1 November 2020
Penulis —  63mpo

Puber Expired - Nadine

Kamipun tertawa kecil bersama.. dan lagi2 kami hanya berpandang mata dan terdiam, tak lama ia membelai rambutku dan berkata “kamu beneran sayang sama aku bram?” tanyanya, “iya nad, aku sayang ama kamu” diapun tersenyum, tak kulepaskan kempatan itu, kembali kulumat habis bibir mungilnya, tak perduli baju seragam kerjanya lungset, kucoba untuk kembali meraba gundukan kembar kenyalnya, ia tak menolak saat kuremas lembut, bahkan ia membantu membuka satu persatu kancing bajunya, kulihat bh pink di dalamnya, lalu kuberkata “lepas aja ya baju sragamu biar gak kucel?

”, ia hanya mengangguk dan tersenyum, kamipun duduk dan kubantu membuka semua yang menempel di tubuhnya, namun saat kucoba membuka cd nya, dia menahan tanganku dan berkata “kamu serius mau nglakuinya bram? Aku belum pernah melakukan dengan orang selain suaminu.” jawabnya, “aku gak akan memaksamu, kalau kamu tak berkenan” imbuhku dengan senyuman, diapun ternsenyum sambil meloloskan cd dari kakinya “jangan hamili aku bram, aku gak kb dan kita sama2 sudah berkeluarga” pesanya..

“Iya nad aku ngerti…” balasku sambil melempar handuku ke sofa, setelah sama2 telanjang bulat kutindih lagi tubuh mungilnya, kucium lehernya, turun ke belahan dadanya sembari kuremas gunung kembarnya, seperti tak mau kalah, dikocoknya perlahan pejantanku, hanya desahan yang keluar dari mulut mungilnya, ahh…

Ciumanku berubah ke puting coklatnya, kucium dan kumainkan dengan lidah, desahan di mulutnya semakin keras.. “ouch bram jangan siksa aku” katanya, aku tau dia sudah tak sabar ingin menuju ke adegan utama, namun aku masih ingin mengagumi keindahan tubuhnya, turun ciumanku ke perutnya, kujilat lembut pusar nya, dia menggelinjang kegelian, lalu saat kuturunkan lagi ciumanku ke selangkanganya, kutemukan klistoris yang membesar seperti kacang kedelai, kujilat sekali “ahhh…

“desahnya, lalu kujilat beberapa kali, desahanya semakin tak beraturan, saat jilatan lidahku tepat di lubang vaginanya, kucoba tusukan lidahku ke dalamnya, seketika dia menjambak rambutku sembari membenamkan wajahku ke selangkanganya, “ohhh… Bram kamu apain punyaku, enak banget, baru kali ini aku…

Seperti tak mau kalah, dia merubah posisi memintaku intuk terlentang, tanpa menunggu lama dia menggenggam pejantanku dan melumat habis dari kepala hingga lehernya, namu mulut kecilnya tidak bisa menerima seluruh pejantanku, hanya setengahnya saja yang masuk, merasa tak puas, dia berganti melumat bola2 pejantanku, dan disedot seakan mau dicabut dari tempatnya “aduh nad ampun” jawabku..

Malah semakin ganas dia mempermainkanku, karena aku merasa tingkah binalnya yang pada awalnta membuat bolaku nikmat perlahan berubah sakit, kuangkat wajahnya dan kucium lagi bibir mungilnya, ku alik dia dan kuti dih, seperti sudah paham atau memang dia sudah horny berat seperti aku, dibukanya lebar2 selangkanganya, tanpa komando diarahkanya kepala pejantanku ke lubang surgawinya, “ah…

Kembali aku mendorong pantanku dan memasukan pejantanku ke vaginanya, berhasil masuk sepertiganya, dia menahan tubuhku dengan tanganya dan berkata “bentar bram biar adaptasi dulu” aku hanya tersenyum mendengar ucapanya, setelah kuliat dia tenang, kucabut sedikit dan cepat kumasukan lagi, kali ini masuk setengahnya, “ahhh…

Bram gede banget sih” kuhibur dia dengan melumat kembali bibir indahnya, saat ku tarik mau ku keluarkan lagi pejantanku dari sarangnya, tiba2 dia menarik pantatku dengan tanganya, membuat pejanta ku terpaksa mengotak bibir vaginanya lebih dalam, dan amblaslah seluruh pejantanku di dalamnya, “aarrggghhh…

braaaaammmmhhh” serunya, “tahan jangan gerak2 dulu bram” imbuhnya, aku hanya mengangguk saja, saat saling bertatap mata, kurasakan otot vagina dalamnya atau mungkin otot rahimnya memijat pelan pejantanku, berdenyut2 meremas lehernya, “ahhh nad kamu apain ini” “gak kuapain kok cuman emang lagi adaptasi ama punyamu yang gede itu” balasnya, karena tak tahan, mulai kucabut dan kumasukan secara teratur namun perlahan, dia hanya memejamlan mata dan menggigit bibir bawahnya, tak tinggal diam kedua tanganku meremas dadanya dan kunciumi bibirnya, setelah beberapa saat kurasa mulai lancar jalan kewanitaanya, gerakan pompaku lebih cepat sedikit, dan diapun akhirnya mulai mendesah, tak kuasa lagi menahan kenikmatan yang ia rasakan dengan menggigit bibir bawahnya, saat kugenjot swmakin cepat, desahanya berubah menjadi erangan, erangan kenikmatan lebih tepatnya, kutambah lagi kecepatan pompaku, desahanya memburu bersama nafasnya, dan akhirnya dia berkata “aku nyampek bram…

ahhh…” kubenamkan dalam2 tusukanku… dan mendiamkan di dalam saat berasa mentok, badanya mengejang2 seperti kesetrum kecil, semakin lama kejang nya semakin melemah dan dia terswnyum kepadaku, “kamu hebat bram, baru kali ini aku merasa nikmatnya bercinta” ujarnya. “Kamu berlebihan nad, aku sama manusia seperti suamimu, hanya beda casing aja” candaku, “iya tapi punyamu lebih besar dan nikmat, aku suka sekali, gak nyangka aku bakal nglakuin ini ama kamu” katanya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan