1 November 2020
Penulis —  ScoutX

Perjalanan anak lelaki mamah

Mbak vivi

Kakak sepupuku yang satu ini adalah seorang bidan disalah satu desa yang beda kecamatan, kalau tidak salah dia menikah dengan seorang yang bekerja diinstansi pemerintah ditahun 2008 (tahun nya kalau saya gak lupa), karna pekerjaan suaminya yang beda daerah maka mereka hanya bertemu sabtu dan minggu, jabatan suami nya yang bagus menurutku, membuat ayah dan ibu mbak vivi ini tidak melepaskan nya untuk membatalkan pernikaha, jadi usut punya usut cinta bertepuk sebelah tangan, walau sebenarnya mbak vivi ini tidak memandang itu, nanti aku ceritakan saat dia curhat.

Mbak vivi ini orangnya jutek, galak, pokoknya serem abis, dia tomboy bahkan dia juga menguasai beladiri karate sabuk hitam, dibalik itu semua dia tetap lah seorang wanita, lembut dan penuh kasih saat menghadapi pasien nya. Mbak vivi ini seperti wanita jawa pada umumnya kulit sawo matang, postur tubuhnya yang pendek, dada juga cup B, namun setelah menikah dia mengikuti suntik serum vit.

Kedekatan ku dengan mbak vivi juga karna dia itu perempuan paling jadul menurutku karna walau dia pegang gadget gadget mahal gak pernah dipakai fitur fittur lain, jadi dia kadang sering bertnya tanya kepadaku.

Sore itu seperti biasa aku habis main sepak bola, karna sedang libur bekerja, aku berjalan kearah dapur dari depan aku mendengar suara seorang perempuan sedang menangis menjerit jerit seperti ingin melepas beban yang cukup berat dipikulnya, aku yang tadinya hendak kedapur untuk ambil minum pun jadi ingin tau siapa yang menangis di kamar itu dan kamar itu juga adalah kamarku, saat semakin dekat aku mulai mengintip dari lubang pintu disitu ada ibuku dan mbak vivi, terlihat mbak vivi memeluk ibu ku dan ibuku mengusap usap dia seperti menenangkannya, setelah tau aku pun kembali melanjutkan langkahku ke dapur dan menyelesaikan niatku.

Sekita jam setengah delapan mbak vivi yang sudaj ngobrol ceria bersama keluarga kami, pamit pulang, namun ibuku tidak yakin apabila dia pulang kerumah dinasnya sebagai bidan desa, dia menyarankan mbak vivi untuk menginap atau pulang kerumah ibunya yang berjalak 10menit dari rumah kami bila naik motor, dan saat itu dia menggunakan motor matic, tapi dia bilang dia tidak mau, dan kekeuh mau pulang ke rumah dinasnya, ibuku merayunya dan akhirnya opsi terakhir akulah yang mengantar karna aku yang sedang tidak ada kegiatan, sekaligus menemani dia dirumahnya besok siangnya baru aku pulang naik kendaraan umum, karna memang tidak ada kendaraan dari desa itu selain ojeg/numpang mobil pickup warga yang akan kepasar yang dekat dengan terminal, karna jam juga sudah menunjukan hampir setengah sembilan malam, kami pun pamit.

Yang membawa motor adalah mbak vivi, aku dibelakang dia, parfumnya itu membuat aku bernafsu, dan memang dengan dia aku selalu berharap hingga kini bisa memiliki dia sebagai istri tapi apalah daya, kalau kakak lelalki menikahi adik perempuan dalam arti saudara jauh itu bisa tapi ini bisa mampus aku kalau aku mengungkapkan hasratku ke keluarga besar ibuku, karna ibu mbak vivi itu adalah saudara jauh dari ibuku.

Setelah 60menit aku menikmati parfum dan bau shampo rambut panjangnya akhirnya sampe kita di rumah dinas dia, dia membuka pintu dan menyuruhku memasukan motor ke ruang tamu. Megah dan mewah walau rumah itu dariluar tampak biasa, di sebelah kanan aku lihat ada 4 pintu dan itu adalah kamar inal bersalin dan satu ruangan diujung yang terbuka itu adalah ruang praktek, sedangkan setelah ruang tamu yang besar itu masuk kearah agak belakang itu ruang keluarga terlihat foto ukuran besar foto dia dengan suaminya, mbak vivi masuk kamar dan aku duduk sembari menyalakan televisi, mencari acara yang baik, aku tidak ada niat untuk macam macam, tapi itu berubah setelah dia keluar menggunakan baju tidur kimono dengan rambut yang terlihat baru dikeringkan dia melewati ku.

V: vivi

N: aku

V: “mau minum apa nu? “teriaknya

N: “kopi mbak”

V: “kopi susu apa kopi hitam manis afau kopi hitam pahit” teriaknya lagi

N: “kopi hitam gula dikit mbak” balasku berteriak juga

Aku melihat keseliling ruangan itu banyak foto foto mbak vivi berdiri sendiri menggunakan gaun pengantinnya dan hanya ada satu foto yang bersama suaminya foto yang besar itu, di kanan kiri tv ada foto mereka berdua tentunya foto sendiri sendiri juga, disebelahnya ada koleksi sepatu dan tas yang baiasa dia bawa kalau dinas di puskesmas, tidak lama mbak vivi datang dari dapur membawa dua gelas satu kopi susu dan satu lagi kopi hitam agak manis plus susu dari balik kimono nya, aku hanya terperangah melihat dada yang putih bergurat kebiruan itu mantap susu nya dalam hatiku.

Duduk dia dengan kaki menyilang otomatis aku melihat paha nya yang sedikit tersingkap aduh putih sekali gumamku, khayalanku bisa melihat pangkal dari pahanya tersebut, hingga terdengar sebuah pertanyaan

V: “nu libur lama?”

N: “eh.. Iya mbak”

V: “bantuin mbak ya bikin laporan bulanan heheehee nanti mbak ambil laptop ama data datanya, kamu yang ngetik mbak yang koreksi data nya sebelum diinput”

N: “boleh mbak” dengan wajah bingung karna mulut sudah asam ingin ngerokok, mbak vivi menangkap raut wajahku yang kelihatan bingung.

V: “kenapa nu? Mau ngerokok ngerokok aja gak apa apa mas mu katanya pulang kerumah ayahnya minggu ini, jadi dia gak akan nanya nanya dan pasti juga nganggapnya itu bapakku yang merokok.” sambil berlalu kearah kamar dan mengambil sebuah buku dan membawa laptop, mulailah kami mengerjakan pekerjaannya yang membuat aku bosan karna hanya mengetik, pesan dihpku sudah menumpuk, baik dari ibuku atau dari pacarku yang tidak lain adalah bibi ku.

Selama mengerjakan kita begitu serius, tampak mbak vivi tidak ingin pekerjaannya sia sia jam 12 malam saat jam berpendulum di atas gawangan pintu mengarah ke dapur itu bergerak dan berdenting 12kali kami selesai mengerjakan, mbak vivi pun sudah menguap sama sepertiku namun mataku saat ini nampaknya akan susah terpejam karna selama mengerjakan kimono mbak vivi selalu terbuka dan semakin terbuka hingga menampakan sebuah cd dengan renda berwarna hitam, kontras dengan kulitnya, jengah memang melihat tapi tak dapat menyentuh jadi aku ingin bisa coli coli malam ini niatku.

V: “hoaaammsss… Sudah kelar nu akhirnya besok baru kita koreksi sekarang mbak mau tidur dulu,“berdiri tanpa membereskan tumpukan kertas dan menuju kekamar.

N: “iiya mbak, istirahat duku besok lagi, besok mbak ke puskesmas?”

V: “iya pagi, kamu sore aja ya mbak anter ke terminal” sambil datang membawa tas berisi kasur lantai lipat dan bed cover

V: “nih tidurnya terserah dimana, nanti dapur matiin lampunya ruang tamu juga, kalau mau nonton tv kecilin dikit, mbak tidur dulu,.“pamit dia dan kembali ke kamar

N: “iya mbak”. Ckrek sura pintukamarnya menutup, yeay saat nya aku beraksi tapi aku mau bikin kopi dlu, aku menuju ruang tamu dan saat aku akan ke ruang tamu aku sempat mengintip lewat lubang kunci dan jrenkkkk… Ternyata anak kuncinya terpasang disitu, sial, padahal aku menghyal dia sedang melepas kimono dan tidur telanjang ahahah dasar mesum pikirku sambl berjalan keruang tamu, setelah menjalakan instruksi dari wanita pujaanku aku menyeduh kopi dan duduk menyalakan kipas angin membuka sedikit jendela yang ada du ruangan itu dan mulai merokok membuka pesan pesan, ada satu pesan dari bibiku berisi :“kapan balik ke sini kangeen”

Padahal hampir tiap ada kesempatan disana kita ngewe bibiku ini benar benar nafsuan batinku.

Kulanjutkan browsing browsing di hp ku membuka forum kesayangan kita dulu masih adem ayem forum ini, cuma aku seorang silent reader. (suhu suhu maafkan daku saat itu) . Baca baca cerita sex lihat lihat foto igo nude sampe jam 1lewat dikit ckrek… Pintu kamar dibuka dan keluar lah sang bidadari yang aku khayalkan, tapi belum aku tuntaskan datang menghampiri dengan muka kecut sekecut keringat ku.

V: “belum tidur?”

N: “belum mbak, mbak kenapa gak bisa tidur?”

N: “males tidur agh, mas mu ituloh bikin bete banget… Gak bisa ngertiin aku sebagai istri, gak tau aku melakukan ini semua itu buat dia biar aku tetep menarik, tapi dia itu lemah syahwat atau gimna ya?”

N: “maksudnya mbak?”

V: “kan jauh aku, tadi video call malah katanya ngantuk padhal aku dah dandan gini kan bete”

Aku baru menyadari ternyta emang bener mbak vivi berdandan tapi buat apa suaminya jauh lagipula kan mau tidur emang dia mau live show ahahaha, makin aneh aja aku mikirnya, lama kelamaan mbak vivi bercwrita panjang tentang suaminya yang ternyata masih mengingat sahabat mbak vivi jadi semua pernikahan itu adalah kesalah pahaman, saat suaminya dan mbak vivi dulu mereka tidak ada niat berpacaran suaminya itu tertarik dengan salah satu teman mbak vivi yang tepatnya juga adalah tetangganya, jadi suaminya itu awalnya menginap itu karna ingin pede kate dengan temannya itu.

Cerita cerita tak terasa jam 2 sampe bahas masalah dia belum punya keturunan karna suaminya serinh mastrubasi dikamar mungkin itu bisa jadi sebab dan jarangnya mereka menjalankan program yang mahal menurutku.

N: “mbak, mbak cantik andai mbak bukan mbak ku, aku tunggu jandamu,” kelakarku tapi pujianku itu bukan lah gombalan gombalan seperti ke bibiku.

V: “ahahaa ada ada aja kamu nu nu…”

N: “serius mbak”

V: “cantik apanya?”

N: “cantik baik lembut, aku aku mencintaimu mbak”

V: “heh ahahaa sana cari pacar ada ada aja kamu” sambil senyum

N: “iya aku naksir mbak sudah lama semenjak mba sma itu mbak terlihat cantik, sekarang tambah cantik”

V: “huft ah… Ngawur aja kamu, kenapa gak beranu bilang coba dulu, pacaran mah gk apa apa x kalau dulu mah, kamu tuh baik mamahmu selalu cerita kamu tuh baik perhatian penyayang dan selalu ada buat mamah, aku pengen suamiku seperti itu tapi saat ini dia terus menyalahkan pernikahan ini ditambah dia lunya wild dan banyak wanita disana menggoda dia, mbak mah apa atuh hanha gadis desa yang gak tau apa apa dandan aja masih berantakan, ditambah ayah suamiku ingin cpet punya momongan dah lama nikah belum juga dikasih”

N: “sini aku bantuin ahahahaa”

V: “enak aja emang apaan hadehh aneh aja, tidur sana”

Langsung kupegang tangannya dan berkata aku serius mencintai dia, aku utarakan semua perasaan yang lama aku pendam untuknya dan kupeluk dia. Disinilah aku merasa dia tidak menggunakan bra.

Ku tatap kucium keningnya tinggi dia yang hanya sedagu ku membuat aku mudah melakukan nya, cup. Aku tetap memeluknya dan memandanginya dia juga memandangiku, kipas yang berputar, dan angin dari luar yang masuk terasa dingin dikulitku, malam itu matanya sayu indah bibirnya berlipstik merah tipis itu begitu menggkda dan cups kucium bibirnya dan kini dia juha mulai berjinjit untuk menciumbibirku cups…

Hups.. Kubopong dia kearah kamar, dan kurebahkan dia diatas ranjang pengantinnya dan aku berjalan kepintu mengunci pintu menyalakan lampu dan melepas semua pakaianku hanya menyisakan cd ku. Dia mundur saat aku mendekarinya hingga punggunya menempel di bagian atas ranjang, kucium lagi dia pun membalas menciumku hingga aku melepas kimono dan meremas lembut dadanya yang benthknya susah kutemukan lagi sekarang, bentuknya indah menjulang mengerucut seperti terbentuk dengan cetakan kerucut, dengan warna agak kepink kuciumin dan kujilati dari belakang telinga menuju keleher kulihat dia meremas selimut yang kami duduki kujilati sampe keleher dan turun terhs sampe ke pucuk dadanga dan kugigit gigitnkecil yang membuat dia mendesah agh..

Ahhhehmmm. Emmm aghh enak nu terus gigit nu, hisap nu yang kenceng, remes nu, tangaku yang satunya mulai bergrilya kearah cd nya yang beremda dan kuusap dari luar tepat dibelahan memek nga sampe berjlang kuusap sambjl kujilati terus kedua putingnya dan hapss kedua putingnya kuhisap bersamaan sdengan kencang dan dia semakin keras mendesah arghhhhhh agh agh agh desah mbak vivi dan cdnya basah kujilati terua perut ratanya yang rajjn berolahraga ini, dan terusturun kemudian pindah kujilati paha bagjan dalam secara bergantian.

Lembut dan pelan prosesnya kutarik kebawah cdnya dan terpampang sorga nya memek tanpa rambut dengan kondisi lembab dan basah bersih dan rapih serta wangi sabun kewanitaan, kujilat clitorsnya lalu kugigit bibir memeknya kuhisap kujilati lubang peranakanha itu sampai dia melenguh kencang dan meremas seprei…

Ughhhjhh… Agh aghh ahhh.. Enak nu? Bau gak?, ucapnya dan aku hanya mengeleng dan terus menjilati lagi, melihat aku yang bersemangat memberi kenikmatan mbak vivi kemudian mencoba meraih kontolku yang mengeras, aku kemudian memundurkan tubuhku dan menarik tubuh mbak vivi supaya di rebah di kasur danaku memutarkanjadi sekrang selangkanganku tepat diatas wajahnya dan mbak vivi menarik cd ku, ughh aku melenguh menikmati sedotan nya langsung dikepala kontolku aku melihat bibir merahnya swdang menghisap kontoku seperti menghisap permen lolipoop, ughh mbakakhirnya aku merubah posisiku

Kini aku yang terlentang dan mbak vivi naik keatas badanku dan menjilati kontol ku yang aku rasa dia lebih sering mengulumnya timbang menjilati, saat aku asik mennghisap clitnya tibatida dia menghisap kuat buah terlarang dibawah kontolku dengan memasukan semua nya kedalam mulutnya, ughhh, mengejang aku ketika dia menghisap seperti hampir mati nikmat dan sakit jadi satu, lama dia bermain dengan buah pelirku hingga basah oleh ludahnya dan yang lebih gila dia terusmenjilati kebawah hingga sampai dilubang anusku dan dijilati, ughhhhh mbak diapain aku mbakkk enak bangeet, aku yang tidak au kalah maka gantian kujilati lubang anus mbak vivi dia tiba tiba mendongak dan melirik kearahku sambil mendesah…

Dia sekarang mengangkangi kontolku yang sudah sangat kaku menurunkan pinggulnya pelan ushhh ughh gede ya nu uhhh… Enak ughhh lalu langsung kuentak dari bawah, eghhh… Mata mbak vivi memejam dan mulut merahnga menganga mentok ujarnya.

Plok plok plok aghhh aghh aghh, gerakan pinggulnha maju munfur menguleg kontolku, ugh enak mbak, serer ughh, iya nu enak, ucapnya, sambil terus menggoyangkan oinggulnga dan menghentak hentakannya dengankeras ughhh ughh ughh… Aghh enak… aghh aghh… Ughh enak nya nuu ighhh… tiba tjba mbak vivi semaki kencang dan kencang lalu bruk memeluk aku namun pinggulnga masih bergerak liar sambil mencium bibirku aghh aghh aghh nu…

V: “duh enak banget plonk rasanya, dengan suamiku aku gak sampe begini nu, bisa dikasih spermanaja syukur aku”

N: “iya mbak aku buang dalem nanti ya”

Mbak vivi berbisik buang yang banyak ya, cups,

Kubalik badan nya dan aku mulai memompanya dsngan gaya mot, aku dengan cepat dan kencang menghujamkan kontolku, splak splakcplok cplok cploks cploks… Tumbukan alat kelamkn kami, falam pikiran aku berharap seperti dicerita cerita dia bakalan cerai dengan suaminya ahahaha, dan jadi istriku atau dia mau jadi budak sex ku, ugh ugh ugh aku meghentakan dan terus kuhentak demi meraih nikmatku, kugigit putingnha kutandai dadanya yang putih itu hingga banyak bekas merah lehernya punt ak luput dan akubmulai merasakan aku akan keluar mbak, ughh ugh ugh, desah ku, aghh aghh agh desah mbak vivi, mbak mbak aku mau sampaii haps kuhisap susunha dan kuhisap dengan kencang, mbak vivi punnklimaks lagi dan mengejang aku hentakan bret brer pret clpok cploks breeettt…

V: “mbak puas nu, sangat puas malam ini jangan dilepas igh masih kenveng tuh, dah gini aja tidurnya”

N: “ho oh mbak makasih mbak, besok pagi lagi ya?”

V: “boleh kalau aku kamu bisa kasih kayak sekrng loh awas aja kalau nggak, mbak suka caramu membuat merasakan surga dunja ini, mbak menjkmatinya, suami mbak mah egois, gak mau mikirin mbak, makasih nu, tidur yuks” mbaj vivi menrik selimut dan kita tidur dengan posisi kontolku yang masih tegang tertancap dimemeknya.

Keesokan paginya,

Kami terbangun pukul 9 pagi dengan posisi yang tetap sama saling berpelukan, dia tersenyum dan berkata bangun aku mau mandi mau absen dlu kepuskesmas nanti langsung balik lagi nu, tungguin mbak ya… Muachhh cium nya dibibirku, setengah jam kemudian dia sudah mengenakan aju bidannya dan pamit berangkat…

Cantiknya dan beruntungnya suamimu punha kamu yang ckup liar batinku (setelah dia pulang kita melanjutkan sex selama satu minggu dan dia beralasan ke mamahku kalau aku membantu membuat laporan, sempet dia memintaku menganalnya namun dia kesakitan akhirnya aku memilih tidak melakukannya, tapi yang kuakui mbak vivi ini adalah seorang mahmud binal diranjang dan liar bener bener perempuan yang haus sex, sebulan setelahnya aku mendapat kabae kalau mbak vivi itu sedang telat, aku begitu khawatir dan bertanya melalu pesan” mbak apa itu anakku?

Mbak vivi hanya menjawab dengan tertawa” hahahaa ssstttt nikmati aja nu”

End.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu