semua ini bagaimana kamu mendidik dan merawatnya. Untung kelakuan nya gak nurun sama kamu, hahaha,”

“Husss, jangan buka kartu depan Adit, Neng… Gawat nanti,” Rossa berbisik, melirik kea rah Adit. Adit terlihat asyik telungkup di kasur dengan laptop nya.

“Upss… soryyyy… hihi,” keduanya tergelak lagi.

“Sssttt, Apa Adit tau tentang siapa bapaknya?,”

“Dia hanya tau dari ceritaku dan foto yg ada aja, Neng,”

“jangan sampai dia tau, Ross. Kasian,”

“Pastinya, Neng, hanya kamu yg tau bagaimana Adit terlahir, Eh udah siang nih, Aku ada janji mau ke rumah temanku, Kalian di rumah aja ya,” Rossa teringat janjinya dia untuk menjenguk anak teman nya.

Ada apa dengan masa lalu Adit dan Rossa?

Mari kita Flash Back ke masa mudanya Rossa.

Setelah lulus SMA, Rossa melanjutkan kuliah di Bandung di salah satu perguruan tinggi ternama. Karena keluarganya di Jakarta, terpaksa Rossa kost di dekat kampusnya.

Singkat cerita, jadilah Rossa bunga kampus, selain dia memang cantik, pintar juga sangat mudah bergaul dan tidak sombong. Hampir setiap lelaki menaruh harapan nya untuk bisa menjadi pacarnya. Karena sikap dan sifatnya yg sangat menyenangkan itulah, tempat dia kost setiap hari selalu ada yg datang untuksekedar ngobrol atau berdiskusi tentang segala sesuatu.

Suatu sore, selesai Rossa mandi, datang 3 orang teman prianya. Seperti biasa mereka mengajak Rossa untuk jalan keluar.

Dan merekapun berangkat untuk mencari hiburan malam. Bisa ditebak, Rossa pulang malam dalam keadaan mabuk, jika sudah demikian Rossa akan bersikap sangat lain dari Rossa yg lugu. Jadilah dia seperti wanita nakal yang siap melayani setiap lelaki. Itulah salah satu kesukaan Rossa, berganti-ganti pasangan tanpa ikatan pacar.

Istilah anak sekarang adalah TTM. Malam itu bersama ketiga teman nya mabuk berat dan terpaksa menginap di kost nya Rossa. Waktu saat itu menunjukkan pukul 3 pagi. Dodi teman Rossa terbangun, kepalanya terasa berat. Dia bangkit hendak ke kamar mandi. Saat melewati tempat tidur Rossa, dia melihat posisi tidur Rossa yang telentang, kakinya terbuka, ngangkang.

Dodi mengurungkan niatnya ke wc tapi dia duduk di samping Rossa. Matanya nanar menatap ke selangkangan Rossa, Roknya tersingkap habis hingga celana dalam coklat muda itu terlihat jelas ada sesuatu yg mengintip di baliknya… Ya, Jembut Rossa dan belahan memeknya terlihat di balik sela-sela celana dalamnya…

Doni menelan ludah.. Doni celingukan, dia liat kedua teman yg lain nya ngorok. Demikian juga Rossa, dia tidur dengan lelapnya sehingga tidak menyadari kondisi pakaiannya yg amburadul. Doni dengan hati hati membuka rok Rossa lebih tinggi hingga sekarang seluruh celana dalam terlihat jelas. Rossa masih tetap lelap.

Doni semakin berani. Dia buka retsleting samping roknya Rossa. Dan Rossa kini hanya bercelana dalam. Belum puas dengan itu, dengan hati-hati Doni membuka kancing kemeja Rossa. Dan berhasil. Kemeja Rossa terbuka seluruh kancingnya. Tampak dengan jelas BH dan celana dalam Rossa. Jantung Doni berdetak cepat, nafasnya memburu menahan konak yg semakin menggebu.

Dia tarik celana dalam Rossa dengan perlahan. Sabarnya Doni melucuti pakaian Rossa satu persatu hingga semuanya terbuka, walaupun kemeja Rossa tidak bisa dilepas karena tertindih tubuhnya… Suatu pemandangan yang membuat Doni menggigil. Ya, Rossa telanjang bulat dengan posisi mengangkang. Memeknya kemerahan ditumbuhi bulu halus yg lebat.

Rossa masih juga belum terbangun. Doni semakin berani, dia mulai menaiki tubuh Rossa dan menindihnya, dengan mudah Doni melesakkan kontolnya ke memek Rossa.. Dia tekan perlahan-lahan.. masukkk… Doni menggenjot pantatnya… Payudara Rossa yang mungil dia lumat dengan mulut dan lidahnya.. Tiba-tiba Rossa mendesis.

“Hhhhhhh.. ssssssshh.. uuuhhh, apa inii?,” Rossa membuka matanya dengan berat karena ngantuk, tapi kesadarannya belum normal. Dia merasa ada benda keras memasukki memeknya dan bergerak keluar masuk, juga benda besar dan berat menindihnya…

“Donniii.. Kamu ngapainnn… uhh,” Rossa mendorong tubuh Doni. Tapi tidak membuat Doni behenti menggenjot pantatnya.

“Sssstttt, jangan berisik nanti Adi dan Hendra bangun. Sssssst. mmmmmh,” Doni mencium bibir Rossa untuk membungkamnya..

Karena kondisi Rossa yg lemas dan ngantuk akibat mabuk dia hanya bisa merintih pelan… Lama kelamaan Rossa menikmati pergerakan dari Doni. Dia memeluk Doni dan menggoyangkan pinggulnya… Jadilah mereka ngentot dengan tenang…

“Hhhhhhh, Tekan yang keras Don… Enak banget…” Rosa berbisik…

“Iyaa, Rosss… ahhhhh, Aku gak kuat Rosss… Aahhhhhh. mhhhhhhh sssshhhhhh…” Doni mengjang dan.. creetttt… creeettt.. creetttttt…” Donipun menyemprotkan spermanya di dalam memek Rossa, demikian juga Rossa.

“Aku juga keluarrr Don. Ahhhhh, jangan dicabut dulu kontolnyaa…” hhhhhh, enak pisaannn…

Keduanya, berpelukan. Lemaasss…

“Heiii, pada ngapain berduaan telanjang?,” Rupanya Adi terbangun.. Hendra juga.. betapa terkejutnya Rossa dan Doni.

“Waahhhh, ngentot diem-diem, Gitu ya Ross, Aku minta cium gak pernah boleh, rupanya diam-diam kamu ada affair sama Doni tooooh?,” kata Adi sambil melihat Hendra yang juga merangkak menghampiri mereka…

“Mau dong Ross, masa Doni ajaa yg boleh ngentotin kamuuu,” Hendra menarik Doni dari atas tubuh Rossa. Hingga sekarang Terlihat Rossa telanjang dan belepotan sperma Doni di pahanya… Tanpa menunggu jawaban Rossa, Hendra langsung menindih Rossa, dengan cepat dia keluarkan kontolnya dan memasukkan nya ke memek Rossa yang sudah banjir oleh sepermanya dan sperma Doni…

“Aouuuhhhh, pelan-pelan Hendraa… Iyaaaa, kamu boleh ngentotin aku, tapi jangan kasar dong… Uggghhhh,” Rossa kembali harus ngentot, kali ini dengan Hendra… Hendra membalikan tubuh Rossa hingga posisi Rosa Di atas tubuh Hendra… Adi yang terkesima dengan gerak cepat hendra dan takjub dengan kemolekan tubuh Rossa menjadi turut konak.

Adi membuka buah pantat Rossa dan menjilati bo’olnya yang menganga.

“Ahhhhhh, ssshhh… Auuuuhhhhhhhhhggggg… Rossa mengerang…

Adi menaiki Rossa dan berusaha memasukkan kontolnya ke bo’ol Rossa, tidak terlalu sulit karena kondisi bo’ol Rosa sudah basah, licin oleh sperma..

Dan masukkkkkk.

Rossa dientot bersamaan oleh Adi dan Hendra..

Tubuhnya mengelepar, menggelinjang, mengerang dan merintih.. mencengkram Hendraa…

Kontol Adi masuk ke bo’ol Rossa, keluar masuk dengan cepat. Hendrapun mempercepat gerakan kontolnya. Rossa terpejam merasakan nikmat yg luar biasa… Adi sambil membungkuk memeluk Rossa dari belakang, dan tangannya tidak tinggal diam, dari belakang Adi meremas dan mempermainkan payudara dan puting Rossa.

Akhirnya ketiganya terkapar mencapai klimax… Yaaa, malam itu Rossa dientot oleh ketiga teman nya… Itulah awalnya Rossa menjadi gemar sekali ngentot. Tidak bisa dihitung berapa banyak kontol lelaki masuk ke memeknya dan bo’olnya. Hingga suatu ketika Rossapun hamil… Hamil tanpa diketahui siapa yg menghamilinya.

Karena begitu seringnya Rossa berganti pasangan ngentot. Diapun keluar dari kuliah. Dan meninggalkan Bandung dengan janin yg tidak jelas siapa bapaknya. Dia pergi ke Bali, dan melahirkan di sana. Ketika anaknya berumur setahun dia dinikahi oleh seorang pengusaha. Dan itupun tidak bertahan lama. Entah karena mengetahui latar belakan Rossa atau hal lain, yang jelas dia menceraikan Rossa saat Adit berumur 3 tahun.


Hari menjelang sore namun Rossa belum juga pulang.

“Mama memang biasa lama ya, Dit kalo pergi-pergi,? Tanya Neneng.

“Nggak juga tante, gak tuh kok tumben mamah lama nih,” Adit juga merasa aneh.

“Emang rumah temen nya jauh ya, Dit?”

“Lumayan sih tante, kalo naek Angkot dua kali naek, rumah bibi di daerah Parung,”

“Waah, dimana tuh? Tante gak tau daerah sini, Dit,”

Tiba-tiba telpon Neneng bordering, dia angkat, rupanya dari Rossa,

“Iya Ross, kamu dimana sih? Haaaah… Innalillahi… Terus gimana Ross? Ooh, iya.. iyaa, Iya nanti aku sampein sama Adit, Atau kamu ngomong sendiri deh sama Adit, Dit… Ini mama mau bicara,” Neneng menyerahkan hape nya ke Adit. Rossa mengabarkan kalo anak bi Atun meninggal jadi terpaksa dia gak pulang..

“Mamah gak bisa pulang tante, katanya harus nemenin dan nenangin temennya, anaknya meninggal,”

“Duuuh, kesian pisan yaa,”

“Iya tante,”

“Adit tidur sama tante aja ya, itung itung nemenin tante. Mau kan?,”

“Mmm.. Iya tante,”

“Jangan malu-malu gitu, Dit. Anggap aja tante ini mama mu juga. Oke?”

“Iya tante,”

“Nah berhubung sudah sore, tante mau mandi ya, boleh pinjem handuk mama, Dit?

‘Iya tante, sebentar Adit ambilkan ya,” Adit bergegas ke kamar mau ngambil handuk di lemari mamanya. Sementara Neneng menuju kamar mandi. Tidak lama adit sudah keluar kamar membawa handuk, diliatnya Neneng sudah tidak di tempatnya, langsung dia menuju kamar mandi dan mengetuknya.

“Tantee.. Ini handuknyaa,” pintu terbuka dan tangan Neneng menjulur keluar. Pintu terbuka agak lebar, Adit menyodorkan handuk ke neneng, sepintas adit melihat Neneng di kaca cermin kamar mandi sudah telanjang bulat. Walau sepintas tapi jelas terlihat payudara Neneng begitu montok, putih dan mulus. Tbuhnya lebih putih dan berisi dari Rossa mamany…

“Makasih, Dit,” Neneng mengeluarkan kepalanya sedikit.

“Kamu gak mandi, Dit? Bareng yuuuk…” Neneng menggoda Adit. Dalam hati Neneng Untung-untungan siapa tau Adit mau. Dan, hmmmm…

“Oh.. eeh, mmhh.. Nanti aja tante,” Adit salah tingkah, antara mau, takut dan malu bercampu jadi satu.

“Kalo mau ayo sekalian tolong sabunin punggung tante,” Neneng menggoda lagi.

“Gak usah takut, ganteng. Kan gak ada yg liat, mama juga kan gak pulang.. yuuuk sini,” Neneng akhirnya membuka pintu lebar-lebar. Dan terlihatlah oleh Adit seluruh tubuh Neneng, Ternyata neneng jauh lebih seksi dari Rossa. Payudaranya lebih besar dan masih mengkal belum kendor. Perutnya kecil dan pantat yang lebar.

“Ayooooo, sini,” Neneng menarik Adit masuk ke kamar mandi.

“Eh… tante, jangan ah.. M alu..”

“Iiiih, anak laki kok maluan,” Neneng langsung menarik kaos Adit ke atas, terpaksa Adit angkat tangan dan kaospun terlepas melewati kepala Adit.

”Wow, tubuh kamu atletis sekali, Dit…” Sambil menatap tubuh Adit, Neneng menurunka celana boxer Adit, hanya sekali tarik lepaslah celana Adit. Adit menutupi kontolnya dengan kedua tangan…

“Nahhh, sekarang kita siap mandi yaaa, nih sabun nya,” Neneng langsung menyiram tubuhnya…

“Tolong sabunin punggung tante, Dit,”

Adit dengan sedikit gemetar menyabunin tubuh Neneng..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu