1 November 2020
Penulis —  herpsawan

SIDE STORY

Setelah kejadian yang menimpa ummi latifah di sebuah hotel bersama dengan seorang pemuda. Ummi latifah masih mengingat bagaimana ia mendapatkan kepuasan lahir dan bathin yang sangat ia nikmati. Rasa bersalah memang timbul tapi hasrat manusia tidak bisa berbohong. Tapi ia coba kubur dalam-dalam kejadian hina yang menimpa dirinya.

Seminggu sudah sejak kejadian itu. Sebuah nomor tak dikenal berdering di hp nya.

Ummi latifah: halo. Ini dengan siapa.

Marwan: halo ummi. Masih ingat kisah kita.

L: kamu. Mau apa kamu?

M: apa kabar ummi. Gimana sehat.

L: sehat. Kamu kok tau nomor saya.

M: tau dong. Gimana kangen kontol gak?

L: eh. apa maksud kamu.

M: jangan pura-pura ummi. Hehhe

L: itu khilaf.

M: khilaf kok nagih.

L: tolong cukup sekali itu saja kamu dan saya berzina.

M: gimana ya ummi. Saya kayaknya ketagihan ni sama memek legit ummi. Apa lagi desahan ummi pas pagi hari itu.

L: tolong jangan ungkit itu lagi.

M: kapan ummi ada waktu.

L: saya tidak akan melakukan nya lagi.

M: ya sudah. Video mu akan ku kirim ke anak mu.

L: apa maksud kamu.

M, : ia video saat ummi keenakan ku sodok kontol akan ku kirim ke anakmu. Biar dia tahu kalo ibunda nya seorang pelacur. Atau bisa juga video itu disebar ke penghuni kompleks biar ummi di usir. Hehhe

L: tolong jangan lakukan itu.

M: jadi gimana. Keputusan ummi sekarang.

L: baik. Tapi saya harus lihat dulu jadwal menantu saya.

M: oke. Hari kamis bagaimana.

L: baik. Saya harus kemana?

M: ummi tunggu aja di halte jam 9 pagi. Oy bilang sama anank ummi kalau ummi nginap dirumah teman ummi.

L: baik. Tapi jangan ada lagi video.

M: oke.

Tiba hari yang ditentukan. Ummi latifah pagi itu bersiap-siap berangkat. Pagi itu ia mengenakan gamis panjang langsung berwarna putih serta jilbab bewarna merah muda. Tak lupa kacamata nya mampir di hidung nya menambah cantik dan anggun nya ummahat ini.

Mau kemana ummi?” Tanya ummu afra yang sedang menggendong anaknya. Ia tidak memakai jilbab. Tapi kecantikan wanita yang belum disentuh laki-laki ini memang menacarkan aura tersendiri.

“Eh Riska. Ini ummi mau pergi ke rumah teman ummi. Gak apa kan ummi tinggal?”

“Gak apa ko ummi. Nanti mau di jemput mas Mahmud gak?

“Oh gak usah. Nanti ummi naik ojek aja.”

“Ia hati-hati ya ummi.” Sambil mencium tangan ummi latifah. Ummu afra lalu menutup pintu rumahnya. Kini ia kembali ke kamar untuk mengurus sang buah hati.

Ummi latifah lalu berjalan ke depan kompleks. Tanpa ia sadari seorang tetangga yang juga masih berstatus mahasiswa memperhatikan gerak-geriknya. Ia seperti jatuh hati kepada ummahat itu.

Kini ummi latifah sudah menunggu di halte. Tak lama kemudian sebuah mobil sedan berjalan pelan dan membuka kaca jendela.

Tanpa banyak menunggu ummi latifah lalu berjalan ke mobil itu dan ia kemudian masuk kedalam. Kini mobil itu berjalan pelan menyusuri jalanan kota tersebut.

cuaca cerah nampak mendukung suasana.

“makin cantik aja ummi.” kata sang pria.

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu