2 November 2020
Penulis —  Wonxjelex

Maafkan

1

Aku baru saja naik ke kelas 2 SMP saat aku mulai merasa ada yang salah dalam diriku (saat menceritakan ini usiaku sudah 16 tahun). Sebagai sisiwi SMP aku termasuk anak yang pintar.

Namaku Nirmala, panggilan sehari-hariku mala. Aku lebih suka bergaul dengan teman yang diatas usiaku, dan aku punya teman akrab yang masih tetanggaku, mereka

adalah mbak Inun 18 tahun dan mbak Riska 18 tahun. Mereka berdua saat itu masih duduk dibangku SMA kls 3.

Walaupun aku masih kls 2

SMP tapi mereka menganggapku sebagai teman baik, dan aku juga merasa beruntung karena

banyak hal berupa wawasan yang bisa aku dapatkan dari mereka berdua.

Suatu hari kami pernah ngumpul saling ngegosip dirumah mbak Riska, karena

kebetulan ortunya dan adiknya lagi bepergian kerumah pamannya. Kami bertiga banyak bercerita dan saling curhat sambil menikmati rujak yang kami buat sendiri.

Entah darimana awalnya mbak Riska bisa cerita tentang dia dan pacarnya, begitu juga mbak Inun, gak mau kalah menceritakan perjalanan cintanya dengan

pacarnya. Aku tidak tau sama sekali kalau waktu itu pergaulan mereka berdua sudah melewati batas wajar, dan aku menyadarinya setelah aku terjerumus akibat pengaruh pergaulan dan cerita mereka. Aku ingat waktu itu mbak Riska bercerita kalau pacarnya sangat menyayanginya dan sangat bangga punya pacar, begitu juga mbak Inun, yang mengatakan sungguh nikmat berpacaran.

Kalaulah saat itu aku menyadari bahwa mereka bukanlah teman yang baik, mungkin aku tidak menjadi seperti sekarang ini. Aku merasa seperti menyesal dan seperti merasa ada yang lain pada diriku. Berkali-kali aku curhat menceritakan pada orang yang sudah dewasa tentang semua yang kualami, tapi tetap saja beranggapan bahwa aku yang salah.

Disaat acara ngumpul dirumah mbak Riska itu, ada hal yang membuatku selalu tanda tanya, ada hal yang membuat pikirannku selalu membayangkannya, dan aku semakin penasaran aja.

Menurut mereka berdua (yang saat itu aku tidak tahu sama sekali kalo mereka punya niat buruk padaku), cewek remaja itu dijaman sekarang gak jamannya lagi kalo belum kenal cinta, gak jamannya lagi kalo belum punya pacar. Dan mereka berdua juga sangat terbuka padaku, bahkan mereka cerita kalau mereka sudah tidak perawan lagi.

Semua cerita mereka saat itu seolah membuat agar aku malu belum punya pacar. Aku bahkan saat itu diejek, dikatai kalo aku itu kurang pergaulan, walau aku sudah bilang umurku baru hampir 14 tahun, tapi malah dibilang kalo aku itu anak mami, anak pingitan dan tidak kenal dunia luar.

Sebagai gadis remaja yang sudah SMP aku marasa malu dikatain begitu, aku merasa gak senang kalo dibilang kurang pergaulan. Dan masih kuingat kalau ada kata-kata mereka yang katakan, bahwa aku tidak pernah punya cerita

gaul tentang pacaran dan nikmat pacaran. Dan aku lebih merasa terhina lagi saat mbak riska bilang, wanita itu belum dikatakan wanita kalo belum rasakan sex… wanita itu masih belum bisa dibilang wanita sesungguhnya, kalo belum menikmati sex.

Perkataan itulah yang buat diriku yang akhirnya menjadi pukulan berat bagiku. Aku tidak bisa bilang apa-apa saat mereka mengatakan itu setengah mengejek padaku, bahkan kuingat mataku hampir berkaca-kaca saat itu karena malu sekali mendengarnya. Mereka berdua sadarkan aku, kalo aku memang gadis yang tidak gaul alias kuper, gadis pingitan yang belum kenal cinta dan sex.

Bersambung… :-D

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu