31 Oktober 2020
Penulis —  omplong

Edukasi seks dari ayah dan mama

Seminggu setelah tragedi itu aku dan budhe lastri sepakat untuk tidak mengingat2 lagi soal tragedi itu kita berdua sama-sama khilaf kala itu. Hubunganku dengan budhe lastri pun biasa-biasa saja seperti tak terjadi apa-apa malah kita terlihat lebih akrab dari sebelumnya. Aku selalu membantu budhe lastri dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangganya makhlum semua orang dirumah ini super sibuk.

Tak lama berselang mas agung dan mbak fitri ditugaskan oleh pakdhe untuk menagih uang hasil meubel keluar kota tapi mas agung menolak karena ada acara kampus jadi aku lah yang ditunjuk pakdhe untuk mengantikan tugas mas agung. Aku menerima tugas yang diberikan pakdhe dengan senang hati. Jum’at siang aku dan mbak fitri akhirnya berangkat ke luar kota naik mobil dinas milik mbak fitri.

Ditengah-tengah perjalanan mbak fitri tiba-tiba bilang kepadaku kalau temennya shinta mau ikut,

“Bentar iya zak kita jemput temen mbak dulu” kata mbak fitri.

“Loh emang mbak mau ngajak siapa?” Jawabku ringan.

“Shinta, temen mbak sekantor dia lagi stres zak kasihan makannya mbak ngajak dia untuk ikut sekalian refresing” jawab mbak fitri.

“Emang stres kenapa mbak?” Tanyaku yang sedikit penasaran.

“Dia habis putus cinta zak” jawab mbak fitri yang terus mengendarai mobilnya.

“Oalah iya mbak, kasihan juga iya” aku yang asal nyeplos saat itu.

Sampai didepan sebuah rumah tua ternyata mbak shinta sudah menunggu kami sedari tadi. Kini aku langsung berpindah duduk ke bangku belakang.

“Lama banget sih fit?” Tanya mbak shinta.

“Iya tuh sih zaki tadi lama banget beres-beresnya” jawab mbak fitri mengkambing hitamkan aku.

“Loh mbak kok aku sih yang disalahkan” cetusku merasa tak terima karena telah disalahkan.

“Hehehehe, iyaiya zak maaf gitu aja udah sewot” jawab mbak fitri sambil tersenyum.

“Oalah ini toh yang namanya zaki? Ganteng juga iya” ucap mbak shinta.

“Iya mbak saya zaki. Hehehe biasa aja mbak gak ganteng2 amat” jawabku dengan sedikit pede.

Kami terus berbincang-bincang selama perjalanan dan kini aku semakin akrab dengan mbak shinta. Hingga tak terasa kini kita sudah sampai ditempat tujuan kami bertiga. Mbak fitri segera mengajak aku dan mbak shinta untuk turun dan masuk kedalam sebuah toko yang menjual perabotan2 meubel. Didalam toko yang cukup besar itu mbak fitri langsung menyerahkan surat yang dikasih oleh pakde kepada pak roby yang saat itu kami ketahui adalah pemilik toko itu.

Ditengah perjalanan pulang mbak fitri bilang kepada kami berdua kalau dia tidak kuat lagi untuk nyetir mobil karena diantara aku dan mbak shinta tidak ada yang bisa menyetir mobil akhirnya kami bertiga memutuskan untuk menginap. Karena pada saat itu mendekati akhir pekan jadi penginapan banyak yang penuh, setelah berkeliling keluar masuk penginapan akhirnya kami menemukan sebuah penginapan tapi hanya tersisa 1 kamar saja.

Malam semakin larut aku masih saja belum dapat tidur entah kenapa, kulihat dua wanita yang ada disebelahku sudah tertidur pulas. Keluarlah pikiran kotor yang menyelimutiku melihat tubuh sintal milik mbak shinta. Darahku mendesir libidoku memuncak aku tak bisa lagi mengendalikan hawa nafsuku saat itu.

Tanpa menunggu komando tangganku mulai bergerak nakal menyusuri paha seksi mbak shinta terasa sangat halus sekali. Tak hanya sampai disitu kini aku sudah mulai berani memegang pangkal paha mbak shinta tampaknya mbak shinta tidur sangat pulas sekali sehingga tidak merasakan elusan tangganku. 10 menit tangganku sudah tangganku asik menjelajaih paha sintal mbak shinta kini aku sudah mulai bosan.

Dengan perasaan yang sedikit takut aku memberanikan diri untuk memegang susu mbak shinta. Terasa empuk sekali saat tangganku mendarat disusu mbak shinta. Mbak shinta memang mempunyai susu yang lumayan besar kira2 ukurannya 36c. Aku mulai meremas2 susu mbak shinta tapi mbak shinta tetap diam belum bereaksi sama sekali.

Aku terus memberanikan diri untuk meremas2 susu mbak shinta. Mungkin karena remasanku yang begitu keras sampai mbak shinta terbangun belum sempat mbak shinta teriak tangganku dengan cekatan sudah mebungkam mulut mbak shinta. Tampak mata mbak shinta yang berkaca2 melihat kelakuanku. Dengan tanggan kiri yang terus mebungkam mulut mbak shinta aku terus melanjutkan pekerjaanku meremas2 susu mbak shinta hingga tanpa sadar kini tanggan kiriku mengendurkan bungkamanku pada mulut mbak shinta.

Kini mbak shinta memohon kepadaku untuk menghentikan kegiatanku, aku masih tidak menggubris pemohonan mbak shinta dan terus saja melanjutkan kegiatanku. Terus aku meremas2 susu mbak shinta kini mbak shinta sudah mulai menikmati remasanku. aku mendekatkan bibirku ke bibir mbak shinta dan tanpa kuduga sebelumnya mbak shinta ternyata membalas ciumanku, kita berdua larut dalam ciuman mesrah malam itu.

Selanjutnya kami berdua membuka pakaian kita masing2 saat aku selesai memelorotkan cdku mbak shinta langsung menyergap kemaluanku dan menggulumnya terasa nikmat sekali saat kemaluanku menyusuri rongga mulut mbak shinta. Lama mbak shinta menggulum batang kontolku aku mengerang kenikmatan lama-kelamaan eranganku semakin keras hingga tanpa sengaja eranganku membanggunkan mbak fitri.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu