1 November 2020
Penulis —  63mpo

Puber Expired - Nadine

Kugenjot dia semakin cepat dengan posisi aku jongkok dan dia merebah ke samping, sembari tanganku meremas buah dadanya, dia hanya mendesah terus menerus, sampai akhirnya dia mendapatkan klimaks yang kedua, “ouch… brammm… Dapet lagi…” teriaknya, aku sudah tak perduli kalau apa yang kami lakukan terdengar ke tetangga kosku, karena aku yakin mereka pun sudah terbiasa, tersadar dia melihat jam dinding waktu menunjukan pukul 16:10 menit, serontak dia berdiri melepas pejantanku yang masih tegang dari vaginanya dan segera mengenakan seragamnya, “sory bram aku harus balik ke kantor” katanya di sela, setelah ia memakai seragam atasnya saat hendak memakai cdnya, kutunggingkan dia menghadap sofa dan tanpa aba2 kumasukan lagi pejantanku dengan gaya dogy style, “ah…

bram…” jawabnya terkejut, “bentar nad aku dah mau keluar” kataku karena aku gak mau cman dia yang menikmati persetubuhan ini, kugenjot secara cepat agar pejantanku segera memuntahkan lahar panasnya, walau sebenarnya aku masih belum mau keluar, “yaudah ayo cepat bram” balasnya, kugenjot semakin crpat sembari meraba dadanya dari luar bra dan seragamnya, “ouh bram… Aku mau dapat lagi” ujarnya terbata2, “bentar nad, aku juga mau nyampek” kupusatkan konsentrasiku agar aku cepet keluar dan gak membuatnya menunggu lama, “jangan bareng bram, ntar aku hamil” takutnya… “Iya nad aku di luar kok, “ah… brammmm…” tiba2 badanya bergetar dan ambruk ke sofa, seketika pejantanku copot dari vaginanya dan dengan terpaksa karena menggantung, kukocok dengan tanganku cepat, beberapa saat muntahlah calon2 keturunanku ke pantatnya, luar lubang anusnya dan meleleh di pintu vaginanya “oghh nad…

Setelah beberapa saat, ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihka air maniku dari badanya, setelah itu bersiap kembali mengenakan baju dinasnya, akupun segesa bersih2 di kamar mandi dan kembali menenakan baju kerjaku untuk absen ke kantor, setelah sama2 rapi, kami akan berangkat keluar kamar bersama, entah kenapa aku menahanya dan kembali menyandarkanya ke pintu kamarku yang masih tertutup, kembali kulumat habis bibirnya sambul kubisikan “aku sayang kamu nad” “iya bram aku juga sayang kamu, jangan sakiti aku ya” ujarnya, akupun mengangguk tersenyum, tiba2 saat kembali kucium dan kuremas dadanya, dia turun jongkok ke hadapanku dan menurunkan resleting celanaku, dikeluarkanya lagi pejantanku yang sudah bersih dan harum dari sangkarnya dan dikulum hingga tegang kembali, akupun hanya mendesah kenikmatan sambil menahan tanganku ke pintu agar tak ambruk, cepat kuberdirikan dia, kucium lagi sambil kuangkat sebelah kakinya, kugeser ke samping cd tipisnya dan kutusuk lagi pejantanku ke vaginanya, kali ini kami melakukanya dengan berdiri bersandar pintu, “ah…

ah… bram terus ayo cepat” aku hanya bisa menciumi bibir dan meremas dadanya dari luar karena lehernya sudah tertutup jilbab dan sragam dinasnya, cepat sekali kugenjot dengan berdiri dan aku sabgat bernafsu sekali untuk membuatnya klimak, akhirnya dia mengejang memeluku dan berkata menggeram “arghhhh brammmm dapet lagiiii” dia pun ambruk memeluku, lunglai lemas denfan pejantanku masih menancap, setelah sadar dari lemasnya, dipukulnya aku sambil tersenyum nakal “kamu jahat bram, aku dah bersih, dah telat malah dikasih lagi” tawanya, “abis aku gemes ma kamu sih” balasku, dia pun segera menciumku lalu meninggalkanku berdiri bengong di dalam kamarku, tak lupa dia berbisik sebelum memacu angsa maticknya, “besok2 lagi ya bram” sambil tersentum nakal, aku hanya tersenyum kentang tak tau harus kuapakan pejantanku yang masih tegak keluar ini…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu