1 November 2020
Penulis —  Bloncoli

Tak kusangka aku dan ibuku

Alur Cerita ini gw kutip dari forum tetangga, gw edit seluruhnya dari sudut pandang penceritaannya. selamat nyimak.

Chapter 1 hutan birahi

Sore itu di sebuah kawasan perumahan elite di bilangan jakarta, sebuah mobil crv putih tampak memasuki garase sebuah rumah mewah berlantai 2 bernomor 9×, tampak seorang lelaki paruh baya tergopoh2 dari dlm rumah membuka pintu gerbang berukuran besar sukiman namanya 67 tahun tukang kebun keluarga itu, dari dalam mobil crv munculah sosok wanita cantik tinggi langsing, berambut sebahu berbaju trouser hitam dgn paduan rok krem di atas lutut khas wanita kantoran, kulitnya yg putih tampak kontras dgn baju yg ia kenakan, wanita itu berjalan dgn anggunya memakai sepatu highheels ke arah pintu rumah, dialah ny wendi sang nyonya rumah wanita pengusaha berumur 39 th yg punya beberapa butik mewah yg di tersebar di beberapa kota, cantik dan anggun kesan itulah yg terlihat bagi orang yg pertama kali melihat wendi ditambah dgn bodinya bak model dgn wajah masih mirip remaja smu, orang tidak akan menduga bahwa dirinya telah memiliki putra yg berusia 18 tahun, sedangkan

Herman 46 tahun, suami wendi seorang GM di sebuah perusahaan pengexsport barang yg sering bolak balik luar negeri, dalam sebulan hanya punya waktu beberapa hari saja untuk bersama menghabiskan waktu dgn keluarganya karna kesibukanya sebagai seorang importir. alhasil keseharian wendi hanya dgn putranya dan pembantu yg hanya datang pagi hari dan pulang malamnya begitu jg sukiman tukang kebunnya.

sejenak wendi melihat ke arah sukiman

“tuan blm pulang man?

“Belum nyah, den ryan jg br pulang sekolah” jawab sukiman sambil menunjuk dgn hormat ke arah motor ninja merah 250 cc milik putranya.

ya ryan anak lelaki semata wayangnya memang lebih suka memakai sepeda motor dibanding mobil kalau berangkat sekolah, padahal di garase luas itu masih terparkir 2 buah mobil jazz terbaru dan mercy zlk yg nganggur, paling hanya pagi2 dipanasin oleh sukiman.

Ryan 18th putranya adalah seorang remaja yg baru duduk di bangku smu kelas 3 dan sebentar lg hendak melanjutkan pendidikanya di belanda, adalah sosok remaja yg wajahnya perpaduan kedua orang tuanya ganteng dan gagah dgn kulit putih dan tinggi 173 cm, keseharianya lebih suka dirumah daripada keluyuran ga jelas, hobinya adalah main game onlline dan otak atik komputer, kadang suka ngym di fitnes dekat komplek real estate itu, banyak temen sekolahnya yg naksir karna disamping tajir ryan jg ganteng tp entah kenapa ryan tidak pernah menanggapinya serius, blm ada yg pas lah, atau belum ada yg lebih cantik dari ibunyalah salah satu alasan ryan saat wendi menanyakan kenapa dirinya belum memiliki pacar

“Cari pacar yg lebih cantik dari ibu?

Berarti yg naksir km ga ada yg cantik dong hehe” gurauan wendi suatu hari saat mendengar alasan ryan sambil berseloroh,

wendi paham dgn selera putranya yg ferfectionis sama dgn selera ayahnya.

Sesampainya di dalam rumah wendi mendapati bi surti pembantunya sedang sibuk mempersiapkan makan malam, kamar wendi terletak di lantai 2, masing2 kamar memiliki balcony dgn view ke arah jalan di dpn real astate itu sama halnya kamar ryan, namun berseberangan dipisahkan oleh ruang keluarga dgn sofa besar dgn hometeater tv.

Baru saja wendi berganti pakaian terdengar hpnya berbunyi, ada pesan masuk dari WA suaminya, rupanya herman suaminya batal pulang hari ini, sekaligus mengabari bahwa akan diadakan kegiatan hicking dalam rangka ulang tahun kantornya, berhubung herman tdk bisa hadir dirinya dan ryanlah yg harus mewakili kegiatan tersebut, bergegas wendi hendak menemui putranya untuk menanyakan kesediaanya mengingat ini adalah acara kantor suaminya mau tidak mau dia harus ikut.

Sementara itu di dalam kamar, ryan baru saja mematikan laptop apple miliknya, sehabis browsing situs porno favoritnya, bayangan pemain wanita jav jepang itu mengingatkanya pada body seseorang entah kenapa pikiran ryan selalu terbayang ibunya, sejak memasuki masa puber ryan selalu memperhatikan sosok ibunya yg cantik, sangat seksi saat memakai daster mini saat dirumah, paha yg putih mulus dgn belahan payudara yg membusung di balik balutan daster berkain satin selalu membangkitkan fantasi seksualnya, ibunyalah yg selama ini selalu menjadi obyek fantasinya saat melakukan onani, dan baru saja ryan hendak melakukan ritual onaninya sambil membayangkan ibunya terdengar suara ketukan dari luar kamarnya, rupanya ibunya memangil bergegas ryan merapikan celananya yg turun setengah paha.

“Ryan km minggu ga ada acara kan? km ikut ibu ya sayang, temenin ibu ke acara ayahmu di kantornya, ayahmu ga bisa hadir”

Ryan yg masih salah tingkah menyembunyikan tonjolan penisnya yg sedang ereksi di celananya terlihat gugup berhadapan dgn ibunya menjawab seadanya “ya bu.. ryan ikut” sambil cepat2 berbalik memunggungi ibunya dgn muka merah padam, memang td sekilas ibunya sempat melirik ke arah tonjolan celananya yg membuat ryan benar2 salah tingkah.

“Ya udah berarti km setuju kan ikut acara itu, nanti biar ibu kabarin ayahmu” jawab wendi sambil berlalu,

upsss untung td ibu ga datang pas aku lagi onani pikir ryan dlm hati.

Kemudian, Tibalah saatnya hari itu minggu dimana kegiatan outbound kantor herman diadakan di daerah puncak di sebuah kawasan hutan lindung, kegiatan hicking atau lintas alam dimulai sekitar pukul 4 sore sebagian peserta hadir bersama keluarganya namun ada juga yg cuma berdua bersama anak atau istrinya sama seperti wendi dan ryan, wendi tampak modis memakai training berwarna hitam dgn atasan kaos slimfit berwarna merah, dan setelah beramah tamah sebentar dgn keluarga karyawan yg lain acarapun dimulai, setiap peserta akan berjalan menyusuri jalan setapak dlm hutan yg berjarak 3 km sampai garis finis, seluruh peserta tidak berjalan bersamaan melainkan berjeda setiap 30 menit, sesuai perhitungan panitia setiap kelompok akan mencapai finish sekitar 3 jam, ryan dan ibunya mendapatkan giliran terahir yg diikuti rombongan panitia 30 menit kemudian dari keberangkatan mereka, keduanya menyusuri rute setapak dalam hutan sambil bersanda gurau, tampak beberapa kali ryan harus mengendong ibunya saat melewati medan yg berat, ryan yg terbiasa berolahraga tentu tidak menjadi masalah baginya, lain dgn ibunya yg tidak terbiasa berjalan di tempat seperti itu, apalagi ditambah bonus merasakan hangatnya kedua payudara ibunya menempel di punggungnya membuat ryan menjadi makin bersemangat menggendong ibunya, setelah hampir 1 setengah jam melakukan perjalanan saat berada tepat di tengah hutan, tiba2 saja langit berubah mendung rintik hujan perlahan turun, hingga semakin deras, sontak riuh peserta berhamburan mencari tempat berteduh begitu juga ryan bersama ibunya beruntung bagi keduanya tak jauh di depan mereka ada sebuah gubuk dan mereka berdua masuk kedalamnya.

Meski agak sedikit gelap di dalam gubuk tersebut cukup hangat dan terlindung dari derasnya hujan, hanya ada sebuah kursi panjang dan meja tepat di depanya.

“Untung kita melihat pondok ini ryan kalau tidak, bisa basah kuyup kita pulang nanti, belum lg jlnya becek” ujar wanda sambil membuka tas pinggangya mengeluarkan air mineral dan camilan

“Tapi bu kita tidak membawa senter dan hp ryan lowbat nih” sahut ryan

“Waduh hp ibu juga jawab wendi sambil melihat hpnya yg telah mati, meski hampir mati wendi sempat membaca pesan WA dari panitia acara yg menginformasikan agar seluruh peserta tetap berada di tempatnya masing2 dan menunggu hujan reda yg nantinya dijemput oleh panitia.

“Ya sebaiknya kita tunggu disini aja dulu bu, nanti jg hujan reda” jawab ryan ketika ibunya membicarakan isi pesan dari panitia.

sejam berlalu hari telah gelap dan hujan turun makin deras disertai suara petir yg menggelegar sambung menyambung, wendi yg terbiasa dgn hingar bingar perkotaan berhadapan dgn situasi seperti ini didalam hutan yg gelap gulita, ditambah suara langit yg terus bergemuruh tentu menjadi situasi yg sangat menakutkan bagi dirinya, meski dia bersama anaknya namun suasana yg gelap gulita membuat wendi tidak bisa melihat ryan

“Ryan ibu takut sama gelap hp km benar2 mati total ya?”

“Iya bu mati total”

“Ibu takut ryan” suara wendi tampak sedikit ketakutan. kemudian ryan menggeser posisinya mendekati ibunya dan memeluk pundak ibunya meredakan rasa takut ibunya akan kegelapan membuat wendi merasa tenang, cukup lama mereka dlm posisi itu.

Lanjutan chapter 1 hutan birahi

Wendi merasa sedikit lega saat ryan berada di dekatnya, suasana seperti ini adalah sesuatu yg menakutkan baginya, berada di dlm kegelapan hanya cahaya kilat yg sesekali menerangi gubuk itu, sampai saat wendi sangat kaget saat dia merasakan tangan putranya yg duduk disebelahnya menyusup ke balik baju yg dipakainya.

Ryaaannnn…!”

Tegur wendi dgn suara agak keras,

Ryan tidak menyahut tanganya kini tidak lagi mengelus malah merogoh lebih jauh ke balik bh ibunya meraupnya dan meremas-remasnya dgn lembut.

“Ryaaann jaaangaaan, aku ibu kandunggmuu!!”

Bentak wendi dgn keras dan secara refleks menampik tangan anaknya di balik bajunya.

Ryan menghentikan kegiatanya dan beranjak menjauhi ibunya,

“Kamu tidak boleh melakukan itu aku ibu kandungmu” tegur wendi pelan

Entahlah apa yg membuat dirinya memiliki keberanian melakukan hal ini, suasana yg gelap gulita dgn tubuhnya memeluk ibunya membuat ryan seperti terhipnotis apalagi berdekatan langsung dgn tubuh ibunya di dalam gelap dgn wangi farfum ibunya membuat napsunya tak terkendalikan,

“Kenapa km melakukan itu ryan Aku kan ibumu” cecar wendi kembali

_“Bu sejak tadi ryan terangsang, susu ibu menekan2 punggungku saat aku gendong tadi”_jawab ryan dgn jujur

“_Masak kamu terangsang dgn ibumu sendiri”_ suara wendi perlahan,

Ryan tidak menjawab sepatah katapun, wendipun terdiam sementara di luar hujan makin deras bahkan disertai dgn angin kencang, setelah cukup lama saling terdiam rasa takut wendi perlahan muncul kembali, apalagi ryan telah beranjak dari sisinya, dan ia tidak mendengar suara ryan dari tadi.

“_Ryaann, km dimanaaa..”_tidak ada sahutan dari anaknya wendi cemas was2 anaknya pergi karena rasa bersalahnya meninggalkan dirinya sendirian di gubuk itu

“Ryaaannn, ryaaaann”wendi berusaha meraba2 pinggiran bangku tempatnya duduk mencari2 tubuh ryan, namun ryan tidak ada di tempatnya tadi, ” ryaannn“wendi mulai panik namun tetap tidak ada jawaban*“ryaannn kamu dimanaa?*?” wendi kembali berseru penuh ketakutan”iya bu” akhirnya ryan menjawab namun suaranya agak jauh di dpn pintu gubuk, wendi sedikit lega dan mencoba untuk bercakap2 namun ryan tidak menjawab sepatah katapun, saat petir menggelegar wendi memekik ketakutan

“ryaan dimana km jangan jauh2 dari ibuuu!!“seru wendi dgn cemas, tiba2 ryan kembali duduk di dekatnya dan kembali memeluk pundak ibunya seperti posisi semula”_ryan ibu takutt”_ rintih wendi sambil memeluk dirinya, ryan diam saja di dalam hatinya tidak bisa lagi menahan hasratnya yg bergejolak terhadap ibunya sudah kepalang basah pikirnya dia mendekati leher jenjang ibunya dan menciumnya, wendi kaget saat merasakan bibir ryan menciumi lehernya dgn lembut membuatnya menggelinjang, wendi merasa marah karna ryan mulai kurang ajar lagi, namun wendi merasa serba salah, kalau dia melarang mungkin ryan mendiamkannya seperti tadi dalam kegelapan lagi, tapi kalau dia membiarkanya mungkin anaknya akan berbuat lebih jauh lagi, dan ini adalah sebuah dosa besar pikirnya ditengah kebingunganya, sementara ryan melihat ibunya diam saja atas perlakuanya makin merapatkan duduknya. Tangan kanannya tetap memeluk pundak ibunya, wendi hanya terdiam serba salah dlm situasi ini.

Nafas ryan yang makin memburu terasa panas ketika tetap menciumi leher jenjang ibunya

Ryan lalu memutar kepala ibunya sehingga menghadap ke arahnya, lalu tangan kirinya menopang bagian belakang kepala wendi. Bibirnya menyentuh muka ibunya mencari bibirnya dan begitu ketemu langsung dilumatnya dengan ganas. Ciumannya membuat wendi megap-megap, wendi mendorong tubuh ryan namun hanya badannya yang sedikit menjauh. Karena tangannya menekan dari belakang kepalanya membuat lumatan bibirnya di bibir ibunya sangat erat. Wendi terpaksa bernafas melalui hidung. Karena ketika wendi bernafas melalui mulut, jelas tidak bisa karena disekap mulut ryan Dan malahan begitu mulut wendi sedikit terbuka, lidah ryan langsung menyelusup masuk ke mulut ibunya. Wendi menggelinjang kegelian ketika ujung lidah anak kandungnya ini menyapu langit-langit mulutnya. Wendi mencoba mendorong lidah ryan keluar dengan lidahnya, namun ryan bukannya menarik lidahnya keluar dari mulutnya, tapi dia malah menggunakan lidahnya untuk mendorong kembali lidah wendi. Demikianlah lidah ryan dan wendi saling dorong, saling pilin dan saling piuh. Kadang-kadang memang ryan tiba-tiba menarik lidahnya dari mulut ibunya. Tapi karena saat itu lidah wendi sedang mendorong lidahnya tersebut, otomatis lidah wendi terdorong memasuki mulut ryan. semula wendi hanya ingin melepaskan lidah ryan didalam mulutnya, tapi malah membuat lidah mereka saling berpagutan. Sementara ryan yg merasa perlakuanya masih aman2 saja makin buas menciumi ibu kandungnya itu penuh nafsu, dan tanpa wendi sadari dirinya mulai terpancing menikmati permainan lidah yang mereka lakukan dalam kegelapan hutan belantara itu. berpagutan lidah dgn putranya sendiri di dlm kegelapan perlahan2 menimbulkan sebuah sensasi aneh yg dia rasakan, melakukan sesuatu yg terlarang entah kenapa membuat nafsu wendi naik dgn cepat, ia malah membiarkan saja aksi ryan, merasa ibunya diam saja ryan makin berani kemudian menggunakan tangan kanannya untuk menarik bagian bawah T-shirt yang dikenakan ibunya ke atas, lalu BH-ibunya juga diangkatnya ke atas,

membuat payudara wendi yang sudah mulai mengeras melompat keluar dari sekapannya. Tangan kanan ryan langsung menyambar tetek ibunya yang sebelah kiri dan meremas-remasnya. Kadang-kadang lembut, kadang keras dan ganas. Jempol dan telunjuknya menjepit puting tetek ibunya, dan diputar-putarnya lembut, ryan dapat merasakan ibunya mendesah dlm pagutan bibirnya yg makin liar. wendi mulai terhanyut dlm permainan terlarang ini, antara mencegah atau membiarkanya dua2nya sama2 kuat,

Tiba-tiba ryan menggendong ibunya, lalu meletakan wendi berbaring di atas meja di depan mereka. Dan ryan langsung menindih ibunya

ryann, apa yang mau kau lakukan terhadap iibuummmpphhh!”

Suara wendi terhenti karena bibir

Ryan sudah melumat bibirnya dengan ganas. Tangan kiri ryan mengangkat pinggang wendi, dan tangan kanannya menarik turun celana training dan sekaligus celana dalam yang dipakai ibunya dgn cepat. Lalu mulutnya menyerbu tetek ibunya sedangkan kedua tangannya meneruskan menarik turun training dan celana dalam ibunya sehingga menumpuk di atas mata kakinya. Lalu dgn cepat ryan juga menurunkan celana training dan celana dalamnya sampai ke mata kakinya.

ryann jangaan.. mmphhhh… ini sudah terlalu jauhh… jangaaann… ughghgh!”

rintih wendi saat anaknya telah menurunkan celananya, diantara pergulatan batinya, sebagai ibu hati kecilnya menolak hal ini, berpikir pun tidak pernah akan bersetubuh dgn putranya, sedangkan disisi lain naluri alaminya membutuhkan penuntasan dari nafsu yg terlanjur memuncah, hasrat seksual yg tidak mengenal batas tabu dan norma yg berlaku atau dgn kata lain wendi mulai terangsang oleh anak kandungnya, Ryan bergerak cepat tangannya membuka lebar2 kedua belah kaki ibunya, dan menempatkan dirinya di antaranya. Wendi merinding, ketika merasakan penis ryan yang sudah sangat tegang menyentuh pangkal pahanya.

“_ryaaaaannnn… nantiiii addaaaa orangngng dattangng!”

_

ibunya mencoba mengingatkannya. akal sehatnya msh jalan wendi benar2 sangat khawatir apa jadinya kalau teman2 suaminya melihat dia dan anaknya dlm keadaan seperti ini.

Hujjaannn masssihhhh derrrrassss khkhkhkhannnn buuuuu… ssiappaaa yangngng mmmauuuu dattangh....” sahut ryan dengan nafas yang tidak kalah memburunya. Dia kemudian duduk, lalu menarik kedua belah kaki wendi sehingga paha ibunya itu mengangkang lebar. Tak ingin ibunya berubah pikiran dgn segera Tangan kiri ryan meraba-raba vagina ibunya untuk menyisihkan rambut kemaluanya yang tebal yang menutupi lubang vaginanya, jemari ryan merasakan vagina ibunya telah basah, Lalu dengan jari kirinya dikuakkannya bibir vagina ibunya dan menuntun kontolnya ke arah gua keramat yg seharusnya sangat terlarang bagi ryan.

sementara itu Wendi menggeletar ketika merasakan bibir vaginanya sudah

Bersentuhan dgn ujung kontol anak kandungnya, wendi diantara sebuah dilema bibirnya menolak namun entah kenapa tubuhnya berkata lain, Ryan kembali menindihnya tangannya mencari payudaranya dan mulai meremasnya, bibirnya mencari dan begitu menemukan bibir ibunya dilumatnya dengan penuh nafsu, ryan merasakan perubahan bahasa tubuh ibunya yg tampak mulai memberinya lampu hijau dan ryan tidak menyia-yiakan kesempatan ini, lalu ryan memeluk tubuh wendi dengan erat. ryan mulai menurunkan pinggulnya, penisnya seakan bermata mencari celah memasuki lubang lembab milik ibunya, ryan mendorong pinggulnya kemudian

Penis besarnya sedikit demi sedikit memasuki vagina ibunya yang dari tadi sudah sangat basah.

Agak sulit pada awalnya, tapi kemudian ryan semakin lancar mendorong penisnya. Dan akhirnya… slleebbbbb…

Owhhhhhh… ryaannn.. kenapa km masuukannn… mphhhhh

Wendi spontan melenguh keras, ketika merasakan penis anak kandungnya itu sudah melesak masuk dan terbenam seluruhnya ke dalam vaginanya, vaginanya kini serasa sesak oleh besarnya penis milik anaknya, oh tidak aku disetubuhi anakku begitu kata hati wendi berbisik namun ia tak mampu menolaknya.

Sedangkan ryan merasakan sensasi dari daging yg lembut dan basah saat penisnya memasuki tubuh ibunya. benar2 serasa bermimpi ia kini menyetubuhi ibu kandungnya, kemudian ryan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, membuat

Penisnya keluar masuk di dalam vagina ibunya yg mulai banjir oleh cairan licin, saat penis ryan terbenam dlm vaginanya rasa malu dan segan wendi perlahan2 sirna, sambil mendengus2 Tanganya kini malah memeluk erat tubuh ryan, Pinggulnya juga mulai bergerak mengimbangi hentakan pinggul ryan.

Meskipun pakaian mereka berdua sedikit mengganjal, Karena T-shirt dan BH wendi hanya diangkat ke atas, dan celana serta celana dalam mereka berdua hanya diturunkan sampai ke mata kaki,

“ibuuu… ohhss.. ibuuuu…!” erangan ryan penuh kenikmatan, lalu menciumi leher ibunya. Tangannya meraup tetek wendi dan meremas-remasnya lembut. “Adduhhh bu, nnikmatt sekkkkaliiiiii… awwhhhhhh ……”

rintihnya sambil tetap menggenjot vagina wendi.

ryaann… jangngngannn lammma lammma nanntiii pann… nitia keb… bur… ruuu

datt… tangngng…!”

sahut wendi dengan nafas yang tak kalah memburu dan bibir mendesis2 seperti kepedesan tampaknya wendi juga mulai menikmatinya,

Ryan tidak menyahut, tapi kembali melumat bibir ibunya. wendi benar-benar merasakan sensasi rasa yang sangat luar biasa nikmat yg baru pertama dirasakanya, mungkin karena melakukanya dgn anak kandungnya, vaginanya dicucuk penis anaknya, teteknya diremas-remas dan bibirnya dilumat.

Genjotan penis ryan didalam vaginanya makin lama makin teratur dan pasti. dan wendi mengimbangi dengan memutar-mutar pinggulnya. Walaupun punggungnya menjadi sedikit sakit, karena tempatnya berbaring hanyalah meja kayu yang sedikit kasar. Tapi mereka berdua tidak perduli. ibu dan anak yg telah dirasuki nafsu seakan berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan.

Tak lama kemudian, seiring dgn makin intensnya kenikmatan yg ia rasakan dari dalam vaginanya wendi merasakan ada denyutan ternikmat yang ingin mendesak keluar, wendi tak mampu lagi menahan diri. Tangan kirinya meremas-remas bongkahan pantat ryan yang bergerak teratur, sementara tangan kanannya mengacak-acak rambut anaknya, matanya terbeliak bibirnya terus mendesah Dan akhirnya… Tangannya

Memeluk tubuh ryan dengan keras. Saat itulah dengan desahan panjang wendi mencapai orgasmenya.”oowwhhhh… sshhhhhhhh“vaginanya berdenyut meletupkan cairan kenikmatan, melumuri penis ryan yang masih bergerak teratur di dalam vaginanya yang sekarang menimbulkan suara seperti suara orang yang mengenakan sepatu dan berjalan di dalam lumpur. Pyoottt… pyootttt…

Wendi menghela nafas kenikmatan, tubuhnya terasa lemas namun relaks seluruh bebannya serasa hilang, ryan merasakan vagina ibunya berdenyut2 dgn keras seperti memijat penisnya lembut, ryan pun merasakan sebentar lagi ia akan ejakulasi makin mempercepat hujamannya, kemudian.. wendi terpekik sesak, ketika ryan menghunjamkan kontolnya keras-keras ke dalam vaginanya dan tidak menariknya lagi. Dengan cemas wendi mencoba menghalangi karena ia sedang dlm masa subur, tapi sebelum wendi sempat melakukan apa-apa, tiba-tiba ryan mendesah panjang” owhhhhhhh buuuuuu ssthhhhh”

craatttt… creeettttttt… crroottttt… bersamaan dgn penis ryan mengejut-ngejut di dalam vaginanya,

menyemburkan air maninya yang hangat dan sangat kental dan ternyata sangat banyak, sehingga luber keluar dari dalam vaginanya dan membasahi pangkal paha ibu dan anak itu yang kini menempel sangat erat.

Terasa sangat lengket. wendi hanya mampu menghela nafas, menerima kenyataan bahwa rahimnya kini telah menerima semburan sperma anak kandungnya sendiri. Ryan sudah terkulai lemas dengan posisi masih menindihnya, tangannya tetap mempermainkan puting payudaranya. Penisnya masih terbenam seluruhnya di dalam vagina wendi yang terasa lengket. Karena air mani ryan yang tadi disemprotkannya di dalam itu telah teraduk-aduk dengan cairan kenikmatan yang sebelumnya disemburkan oleh vaginanya sendiri.

Setelah beberapa lama, wendi menolakkan tubuh ryan dari atas tubuhnya. ryan menurut dan duduk, wendi juga ikut bangkit duduk. Wendi menarik celana dalamnya ke atas,

lalu menggosok-gosoknya dgn tissu make up untuk melap sperma ryan yang perlahan mulai meleleh dari dlm vaginanya membasahi pangkal pahanya, Baru kemudian wendi menaikkan celana trainingnya. Kedua payudaranya juga dimasukkan kembali ke dalam BH-nya, lalu menurunkan T-shirt yg tersingkap keatas. Ryan juga ikut merapikan pakaiannya. Mereka turun dari meja itu dan kembali duduk di atas bangku tadi.

Hening sejenak, keduanya tidak berkata sepatah katapun, hanya terdengar tarikan nafas keduanya dan suara hujan yg perlahan mulai reda dgn kegelapan yg sama msh menyelimuti mereka di dlm gubuk itu, sebuah gubuk yg menjadi saksi persetubuhan terlarang antara ibu dan anak itu. mereka larut dgn pikiran masing.

“Jangan km bilang siapa2 ya kejadian ini nanti kita bicara dirumah” suara wendi lemah

“Iya bu” jawab ryan dlm kebingungan apakah ibunya akan menghukumnya menjadi tanda tanya besar bagi dirinya.

BERSAMBUNG

chapter 2 pusaran arus nafsu.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu