2 November 2020
Penulis —  Freak Js

Mama Impian

Setelah kejadian pagi itu, aku dan mama semakin barani untuk berbuat mesum, meskipun ada papa atau bi yanti dirumah. Aku dan mama selalu berusaha mencari cari kesempatan untuk bisa saling memuaskan.

Seperti pagi itu, setelah aku ngentotin mama didapur terang terangan dibelakang papa dan bi yanti, siangya aku sudah ngentot lagi dengan mama, dan lagi lagi aku ngentotin mama dibelakang papa.

Singkat cerita, siang itu cuaca sangat panas sekali. Kulihat papa sedang menonton acara berita diruang keluarga, sedangkan aku dikamarku bermalas malasan didepan komputer, kuhabiskan siang yang panas itu dengan bermain game komputer.

Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi pagi, hal itu membuat libidoku jadi naik lagi. Ingin ku ngentotin mama lagi seperti tadi pagi, kemudian aku keluar kamar untuk mencari keberadaan mama. Aku berjalan kearah ruang keluarga, ternyata papa sedang tertidur dikursi diruang keluarga denga televisi masih menyala.

“Wah kesempatan ini, mumpung papa lagi tidur siang.” Gumamku sambil memastikan papa tertidur pulas. Terdengar dengkuran dari papa, aku pastikan kalau papa saat ini sedang tertidur pulas.

Kemudian aku melangkah kekamar mama, kubuka pintu kamar mama, ternyata mama juga tidak ada dikamarnya. Tetapi terdengar suara gemericik dari kamar mandi dikamar mama itu. Aku dekati pintu kamar mandi mama, ternyata benar. Mama sedang mandi siang, mungkin karena memang cuaca saat itu sangat panas, jadi mungkin mama mandi untuk menyegarkan diri.

Setelah kurasa aman, kuketuk pintu kamar mandi mama pelan-pelan.

“Tok.. tok.. tok..” Kuketuk pintu kamar mandi mama dengan pelan, supaya tidak terdengar papa atau bibi.

“Iya pa, sebentar mama masih mandi.” Jawab mama, sambil mengira kalau papa yang mengetuk pintu kamar mandinya.

“Ma… Ini bob ma, bukain ma.” Pintaku ke mama.

“Hehh.. Kok kamu bob, papa kemana? Kalau ketahuan papa nanti kamu dimarahin lo, dikiranya kamu mau apa.” Jawab mama kaget dari balik pintu kamar mandi.

“Tenang ma, bukain aja dulu pintunya.” Pintaku kemama lirih.

Setelah itu mama membuka pintu kamar mandi dan langsung saja aku sambar mulutnya, mama juga ternyata tidak mau kalah, ciuman mama mampu mengimbangi ganasnya ciumanku. Aku sudah terlalu horny, bahkan tubuh mama yang masih basah sudah tidak aku perdulikan lagi, aku peluk erat tubuh mama, kedua telapak tanganku kugunakan untuk meremas remas pantatnya dari arah depan sambil kuciumi lehernya.

“Bob, kamu kok benari sih, nanti ketahuan papa loh sayang. Udah ya, kan tadi pagi udah mama kasih jatah.” Pinta mama, sambil mengendorkan pelukanku.

“Mama tenang aja, papa masih tidur kok ma, hehehe..” Kataku sambil mulai membelai belai buah dada mama. Kuharap mama terangsang dan memenuhi permintaanku, sekilas mama memperhatikan gerakan tanganku yang membelai belahan buah dadanya. Sementara tanganku satunya mulai memainkan puting mama, mulutku pun tidak mau diam saja, kulahap dan kuhisap puting mama yang satunya.

“Ouhhh… Sshhhh… Hentikan sayang, mama takut bob. Pleasee.. Emmhh.. Sayang, hentikan…” Protes mama sambil menikmati rangsanganku.

“Bentar aja kok ma, bob lagi horny berat nih ma. Bob lagi pengen ngentotin mama.” Rengeku pada mama.

“Hihhh kamu tuh ya, berani banget deh sekarang. Tapi bentar aja ya sayang, beneran takut mama bob.” Kata mama sambil menoleh kearah pintu kamar yang masih terbuka.

“Iya ma, bob udah gak tahan pengen masukin kontol bob kememek mama, nih liat kontol bob udah keras ma.” Pintaku ke mama sambil mengeluarkan kontolku dari dalam celana boxer.

“Idihh dasar, ya udah.. tapi itu pintu kamar mama ditutup dulu, ingat cuma bentar lo ya..!” Tegas mama.

Ukuran kamar mandi mama memang paling luas diantara kamar mandi yang ada dimasing masing kamar tidur kami, dengan bathub dan shower yang terpisah dengan toilet. Toilet dikamar mandi mama batasi dinding kaca berwarna gelap, sehingga tidak terlihat posisi toilet jika dilihat dari sisi bathub.

Setelah aku tutup pintu kamar mama, aku masuk kekamar mandi mama dan menutup juga pintu kamar mandi itu. Kulihat tubuh telanjang mama yang masih basah, sangat sexy, buah dada mama sangat ranum, kedekati tubuh mama, kuberikan pujian pujian yang membanggakan untuk mama.

“Mama sexy banget, tubuh mama sangat indah, bob udah gak tahan ma.” Pujiku ke mama sembari memperhatikan tubuh mama sambil mengocok kontolku sendiri didepan mama. Terlihat mama agak malu melihat anaknya sedang mengocok kontolnya dengan memperhatikan tubuh indah miliknya sebagai obyek onani.

“Makasih sayang, tubuh mama ini untuk kamu seutuhnya, kamu bebas untuk berbuat apa saja dengan tubuh mama. Yang mana sayang yang paling kamu suka dari tubuh mama?” Tanya mamaku genit.

“Yang ini ma, kok bisa kayak gini ya, bob jadi gemas sekaligus merinding kalo lihat.. Umm… Um…” Kataku sambil mengenyot big boob mama yang sebelah kanan, sedangkan yang kiri aku remas remas dengan ganas, kunikmati inci demi inci tubuh indah mama, kubelai, kuelus.

Mama terlihat pasrah dan menikmati rangsanganku terhadapnya, perlahan aku balikan tubuh mama, tangan mama kini bertumpu kedinding kamar mandi, aku ambil posisi jongkok dibelakang mama. Kepegang pantatnya, perlahan aku remas, aku buka, terlihat lubang memeknya membuka dan menutup.

“Emmhhh jilatin dong sayang, mama udah gak tahan kalo kamu gituin.” Pinta mama.

Tanpa berlama lama kujilati perlahan belahan memek tembemnya dari belakang, aku kuakkan dan kusapu dengan lidahku yang panjang. Nikmat sekali rasa memek mamaku. Kunaikan kedua telapak tanganku kedepan, kuraih kedua bukit indah itu dan mulai kuremas remas dari arah bawah.

“Yess… Remas terus sayang, enak banget kalo susu mama kamu remas remas gitu, uhh yeess ohhh trus sayang, trus uhh.. Masukin lidah kamu sayang, please..” Rengek mama sambil menahan nikmat.

Kujulurkan lidahku dan kukorek korek lubang surga mamaku, kaki mama sontak mengejang ngejang, aku tak berhenti disitu, kubenamkan ujung lidahku ke rongga memek mama, kutusuk semakin dalam dan.

“Fuckkkk… Ohh, bob.. Fuckk.. Trus ahhh.. Yess… ohhh…” gumam mamaku tidak jelas. Kulihat tangan mama meremas remas rambut kepalanya, seperti orang kesurupan. Memang mama sangat suka jika lubang memeknya dimasukin lidah, belum lagi lidahku yang panjang, sehingga akan terasa lebih nikmat jika dimasukan kedalam memek mama.

Setelah beberapa saat kunikmati lubang intim mama, kini kubalikan tubuh mama, aku berdiri dan kumasukan lidahku yang penuh dilumuri cairan manis dari memek mama kedalam mulutnya. Mama terlihat menikmati cairan itu.

“Enak ya ma? Mau lagi?” Kataku sambil menatap wajah penuh nafsu mama. Mama hanya mengangguk kala itu, kemudian aku. Turunkan kepalaku dan kujilati lagi memek mama, menggunakan tangan kanan aku angkat paha mama keatas, mama membantu dengan mengangkat pahanya juga, memudahkan aku untuk menemukan lubang kewanitaan mama itu.

“Masukin lidah kamu sayang” pinta mama.

Kemudian aku julurkan dan aku masukan lidahku kedalam lubang itu.

“Ohhh lebih dalam sayang, gerakin lidah kamu didalam memek mama sayang, uhhh yesss gitu sayang yahh bener trus sayang, lagi sayang ohhhh…” Ceracau mama.

Kemudian mama menurunkan badanya dan menyambar mulutku yang penuh cairan kental berwarna bening itu, dengan lahap mama melumat bibir dan lidahku hingga bersih dan menelan semuanya.

“Glekk.. Ahhhh, enak juga ya rasanya bob” kata mama sambil tersenyum.

“Kamu sudah bikin mama nakal ya, mama sekarang seperti pelacur bagimu, kamu suka kan sayang?”

Aku senang mendengar kata-kata mama barusan, sungguh membuat darahku memanas. Mamaku semakin nakal dan semakin menjadi jadi.

“Iya, mama sekarang pelacur untuk bobby, bobby pengen dipuasin sama memek mama sekarang.” Pintaku sambil melucuti semua pakaianku, kemudian aku baringkan badan terlentang dilantai kamar mandi. Kukocok kocok sendiri kontolku, kemudian mama mengambil posisi jongkok mengangkang diatas tubuhku, pertama tama mama menggesek gesekan mameknya kebatang kontolku, dimaju mundurkan memek mama, terasa geli dari pangkal sampai ujung kontolku, terlihat kontolku seolah olah sedang membelah belah memek mama, kedua tangan mama juga sedang sibuk meremas remas dadanya sendiri.

“Masukin kontol bob kememek mama sekarang.” Pintaku.

“Ohh kamu sekarang pengen memek pelacur ini muasin kontol kamu ya sayng,” kata mama nakal.

Dipegangnya batang kontolku, kemudian diludahi sembari dikocok kocok. Perlahan mama mulai mengarahkan kepala kontolku dilubang memek mama dan.

“Bleeesss…” Masuk sumua batang kontolku kedalam memek mama. Terasa panas ketika seluruh batang kontol perkasaku terbenam kedalam memek mamaku.

“Ouhhhh… Ahhh… Gimana sayang?” Tanya mama sambil menatap wajahku dengan wajah yang menyeringai.

“Nikmat banget sayang, memek kamu menyedot nyedot rasanya dikontolku.” Kata kataku mulai tidak sopan ke mama. Apa boleh buat, mama juga yang memulai duluan, dan aku juga semakin berani.

Naik turun, suara berkecipak diiringi suara gemericik air shower menghiasi seluruh isi kamar mandi, suasana semakin memanas kala itu. Tubuh sintal mama sedang menggenjol anak kandungnya sendiri. Kulihat mata mama merem melek dan mulutnya menganga menimati inci demi inci batang kontolku. Kepercepat sodokanku dari arah bawah, dan mamapun juga tidak mau kalah, terasa mentok batang kontolku didalam memek mama.

“Tok tok tok..” Suara terdengar dari balik pintu kamar mandi mama. Bagaikan tersambar petir disiang bolong. Sontak aku dan mama terkaget kaget. Kutegakkan badanku, kupeluk tubuh mama dan tak bergerak.

“Sssttt ma, ada papa! Gimana nih ma? Apa yang harus kita lakuin.” Kataku gugup. Kemudian mama mencabut kontolku dari memeknya.

“Duh, mati kita bob.. Percuma kalo kamu keluar juga pasti papa tau. Kamu sembunya ditoilet aja ya sayang. Biar mama yang bukain pintu kamar mandi.”

Pinta mama sambil memakai handuk. Aku langsung berdiri memungut semua pakaianku yang berserakan dan membawanya masuk ke dalam bilik toilet, karena toilet mama disekat kaca tebal berwarna gelap, jika dilihat dari posisi luar toilet tidak terlihat jika didalam ada orang.

“Ada apa pa?” Kata mama sambil membuka pintu kamar mandi.

“Belum selesai mandinya ma?” Tanya papa.

“Be.. Belum pa, papa mau apa ya?” Balas mama dengan sedikit gugup.

“Papa ikutan mandi ya ma, panas banget diluar, gerah rasanya” pinta papa.

“iya deh pa.” Jawab mama singkat sambil menutup kembali pintu kamar mandi. Kusingkapkan sedikit tirai plastik penutup toilet, kuintip papa dan mama sudah telanjang bulat. Papa ingin mandi juga rupanya.

“Duhh pa pa, kenapa sekarang sih! Kenapa gak ntar an aja, padahal tadi papa masih tidur. Duh mati aku, mudah mudahan papa gak tau kalo aku sembunyi disini.” Kataku dalam hati, aku sangat takut saat itu, bagaimana tidak aku, mama dan papa sekamar mandi, posisiku sekarang bersembungi dibilik toilet didalam kamar mandi mama.

Kulihat mama sedang berpura pura mandi, dan papa sedang menyabuni badanya. Terdengar percakapan sedikit menggoda dari papa. Aku jadi penasaran dan akhirnya aku buka lagi sedikit tirai penutup bilik toilet itu.

“Ma, badan mama masih bagus juga ya.” Goda papa sambil memperhatikan tubuh mama. Kulihat kontol papa juga sudah mulai tegang.

“Wah papa mau ngapain? Jangan jangan?” Pikirku dalam hati.

“Ihh papa apaan sih, mama kan dah berumur.” Balas mama.

“Ma? Main yuk? Udah lama kan kita gak gituan.” Pinta papa sambil mengelus punggung mama. Tanpa papa sadari saat itu mama menoleh kearahku, mama tau aku sedang mengawasi mereka. Kemudian aku anggukan kepalaku, aku tidak bisa apa apa lagi, kali ini mama akan disetubuhi papa. Tak apalah, papa juga suami mama, wajar pikirku.

Ternyata tak sampai disitu, pikiranku semakin panas, ada rasa cemburu dan nafsu ketika melihat mamaku digoda papa, apalagi jika sampai dientot sama papa.

Akhirnya mama menuruti kata papa, berharap jika papa sudah puas akan segera keluar meninggalkan kamar mandi.

“Ya udah pa, mama juga dah lama gak gituan. Kalo papa pengen masukin aja kontol papa.” Kata mama memberi ijin papa.

“Ehh mama sekarang ngomongnya nakal ya, gak biasanya mama nyebutin kontol gitu.” Tanya papa.

“Ahh perasaan papa ajah kali.” Jawab mama sambil mulai memegang kontol papa. Kulihat mama dengan posisi doggy style dan papa dari belakng sudah mulai menempelkan kontolnya kememek mama.

“Uhhh… Pelan pelan pa, memek mama sudah lama gak dipake.” Alasan mama. Sambil sedikit tersenyum kearahku.

“Oh maaf ma, papa pelanin kok masukinya.” Tegas papa.

Kini kontol papa sudah masuk kedalam memek mama, mama tampak biasa saja menerima hujaman dari kontol papa, mungkin karena kontol papa memang tak sebesar dan sepanjang kontolku.

“Uhhh enak banget ma, udah lama ya kita gak main,” gumam papa sambil menggenjot mama dari belakang, tak terasa kontolku juga mulai menegang kembali, aku juga terangsang melihat mama disetubuhi papa, aku mulai sedikit mengocok kontolku perlahan.

“Emmhhhh.. Trus pa agak cepat lagi,” pinta mama. Dengan aba aba mama, akhirnya papa mempercepat sodokanya, aku semakin naik dan kontolku kukocok semakin cepat. Tak lama kemudian, mama menghentikan gerakan papa. Aku penasaran kenapa mama minta berhenti, padahal kulihat papa hampir sampai puncak.

“Pa tunggu bentar ya, mama mules nih. Gara gara papa sodok sodok jadi mules perut mama, mama ketoilet dulu ya pa. Papa terusin mandi dulu gih, tar kita lanjutin.” Pinta mama. Sesuai yang aku pikirkan, ternyata mama mau berbuat nekat bersamaku.

“Oh iya deh ma, maaf ya papa minta jatahnya dadakan.” kata papa sambil mencabut kontolnya dari memek mama.

“Iya pa, gpp. Jangan ngintip lo ya. Awas!” Timpal mama,

“Kasian papa,” kataku dalam hati.

Kemudian mama masuk kedalam bilik toilet dimana aku berada disana.

“Eh mama nekat banget ya, tar kalo papa masuk bisa mati kita berdua ma!” Protesku lirih.

“Ssttt kamu diam aja sayang, papa tidak akan masuk kok, entotin mama sayang. Mama pengen ngentot sama kamu disamping papa.” Pinta mama.

Sambil kuposisikan duduku ditoilet duduk, kupegang pantat mama dan kumasukan kontolku ke memek mama.

“Ahhhh…” Erang mama,

“Kenapa ma?” Tanya papa dari balik bilik.

“Ehh gpp pa, lega rasanya perut mama.”

“Ohh, santai aja ma gak usah buru buru.” Balas papa.

Sambil duduk aku pangku tubuh mama, kuremas dada mama dari belakang. Kunaik turunkan tubuh mama perlahan, sungguh sensasi luar biasa, kuentot mamaku disamping papa, memek mama yang barusan dientot papa sekarang aku masuki kontolku.

“Emmhhh enak sayang, maenin itil mama juga sayang.” Pinta mama. Kugesek gesek itil mama sambil ketusuk tusuk memeknya dari bawah, terasa menjepit memek mama dikontolku. Tubuh mama yang masih berlumur sabun membuat sentuhan dan remasanku keseluruh tubuhnya semakin nikmat. Kontolku semakin mengeras saja, hentakan demi hentakan tubuh mama membuat kontolku melesak semakin dalam.

“Ma? Udahan belum,” tanya papa dari luar bilik.

“Sayang, udah dulu ya? Papamu minta jatah tu.” Kata mama.

“Duh, bob masih pengen nih ma.” Rengeku sambil tetap menghujamkan tubuh mama kekontolku.

“Nanti mama puasin deh sayang, tapi sekarang memek mama mau dipake papa dulu gpp ya sayang.” Tegas mama.

Akirnya aku mengiyakan permintaan mama. Keberdirikan tubuh mama, dan kontolku terlepas dari dalam memek mama, kemudian mama menyiram memek mama mengan air shower dan keluar dari bilik.

“Udah ya ma? Sampe ngos ngosan gitu ma.” Tanya papa.

“Iya nih pa, puas banget mama didalam tadi, lega rasanya, papa masih pengen main lagi? Kata mama.

“Iya ma, nanggung nih papa.” Pinta papa.

Akhirnya mama meminta papa berbaring dan memesukan kontol papa kememek mama. Mama menggenjot kontol papa, memang terlihat ekspresi mama tidak sepuas ketika aku entotin. Mama menggentol kontol papa berharap papa cepat mencapai puncak. Tangan papa juga diarahkan mama untuk meremas remas buah dada mama.

“Ayo pa, keluarin pa, mama mau keluar nih.” Pinta mama.

“Ohh ma, papa juga, bentar lagi papa keluar ma.” Racau papa.

Sambil menekan memek mama dalam dalam akhirnya papa mencapai puncak, papa menegakkan badanya dan memeluk mama, sperma papa sudah keluar, keluar didalam memek mama. Kulihat mama menoleh kearahku dan tersenyum negedipkan matanya.

“Dasar mama.” Gumamku.

Akhirnya mama melepaskan pelukan papa dan mencabut kontol papa yang sudah mengecil itu dari memeknya. Kulihat sperma papa meleleh dari memek mama ke paha mama. Aku cemburu berat melihat hal itu. Aku duduk diatas toilet duduk didalam bilik dan menghela nafas panjang.

Tak lama kemudian terdengar pintu kamar mandi dibuka dan ditutup kembali, aku beranikan diri untuk mengintip dari tirai bilik. Ternyata papa sudah tidak ada, kulihat mama sedang membersihkan sperma yang meleleh dipaha mama dengan shower.

Setelah itu aku keluar dari bilik dan memeluk mamaku. Tanpa satu katapun keluar dari mulutku, aku balik tubuh mama dan kuhujamkan kontolku kedalam memeknya dengan posisi berdiri. Kulipat tangan mama debelakang dan kurmas kedua buah dadanya, semakin keras aku hujamkan kontolku sampai mama merem melek.

“Ohhhhh trus sayang, lebih keras sayang.” Pinta mama.

Aku sudah terbakar, rasa cemburu bercampur dengan nafsu menyelimuti tubuhku. Kutingkatkan ritme kocokan kontolku didalam memek mama. Remasanku terhadap dada mama juga semakin brutal, sesekali aku tarik puting mama dan memilinya. Tangan kiriku kugunakan untuk mengusap memek mama dari belakang, tersa tubuh mama bergetar getar.

“Emmhhh yes, enak ma? Gimana rasanya dientotin sama anak mama sendiri? Gumamku.

“Puasin mama sayang, kontol kamu enak banget, memek mama terasa penuh.” Ceracau mama.

“Mama nakal ya sekarang, ini pelajaran buat mama, karena sudah ngentot sama papa.” Tegasku sambil mencabut kontolku, sedikit aku bungkukkan tubuh mama, kugesekan kepala kontolku kememek mama, kumasukan kepala kontolku.

“Geli sayang.” Gumam mama.

“Mau yang enak lagi ma? Ini hadiah buat mama karena mama sudah ngentot sama papa dan mama masukin sperma papa kedalam memek mama.” Geramku. Kemudian kucabut lagi kugesek sedikit keatas, tepat dilubang anusnya dan..

“Blleeessss…” Masuk setengah kontolku didalam anus mama,

“Acchhhh… Bobbb, ampun..” Teriak mama, aku sumpal mulut mama dengan tanganku. Belum sempat mama berkata. Kuhujamkan lagi lebih dalam.

“Bbllleeeessss.” Masuk semua batang kontolku kedalam lubang anal mamaku.

Kurasakan kaki mama gemetaran, nafasnya juga tersengal sengal, aku tak hirauhan itu, mulai aku hujamkan legi kontolku, kutarik dan kumasukan kedalan lubang anus mama berulang ulang, terlihat keluar busa dari lubang anus mama yang bergesekan dengan batang kontolku.

“Ohhhh bob, fuckkkk… Yess.. Lebih dalam sayang…

Bersambung…

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu