1 November 2020
Penulis —  d4ry4v4ri4

Mbak Yem

Terakhir ya… Ternyata bikin cerita sekuel itu mikirnya ribet. Enakan sekali hantam aja 😭😭😭😭😭

Cerita mbak yem

Aku senang adit memperlakukan aku dengan pengertiannya. Lubang pantatku masih nyeri karena yang terjadi tadi adalah yang pertama kali buatku. Waktu adit akan masukin kontolnya ke dalam lubang pantatku tadi, dia terlihat agak ragu karena aku memang ngerasa sakit namun aku langsung mendorong tubuhku ke belakang agar kontolnya masuk utuh sebab aku tau kalo dia ingin.

“Kita makan disini ya mbak” ujarnya. Aku melihat keramaian di depan sana. Banyak orang dan tenda2. Tiba2 aku merasa risih.

“Masa mbak harus keluar seperti ini” kataku menunjukkan bagian tetekku yang gak pakai bh di balik daster sehingga tetekku yang agak kendur bergayut manja dengan pentilnya yang nonjol menantang.

“Bagus kok mbak” jawabnya sambil meraih kedua tetekku dan meremas lembut. Adit tersenyum dan aku masang muka cemberut namun membiarkannya memilin pentil tetekku. Geli dan mulai mengeras lagi. Kemudian dia bergerak ke jok belakang.

“Pakai ini ya” ujarnya nyerahin jaket jins. Aku senang karena dia emang pengertian. Ku pakai jaketnya tapi gak ku kancing karena jaket itu udah nutupin bagian tetekku. Kami turun dan menuju keramaian tersebut. Sepanjang jalan, aku mendekap lengan kirinya di dadaku. Aku merasa nyaman dan aman. Adit membawaku menuju sebuah tenda dengan tulisan bang raja.

“Bang pesan nasi biryani 1 dan… mbak makan apa”

“Sama aja deh”

“Bikin 2 aja bang” Abang india yang mirip temennya shah rukh khan itu nyengir dengan tetap nuang2in cairan putih kemerahan pada dua cangkir besar. Adit membawaku duduk di meja di bawah pohon.

“Woi bro” sebuah suara membuat adit berpaling.

“Wah pada ngumpul nih” sahutnya ke sebuah meja yang berisi 3 orang. 2 pria dan 1 wanita yang sebayanya. Adit pun beranjak kesana meninggalkan aku duduk sendirian. Gak lama dia balik.

“Mbak mau kalo gabung kesana” tanyanya padaku. Aku ragu tapi adit terlihat berharap. Aku pun berdiri dan mengikutinya ke tempat teman2nya. Mereka adalah oding, tino dan stefani. Mereka juga baru mulai makan jadi saat pesanan kami tiba, kamu makan bareng. Mereka orangnya asik dan gak terlalu peduli pada usiaku.

“Siap ini kita ke panorama yuk” ajak stefani.”

“Terserahlah” jawab oding yang matanya curi2 pandang ke tetekku dan tadi adit juga udah bilang jaga mata bro namun si oding mesem aja. Aku gak mempermasalahkan karena memang mereka pada usia yang penasaran.

“Lu harus ikut dit. Aku gak mau cuma di temenin badut2 gini” ujar stefani.

“Kok badut sih. Tadi bilangnya babang tino sayang” sambar tino. Stefani langsung nyikut. Stefani ini terlihat seperti lelaki. Gaya berpakaiannya, tubuhnya yang cukup besar terutama rambutnya yang pendek. Kalo aja teteknya yang menggembung, mungkin aku mengira dia laki2.

“Iya deh. Kita jalan” adit melihat padaku yang ku balas senyum.

“Asikkkk” serentak oding dan tino. Selesai makan, kami pun beranjak.

“Kalian bawa mobil”

“Iya. Mobil ku” jawab oding

“Ke tempatku dulu deh. Biar bareng naik satu mobil aja. Mobil lu ribet sih”

“Ok” sahut mereka serentak. Ternyata emang oding bawa mobil jadul. Mereka mengikuti mobil kami dan saat sampai di tempat adit, mereka markir mobil dan pindah mobil. Ketiganya duduk di belakang.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu