31 Oktober 2020
Penulis —  omplong

Edukasi seks dari ayah dan mama

Tante mona adalah istri dari om ringgo adik dari ayahku. Mereka berdatangan kerumahku untuk membantu mempersiapkan acara 7 bulanan ibuku. Ayah semalam menelpon ibuku karena tidak bisa hadir dalam acara 7 bulanan ibuku karena tugas diluar pulau masih belum bisa ditinggal katanya. Sebenarnya mama sangat kecewa dengan keputusan ayah, tapi apa boleh buat memang ayah lagi sibuk-sibuknya disana.

Malam harinya pakde jono dan om ringgo pergi menyusul nenekku yang berada diluar kota, aku dan mas agung disuruh tetap dirumah untuk menjaga para wanita yang ada dirumah ini. Lama aku dan mas agung ngobrol-ngobrol hinga tak terasa sudah jam 11 malam, mas agung berpamitan untuk pergi tidur. Kini tinggal aku sendirian di ruang tengah.

Selang tak begitu lama tiba-tiba mamaku hadir menemaniku sekedar mengajakku ngobrol.

“Anak mama sendirian aja nih” ujar mamaku.

“Eh mama, iya ma tadi mas agung tidur duluan katanya ngantuk banget” jawabku menjelaskan.

“Oalah, ya sudah kalau begitu biar mama aja yang nemenin kamu” ujar mama.

Duduk mama semakin lama semakin merapat kepadaku. Aku pun belum sadar atas kode yang diberikan mama kepadaku. Mungkin mama kesal atas tingkahku sehinga mama langsung membuka resleting celana jeansku dan mengeluarkan isinya. Kemudian mama langsung menggulum batang penisku sembari tangannya memijit-mijit biji pelerku.

Aku tak menyangka mama senekad ini, padahal dirumah sedang ada budhe lastri, mbak fitri, tante lisa, dan mas agung. Aku sangat takut bila sampai mereka tiba-tiba bangun dan memergokiku. Lama mama mengulum, menjilat, dan menyedot batang penisku. Kini mama langsung memelorotkan cd yang berada dibalik daster panjangnya.

Kemudian mama langsung menyingkap dasternya dan mengarahkan vaginanya tepat diatas kontolku, lalu mama mengarahkan kontolku pelan-pelan hingga kontolku benar-benar tertanam di dalam vaginanya. Selama mama mengenjot penisku tangganku tak mau berdiam saja, tangganku langsung meremas-remas payudarah mamaku dibalik dasternya.

“Astaga kalian sedang apa?” Tanya tante mona yang kaget melihat apa yang sedang aku dan mama lakukan.

Aku dan mama hanya diam tak menjawabnya karena bingung mau menjawab apa. Tiba-tiba ada seseorang mendekap tubuh tante mona dari belakang. Tante mona coba melawan tapi tak ada artinya karena tubuh yang mendekap tante mona lebih besar darinya. Ternyata yang mendekap tubuh tante mona adalah budhe lastri, aku sempat kaget ketika tau yang mendekap tante mona adalah budhe lastri.

“Udah janggan bengong kayak gitu, lanjutkan tugasmu nis janggan bikin si zaki tetrsiksa. Biar si mona mbak yang ngurus” perintah budhe lastri.

“Iya mbak, anis jadi sungkan nih hehe” jawab mamaku.

“Gak usah pakai sungkan-sungkanan, pokoknya nanti gantian iya” lanjut budhe lastri.

“Oh iya iya mbak” jawab mamaku lagi.

Mamaku lalu meneruskan goyangannya pinggulnya. Sedangkan budhe lastri kini berusaha melucuti baju tante mona. Tanpa kami sadari mas agung sudah berada disamping budhe lastri.

“Agung kok kamu ada disini? Tadi katanya kamu ngantuk mau tidur” tanya mamaku kepada mas agung.

“Udalah jangan cuma bengong aja kamu itu gung cepet bantuin ibu untuk membuka pakaian tante mona” sahut bdhe lastri.

“Jangan mbak tolong jangan lakukan itu kepadaku mbak” rintih tante mona.

Mas agung tanpa basa-basi langsung membantu budhe lastri untuk melucuti pakaian tante mona. Sedangkan aku dan ibuku masih asik dengan permainan kami berdua. Kini tubuh tante mona sudah telanjang bulat. Budhe lastri juga menyuruh mas agung untuk segera membuka bajunya, mas agung menurut aja dengan apa perintah ibunya.

Mas agung lalu mengarahkan penisnya ke vagina tante mona. Tante mona mengeliat saat penis mas agung berhasil masuk menerobos liang segama tante mona. Mas agung mulai memompa tubuhnya dengan tempo yang sedikit lambat. Sedangkan budhe lastri kini sedang sibuk membuka bajunya sendiri. Setelah budhe lastri membuka bajunya dia langsung menuju ke arah aku dan mama, kemudian budhe lastri mengarahkan vaginanya tepat dihadapan kepalaku.

Sedangkan mas agung masih sibuk menakhlukan tante mona yang terus meronta mencoba melepaskan diri dari dekapan mas agung. Karena rontahan dari tante mona membuat penis mas agung seperti di goyang, mas agung merem melek keenakan dengan rontahan tante mona. Tante mona terus meronta-ronta tanpa ampun.

Aku sendri sedang asik dengan dua orang wanita yang sedang menggelutku. Mama terus mengenjot hingga akhirnya tubuh mama mengeliat, vaginanya berkedut-kedut seperti mengurut penisku. Aku tahu bahwa mama telah mendapat orgasmenya. Mengetahui hal itu aku menghentikan jilatanku di vagina budhe lastri. Budhe lastri sempat kebingungan tapi mama mulai menjelaskan kepadanya.

Kini aku menghampiri mas agung dan tante mona, kuarahkan penisku ke mulut tante mona dan memaksa tante mona mengulumnya. Mulanya tante mona menolaknya tapi lama-kelamaan setelah kupaksa akhirnya tante mona mau menuruti ke inginanku. Tante mona terus mengulum penisku, sedangkan mas agung terus mengenjot vaginanya.

Aku yang melihat vagina tante mona tidak ada yang menjamah dan tanpa pikir panjang kutarik penisku dari mulut tante mona lalu ku arahkan ke vaginanya. Terasa sempit sekali vagina tante mona, aku terus berusaha memasukan penisku kedalam vaginanya. Akhirnya penisku sudah masuk seutuhnya di dalam penis tante mona.

Aku sendiri masih sibuk dengan permainanku dengan tante mona dan mas agung juga sibuk dengan budhe lastri, tapi kudengar suara mama yang sedang mendesah. Aneh sekali rasanya kenapa mama tiba-tiba mendesah. Aku memalingkan wajahku ke arah mama dan apa yang aku lihat saat itu, mbak fitri sedang menjilati vagina mama dengan ganasnya.

“Zaki kenapa berhenti?” Kata tante mona yang sudah mulai menikmati cumbuanku.

“Sudahlah zak biarkan mamamu bersenang-senang dengan mbak fitri” sahut mas agung.

“Iya zak kamu selesaikan aja tugasmu dengan mona, gak usah memperdulikan anis dan fitri biarkan mereka berdua menikmati permainannya” lanjut budhe lastri.

Aku kembali memulai genjotanku dengan cepat, sampai-sampai tante mona mendesah begitu keras. Nafsuku terbakar begitu hebat saat itu, melihat apa yang dilakukan mbak fitri membuat diriku ingin segera menyetubuhinya. Samapai akhirnya tante mona mulai mengeliyat tak karu-karuan, desahannya semakin lama semakin keras.

Ternyata tante mona telah mencapai orgasmenya. Setelah itu langsung kucabut kontolku yang masih menancap di vagina tante mona. Kini aku beranjak bangkit dari tempatku dan menuju tubuh mbak fitri dan mama yang sudah telanjang bulat. Ku angkat bokong mbak fitri ke atas, lalu ku masukan penisku ke vaginanya dari belakang tubuhnya.

Mas agung lalu meninggalkan tubuh budhe lastri yang telah mencapai orgasmenya dan berpaling ke tubuh tante mona. Disana mas agung kembali menancapkan penisnya ke vagina tante mona. Budhe lastri sendiri kemudian bangkit mengikuti mas agung, kini budhe lastri mengarahkan vaginanya tepat didepan mulut tante mona.

Tante mona yang mengerti maksud budhe lastri langsung melahap vagina budhe lastri dengan bibirnya, tampak sekali tante mona keenakan menyedot-nyedot vagina budhe lasti. Aku tak mau kalah dengan mereka, kuraih payudarah mbak fitri dan kuremas-remas payudahrahnya. Mbak fitri sendiri terus menjilati vagina mamaku dan memainkan puting susunya.

Mas agung juga tak mau kalah dengan kami bertiga, dia lantas meraih payudarah budhe lastri dan menyedot puting susu budhe lastri. Budhe lastri yang sedang menahan nikmat, tanpa sadar tanggannya juga meremas-remas payudarah tante mona dengan keras. Tak lama berselang tubuh budhe lastri mengeliat lagi menandahkan bahwa dia mendapatkan orgasmenya yang kedua, tubuhnya langsung tersungkur ke bawah seperti tak kuat menahan berat badannya sendiri.

Kini tinggal mas agung dan tante mona yang masih terus melanjutkan permainannya. Sekarang giliran mbak fitri yang mendapatkan orgasmenya, terlihat dari vaginannya yang mengedut-ngedut seperti mengurut penisku. Rasanya nikmat sekali menurutku, sangking nikmatnya aku tak bisa menahan pejuku yang menyembur keluar membanjiri vagina mbak fitri.

Mas agung yang masih perkasa terus mengenjot vagina tante mona dengan cepat. Terus mas agung mengenjot sampai-sampai mas agung mulai mengerang, badannya mulai kaku seperti kesetrum. Ku tahu saat itu mas agung sedang memperoleh orgasmenya. Mas agung kemudian mencabut penisnya dari vagina tante mona dan diiringi dengan sperma mas agung yang ikut keluar karena vagina tante mona tidak mampu menampungnya.

Malam itu adalah malam yang sangat panjang, dimana kami melakukan perbuatan dosa ini bersama-sama. Ini menjadi rahasia kami berenam dan tak akan ada yang tau soal hal ini. Kami berenam sama-sama berkomitmen untuk saling menjaga rahasia ini. Kami berenam akan mengulanginya setelah bayi dikandungan ibuku lahir.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu