2 November 2020
Penulis —  ropek

Ku Goda Adikku

Septi kubesarkan dengan susu sapi, karena saat aku melahirkan bayi Septi, ASI ku sangat sedikit, jadi kuputuskan untuk kususui dengan susu bubuk saja, hingga umur tiga tahun.

Batang penis Hardi kian kaku, dan sedikit mengeluarkan lendir bening, saat kijilati lubang kemihnya diiringi dengan erangan nikmat dari bibirnya. Tetek ku tak lepas dari remasan kedua tangannya, puting mungil mengacung sesekali dipilin-pilinnya makin membuat sukamaku terbang. Wajahku tak luput dari serbuan bibirnya, disertai hembusan nafasnya yg kian memanas menerpa wajahku.

Seketika aku ditariknya berdiri oleh adikku, dengan sigap kedua tangannya menarik celana yang kukenakan berikut cd nya hingga bugil. Jembut halus dan lebat yng menutupi vaginaku disibaknya. Bokongku ditariknya dan mulutnya nyosor dengan cepatnya menyibak bulu-bulu yg menghalangi liang vaginaku. Aku sedikit membuka kakiku untuk mempermudahnya memainkan vaginaku.

Lidahnya menari-nari dengan lincah dibelahan memekku, ditambah klitoris yg menyembul imut digelitik dengan ujung lidahnya, membuat aku tak sadar menjambak rambut adikku dan kutenggelamkan wajahnya dalam selangkanganku. Sapuan lidahnya makin liar, terkadang masuk mengucek-ngucek lubang kenikmatanku, kadang klitorisku dijepit keras dengan kedua bibirnya dan ditarik-tarik keluar membuat aliran darahku seakan terhenti..

berganti dengan aliran lendir asmara perlahan meleleh dari rahimku. Kuakui.. Hardi lebih mampu memberikan keindahan dalam bermain seks daripada suamiku yang kurang agresif dalam bercinta. Cairan kenikmatanku dijilati dengan lahapnya. Bokongku tak lepas dari cengkraman jari-jarinya dan diremas-remas dengan gemasnya.

Lututku serasa goyah dan tak tahan lagi berdiri, Kutarik baju yang masih dikenakannya, setelah kami sama-sama telanjang, kujatuhkan tubuhku diatas tubuh adikku, hingga Hardi terlentang daiatas sofa dan melepaskan serangan gencarnya di bagian sensitifku. Kini aku ambil inisiatif menciumu setiap lekuk wajahnya, kugigit lembut kupingnya, kujilati lubangnya, hingga adikku tampak menganggkat bahunya menahan geli dan nikmat yg berpadu jadi satu, tangan kananku mengocok kemaluannya yg telah basah oleh lendir yg kian licin melumuri kepala penisnya, hingga kocokannku makin lancar naik turun dari kepala hingga pangkalnya.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu