1 November 2020
Penulis —  Bulbull

Mommy Yang Kesepian

Waktu menunjukkan pukul 4 sore, cuaca agak sedikit mendung. Adit terlihat ‘nyemplak’ di boncengan ojek di jalan menuju rumahnya. Hari itu dia sengaja ijin pulang, fikirannya tidak tenang, selalu teringat kejadian tadi malam dengan mamanya. Bisa dimaklumi karena pengalaman itu baru pertama kali dia alami terlebih lagi terjadi dengan mamanya, orang yg selama hidupnya selalu di depan matanya.

Motor berhenti tepat di depan pintu pagar rumahnya.

“Lho..? Dit.. kok tanggung amat pulangnya? Kamu sakit? Atau…” Tanya Rossa yang saat itu sedang mengangkat jemuran di halaman rumahnya.

“Gak papa mah, sengaja aja pulang cepet, ijin. Kangen terus nih sama mamah,” jawab Adit sambil membuka pintu pagar rumahnya, lalu berjalan menuju teras.

“Hayooo, kangen sama mamah atau kangen sama mamah… hihi?” Tanya Rossa menggoda, dia maklum kenapa Adit pulang cepat. ‘Feeling’ seorang ibu memang begitu kuat, dia tau kenapa Adit pulang cepat. Rossa sengaja sore itu mengenakan celana pendek dan kaos gombrong punya Adit. Kaosnya hampir menutupi celana pendeknya sehingga terlihat seperti mengenakan terusan pendek.

Sambil berjalan menuju teras Adit melirik ke arah Rossa, darahnya berdesir melihat pakaian mamanya demikian menggoda.

“Kok mamah pake kaos Adit? Emang daster mamah kotor semua?,”

“Sengaja Dit, mamah juga kangen Adit, jadi mamah pake kaos kamu, gak papa kan?, ” jawab Rossa terus menggoda Adit.

“Boleeehhh masa gak boleh, yuuk mah masuk… Mau hujan nih,” jawab Adit sambil menghampiri Rossa dan menarik tangan nya ke dalam rumah.

“Duuuh, sabar atuh sayang…” Rossa merajuk senang.

Mereka masuk ke dalam rumah. Adit segera menutup pintu dan menguncinya…

“Kok dikunci, Dit?” Adit tidak menjawab. Dia malah melempar tas gembloknya ke kursi dan langsung merangkul Rossa. Mencium bibir Rossa dengan penuh rasa rindu. Melumat bibir Rossa dengan hangat ..

Rossa membalas ciuman Adit, dia menggeliat karena tangan Adit merayap ke balik kaos di punggungnya dan merayap masuk ke balik celana pendeknya, melata kedalam pantatnya yang semok… Jari Adit begitu lincah bermain di pantat Rossa, jari jemarinya menyelusup dari belakang ke arah memek dan menyentuh bo’olnya Rossa…

“Ouuughhh… sayaangg… Udah dulu atuhhh.. jangan di sini… keliatan dari luar tuhh.. hhhh…” kata Rossa mengingatkan Adit.. Nafasnya sudah memburu mendengus didera nafsu birahi yg mulai memuncak.

“Hhhhhh, iyaaa mahhh… Habis Adit gak tahan… Ohhh… Pusing mah… yuuk mahh kita di kamar aja,”

Merekapun menuju kamar sambil berangkulan mesra. Sungguh suasana baru yg begitu hangat. Begitu bebas tanpa halangan apapun. Tiada siapapun yg akan menyangka ibu dan anak itu melakukan hal yg sangat tidak pantas. Tapi itulah hidup. Kenyataannya mereka begitu menikmati keadaan itu dengan nyaman dan sangat mesra.

Sesampainya di kamar Adit langsung merebahkan tubuhnya… dan memejamkan matanya. Tubuhnya serasa panas dingin… Jantungnya berdebar begitu cepat… Darahnya berdesir. Tangannya sedikit gemetar… Rossa berdiri di hadapan Adit yang telentang, mata Adit terpejam, nafasnya terlihat ‘ngos-ngosan’ dadanya naik turun tak beraturan…

“Adiit…” Rossa memanggil, terlihat mengernyitkan dahinya. Adit membuka matanya tidak menjawab. Hanya menatap Rossa lekat-lekat. Adit baru menyadari betapa mamanya begitu cantik, begitu seksi dan menggairahkan meskipun hanya dibalut kaosnya yg kebesaran.

“Kamu sakit? Kok diem aja, Dit,”

“Mamah cantik…” hanya itu yang keluar dari mulut Adit. Rossa tersenyum, merasa tersanjung.

“Iiiih, ni anak ya.. ditanya malah muji mamah, kamu juga gagah sayang, ” Rossa memandang Adit dengan rasa yang aneh, rasa yg begitu sukar digambarkan.

“Adit sayang mamah…”

“Iya sayang, mamah juga sayang sama Adit, ”

“Sini mah, peluk Adit…,” Adit membuka kedua tangan nya lebar-lebar memanggil Rossa untuk datang ke pelukan nya… Rossa hanya tersenyum, dia tidak segara memeluk Adit… Rossa perlahan membuka kaosnya… Adit menatap terkesima… mulutnya sedikit terbuka… Inilah pertama kali dalam hidup Adit melihat seorang wanita yg dia cintai dengan rasa sayangnya membuka pakaian di hadapan nya…

“Mamahhh…”

Rossa perlahan menurunkan celana pendeknya… dan sekarang dia berdiri tanpa sehelai benangpun di hadapan Adit yang sudah bergemuruh gairahnya. Mukanya serasa panas. Tangan dan kakinya menggil serasa dingin, bergetar…

“Ya tuhan… Mamaahhh… cantik sekaliii… seksiii dan mengairahkan…” adit mengguman.

“Jadi Cuma diliatin aja mamah nya, Dit?, ” Rossa menggoda Adit. Tangannya mengelus payudaranya yang sudah mengeras putingnya. Terlihat semu coklat kemerahan oleh Adit. Adit bangun dari tiduran nya, dia pun membuka kaosnya.. dan membuka celananya. Mereka berdua sudah telanjang bulat. Kontol Adit berdiri tegak bergerak2, besar dan berurat karena tegang menahan birahi…

Rossa, begitu bergairah menatapnya. Rossa duduk bersandar di tembok depan Adit. Kakinya mengangkang di hadapan Adit. Adit menatap memek mamanya yang sudah terlihat basah. Karena posisi yang demikian Adit bisa melihat memek mamanya sedikit ‘menganga’ merona merah.. bulu bulu jembutnya tidak begitu lebat.

“Ayo sayang… Hangatkan mamah… hhhh.” Lalu Rossa berbaring di samping Adit yang masih terlongong-longong menatap Rossa yg begitu menggairahkan… Adit merayap mendekat… Perlahan menjilat ujung putting Rossa dengan ujung lidahnya..

“Ahhhhh… sssssss… Sayangggggg,” Rossa mengerang menggelinjang merasakan hangatnya ujung lidah Adit di putingnya yg sudah demikian keras. Adit meremas lembut payudara Rossa, menekan dan memainkan lidahnya mengitari puting…

‘Adddduuuhhhh, sayanggggg… ouuuwwwhhhh.. sssssssss.. ahhhhhhhh, ” Rossa semakin kelojotan.

Jilatan Adit terus melata turun ke perut Rossa.. pusar… turuunn mendekat ke arah memek Rossa yang sudah banjir oleh cairan gairah birahi yang begitu meledak-ledak… Adit menekan kedua paha Rossa ke samping hingga semakin ngangkang posisi nya. Adit melihat takjub, di hadapan mukanya begitu jelas memek yang indah..

tercium aroma khas dari memek Rossa… dengan kedua jempolnya Adit membuka memek Rossa… Dan terlihatlah daging lembut, licin berwarna pink berdenyut-denyut… Pelahan Adit menjilat bagian dalam memek Rossa yang mulai membengkak karena birahi. Lidah adit menyelusup bermain di dalam memek Rossa…

“Aaaaahhhhhhh… aaaahhhhhhhh… ssssssshhhhhh ouuuuuuuuwggghhhhhhhh”, Rossa berteriak menjambak rambut Adit dan menekan kepala Adit ke memeknya.. kakinya menjejak kejang menahan rasa nikmat… Hingga wajah Adit terbenam di selangkangan Rossa…-

“Ouuughhh, my gooooooddd… Adiiitttthh… sssshhh Aaaaaahhhhhhhhh, ” Rossa terlihat mengejut-ngejutkan tubuhnya.. Karena jari adit mulai bermain di lubang bo’ol Rossa yang sudah banjir, licin oleh ludah dan cairan dari memek Rossa… Telunjuk Adit menusuk-nusuk bo’ol Rossa..

“Ooohhhhggggggggghhhh sayaaangggg… Enaaagggggkkkk sekaliiiiiiii… sssssss aahhhhhhhh…”

Rossa semakin kejang-kejang, matanya mendelik dan berteriak-teriak menahan rasa nikmat yg tiada taranya… Adit melepas wajahnya dari selangkangan Rossa… Dia berbaring telentang mengatur nafasnya…

“ooohhh.. mamahhhh…”

“Adittt.. sayanggg…”

Keduanya telentang mengatur nafas yang tersengal-sengal kedua matanya terpejam merasakan sensasi kenikmatan permainan cinta terlarang itu…

Sambil tetap terpejam tangan Rossa merayap ke arah kontol Adit.. Dan menggenggamnya… mengelus batang kontol Adit perlahan… Seolah ingin merasakan tekstur kegagahan kontol Adit yang keras panjang besar dan berurat… Rossa bangkit, sambil tetap memegang kontol Adit. Mengocoknya perlahan… Ada cairan bening di lubang kontol Adit.

Rossa menjilatnya.. memainkan lidahnya di seputar kepala kontol Adit yang mengkilat… Rossa mengelus biji kontol Adit, merayapkan lidahnya disepanjang batang kontol Adit… Adit menggigit bibir menahan sejuta rasa kenikmatan jilatan lidah Rossa di batang kontol dan bijinya… Rossa memasukkan kontol Adit kedalam mulutnya, terus mendorong kontol Adit melesak masuk memenuhi mulutnya, hingga menyentuh tenggorokannya…

“ouwggggghhhhh,” Rossa mencabut kontol Adit karena tidak kuat menahan kontol Adit di tenggorokan nya…

Rossa merayap menaiki tubuh Adit… Mencium bibir Adit dengan penuh gairah… Memeknya dia gesek-gesekkan ke kontol Adit… Memek yang sudah demikian banjir dan licin itu dengan mudah menelan kontol Adit.. dan melesak masukkkkkk…

“Aaahhhhhhhhh… Hggggggggghhhhhhhh… Masukkkkk Dit… Kontol kamu masukkkkkk.. ohhhhhhh my Gooddddd…”

Rossa mengenjot pantatnya, menggoyang, menggesek hingga terdengar kecipak memek yang penuh cairan birahi terkocok oleh kontol Adit..

“Terusss maahhhh… enakkkkkkkkggghhhhhh,”

Rossa memeluk Adit dengan erat, pantatnya naik turun menggenjot kontol Adit… Tangan Adit meraih pantat Rossa dan menariknya hingga pantatnya melenting… Jari tengah adit menekan bo’ol Rossa.. menusuk perlahan dan masukk bo’ol rosa.

“Aaaaahhhhghhhhh… ooooughhhhhh… sssssss… Addduuhhhhhh… sayaaaaanggggg… Gak kuat mamahhhhh… nikmat sekalliiiiiighhhhhh,”

Rossa menyeracau, melenguh mengerang… mencengkram punggung Adit dengan kuat… Lalu mengejang…

Demikian juga Adit…

“Hggggggghhhhh… Ehhhhh… sayaangggggg… maammmmmaahh keluuuaaarrrrrr… keluuaarrrrrr… Aougghhhhhhh…”

“Arrggghhhh Aditttthh jugaaaaa… AAAAAAHHHHHhh…”

Dan Crreettttt creeeetttt creeetttt.. srrrr… aaahhhhh… Udddaaaahhhh, maaaah,”

Keduanya berpelukan erat. Berguling… Melenguhhhh.. mengeranggg.. menggeliatt…

Dan akhirnya diam, mendengus… merasakan puncak kenikmatan yang tak terhingga.. Klimax berbarengan…

“Ohhhhh… Makasih sayangg… Makasihhhhh…” Rossa mencium bibir adit dengan mesra…

Adit merasakan dengus nafas mamanya yg masih memburu.. dan dia melihat ada cairan bening menggenang di pelupuk mata Rossa… Air mata bahagia.

“Iyaa mamah sayang, Adit juga terima kasih.. Adit sayang mamah…”

“Mamah juga sayang Adit…”

Keduanya berciuman.. saling melumat… dan Akhirnya tertidur melanjutkan petualangannya di dalam tidur nya… dalam mimpi indah mereka.

(Istirahat dulu yaahhhh… ikut lemes nehhhh… tunggu sampe mereka bangun terus kita lanjutin ceritanya… yuuk ah, ngopi dulu)

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan