2 November 2020
Penulis —  fanfan91

HARUSKAH AKU MEMBENCI IBUKKU

Lanjutan 4.

“BEGINI NAK CERITANYA”

“Oh ya nak sebelumnya ibu kasih tau, kalo ibu disetubuhi sama Herman sudah 2 minggu ini, dan waktu itu hari minggu jam 9 pagi, tiba tiba Herman datang, dan katanya mau menemuimu nak, dan ibu bilang pada Herman kalo kamu sedang pergi main kerumah temannya, (ya sih waktu itu aku memang main kerumah temanku) Dan saat itu Herman tak lantas pulang nak, katanya mau nungguin kamu gitu, dan ibu mengijinkannya nak, kan ibu tak tau kalo Herman mau nyetubuhi ibu, jadi ya ibu ngijinin Herman nungguin kamu nak”

“La trus bu” Ucapku yang nggak sabaran menantikan lanjutan cerita ibu.

“Ya waktu itu Herman nungguin kamu diruang tv, ya sambil leyeh leyeh gitu nak, sementara ibu waktu itu kan lagi nyuci baju, eh ketunda gara gara Herman datang, ya akhirnya ibu ngelanjutin nyuci baju, saat ibu lagi nyuci baju tiba tiba Herman datang nak, lalu tiba tiba Herman mengangkat dan membopong ibu masuk kekamar, tau sendiri Herman badannya gede jadi dengan mudah Herman bopong ibu nak.

“Lanjut bu” Ucapku yang sedikit kecewa karna ibu tiba tiba berhenti.

“Sabar to nak, ibu tak minum dulu” Ucap ibu lalu ibu pun minum.

“Lanjut (aku mengangguk), Ya waktu itu ibu meronta ronta nak dan mencaci maki Herman, siapa yang tak marah tau tau ada orang lain membopong ibu, kalo sama bapakmu ya ibu mau mau saja, la ini Herman anak baru gede tau tau bopong ibu eh parahnya dibawa masuk ke kamar pula, siapa yang tak marah nak, siapapun pasti marah, kan itu namanya pelecehan nak.

“Hingga saat ini bu” Ucapku.

“Iya nak hingga saat ini ibu masih disetubuhi sama Herman, tau ndak nak, waktu pertama kali itu eh maaf nak kontolnya Herman masuk ketempek ibuk ini

(ibu sambil berdiri lalu mengangkat roknya dan terlihatlah memek gundul ibu dimataku, dan ibu tak make cawat saat ini jadi langsung terlihat memek gundulnya dan tentu saja aku kaget setengah mati akan ulah ibu yang tak malu malu memperlihatkan barang terlarangnya itu ke aku anak kandungnya, dan aku tak menyangka ibuku senakal, sebinal itu sekarang) rasanya sakit nak, tempek ibu ini serasa dipaksa melar nak, ughhh dan ibu tak menyangka kalo kontolnya Herman begitu gede, juga panjang nak, pantas saja tempek ibu terasa sakit saat kontol Herman membelah dan masuk hingga kerahim ibu nak.

Aku terdiam tak bergeming saat mendengar cerita ibu, tapi entah kenapa cerita ibu membuatku terangsang hebat apalagi ibu tadi pake memperlihatkan memek gundulnya itu, membuat ngaceng saja.

“Kamu kenapa nak, tuh tititmu berdiri ya, ibu lepas ya celanamu” Ucap ibu sambil menghampiriku, lalu…

“Ih mungilnya, tapi lebih mungil punya bapakmu kok nak” Ucap ibu setelah melepas celanaku, tentunya penisku kini bisa terlihat sama ibu.

“ibu lanjutin ceritanya ya nak masih panjang soalnya” Ucap ibu lagi yang kini sambil mengocok penisku. sementara aku hanya mengangguk saja, dan lebih memilih menikmati kocokan tangan ibu dipenisku. uuugghhhh enak rasanya penisku dikocok seperti ini.

“Nak, saat itu ibu merasa sakit ditempek ibu nak, tempek ibu dipaksa menelan kontol yang begitu gede nak, sampai sampai ibuk hendak pingsan nak, tak kuat menahan rasa sakit, perih ditempek ibu nak, tapi untungnya Herman tau kondisi ibu yang lagi kesakitan dan Herman tak langsung genjot ibu, memberi kesempatan tempek ibu terbiasa sama kontol yang gedenya minta ampun itu nak, dan setelah cukup lama akhirnya Herman genjot tempek ibu nak, mula mula Herman pelan pelan genjotnya tapi lama kelamaan makin kenceng nak, dan ibu yang mulanya kesakitan eh malah keenakan dan tak pake lama ibu ngencrit nak, uhhhh nikmatnya nak, dan ibu belum pernah ngrasain enaknya ngencrit saat sama bapakmu lo nak.

“Aooohh ibu, aku pipis bu” erangku saat tiba tiba penisku mengeluarkan sesuatu, aku kira air pipis tapi cairan kental berwarna putih, dan aku baru pertama mengalaminya, uhh rasanya enak.

“oalah dah croot ya pejuhmu nak, cepet banget kayak bapakmu, tapi enakan to nak” Ucap ibu dan kulihat ibu menjilati pejuhku yang belepotan ditangannya.

“enak bu, tapi ibu kok nggak jijik bu jilati pejuhku bu” Ucapku disela sela nafasku tersengal sengal sehabis crot tadi.

“kenapa jijik, enak kok, lagian ini jamu awet muda lo nak, lanjutin nggak ceritanya nak” Ucap ibu dan aku mengangguk.

“ibu lanjutin, setelah ibu ngencrit, Herman diam sesaat, setelah itu Herman kembali menggejot tempek ibu lagi, kadang kasar, kadang lembut, tapi lama kelamaan brutal nak, sampe sampe ibu kewalahan nak, dan pada akhirnya Herman menumpahkan pejuhnya dirahim ibu nak, bersamaan ibu ngecrit yang ketiga kalinya nak, membuat tubuh ibu terasa begitu lelah dan lemas sekali nak, dan tau nggak nak baru beberapa menit Herman croot tadi, tau tau Herman mau menggarap ibu lagi, dan pastinya ibu nolak, lawong ibu sudah sangat lelah dan lemas kok eh mau dihajar lagi, bisa bisa badan ibuk bisa remuk, dan untungnya Herman mau mengerti, tapi Herman berkata ke ibu kalo malam akan datang lagi, dan ibu tak boleh menolak dan saat malam itu Herman datang dan kembali menggarap ibu habis habisan, membuat ibu terkapar tak berdaya, dan tak hanya buat ibu terkapar saja tapi Herman juga membuat tempek ibu tak beraturan bentuknya, dan lubangnya menganga lebar, ini lihat, kalo dimasuki titit bapakmu hanya bikin geli saja nak” Ucap ibu sambil memperlihatkan kembali memeknya kepadaku, dan ternyata benar lubangnya dah menganga, kampret itu Herman.

“Nih puas puasin lihat tempek ibumu nak, tapi cuma lihat saja ya, karena ini punyanya Herman nak, em ibu lanjut cerita lagi ya nak, Setelah malam itu Herman sesukanya menggarap ibu, entah pagi buta, entah siang, sore, malam yang terpenting keadaan rumah sepi nak, dan ibu sih mau mau aja nak kan ibu sudah ketagihan nak, oh ya nak Herman itu sudah ibu anggap tuannya ibu lo, dan ibu budaknya Herman, jadi apapun perintah Herman pasti ibu patuhi dan turuti, misal ibu disuruh pake pakean seksi ibu turuti nak, bahkan ibu dilacurin pun ibu mau kok nak, seperti kemarin, ibu lacurkan sama Herman sama ketiga temannya dan ibu pun mau nak, dan akhirnya ibu dikeroyok nak, tau nggak nak 3 lubang ibu tempek, anus dan mulut ibu dijejali secara bersamaan nak, makanya kemarin ibu dipapah sama Herman kan, karena ibu keletihan nak, begitulah nak ceritanya, kamu ndak marahkan sama ibu, karena ibu sekarang bukan lagi wanita alim melainkan seorang pelacur” Ucap ibu.

“Uki tak marah ke ibu tapi Uki marah sama Herman bu” Ucapku menahan emosi, aku akan balas kamu Herman.

“Sudahlah nak, ini mungkin sudah jalannya ibu kok, ya sudah ibu mau mandi, soalnya bentar lagi bang Herman mau datang nak” Ucap ibu sambil beranjak menuju kamar mandi.

HERMAN TUNGGU PEMBALASANKU.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu