1 November 2020
Penulis —  needlenbitch

Adik ku

Crissy menggelengkan kepala sambil senahan sakit, tapi bibirnya berusaha tersenyum. Kemudian menekan lagi agak keras dan…

“Ohh…” erang Crissy ketika ujung kemaluanku terasa membentur semacam penghalang disana.

“Stop dulu sayang, itu adalah selaput perawanmu,” kataku, “Agak sakit disini.”

Crissy cuman mengangguk kecil.

Kulihat air matanya mengambang disana. Beberapa kali Crissy mengambil napas dalam-dalam, kemudian menekan kuat-kuat…

“Aduhh… Ahhh, kak,” jerit Crissy agak keras. Kurasakan ujung kemaluanku melesak sampai separuhnya menembus selaput keperawanannya.

Tubuh Crissy roboh diatas dadaku.

Samar-samar kudengar isak tangisnya. Aku sangat terharu… Ya, hari ini aku telah memecah keperawanan adikku sendiri. Aku nggak bisa mengucapkan kata-kata, hanya kubelai-belai rambutnya.

Sesaat kemudian Crissy mencium bibirku sambil berbisik, “Aku sudah berhasil kak.” Kulihat air matanya mengalir dipipinya, tapi wajahnya riang dan berbinar-binar.

Kamipun berpelukan dengan mesra.

“Ayo Crissy, kita tuntaskan sekalian,”

bisikku, “Sekarang nggak usah ngotot, kita goyangkan saya pelan-pelan sambil ditekan sedikit-sedik, nanti akan masuk sendiri.”

Sesaat kemudian Crissy menggerakkan pinggulnya pelan-pelan sambil menekan. Aku juga merusaha mengimbangi gerakannya sambil membelai-belai punggung dan pinggulnya. Kembali keduanya tenggelam ke dalam buaian kenikmatan lautan birahi.

Sedikit-demi sedikit batang kemaluan Bobby menyeruak masuk ke dalam liang vagina Crissy yang kecil itu.

Tampaknya Crissy tidak mengalami kesakitan seperti tadi, meskipun desahan dan rintihan masih keluar dari bibir Crissy, tapi bukan karena sakit melainkan lebih banyak karena kenikmatan yang dirasakannya.

Akhirnya tanpa mereka sadari seluruh batang kemaluan Bobby tenggelam sepenuhnya ke dalam liang vagina Crissy. Kini tubuh mereka sepenuhnya saling berhimpit dan merapat. Tidak ada lagi celah-celah ruang yang memisahkan tubuh keduanya.

“Ohh…” desah Crissy sambil menekan bukit dadanya kedada Bobby. Puttingnya yang sudah mengeras bagai kerikil itu terasa menggaruk-garuk dada bidang kakaknya. Bibir mereka saling menghisap sambil lidahnya saling membelai. Crissy kemudian berbisik ditelinga kakaknya, “Bobby, penismu sudah masuk semuanya. Begitu penuh dan sesak, sepertinya nggak ada lagi ruang yang tersisa disana, Oh Bobby, memang sakit sekali tadi waktu masuk, tapi sekarang sepertinya nggak kurasakan lagi, enak sekali Bobby… Begitu nikmatnya.”

Untuk beberapa saat mereka terdiam tanpa berkata-kata, hanya gerakan-gerakan kecil dari pinggul mereka.

Pikiran mereka berdua sepertinya sedang dikonsentrasikan kebagian kemaluannya masing-masing dimana perasaan nikmat yang tiada terkatakan sedang mengalir ke seluruh tubuhnya. Kedua mata mereka saling bertatapan, senyuman manis Crissy yang penuh rahasia menghiasi wajahnya yang imut dan cantik sekali. Bobby merasakan betapa ketatnya jepitan liang vagina Crissy. Sehingga dengan sedikit gerakan saja sudah menimbulkan perasaan rasa nikmat luar biasa.

Pinggul Chrissy mulai digerakkan pelahan-lahan turun hampir. Bobby pun mengiringinya dengan gerakan yang seirama. Setiap kali batang penis Bobby tercabut naik sekitar 2

inci, kemudian ditekan lagi ke dalam.

Setiap gerakannya menimbulkan sensasi luar biasa karena ketatnya jepitan liang vagina Chrissy pada penis Bobby dan juga karena permukaan kuit bagian tersebut memang paling sensitif. Cairan kewanitaan Chrissy keluar semakin banyak, melumasi dinding liang vagina itu sehingga mengurangi rasa pedih akibat gesekan, sehingga beberapa saat kemudian tidak ada lagi rasa pedih yang dirasakan Chrissy. Yang ada hanyalah sensasi kenikmatan dan kenikmatan, yang membakar seluruh tubuh mereka.

“Ohh Bobby, aku hampir tidak bisa percaya bagaimana nikmatnya ini!

inikah surga?!” guman Chrissy.

“Ohh, Bobby, aku tahu ini akan luar biasa, aku tahu kau akan membuat keadaan ini menjadi luar biasa, tapi kenikmatan ini benar-benar jauh diatas yang aku bayangkan,” kata Chrissy sambil meneruskan gerakannya.

Gerakan naik-turun tersebut makin lama semakin panjang, sehingga kemudian hampir seluruh 7 inci batang penis Bobby tercabut semua, dan kemudian ditekan lagi hingga amblas kedasar liang vagina Chrissy.

Nafas Chrissy semakin memburu, dan sepertinya mulai agak tersegal-segal.

Ini bukan hanya karena beratnya aktivitas yang dia lakukan, tetapi karena dia semakin naik mendekati puncak orgasmenya.

Dorongan gairah Chrissy yang semakin meningkat, dan tiba-tiba terdengar suara ‘poop’ ketika penis Bobby tercabut lepas.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu