1 November 2020
Penulis —  ruadyajah

Skandal nenek

Perkenalkan nama ku Arif hidup dengan nenek dan kakekku kedua orang tua ku sedang merantau di negeri orang..

Kini aku kelas 3 STM jurusan otomotif kakekku bernama parno dan nenekku paniyem.. usia mereka sekitar di kepala 5 tepatnya aku tidak tahu sih..

Pekerjaan kakekku sebagai kuli bangunan kalo nenekku hanya dirumah saja…

Kami keluarga sederhana di sebuah desa di tepi kota..

Suatu ketika aku pulang sekolah awal karena guru2 mau pada rapat saat akan sampe di depan rumah aku melihat mas Budi (pemuda desa umurnya 23 tahun) keluar dari rumahku.

Kemudian aku masuk ke dalam rumah

“Asalamulaikum” ucapku

“Wa. alaikum salam” jawab nenekku dari kamarnya

Lalu dia keluar dari kamar dengan rambut acak2. n dan daster yang dia pakai bagian atas kancingnya pada terbuka.

“Kok sudah pulang Rif” tanya nenekku

“Sudah nek.. gurunya mau pada rapat”

“Oh gitu yasudah kamu ganti baju terus makan ya… nenek sudah masak tadi”

“Iya nek… eh nek tadi aku melihat mas Budi keluar dari rumah ada perlu apa ya nek”

“Oh anu itu mas Budi mau minta tolong nenek suruh bilangin ke kakek mau ikut bekerja jadi kuli… kan kamu tau sendiri mas Budi itu pengangguran”

“Oalah… ya sudah aku ganti baju dulu nek”

“Iya Rif”

Perlu kalian ketahui bahwa nenekku ini cukup bahenol bagi ku.. dengan tetek yang gede seperti pepaya dan bokong yang gede pula karena tubuhnya agak gemuk khas wanita dewasa…

Tapi aku curiga dengan bahasa tubuh nenek tadi dan dari pakaian nya yang acak2. n.. pasti ada sesuatu nenek dengan mas Budi ..

Hari ini hari Minggu seperti biasa setiap hari Minggu aku selalu mancing dengan temanku Ali kami suka mancing dan ikan nya kita bagi 2..

Pagi2 sekali aku dan Ali berangkat memancing karena udaranya masih sejuk.. karena ruamhku dekat dengan sungai jadi tak perlu pakai motor untuk kesungainya.. cukup jalan kaki meski ada 500 meter lah…

Kali ini tiba tiba rasanya gak mood banget untuk mancing entah tak tau kenapa rasanya mau pulang… aku bilang ke Ali aku mau pulang saja dia juga ikut pulang akhirnya.

Saat tiba di rumah aku lewat belakang rumah dan mendengar ada suara yang sedang mengobrol dari dalam rumah… kemudian aku langsung masuk saja dari belakang teryata suara itu dari kamar nenekku.. tapi kok ada suara laki laki yang bukan dari suara kakekku ..

Saat ku dengarkan obralnya seperti ini

“Memang kalo Minggu rumahnya sepi ya Bu Yem?”

“Iya bud kalo Minggu jam segini sellau sepi.. si Arif mancing dan suamiku kerja”

“Nanti kalo Arif pulang gimana kalo kita ketahuan…”

“Gak bakalan… si Arif pulangnya ntar dZuhur kalo jam segini gak mungkin.. wong masih jam 9 kok”

“Oh gitu ya Bu.. pantas saja tadi telfon2 terus..”

“Namanya juga kangen ini mu.. hihihi”

“Ah si ibu bisa saja”

“Kemaren2 sok2. n gak mau.. sekarang malah ketagihan”

“Ah sudah ah ayo aku sudah tak tahan.”

Benar dugaan ku kalo nenek dan mas Budi ada sesuatu.. karena kau penasaran aku coba intip mereka dari celah2 papan kamar nenek…

Kulihat nenek telanjang bulat dengan mas Budi menetek di sampingnya.. mereka berdua sedang duduk kulihat mas Budi Dnegan rakusnya menetek dan meremasi tetek yang satunya…

Sedangkan nenekku matanya merem melek sambil tangannya mengocok burung mas Budi yang tegak berdiri..

Aku pun ikut nafsu yang tadi nya mau marah.. kini aku ikut mengeluarkan burungku lalu ku kocok sambil melihat adegan nenek dan mas Budi..

Tetek nenekku memang sangat besar aurolanya lebar dengan pentil yang sebesar jari telunjuk…

“Ssshhtttt buddd aku sudah tak kuat.. ayo cepat masukin… ssshtttt ahhh”

“Iya Bu aku juga sudah tak tahan ini”

Kemudian nenekku terlentang melebarkan kedua kakinya sedangkan mas Budi sudah siap2 menindihnya…

Dengan mudah mas Budi memasukan burungnya ke memek nenekku yang tembem itu… di genjotnya Dnegan santai oleh mas Budi..

Aku yang baru pertama kali melihat persetubuhan ini akhirnya muncrat juga lumayan banyak sperma ku..

Sesekali nenekku mendesah begitu juga mas Budi.. tangan mas Budi tak henti2nya meremasi tetek neneku…

Lama kemudian nenekku mengejang sepertinya dia klimaks.. di susul oleh mas Budi yang semakin mempercepat goyangannya… dan menyentak2. n pinggulnya… aku yakin mas Budi juga keluar…

Lalu karena takut ketahuan aku berjalan pelan pelan kemudian ke kamar mandi seolah olah sedang menimba sumur…

Tak lama kemudian nenekku datang.

“Kok sudah pulang Rif”

“Iya nek.. baru saja ikannya gak ada yang mau makan umpat ya kok”

“Oh ya sudah nenek masak dulu habis ketiduran nih malahan”

Dalam hati gila banget nenekku berbohong seperti itu…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu