2 November 2020
Penulis —  Mr_Boy

Bersetubuh dengan Ibu Kandung

Tiba-tiba kontolku jadi ngaceng melihat payudara ibu menjeplak dibalik baju tidurnya yang berbentuk kemeja. Entah ibu akan marah atau tidak, aku mencoba membelai rambut kepala ibu lalu mencium bibirnya. Ternyata ibu memejamkan matanya, dan itu aku anggap sebuah kode lampu hijau untukku melanjutkan keaksi berikutnya.

Sambil aku ciumi bibir ibu, ku remas-remas payudaranya yang montok itu sampai telapak tanganku tak muat ketika ku genggam payudaranya. Kaki kiriku menindih kaki kanan ibu yang sedang terlentang mengangkang, sampai-sampai aku merasakan samping lututku menyentuh memeknya yang tembem, empuk sekali ku rasakan.

“Bu, Arga sangat mencintai ibu. Arga tahu ini salah, tapi tolong terima cinta Arga Bu.. Arga sungguh tak rela rasanya bila ibu dimiliki lelaki lain.” Ibu memandangku dengan mata yang berkaca-kaca.

“Beri ibu waktu arga untuk memikirkannya, tapi ibu juga sebenarnya mencintai kamu sayang. Kenapa selama ini ibu selalu menolak dinikahi lelaki lain? karena ibu selain sayang sama kamu sebagai anak, ibu juga merasa kamu seperti almarhum suami ibu. Untuk itulah ibu tak mau jauh dari kamu sayang..” Kata ibu sambil mengusap pipiku.

Aku yang sudah diburu nafsu, langsung ku ciumi lagi bibir ibuku. Ibuku membalas ciumanku, lidahku ku masukkan kedalam mulut ibu sehingga lidah kami saling beradu mesra. Ibu menatapku aku pun menatap matanya, kurasakan dari sorotan matanya ibuku mencintaiku, sehingga ibu membiarkanku menciumi bibirnya.

Tanganku yang kiri terus meremas payudaranya, lalu sedikit demi sedikit aku menarik kebawah celananya. Ibu menyadari bahwa aku akan menurunkan celananya, lalu ibu pun mengangkat sedikit pantatnya agar celana tidurnya tidak menyusahkanku untuk menurunkannya. Setelah terlepas celana tidurnya, terlihat didepan mataku memek ibuku yang terbungkus CD begitu tembemnya sampai-sampai aku menelan ludah saking takjubnya!

Aku sentuh ku usap perlahan pubis memeknya, begitu tembem membusung padat kurasakan. Lalu usapanku mulai turun kebawah tepat ditengah lembah kenikmatannya, sungguh kurasakan ditelapak tanganku suhu yang begitu hangat, empuk dengan bibir memeknya yang tebal dan penuh dengan aura yang mengundang birahi yang sangat dahsyat!

“Bu, memek ibu indah sekali… Begitu lebar membusung juga tembem… Sungguh ciptaan Tuhan yang luar biasa!”

“Sayang, CD ibu jangan dulu dibuka ya? Ibu belum siap… Karena ibu masih selalu ingat almarhum ayah kandungmu… Tapi kamu boleh menyentuhnya dari luar sayang… Beri ibu waktu agar ibu benar-benar yakin.. kamulah pewaris yang berhak menerima kenikmatan memek ibu dari almarhum ayahmu.. yaa sayang?..

“Baik Bu, Arga meskipun ingin melepaskan CD ibu… Tapi.. Arga menghormati keputusan ibu..”

“Iyaa sayang… Makasih yaa kamu sudah ngertiin ibu… Percayalah memek ibu takkan ibu berikan kepada lelaki lain selain kamu.. hanya saja… Ibu butuh satu langkah lagi buat kamu untuk berjuang meyakinkan ibu..”

Ku genggam tangan ibu sambil aku usap keningnya kearah rambutnya, tangannya aku cium ku tempelkan belakang tangan ibu dipipiku, aku pun berkata, “Bu, bagiku ini sudah membuatku bahagia… Arga berterimakasih sama ibu.. karena ibu secara ikhlas mau Arga telanjangi… Bu, sekalian Arga buka ya bajunya?

“Buka aja sayang… Kamu yang sabar yaa? Memek ibu belum bisa ibu serahkan sama kamu…”

“Gpp kok Bu.. jangan dibahas lagi… Arga ngerti kok…” Dengan gemetar aku lepaskan kancing ibuku satu persatu, tiba-tiba ibuku memegang tanganku. Kirain saya bajunya gak boleh dilepas ternyata ibuku berkata, “sayang, kok gemetar sihh… Yang ini ibu bolehin kok..”

“Maaf Bu, kirain bajunya gak boleh dilepas juga… Arga kaget! Ini baju ibu kekecilan atau payudaranya yang besar sihh? Gede banget ini!” Kataku melihat payudara ibu yang kayaknya terlihat sesak, untungnya kancingnya kuat menahan terjangan payudara ibuku, kalau tak kuat… Pada lepas ini kancing.

“Sepertinya payudara ibu yang kegedean sayang… Tapi kamu suka kan?”

“Tentu bu, Arga suka banget malah! Makanya Arga gak rela ibu menikahi lelaki lain…” Akhirnya lepas juga seluruh kancing ibu, lalu ibu pun melepaskan baju tidurnya. Terlihat olehku payudara ibuku bergoyang-goyang mengikuti gerakan tubuh ibu ketika melepaskan bajunya kekanan dan kekiri.

“Mau sekalian dilepas gak bh ibu sayang?” Kata ibu menawarkan. Tentu aku terkejut ibu mengatakan itu, membuat dadaku semakin berdebar kencang! Dengan gugup aku berkata kepada ibuku, “Bo… Bo… Boleh dibuka Bu? Ibu serius?”

“Iyaa boleh sayang… Tadinya sihh ibu gak mau… soalnya ibu agak takut ngelepasinnya… Tapi.. melihat kamu yang begitu menghargai ibu sebagai wanita dan memperlakukan ibu dengan begitu lembut juga sopan. Ibu kasih payudara ibu buat kamu.. sebagai tanda ibu menyayangi kamu sayang..” ibuku membalikan badannya kesamping lalu aku melepaskan pengait bhnya, setelah pengaitnya terlepas dan ibu melepaskan bhnya, lalu membalikkan badannya sehingga tubuh ibu terlentang.

Begitu ibuku terlentang, mataku dibuat melotot dengan dengan payudaranya😲. Bagaimana tidak aku melotot dan terkesima dengan pemandangan yang membangkitkan syahwat, sedangkan didepanku kini ada ibuku yang hampir telanjang bulat sedang terlentang dengan dengan dada dan memeknya yang semuanya membusung.

“Ibu, ini semua untuk Arga kan Bu?”

“Iyaa tentu sayang.. masa buat lelaki lain.. kamu suka gak ibu begini? Ibu sudah tua lho..?!”

“Usia ibu memang sudah tua Bu, tapi… Fisik ibu semangat ibu berjiwa muda… Oohhh inikah payudara ibu… Besarnya..!!” Aku genggam sepasang payudaranya dengan kedua tanganku, lalu aku ciumi pinggirannya. Sebelum aku sedot putingnya, aku cium lembut aku hirup aromanya, ugh! Benar-benar membangkitkan gairah syahwatku, sampai-sampai darahku mengalir deras dan terasa mendidih sehingga terasa suhu tubuhku menjadi panas membara.

Karena merasa gerah, aku buka bajuku juga celanaku. Kini aku bugil didepan ibuku, kontolku sampai terlihat memerah warna kulitnya saking dahsyatnya aura sange yang terpancar kuat dari pesona tubuh ibuku.

Ibuku sampai terbelalak melihat kontolku berdiri tegak didepan matanya, dengan urat yang melilit besar-besar disekeliling batang kontolku. Dengan posisi ibuku yang melebarkan kedua kakinya kesamping, terlihat oleh kedua mataku harta kebanggaan ibuku yang masih tersimpan rapat didalam cd-nya, tak bisa aku buka karena kuncinya ada pada ijin ibuku.

Memikirkan hal itu membuat kontolku semakin mengeras! Melihat ibuku yang sudah terlentang dengan kaki yang melebar. Aku dengan perlahan-lahan menindih tubuhnya, kurasakan ketenangan dan kedamaian ketika kulit tubuhku dengan kulit tubuh ibuku menempel erat. Kami saling berpandangan dan mulai berpelukan.

“Tentu sayang… Ahhhh… Akan ibu pertahankan… Tubuh ibu.. sampai… Aahhh… Oohhh… kamu… berhak menikmatinya… Eeemmmhhhh…!” Aku cium bibirnya, lidahku berusaha menerobos masuk kedalam mulutnya. Tak tinggal diam, ibu pun menyerang balik lidahku didalam mulutnya. Sambil berciuman aku gesek-gesek batang kontolku disamping memek ibuku lebih tepatnya di selangkangannya.

Ciuman dan jilatanku mulai turun kedadanya, aku cupangi dada ibuku sampai penuh tanda merah bekas hisapan dan gigitan mulutku.

Aku pandangi lagi wajah ibuku yang terlihat menikmati seranganku ditubuhnya, wajah yang cantik dan terlihat putih mengkilap. Memang ibuku ini wanita yang sempurna untuk kujadikan istriku. Apalagi yang aku tindih ini adalah ibuku sendiri, sungguh rasanya tak bisa aku katakan tentang sensasi yang sedang aku rasakan ini.

Aku begitu bergairah ketika kulit tubuhku bersentuhan langsung dengan kulit ibuku, rasanya begitu luar biasa! Ibuku pun sampai memelukku erat sampai aku lihat wajahnya yang putih mulai memerah saking kuatnya efek bersetubuh dengan anak kandungnya sendiri.

“Sayang… Jangan lepaskan ibu… Ughhh!” Aku tekan ujung kontolku mengenai klentitnya.

“Baik Bu.. enak sekali memek ibu… Padahal masih terbungkus… Aaahhhh…!”

Tatapan ibu begitu sejuk ku lihat, matanya terus memandangiku dan memperhatikan setiap sudut wajahku. Sesekali aku tersenyum kepada ibuku lalu aku pegang dagunya dan kucium perlahan bibirnya, saking jatuh cintanya aku sama ibu sampai aku peluk erat tubuhnya yang montok itu, ku ciumi kepalanya sambil aku usap-usap.

Rupanya ibu merasakan kasih sayangku, juga merasa dilindungi oleh dekapanku ditubuhnya. Dia terkulai lemas menengadah wajahnya keatas sambil membusungkan dadanya, melihat lehernya yang terbuka lebar, aku kecup ku ciumi dari belahan dadanya hingga seluruh belahan lehernya, terus aku hisap mulutnya dengan penuh gairah birahi.

Keringat mulai bercucuran membasahi tubuh ibuku, aku mulai turun memainkan payudaranya yang begitu besar aku remas-remas, putingnya aku hisap kuat secara bergantian Aaahhh… Aaaahhhh…! Arga… Ibu tak kuat ingin keluar sayang…” Sambil aku hisap putingnya, aku tekan-tekan kontolku sampai menekan lobangnya yang mengaga, setengah dari kepala kontolku masuk kedalam.

Tiba-tiba ibuku meremas kepalaku pantatnya terangkat keatas sehingga aku pun ikut terangkat Aaaahhh… Aarrggaaa ibuu… Kellluuaarrrr… Ooouuuuggghhh!!!!” Kepala ibuku mendongak ke atas pas ibuku mendongak seperti itu, aku jilati aku ciumi habis-habisan sampai ibuku kelojotan, tubuhnya bergetar sampai aku ikut berguncang karena pelepasan orgasme ibuku yang sungguh dahsyat!

“Bu, kenapa menangis? Ibu menyesal?”

“Tidak sayang, ini tangisan bahagia… Bertahun-tahun lamanya ibu memendam birahi… Akhirnya ibu merasa beban itu sirna…”

“Kirain Arga ibu menyesal… Arga lanjut yaa..?”

“Iyaa sayang… Lanjutin ibu masih kuat kok…”

“Bu… Arga cinta ibu…”

“Ibu juga sayang mencintai kamu sepenuh hati ibu…”

Sambil aku ciumi ibuku, aku genjot selangkangannya yang sekarang sudah basah berlendir karena cairan orgasmenya.

Perasaan geli menyelimuti kontolku, sepertinya aku akan segera ejakulasi.

“Bu.. Arga sudah tak kuat… Mau keluar…”

“Jangan keluarin disekitar memek ibu sayang… Ibu sedang subur… Ibu kulum yaa..?”

“Iyaa Bu…”

Kini aku yang tiduran, ibuku bangkit memegang kontolku. Tak menunggu lama berpikir, ibuku langsung melahap kontolku ugghhh!!! Hisapannya hampir membuat kontolku terasa mau copot, ibuku terlihat lebih binal dari kemarin. Aku benar-benar sudah tak kuat dan mulai gelisah, ada tekanan yang sangat kuat dari dalam diriku mau keluar dan perasaan itu sudah berada diujung kontolku, ibuku mengetahui sikapku yang sebentar lagi akan ejakulasi.

Kini sedotannya semakin kuat. Kepala ibuku semakin kencang memaju mundurkan kepalanya, akhirnya aku sudah tak kuat menahan pertahananku. Spermaku berusaha mendesak ingin melepaskan diri dari dalam tubuhku, beberapa detik sebelum keluar aku mulai mengejang, perasaan nikmat itu mulai datang dari batang kontolku Aahhhh…

Buu.. Arga mau kelluar… Crooottt… Crrroooootttt… Ccccrrroooottttt…! Uuuuugggghhhh…!!! Ugghh… Uuggghhh…!!! Kontolku berkedut-kedut menyemburkan lahar panas berhamburan didalam mulut ibuku, saking banyaknya sampai meluber ke dagu ibuku spermaku berjatuhan ke kasur. Beberapa kali aku lihat ibuku menelan spermaku, tak kusangaka ibuku menyukai spermaku, aku pun merasa takjub dibuatnya.

Setelah selesai ibu melepaskan batang kontolku dari mulutnya lalu tiduran di sebelahku sambil saling berpandangan.

Kupegang dagunya sambil aku berkata, “coba Arga lihat mulut ibu…” Ibu pun menganga memperlihatkan isinya, ku lihat tidak ada setetes pun sperma yang ada didalam mulutnya, semuanya sudah habis ditelan ibuku. Aku sangat senang sekali ibuku menghabiskan spermaku dimulutnya, karena saking sayangnya aku cium kening ibu, “ibu benar-benar hebat!

“Ibu juga tadi pas sperma kamu menyembur dimulut ibu, anehnya ibu merasa sayang sekali kalau sperma kamu sampai tak ibu telan. Sepertinya ibu menyukainya sayang…”

“Gpp kok Bu, malah bagus untuk kesehatan. Kata dokter yang Arga lihat ditv sperma yang ditelan bikin perempuan awet muda lho Bu banyak mengandung proteinnya…”

“Wahh! Masa sihh sayang?? Kalau begitu ibu gak sia-sia dong nelen sperma kamu…?!”

“Iyaa ibuku sayang…”

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu