31 Oktober 2020
Penulis —  ruadyajah

Kenikmatan

Dalam keluarga ku baru saja kehilangan seorang yang aku sayang i yaitu anak Perempuanku di usianya yang 22 tahun harus meninggalkan kami. kami terpukul atas kehilangannya nya terutama suaminya Eko mereka baru saja menikah sekitar 3 tahun lalu dan di karunia i seorang anak laki laki yang berumur 2 tahun.

anak mantuku sangat terasa sedih dia sangat mencintai anak perempuanku Nova Dian Sari nama lengkapnya. setelah 7 hari kematian Nova. menantuku Eko mengutarakan padaku akan pulang ke rumah aslinya yang ada di kota tapi ku cegah meski tak ada Nova dia tetap menjadi anakku terutama ada cucuku yang selalu membuatku kangen.

Suamiku masih hidup dia orang yang sangat sabar menghadapi ku. karena aku sering marah2 kepadanya tapi aku menyayanginya. kami sendiri dari keluarga sederhana di sebuah perkampungan dan aku sendiri bekerja sebagai pembantu rumah tangga di desa tetangga ku. setiap pagi selalu di antar suamiku dan sore hari dia menjemputku sudah 2 tahun aku menjadi seorang pembantu karena ekonomi keluargaku yang gonjang ganjing.

Perkenalkan namaku Aminah biasa di panggil Minah. usia ku 46 tahun tubuhku gempal tingginya 157 dan BB 60 cup bh ku 36 D lumayan besar menurutku. tapi kalo sedang di rumah aku jarang memakai bh karena risih.

Saat ini 40 hari anaku malamnya aku mengadakan tahlilan 40 hari kepergian anakku. aku cuti sehari karena untuk mengurusi ini dan itu begitu juga Eko dia libur jualan untuk membantuku. kalo suamiku tetap bekerja seperti biasanya.

Pagi hari sekitar jam setengah 8 aku mengajak Eko ke pasar untuk membeli beberapa bahan sembako seperti beras telur teh mie instan dll. karena biasnya di desaku setelah tahlilan sang pemilik rumah memberi kan bungkusan kalo di desaku namanya berkat kepada para petahil itu. setelah semua nya terbeli lalu barang2 ku di antar oleh bentor (becak motor).

Sesampainya di rumah tak lama kemudian bentor itu juga datang kemudian Eko dan tukang bentor itu membantu mengangkat kan barangnya ke dalam rumah. setelah semua selesai ku bayar tukang bentor itu. tak terasa sudah 10 pagi pantas saja sangat lah panas. tubuhku penuh keringat aku merasa sangat gerah kemudian aku masuk ke kamar mengganti dengan daster tapi bh ku tak ku pakai lagi karena risih.

Setalah itu aku mulai menimbang berasnya setengah kiloan. tak lama kemudian Eko mbantuku untuk memasukan beberapa barang seperti beras. teh. mie instan. telur. dll kedalam sebuah plastik kresek (BERKAT) nama mudahnya. kami hanya saling diam lalu ku coba memecahkan ke heningan ku mulai menanyai Eko.

“Ko gimana kios degan mu masih rame gak?” tanya ku

“Masih rame buk… sekarang aku malah kewalahan karena sendirian” jawnaya

“Kamu cari seseorang yang mau membantumu nanti beri upah pasti mau”

.“iya buk nanti saya cari ..”

“Atau gini saja ibuk punya teman anaknya nganggur coba nanti ibu tawarin bekerja membantumu mungkin mau”

“Iya buk.. terimakasih banyak buk”.

Lama lama aku jadi gak enak kepada Eko karena penampilanku menurutku sangat terbuka aku hanya memakai daster tanpa lengan dengan kerah v hingga belahan dadaku terlihat olehnya. tak terasa adzan Dzuhur terdengar aku bilang ke Eko mau mandi dulu karena tubuhku penuh keringat. kemduian selesai mandi aku ke kamarku untuk berpakaian.

“Ada apa kok ibu mau berpakaian dulu” ucapku

Tapi dia tak menjawab pertanyaan ku. langsung saja dia memelukku dan meremasi susuku aku pun meronta ronta.

“Eko apa apaan sih kamu… aku ini mertuamu “gerakku

Tapi dia malah membanting tubuhku di atas kasur

Bbukkkkkk tubuh ku jatuh diatas kasur dia mana aku dan suami tidur disini… sepetinya lilitan handukku lepas si Eko langsung menindihku aku meronta ronta sambil menangis.

“Hiks hiks hiks Eko berhenti Eko aku ini ibu mertuamu.. sadar Eko sadar..”

Dia malah terus meremasi ke dua susuku dan berusaha untuk menciumiku tapi aku terus meronta ronta.

Hingga akhirnya aku pun lemas dengan sendirinya.

“Buk maafkan aku. tapi aku pengen buk. wajahmu seperti Nova aku selalu teringat olehnya buk..” ucap eko

“Tapi tak usah seperti ini ko.. aku ini ibu mertua ku sudah seperti ibumu sendiri”

“Iya aku ngerti buk.. aku sangat sayang pada Nova buk aku selalu teringat dia.. wajahnya seperti kamu buk.. tolong bantu aku buk menuntaskan hasrat ini”

“Tidak ko ini tidak benar.. sudah berhenti saja ko”

Lalu si Eko tak menjawab malah sekarang dia menciumi mulutku aku pun hanya pasrah tak berdaya dengan Tenaga lemas ..

Bersambung

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu