1 November 2020
Penulis —  Riz_Stark

Penyemangat hidupku

Akhirnya pagi pun tiba aku terbangun dan melihat jam sudah jam 06.15, aku terkejut karena terlambat bangun dan akupun langsung bangun dan lari untuk mandi…

Aku melihat sekilas nenekku sedang bersih bersih di depan rumah, dan aku langsung masuk kamar mandi, sudah selesai mandi aku baru ingat lupa membawa handuk…

Aku: astaga, aku baru ingat tidak membawa handuk, bagaimana ini aku keluar masa aku harus keluar dalam keadaan bugil, aku bergumam dalam dalam hati.

Aku: ah, masa bodo, aku sudah terlambat untuk pergi kesekolah.

Dan akhirnya aku keluar dalam keadaan bugil dan aku langsung berlari ke kamarku biar tidak ada yang melihat aku bugil dan akhirnya ‘GUBRAK’ aku terjatuh di depan pintu kamarku karena kakiku masih basah dan jadinya licin…

Aku: Aduh… tolong…

Nenekku yang mendengar ada suara aneh dan minta tolong dari dalam rumah langsung melihat ada apa…

Emak: astaga, kamu ngapain di situ sandi???

Aku: sandi jatuh mak, terpeleset tadi pas habis dari kamar mandi..

Emak: aduh ada ada saja kamu ini san pagi pagi, ayo sini emak bantu untuk bangun…

Nenekku membantuku untuk bangun dan membopongku ke tempat tidurku, aku duduk di pinggir tempat tidurku dan nenekku mencoba untuk memijit kakiku karena terjatuh tadi…

Emak: bagian mana yang sakit san, sini biar emak pijit dulu biar gak bengkak???

Aku: kaki yang kiri mak, tolong di pijit biar tidak bengkak…

Emak: iya sini kakinya.

Kakiku merasa enakan setelah di pijit sama nenekku dan akan tetapi sentuhan tangan nenekku membuat kontolku menjadi bangun…

Emak: astaga sandi, dari tadi kamu gak pakai baju sama sekali ya…

Aku: iya mak, habis tadi sandi pas mandi lupa membawa haduk…

Aku senang sekali sebenarnya nenekku bisa melihat kontolku pas lagi bangun seperti ini, dan aku merasakan pas nenekku melihat kontolku matanya tidak fokus dengan keadaan sesekali aku lihat nenekku melihat besarnya kontolku dan aku senang sekali berada di posisi seperti ini bagaikan mimpi saja…

Emak: sudah, tidak sakit lagi san????

Aku: iya mak sudah tidak sakit lagi…

Emak: kamu bisa berangkat sekolah???

Aku: bisa mak, nanti aku minta tolong sama udin untuk jemput aku…

Tak lama kemudian aku berpakaian dan aku telpon udin sahabatku kita masih satu kelas dan sering juga kita berangkat bersama…

Aku: Hallo, din kamu sudah berangkat sekolah belum????

Udin: belum san, memangnya ada apa, sekolah diliburkan mendadak ya…

Aku: libur saja yang kau pikirkan… hahahahaha…

Tidak din begini tadi pas aku mandi, aku terjatuh terpeleset karena licin jadi kakiku agak sakit, bisa kau jemput aku buat berangkat kesekolah bareng…

Udin: lah ko bisa terpeleset, yasudah nanti aku jemput, tapi kau belikan bensin ya…

Aku: beres itu mah din, nanti aku minta sama emak ongkosnya…

Udin: ok, aku jemput di rumahmu ya…

Tak lamapun aku pamit ke nenenkku untuk berangkat sekolah, dan tak lama juga udin datang menjemputku untuk sekolah, setelah sampai sekolah, aku bertemu teman teman yang lainnya dan sekolah seperti biasa, tapi pas jam istirahat tiba, aku melamun memikirkan hal yang tadi pagi, sebenarnya aku sangat senang bisa berada di posisi seperti itu, karena sudah dua tahun kebelakang ini aku mulai mencintai dan sayang nenekku sendiri, entah ini kelainan atau menyimpang atau memang ini yang dinamakan cinta buta, aku melamun wajah neneku yang aku anggap masih cantik di kantin tiba tiba ada yang menepukku dari belakang…

Udin: woy, melamun saja lagi mikirkan apa kau???

Aku: ah sial kau din, aku tidak memikirkan apa apa…

Udin: masa,, muka kau saja terliha kosong seperti itu kesambet nanti kau…

Aku: din, sebenarnya kita salah tidak sih mengungkapkan perasaan cinta kita????

Udin: hah, ya tidaklah memangnya kau suka sama siapa???

Aku: ada deh, hehehehehe mau tau saja kau…

Udin: ah, masih rahasia2an kau sama aku, biasanya cerita ajjah…

Aku: yang ini mah harus rahasia dulu, kalau tau sekarang nanti bisa berabe, heheheh… aku mau fokus ujian dan keluarga dulu din, kalau urusan ini kan bisa di tunda dulu…

Udin: tapi aku salut punya sahabat kaya kau ini, mau berjuang demi keluarga walaupun dalam keadaan kekurangan, mau bekerja demi bisa membantu ekonomi keluarga

Aku: iya din soalnya kalau bukan kita siapalagi yang mau membantu kita dan aku sih tidak mau merepotkan siapa siapa…

Tak lama bel jam belajar pun berbunyi yang artinya kita harus masuk ke kelas lagi untuk belajar sampai jam belajar selesai dan akhirnya kita pulang, aku di antar udin lagi untuk pulang, padahal kakiku sudah tidak berasa sakit lagi..

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan