2 November 2020
Penulis —  unuydede

Keluarga kecil Sekar

HARI YANG MELELAHKAN PART 2

Aku memberi wejangan kepada Ita agar ia tak lagi mandi bersama teman-temannya yang cowok, karena mereka sejatinya sudah bukan anak-anak lagi. Dan aku memberi sedikit peringatan, kalau ketiga temannya itu meminta hal yang kulakukan pada mereka tadi, tolak saja, karena Cuma aku yang bisa melakukan itu.

Aku belum makan nasi tapi rasanya kenyang sekali, selain karena bakso yang kumakan tadi bersama teman-temanku, tapi juga karena “obat awet muda” yang kutelan tadi. Rasa kantuk pun melandaku, aku putuskan untuk tidur di kursi saja, aku malas pindah ke kamar.

Baru saja aku hendak menutup mata, tiba-tiba ada tangan kekar yang meremas kedua payudaraku dari belakang. Aku yang terkejut langsung menampar siapapun yang ada dibelakangku.

PLAK!!!

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi cowok tampan yang kini meringis kesakitan. Siapa lagi kalau buka Ricky, adikku yang aku yakin keperjakaan nya sudah kurenggut.

“sakit mbak!”. Ricky mengelusi bekas tamparanku dan ia melanjutkan duduk di sebelahku.

“ya kamu sih ngagetin aja, ada apaan sih Rick?”. Aku cemberut, kali ini aku benar-benar cemberut padanya.

Tanpa ada aba-aba, Ricky tersenyum jahat lalu menarik wajahku mendekati wajahnya. Pergumulan “silat lidah” pun tak terelakkan. Ricky semakin jago memainkan lidahku dalam mulutnya, hingga tak terasa air liur kami menetes ke pahaku. Kami melepas pagutan sejenak untuk mengambil nafas.

“mbak, Ricky sange” kata Ricky memelas, aku hanya tersenyum simpul dan mengangguk.

Merasa mendapat lampu hijau, Ricky lalu mengangkat dasterku beserta bra di dalamnya. Mulutnya langsung mencaplok puting kiriku sambil tangannya meremasi toket kananku. Gairahku bangkit lagi, keremasi kepala Ricky yang tengah menyusu itu. Sambil tetap menyusu, Ricky melepaskan celana dalamku, dan astaga!

“mbak, langsung kumasukin ya?” Ricky meminta izinku, akupun hanya mengangkang membalas pertanyaan nya.

SLEP

SLEP

SLEP

Kontol Ricky yang perkasa masih sedikit kesulitan masuk walaupun memekku sudah sangat basah. Tiga kali percobaan, akhirnya kontol itu berhasil masuk sepenuhnya dalam memekku.

“aaaaaaaah Rick, kasarin mbak yah, mmmmhhhhh”. Bukan aku memuja kekasaran, aku hanya ingin kegiatan reproduksi ini cepat berakhir, karena aku sudah sangat lelah.

Ricky memegang pinggulku lalu dihentakkan kontolnya berkali-kali dalam memekku. Aku hanya meringis kesakitan diperlakukan seperti itu, sementara terpancar ekspresi kenikmatan dari raut wajah Ricky. Dan aku melakukan kebiasaan baruku akhir-akhir ini.

SLURP

SLURP

SLURP

SLURP

Aku mengangkat toket kananku lalu menghisap putingnya sendiri, memang tak senikmat saat dihisap orang lain, tapi ini cukup membuatku terangsang dan pastinya menjadi hiburan tersendiri bagi lawan mainku. Tapi, Ricky malah merebut toket kananku dan menghisap putingnya.

SLEP

SLEP

SLEP

SLEP

SLEP

Ricky mempercepat genjotannya pada memekku yang sudah sangat banjir, akupun segera merasakan badai kenikmatan akan segera melandaku dan…

CROTT

CROTT

CROTT

CROTT

Kurasakan sperma Ricky menembak rahimku dengan deras, sementara aku masih merasa kentang.

“Ric, pliiis, jangan berhenti, aaaaahhhh aaaaahhhh mbak belom dapet mmmmhhhh” pintaku pada Ricky.

Beruntung Ricky punya stamina yang kuat, sehingga dia tidak menghentikan pacuannya pada selangkanganku, walau tak secepat tadi. Aku merasakan kenikmatan disini, sperma Ricky banyak yang termuntahkan dari sela-sela memekku. Hingga akhirnya…

CRUTT

CRUTT

CRUTT

Orgasme yang kutunggu akhirnya datang juga, Ricky membenamkan kontolnya dalam-dalam sambil memelukku, suara nafasnya yang terengah-engah membuat telingaku geli. Kalau saja dia ini pacarku, dan bukannya adikku, aku pasti mengajaknya ke penginapan langgananku dulu bersama mantan-mantanku.

Ricky melepaskan pelukannya dan berusaha melepaskan kontolnya dari cengkeraman memekku.

PLOP!

Kontol Ricky berhasil keluar, dan membanjirlah sperma dan cairan cintaku keluar dari memekku. Ricky mengambilkan sekotak tisu untukku membersihkan memekku dan kontolnya. Belum selesai kami bersih-bersih, ada orang lain cengengesan melihat aksi kami.

“Abis seru-seruan nih ye”. Suara Dicky mengagetkan kami, dan pasti aku sudah bisa menebak apa maunya.

Kubuang kembali celana dalamku lalu duduk mengangkang lagi.

“udah buruan sini” ucapku malas.

Dicky melepas celananya dan tersembul lah kontol yang sama perkasanya dengan milik Ricky. Terjadi lagi seperti Pram, Dicky naik ke atas kursi dan mengangkangi kepalaku. Aku paham dan segera mengulum kepala kontol Dicky, dan adikku itu langsung menggenjot mulutku dengan hati-hati, was-was kalau sampe kontolnya membuatku muntah kalau terlalu dalam.

Dengan penuh penghayatan Dicky menikmati kemaluannya dalam mulutku, lalu Ricky kembali mengerjaiku, ia memasukkan dua jarinya ke memekku dan mengocoknya cepat.

CLOK

CLOK

CLOK

CLOK

Aku kembali terangsangandengan kedua serangan itu. Dicky yang seperti sudah paham melepas kontolnya dari mulutku, lalu ia pun turun dari kursi. Aku kembali mngangkangkan kakiku lebar-lebar, tapi Dicky menggelengkan kepalanya.

“gaya asu (anjing) wae mbak” kata Dicky sambil membalik badanku.

“jangan anal lho! Mbak ngga suka!” peringatku pada Dicky, aku tau Dicky sangat suka mencoblos anusku, tapi aku masih belum terbiasa dengan perlakuan itu.

Aku menungging di atas kursi, bokongku merekah indah di hadapan kedua adik kembarku, membuat Ricky kembali ereksi. Tapi dia malah buru-buru memakai kembali celananya dan pamit mau ke rumah temannya. Aaaah padahal aku membayangkan bocah kembar ini akan mengeroyokku lagi seperti di pematang sawah tempo hari.

Perlahan-lahan Dicky memasukkan kontolnya dalam memekku yang sudah mulai terbiasa dengan kontol seukuran itu. Tanpa banyak hambatan, Dicky berhasil membuat kontolnya bersarang dalam memekku. Tanpa disangka, Dicky langsung menggenjotku seperti orang gila. Rasa ngilu kembali melanda memekku, sakit sekali.

SLEP

SLEP

SLEP

SLEP

SLEP

Kontol Dicky berkali-kali menabrak dinding rahimku, kurasakan sakit, tapi juga nikmat melanda selangkanganku dan menjalar ke seluruh tubuhku. Dicky menjulurkan tubuhnya untuk memelukku dan meremas kedua bongkahan toketku dengan gemas, sementara lidahnya menjelajahi seluruh permukaan leherku. Mataku terangkat hingga semua terlihat gelap bagiku, hanya kenikmatan yang kurasakan.

“aaaahhhh aaaaahh terus Dic, agak cepetin lagi aaaaaahh” aku meracau tak karuan, tapi memang Dicky ini seperti mesin sex saja, stamina dan kekuatannya belum pernah kurasakan sebelumnya.

Ia mencengkeram pinggulku dan meningkatkan kecepatan kocokan kontolnya dalam memekku.

PLOK

PLOK

PLOK

PLOK

Begitu bunyi peraduan pahanya dan bokongku yang sintal, benar-benar riuh pergumulan kami. Dicky mencengkeram bokongku dan mencoba memperoleh orgasmenya.

CROTT

CROTT

CROTT

CRUTT

CRUTT

CRUTT

Aku dan Dicky mendapatkan orgasme secara bersamaan, tak sehebat tadi, tapi kakiku mengejang tak karuan. Aku langsung membalikkan tubuhku hingga kontol Dicky yang masih menyembur terlepas dari memekku dan spermanya mengenai pahaku.

Aku duduk bersandar di kursi dengan nafas yang memburu, harusnya aku tak menggoda kedua adikku saat di pematang sawah dulu, sekarang seluruh anggota keluargaku berebut meminta kenikmatan dari tubuhku. Dicky mengerti keadaanku dan mengambil tisu yang dibawa Ricky tadi lalu membersihkan memek dan pahaku.

Aku sudah terlalu lelah, terakhir kulihat Dicky membetulkan posisi bajuku dan dia mengenakan kembali celananya. Lalu semuanya menjadi gelap.

“semlekooooom bapak pulaaaaang” suara teriakan bapak dari pintu membuatku terbangun.

“waalaikum salam” jawabku malas dan mengucek mataku, kulihat jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, artinya aku sudah tidur selama 2 jam.

“badan bapak masih banyak tanah begitu, mandi dulu pak, nanti Sekar bikinin teh” ucapku saat bapak tiba-tiba duduk di sebelahku.

Tapi bapak malah mengangkat rok dasterku dan terlihatlah memekku yang tak tertutup celana dalam. Huft, ngaceng pasti bapak ini.

“mau mandi sih, tapi kok ada tempik nganggur begini, bapak jadi pengen sumpel” ujar bapak sambil mengangkat sarungnya dan terlihatlah kontolnya yang sudah dengan gagahnya berdiri tegak.

“sini sayang, naik ke atas bapak kaya kemaren-kemaren” lanjutnya.

Aku pun menurut dan naik ke atas pangkuan bapak dengan posisi saling berhadapan.

SLEP

SLEP

SLEP

SLEP

Kumasukkan kontol bapak ke dalam memekku yang masih kering. Bapak yang tak mau tau langsung menghujamkan kontolnya sedalam-dalamnya dan menggenjotku kasar. Dasterku yang Cuma terangkat roknya jadi kotor karena terkena tanah yang menempel di baju bapak.

“aaaauh aaaauh pak, pelan-pelan, mmmmmhhhhh memek Sekar masih kering pak aaaauuuuhhh” aku mengaduh saat bapak menggerakkan kontolnya secara brutal dan tak sabaran.

Bapak tak mau mendengarkanku, toh sekarang memekku sudah mulai basah.

“mmmmmhhhhh keburu adik-adikmu pulang Kar, mmmmhhhhh mmmmhhh nanti bapak malah jadi nanggung”. Bapak sama sekali tak memperdulikan keadaanku, yang ada dalam pikirannya hanya segera membuahi ovum-ku.

Memekku kembali membanjir, aku hanya membiarkan kontol bapak berbuat semaunya dan mengobrak-abrik liang peranakanku.

“mmmmhhhhh mmmmmmmhhhh mmmmmmhhhh Sekar, bapak mau aaaa”

CROT

CROT

CROT

CROT

CROT

Sperma bapak membanjiri memekku, aku hanya bisa memeluk bapak dan membenamkan kontol bapak dalam-dalam.

Aku melepaskan kontol bapak dari memekku, lalu mengulumnya agar bersih. Lalu aku membersihkan memekku dengan tissu tadi.

“Pak, teh nya ngga jadi ya, Sekar capek” hanya kali ini aku benar-benar merasa lelah dan meninggalkan kebiasaanku membuatkan teh untuk bapak.

Aku melepas daster dan braku lalu memasukkannya ke dalam keranjang baju kotor. Kemudian aku masuk ke dalam kamarku dan menguncinya. Kukeluarkan dildo yang biasa kubawa kemana-mana dari tas ku, kadang aku juga suka masturbasi saat bekerja. Kumasukkan ke dalam memekku dan aku berusaha mendapatkan orgasmeku yang tak kudapatkan dari bapak.

“mmmmmhhhhh mmmmmhhhhh aaaaaahhhhhh ssssssssttttt”. Kunikmati tiap inchi benda itu mengobrak-abrik memekku.

Kembali kuangkat toket kananku dan kuhisap putingnya. Air liur membasahi toket kananku, kadang aku tak sengaja menggigit putingku sendiri hingga…

CRUTT

CRUTT

CRUTT

CRUTT

Orgasme melandaku, kakiku mengejang kemana-mana. Putingku tak sengaja tergigit hingga sakit sekali rasanya. Kulepaskan toketku dan membersihkan air liur yang membasahinya dengan lap yang memang selalu tersedia di meja dekat kasurku.

Nafasku terengah-engah, memikirkan betapa gilanya hari ini. Aku hanya tersenyum kecil lalu akupun kembali tertidur hingga terbangun saat malam tiba.

Kulihat layar smartphone ku, aplikasi chatku penuh dengan candaan teman-temanku yang ikut berwisata tadi siang. Mereka juga mengirimkan hasil jepretan swafoto kami. Kulihat satu per satu foto itu sambil senyum-senyum sendiri. Tapi aku kaget saat mendapati sebuah foto terdapat sepasang kekasih yang mana si cewek kukenal adalah Risda, temanku saat SMA, dan si cowok adalah mas Fadhil, ketua kelas saat aku kelas IX SMP dulu.

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu