2 November 2020
Penulis —  Ahnduk

Birahi Anak Autisku

Nuril

CEMBURU

Perkenalkan namaku ridho umur 21 tahun. Aku adalah anak tunggal. Seharusnya di umurku yang sekarang aku sudah kuliah namun karena keterbatasan ekonomi, aku membantu ibu saja berjualan buah di pasar. Hari ini aku harus bertamu dan menginap di rumah budeku.

Ah sial. Seharusnya liburan seperti ini bisa aku manfaatkan untuk mabar atau sekedar touring bareng temen temenku tapi karena ibu yang memaksa jadi sudahlah. Kesialanku nampaknya bertambah karena ibuku bercerita bahwa budeku punya anak seumuranku namun ia idiot/autis. Pasti aku harus merawatnya juga batinku.

Beberapa saat aku sudah sampai di rumah budeku. Karena aku sedang asyik chatting dengan teman jadi aku sedikit tidak memperhatikan

“Hmmm males”

“Hehh kubanting hapemu loh ya, ayo sapa”

Akhirnya aku mulai memperhatikan. Aku langsung antara kaget dan terpesona saat itu. Budeku memang wanita yang sangat cantik dan seksi. Kupikir para bude mukanya biasa aja atau cenderung kumuh seperti bude bude di kampungku. Tapi entah mengapa budeku yang satu ini terlihat begitu segar, cantik dan modern.

Tahu baby margaretha? Saya kira budeku lebih cantik daripada itu. Aduh otongku tiba tiba mengeras, ingin rasanya meniduri budeku. Entah pikiran setan darimana waktu menginap disini harus kumanfaatkan dengan baik.

Bangsaatt.

Beberapa waktu kemudian seusai makan siang. Aku pun sedikit mengantuk karena kupikir tidak baik tidur siang-siang. Apalagi aku harus mengurus anaknya budeku yang idiot tersebut.

“Doo mas ke kamar mandi ya”

“I-iya”

Aku beringsut menuju kamar mandi. Bisa bisanya ibunya cantik semlohay punya anak buruk dan idiot seperti itu. Aku pun membuka pintu kamar mandi

“Ehhh mas ridho”

“M-maaf bude” kataku langsung menutup pintu kamar mandi.

Wuaduhh pemandangan apa itu tadi. Aku melihat tubuh budeku telanjang bulat. Sekilas aku lihat puting susunya yang pink dan memeknya yang tercukur rapi. Benar benar rezekiku. Aduhh aku konak lagi. Aku meremas pelan kontol menonjol celanaku. Baru dapat enak sedikit. Budeku keluar lagi dari kamar mandi.

“Maaf yaa ridho, tadi lupa ditutup”

“Iya gapapa budee” kataku gagap

“Ridhoo sayur dan lauknya di belakang yaa”

”… iyaa bude”

Budeku berjalan melewatiku. Aku disuguhkan goyangan pantatnya yang aduhai. Aku yang terlanjur konak masuk saja ke kamar mandi. Sejenak aku melihat mataku berbinar. Keberuntunganku belum surut. Celdam budeku ketinggalan!!!. Aku ambil saja celdam wangi tersebut. Sejenak kusentuh ada cairan-cairan pada bagian dalamnya.

“Ahhhh ohhh budee ridho pingin tidur denganmu”

---

Malam pun tiba. Saat makan malam aku disuguhi kembali kemolekan tubuh budeku. Pakaiannya sederhana saja namun kalau dipakai budeku entah mengapa semakin menggairahkan.

Aku pun tidak konsen melihat acara TV-ku. Soalnya dia lagi di sebelahku sambil melipat lipat pakaiannya.

“Nak ridho gimana sawahnya”

“Ya gitu gitu aja budhe kadang panen lancar kadang juga sedikit”

“Ooo gitu, enak yaa bude luse punya anak seperti ridho, udah rajin ganteng lagi”

Pujian budeku seperti mantar bagiku. Setiap ucapannya bagaikan desahan-desahan seorang bidadari. Tak terasa aku pun konak lagi. Agar tidak ketahuan kalau aku ngaceng, kututupi saja dengan selimut di sekitar situ.

“Beda sama anak bude, dho masih butuh perhatian”

“Emang bude gak mau nikah lagi, bude masih cantik sama sekss.. i loh”

Aduhh aku pakai salah ngomong lagi tidak seharusnya aku mengucapkan kata itu.

“Hihihihi emang masih ada yang mau ya dho” tawanya

Senyumnya yang indah melelehkan hatiku. Bagiku perkataan tadi sebuah tantangan. Aku tak peduli apa yang terjadi saat ini-saat ini aku harus ngewe budeku.

Saat aku ingin menyergap budeku. Tiba-tiba si dodo datang. Aku pun beringsut menjauh.

“Mhaa mhaa”

“Ehh anak tercintaku”

Buset. Anak itu terus menggelayut dan memeluk budeku. Aku pun jadi iri seandainya itu aku. Beberapa saat kemudian, dodo langsung mencium ibunya. Otongku tambah keras karena aku melihat ciuman tersebut berlangsung lama dan panas di mataku. Dodo terus saja menciumi ibunya, kulihat bibir monyong tersebut seperti mengoles bibir mungil sensual ibuku.

“Mppmmhh dodo maluuu ahh sama mas ridho”

“Akuu a-yangg mha mha (aku sayang mama)”

Lidah dodo mulai merangsek masuk ke dalam mulut nuril. Aku melihat lidah dodo lah yang pertama menjilati semua bagian mulut nuril. Gerakan tersebut seperti menjelajah semua mulut nuril. Gayung bersambut, lidah dodo dan nuril bertemu, dikaitkannya lidah dodo dan diputar putarnya, aku juga bisa melihat jelas ada tonjolan di celana dodo dan digesek gesekkan ke kaki nuril.

Aduhh mumpung lagi seru, aku juga memasukkan tanganku ke dalam sempakku lalu kuurut kontolku. Kututup dengan selimut agar tidak ketahuan. Puas mencium. Perkataan selanjutnya membuatku terkejut

“Mhaa-mhaaa ddoo mauu ucuu (mama dodo mau susu”

Apaaa. Aku hanya bisa coli sedangkan anak itu boleh nyusuu. Aku ya mauu.

“Dodo jangan ah mama malu, ada mas ridho loh”

“Mhaa mhaa aku mau ucuu”

“Maaf yaa mas ridho, dodo emang masih kayak anak kecil”

“I iyaa budee”

“Mas ridho saya izin dibuka disini yaa”

“I-ii-iyaa bude” jawabku antusias.

Adegan berikutnya mendebarkan jantungku. Budeku membuka pelan kancing bajunya. Tentu bila bude biasa tak akan menarik tapi mengapa budeku melakukannya dengan pelan dan gemulai bagai striptease. Sesaat kemudian mataku bisa melihat jelas lereng susu indah budeku. Begitu cekung dan menggiurkan, saat budeku menyingkapkan salah satu lengan bajunya.

“Sayaang ayoo segera nyusu, mama malu dilihat mas ridho” katanya sambil berkedip kepadaku.

Bitchy bangett. Dodo kemudian mangap dan langsung menyosor saja ke payudara budeku.

“Buudee mau nanya memang masih keluar susu”

“Masihh dho, soalnya bude minum jamu. Ini anak bude soalnya masih doyan nenen hihi”

Enak banget yaa jadi anak idiot ini. Bisa kenyot susu bidadari tiap hari.

Dodo mengenyot enyot kasar payudara bude sampai ia mengernyit kesakitan.

“Ahh pelan pelan toh nakk”

“Enakk enakk” kata dodo

Kulihat dodo tak hanya menyusu tapi menikmati setiap jengkal keindahan payudara budeku. Kulihat dodo menjilat jilat juga bagian puting budeku dan juga digigit kecil sambil juga dihisap hisapnya.

Slurpp

Slurpp

Uahh

Slurpp

Bunyinya benar benar tambah membuatku blingsatan. Sekilas dodo melihatku seakan akan mengejekku karena bisa kenyot-kenyot. Uahhh kocokanku hampir mencapai klimaksnya.

Dodo juga meremas remas payudara nuril yang satu lagi. Budeku membiarkan katanya kebiasaan dodo seperti itu. Sekilas juga aku melihat bude nuril seperti mendesah desah karena perlakuaan dodo

“Ahhhh dodo jangan remes remes jugaa”

“Ukaa ucu mha mha”

Uahhhhhhhh crott aku sampai klimaks juga untung bersamaan sama dodo yang selesai nyusu. Kalau enggak bisa coli lagi aku. Emang ciuman ibu anak segitu banget yaa batinku.

Dodo yang puas tertidur di paha bude nuril. Bude nuril mukanya memerah sambil mengelus anak kesayangannya. Aku yakin bude nuril sedang sange. Pasti dia juga masturbasi

“Nakk ridho gak tidur?”

“Iyaa bude” kataku mengiyakan

Aku iyakan saja biar budeku tenang dulu. Akan ada waktu khusus untukku dan budeku saja. Karena ibu terlanjur datang waktu itu.

Sampai aku mendapat video menarik.

VIDEO BUDEKU YANG SEDANG NYEPONG DI KAMAR MANDIII

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu