1 November 2020
Penulis — pujasejagat
Lanjutannya gan, bagian akhir…
Terakhir aku menawarkan pijatan untuk mengencangkan otot vaginanya. Ini sebenarnya hanya akal-akalanku saja. Sebab mana mungkin otot vagina bisa dikencangkan melalui pijatan.
Tapi dia menanggapiku serius, dan bertanya apakah aku bisa melakukan pijatan seperti itu. Aku bilang bisa dicoba. Si ibu lalu mempersilakan aku melakukan pijatan khusus itu. Aku dengan sopan minta izin untuk melakukan pijatan di sekitar kemaluannya. Dia menangguk tanda tidak keberatan.
Aku memijat di pinggir seputar dubur, Oleh karena itu maka kakinya harus dikangkangkan selebar mungkin. Jembut si ibu lumayan lebat dan bibir vaginanya berwarna agak gelap dan sedikit menggelambir. Pijatan di sekitar pantat dan seputaran dubur membuat rangsangan makin meningkat. Selain itu aku menekan selangkangan di pinggir gundukan kemaluannya.
Efeknya mungkin sama jika laki-laki dipijat di seputar alat vitalnya, akan menimbulkan rangsangan yang hebat. Aku melihat celah kemaluan si ibu sudah mulai basah bahkan ada yang menetes ke kasur.
Itu adalah sesi pijatanku yang terakhir. Aku katakan bahwa semua pijatannya sudah selesai dan aku menyarankan agar dia berendam di air hangat sekitar 15 menit, untuk mengendurkan otot-otot.
Dia memujiku habis-habisan karena katanya pijatanku nikmat sekali dan pengetahuanku jauh lebih bagus dari tukang pijat biasa. Sekitar 90 menit sesi pijatan itu aku tuntaskan.
“Pak badan saya jadi rada lengket karena body lotion, bisa bapak tolong saya menggosok bagian belakang sambil saya berendam,” pintanya.
Aku tau ini permintaan kelihatannya wajar, tapi mengada-ada. Untuk service aku menyatakan kesediaan.
Aku masuk ke kamar mandi mencuci tangan sambil membersihkan bak mandi dan mengisinya dengan air hangat.
Kujemput si Ibu masuk ke kamar mandi. Si ibu sudah tidak ada rasa malu lagi, jalan melenggang sambil telanjang. Pelan-pelan dia menceburkan diri ke dalam bak mandi. Aku nyatanya tidak hanya diminta menyabuni bagian belakangnya, tetapi seluruh tubuhnya dia minta aku menggosok dengan spons mandi. Aku menuruti saja apa kemauannya.
“Pak masih ada yang kurang, kalau bapak tidak keberatan untuk menuntaskannya aku minta satu lagi service bapak,” katanya agak malu malu.
Ternyata untuk menuntaskan rasa rangsangannya dia minta aku mengoralnya. Dia dengan mengiba mengatakan akan menambah tips untukku. Dia minta aku mengoralnya.
Dengan senang hati permintannya aku penuhi. Vaginyanya yang harum sabun aku jilati terutama di skitar clitorisnya. Si ibu kelojotan gak karuan dan kurang dari 5 menit dia sudah mencapai orgasme. Aku menawarkan untuk menuntaskan orgasmenya dengan terapi khusus di vaginanya untuk dia mencapai orgasme vaginal.
“Pak saya puas banget, saya akan panggil bapak kalau saya ke Jakarta, teman-teman saya akan saya beritahu,” katanya.
Dia mengeluarkan uang 500 ribu. Jumlah ini terlalu besar untuk bayaranku yang hanya 100 ribu. Aku kembalikan 400 ribu dan kukatakan bahw aku cukup dibayar 100 ribu saja. Dia terheran-heran akan sikapku dan menolak menerima uang 400 ribu yang kukembalikan. Aku melakukan taktik itu untuk menarik simpati lebih besar dari clientku.
Sejak saat itu aku mulai banyak menerima order, Sehari aku bisa sampai menerima order 5 orang. Bukan hanya teman si ibu client pertama ku, tetapi banyak juga orang lain yang mengorderku melalui telepon.
Aku sebulan bisa memperoleh penghasilan sampai 10 juta.
Konsumenku banyak yang ingin menuntaskan pijatan dengan minta disebadani. Hal ini sulit aku tolak, tetapi kepada mereka aku katakan bahwa aku bukan orang yang hebat dalam bersebadan, tetapi aku tau cara mereka mendapatkan orgasme yang luar biasa. Umumnya mereka puas dan tidak pernah komplain.
Beberapa konsumenku malah memaksa agar mereka ditemani tidur di kamar hotelnya. Ini menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan melelahkan. Penghasilanku jadi makin besar, bahkan jauh lebih besar dari ketika aku masih bekerja dahulu. Namun keluargaku tidak ada yang tau profesiku sebagai pemijat. Mereka hanya tahu kalau aku ngobyek menggarap proyek, sehingga kadang-kadang tidak bisa pulang kerumah.