1 November 2020
Penulis —  khoirulanam

Wong sepele

Hidup sendiri tanpa ada suatu pengakuan dari masyarakat itu memang sangat pedih dengan hidup yang bisa di bilang kurang dari cukup membuatku harus tabah menjalaninya… dengan biasa di sebut wong sepele…

Perkenalkan namaku sarinem wanita yang sudah berumur 48 tahun hidup sendiri tanpa anak dan suami… suamiku meninggal 15 tahun yang lalu saat kami belum mempunyai anak… pernah aku mengandung tapi selalu keguguran…

Hidup di pinggiran desa tepatnya di samping sungai kecil yang kumuh biasa aku tempati sendiri dan sunyi… hari hariku ku habiskan dengan mencari kardus kardus bekas dan barang rosok yang menurut orang lain tak berharga tapi bagiku sangat lah berharga karena bisa menghidupi diriku sendiri dari barang2 bekas tersebut…

Tubuhku seperti layaknya emak2 seumuranku yang lain agak gemuk dengan payudara yang cukup besar ukurannya di bh ku sendiri 40D dengan pentil yang sebesar ibu jari… terakhir aku beli bh 1 tahun yang lalu dan itupun hanya 1 sudah lusuh dan agak sobek… sehari hariku memang tak pernah pakai bh karena aku nyaman seperti ini…

Karena rumah ku dekat dengan sungai semua aktifitasku seperti mandi. mencuci piring dan pakai ku lakukan di sungai…

Jarak rumahku dengan warga yang lain pun agak jauh karena aku sendiri menyadari siapa diriku ini…

15 tahun sudah aku tak pernah merasakan sentuhan laki laki kecuali suamiku… pasti klian pikir di usia ku yang segini aku sudah tak mempunyai hasrat sex… kalian sangat lah keliru.. justru di usia ku yang saat ini tak mampu aku mengendalikanya.. kalo saat sedang hasrat tinggi tinggi nya aku memainkan memekku dengan tangan atau kadang2 dengan sebuah botol bekas yang ada di rumahku…

Memang dahulu awal di tinggal suami sampai umurku memasuki ke 48 tahun aku tak pernah meraskan hasrat sex ini… tapi lain dengan saat ini…

awal mula ketika aku pagi2 aku sedang mandi ku melihat ada seorang anak yang sedang berdiri di seberang sungai sedang memainkan burung nya atau biasa di sebut coli… sungai ini lebarnya sekitar 2 meter jadi jarak 2 meter ini aku bisa melihat jelas burung nya yang sedang di kocoknya…

Aku kaget ku marahi dia… kemudian langsung lari dianya… aku sendiri tak tau anak siapa itu karena memang aku tak pernah bersosialisi dengan warga karena sejak mereka menyepelekan ku itu…

Setelah selesai mandi bergegas untuk mencari barang2 bekas tapi anehnya pikiranku selalu terbayang kontol anak itu… pikiranku sellau muncul padahal sudah berusaha untuk melupakannya…

Aku terangsang dengan sendirinya tangan ku meraba memekku yang sudsh basah ini… aku tiduran di atas kasur lusuh sambil mengangkangkan kaki kemudian ku mainkan memekku sambil membayangkan kontol anak itu…

Pemanasan dulu nanti lanjut kawan… sudah lama tak buat ceirita

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu