2 November 2020
Penulis —  cintamemekstw

Ku Perkosa Juragan Tembako Usia sekitar 60 Tahun

LANJUUUUT…

Bu Biyah sdh tidur, mgkin dia kecapeaan tapi aku blm bisa tidur sampai menjelang subuh sekitar jam 04.00 WIB, aku trlelap dan Jam 04.30. 00 WIb aku dibangunin Bu Biyah, ahirnya aku bangun dan pemilik rumah jg sdh bangun, tidak lama kemudian kita numpang untuk cuci muka dan sebenarnya kita juga mau numpang solat tapi kata Bu Biyah gk sah kalo mau solat blm mandi junub dulu dan ahirnya kita cuma cuci muka saja, stelah selesai cuci muka kita pamitan untuk mlanjutkan perjalanan pulang, Bu Biyah mninggalkan duit untuk pemilik rumah, sampai rumah Bu Biyah sekitar jam 07.

Bu Biyah: Nak sana mandi dulu tadi kamunkan blm mandi,

Aku: ya Bu, tapi aku gk ada gantinya ini baju basah semua,

Bu Biyah: pake sarung dulu nih aku ambilin sarung dan kaos Partai XXX blm prnah ibu pake dlu waktu ada Pilihan DPRD ibu dikasih Kaos banyak ini aku simpan 2, nanti Bajunya di kamu taruh atas mesin cuci aja biar Ibu cuci, habis itu makan mie ibu masakin mie dan buatkan kopi.

Aku: ya Bu, aku ke kamar mandi dulu

Bu Biyah sangat prhatian sama aku, mau mandi saja sdh disiapin air hangat, tapi aku sendiri juga bingung apakah Bu Biyah sdh mandi, kan yg kita berdua habis melakukan hubungan intim, aaah biarlah yg pnting aku mandi. Stelah mandi kupake sarung dan kaos yg dikasih Bu Biyah tapi tanpa memake celana dalam, aku pun kluar mndekati Bu Biyah, Kali ini Bu Biyah memakai daster lusuh warna coklat dan tanpa hijab, kulihat Bu Biyah semakin menarik walaupun pakaiannya lusuh dan rambutnya sedikit beruban tapi membuat kontolku selalu tegang, stelah aku duduk ahirnya Bu Biyah pun mndekatiku.

Bu Biyah: udh mandinya Nak, ni mienya dimakan sama ini Ibu bikinin kopi,

Aku: sdh bu, ya mkasih mie dan kopinya, Ibu sdh makan blm msa aku makan sendirian ayo bareng Bu.

Bu Biyah: ya ini Ibu juga buat dua mangkok, ayo bareng biar enak,

Ahirnya kamipun makan berdua, selesai makan hujanpun masih deras, mangkok bekas kita makan diambil Bu Biyah ditaruh dibelakang, karena aku mau nyalain rokok aku pun keluar ke ruang tamu, rokok aku nyalain sambil mnunggu hujan reda, selesai menaruh piring Bu Biyah ikut duduk diruang tamu, kali ini Bu Biyah duduk disampingku smbil mainan HP, stelah aku selesai merokok aku mencoba untuk duduk lebih dekat lagi dengan Bu Biyah sampe tubuh kita saling menempel, aku beranikan untuk memeluk Bu Biyah sambil mencium pipi Bu Biyah.

Bu Biyah: siang2 kok sdh pengin,

Aku: ya bu aku kalo melihat ibu rasanya pengin terus,

Bu Biyah: masuk kamar saja Nak, jangan disini

Aku: nanti kalo ada orang gimana Bu,

Bu Biyah: gk usah kuatir kan pintu depan dikunci dan orang gk mungkinlah curiga aku sama kamu, karena usiamu saja separuh usiaku, klo ada orang kamu keluar tiduran diruang tamu aku dikamar kan beres.

Aku: aaah Ibu bisa aja, muuuaach ayo Bu..

Ahirnya Bu Biyah masuk kamar dan aku ikutin dibelakangnya, kalo dikamar Bu Biyah aku jadi pengin ketawa teringat waktu aku perkosa Bu Biyah, sampai dikamar Bu Biyah duduk didepan kaca dan meja rias untuk menyisir rambutnya dan sedikit berdandan, aku langsung memeluk Bu Biyah dari belakang sambil meremas2 susu Bu Biyah yg gede dan sudah ambyar, sambil ku cium leher Bu Biyah, aahhhhhhhssss, ahhhhhhhssss…

Bu Biyah: aaaahhhhhsssss, Naaaaaaaaak, kita ke ranjang aja,

Ahirnya aku lepaskan pelukannya dan aku menunggu diranjang, tidak lama kemudian Bu Biyah menyusulku dan didepanku Bu Biyah melepaskan pakeanya, tapi sebelum dilepas aku memohon agar jangan dilepas.

Aku: jangan dilepas Bu aku pengin nanti aku yang akan melepaskan pakeanmu dan Celana dalamu,

Bu Biyah: aku sdh tidak pake celana dalam Nak,

Dengan berkata sperti itu Bu Biyah lalu menghampiku dan mencium bibirku, cuuuuuup ahhhhh, aku pun ciuman dengan Bu Biyah, sambil ciuman tanganku selalu meraba, meremas dan mencolok2 memek Bu Biyah, memek yg sdh emngglambir dan susu yg sdh ambyar selalu mnjadi sasaranku ketika aku berciuman, cuuuup, aaah cuuup, aaahh, ahirnya ku robohkan tubuh Bu Biyah diatas ranjang, dan pelan2 ku buka Daster warna coklat yg lusuh, ahhhhh tubuh besar putih dan guratan2 perut serta lemak yg menyelimuti perut kini terlihat jelas, aaahhhh semakin gila nafsuku, setelah baju yg dipakenya sudah lepas dan tanpa sehelai pakaian yg mnempel ditubuhnya kini aku semakin bringas, kucium dan kunikmati inci demi inci aaaahhhh, muaaaaachhh, aaaahhhhh, aahhhhhh, aaaahhhhhh, aaaaaaahhssss, aahhhhhh, suaran desahan semakin kerap keluar dari mulut Bu Biyah ketika lidahku menyambar puting susunya yg sudah mngkerut dan besar, uuuuuuh, aahhhhhh, aaaaaahhh, sambil ku sedot susunya tanganku mengorek2 lobang kenikmatan yang sdh sedikit licin kuraskan dijari tengahku, aaaaahhh, aaaaahh, aaaaahhh, Tangan Bu Biyah selalu menjambak dan memeluk erat tubuhku seakan tidak mau ciuman dan emutanku, kini aku turun ke bawah ku lihat dengan jelas kewanitaan yg dikelilingi bulu hitam lobang yang mengkilap dan bibir yg mengglambir, mebuat aku semakin gemetar tidak sperti waktu aku menyetubuhi diranjang temoat aku berteduh dan memeperkosanya disini, kali ini rasanya tububuhku gemetar ingin rasnya lidahku menyambar lobang dan benjolan kecil dan kulit yg mngglambir, aku pun turun kebawah sambil tetap meremas, menjilat dan ahirnya smpai diselangkangan Bu Biyah, baru aku mau menjilatnya trnyata Bu Biyah kaget dan menghimpitkan kedua pahanya untuk menutupi lobang kenikmatanya seakan tidak mengijinkan untuk dilihat apa lagi dijilati, sengan suara parau Bu Biyah berkata

Bu Biyah: ja jaaangaaaaan Naaaak, joroook, aaaahhh ayo masukin Naaaaak Ibu sudah gk tahaaan, aaaaahhhh…

Aku pun tetap memaksanya untuk menjilati memek Bu Biyah, ku cium dan jilat lemak perut yg membusung sembari ku buka paha Bu Biyah, dan langsung aku benamkan muka dan ludahku dikewanitaan Bu Biyah, aaaaaaahhhhhhhh, Naaaaaaak, aaaaaaahhh… aahhhhhhhh, aaaahhhhhh, dengan suara desahan dan pantatnya selalu diangkat seakan seperti kena setrum, aaahhhhh, Naaaaaak, geliiiii, aahhhhh, geliiii, aahhhhhh…

lidahku selalu menyambar kulit yg mngglambir dan sesekali kumasukan lidahku didalam lobang kenikmatan serta aku sedot2, benjolan kecil yg diatas lobang, aaaaahhh, aaahhhh, Naaaaaakkkkk sambil trus mengangkat pantatnya dan selalu mendesah serta tanganya selalu memegang kepalaku seakan kepalaku ditahan agar tidak menjilati memeknya, tapi aku tetap bertahan sampae kurasakan cairan yang terasa asin dilidahku, aaaaahhhssss, aaahhhhh, aaaaahhhh, kini kepalaku dihimpit dua paha yg besar dan putih, aaaaahhhhh…

Bu Biyah: ayo Nak ibu sdh lemas, gelinya minta ampun kamu apakan memek ibu, aaahhhh ayooooo masukin Nak Ibu sdh tidak tahan pengin dihajar senjatamu…

Dengan sedikit memohon ahirnya aku pun nuruti permintaan Bu Biyah, snenarnya aku jg pngin diemut tapi Bu Biyah tidak ada respon ke arah situ, ahirnya ku buka lebar2 paha Bu Biyah dan ku arahkan kontolku yg dari tadi tegak, tanpa kendala dan bleeeees, aaaahhhh, aaaaaaahhh… nikmat dan hangat, sambil ku pompa aku selalu menciumi bibir dan mengemut susu Bu Biyah, muaaach uuuuhh, aahhhh, plooook, plook, plook, plook, ploook, ploook, aaaaaah, aaaahhhh, Naaaak, aaaah, aaaaaah, aaaahhhh, rasanya geli dicampur nikmat apa lagi mendengar desahan Bu Biyah, aku semakin semangat untuk menghajar memeknya, ploook, plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok, aaaaaaah, aaaah, aaaah, aaaaah, aaaaah, aaaaah…

semakin lama semakain nikmat dan pertahananku kian sdh mau jebol, aaaaaaah, aaaaaah, aaaaaah, plooook, plok, plok, plok, plok, plok, ploook, plook, plook, plook, plok… aaaaahhhhhh, Ibuuuuuuuu aaaaaahhhhhh, Croooooot, crooot, crooooot, croooot, kutumpahkan air kenikmatan dilobang Bu Biyah, aaaaaaahhhh… ahirnya aku ambruk diatas tubuh Bu Biyah, muaaach muaaac, sembari mencium bibir, pipi dan kening Bu Biyah selalu mengelus punggungku, sampae kontolku pelan2 mengendor dan lepas, dari lobang kenikmatanya…

aku pun tidur disamping Bu Biyah, sambil memeluk dan mencium pipi Bu Biyah, aaaaahhhh, kelihatanya Bu Biyah sangat puas dengan permaianan kali ini, Bu Biyah tetap memeluku tidak menghiraukan air mani yg meleleh dilobang kenikamtanya, tidak lama kemudian aku pun tertidur pulas, tidak terasa aku bangun ku lihat Bu Biyah tidak ada disampingku dan tubuhku masih telanjang dengan diselimuti kain tebal, selimut yg dipake Bu Biyah kalo tidur, ku lihat Jam sdh menunjukan pukul 13.00. WIB, tapi hujan diluar masih deras, aku pun beranjak dari ranjang dan memakai sarung lalu aku ke kamar mandi buang air kecil, stelah dari kamar mandi aku mancari Bu Biyah, ku lihat Bu Biyah sedang didapur habis masak, ku hampiri Bu Biyah dan aku peluk dari belakang, walupun tubuh aku lebih pendek dari Bu Biyah tapi selisihnya tidak begitu banyak makanya aku masih bisa mencium lehernya.

Bu Biyah: iiih bikin Ibu kaget saja, udah bangun Nak,

Aku: ya bu, aku kaget bangun mncari Ibu gk ada dikamar, Ibu masak apa?

Bu Biyah: ini ibu masakin sayur dan telur dadar buat kamu, iiih geli Naaaak nanti pengin lagi

Aku: aaah Ibu ya nih Bu aku pengin lagi,

Bu Biyah: ya ibu tau ini keras banget nempel dibokong ibu, tapi kan gk didapur Nak,

Aku: aaaah dimana aja asal sama Ibu, yg pnting aku menyetubuhimu,

Sambil masak karena sdh mau matang, Bu Biyah trus aku peluk dan aku ciumi dari belakang, sembari aku meremas susu dan mengelus2 memeknya yg tetap tidak memake celana dalam, muaaac, muaaac, aaaahhh, Bu Biyaaaah.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu