31 Oktober 2020
Penulis —  anakonak

Kakak iparku menggairahkan

Hufff… kepulan asap dari rokok yang kuhisap seolah menjadi saksi bisu kepuasan yang telah membuat kakak iparku semakin tidak berdaya. Ditengah lamunan ku tersadar dan segera bergegas keluar kamar untuk memastikan keadaan istriku baik saja di kamar sebelah. Cekk.. cekk… aduh pintu kamar dikunci dan kucoba menempelkan daun telinga dipintu untuk sekedar mendengarkan apa yang tengah terjadi didalam saat itu.

Yang kudengar hanya suara air mengucur dan sepertinya itu dari dalam kamar mandi.. kemudian kuketuk ketuk pintu sambil menahan panik jika smpai sesuatu yang tak ku inginkan terjadi pada istriku. Namun tak ada respon sama sekali dari dalam untuk sekedar membukakan pintu untukku. Ku kemudian terduduk dan hati mulai cemas membayangkan yang terjadi dan berkhayal yang tidak tidak.

Lagipula aku tak dapat bertindak terlalu jauh apalagi sampai mendobrak pintu… karena hal itu justru akan mengundang perhatian orang yang menginap disitu yang pada akhirnya tambah ribet urusannya. Ditengah kecemasanku saat itu keluarlah pemuda yang bersamaku menikmati tubuh kakak ipar… ada apa bos?

Tanya dia seraya mrnghampiriku dan duduk berjongkok dihadapanku. Ini pintu pake dikunci segala… mana diketok gk ada yg nyahutin lagi. Hadehh.. jawabku. Coba ku panggil ya bos.. kali aja dia denger.. sembari dia berdiri kemudian memanggil nama temannya itu dan mengetuk pintu.. tak lama pintu dibuka sedikit dan muncul muka salah satu pemuda yang ada dikamar istriku dan berkata..

ntar lagi ya bro masih nanggung nih… apa semua baik2 saja.. tanyaku pada pemuda itu.. dengan sedikit mengerutkan dahinya pemuda itu menjawab baik bos.. gak ada masalah. Sepertinya pemuda ini tak bisa dipercaya… kucoba mendorong pintu agar aku dapat masuk dan memastikan keadaan di dalam… namun ditahan oleh pemuda tadi sembari berkata…

Apa yang kusaksikan sungguh sangat mengejutkan. Mulut istriku disumpal kain dan kedua tangannya diikat kebelakang.. dan ada seperti bercak darah segar di lantai yang belum dpat kupastikan dari mana asalnya… namun kulihat kaki jenjang istriku yang telah telanjang bulat terbuka lebar dengan posisi berdiri dan tangan seorang pemuda memainkan sesekali menjilati vagina istriku serta menyedot nyedot seolah olah ingin meminum apa yang ada didalam vagina istriku.

Dia terus saja menikmati permainannya tanpa memperdulikan lagi aku dan pemuda lainnya. Ini udah ronde berapa?.. tanyaku pada pemuda yang membukakan pintu tadi. Udah keberapa ya bos… jawab dia berpura2 bego sambil cengengesan.. namun kulihat kenapa badan istriku basah seperti selesai mandi.. terus bercak atau tetesan darah itu darimana asalnya…

masih ku bertanya tanya sambil menebak nebak dan mencari tahu bagaimana kronologi kejadian yang sebenarnya. Kumakin dekati posisi istriku yang sedangmenikmati prrmainan pemuda itu yang semakin intens menciumi dan menjilati vagina istriku. Istriku tak peduli dengan keberadaanku dan seolah olah malah semakin menikmati jilatan pemuda itu dengan menggoyangkan pinggulnya dan memejamkan mata namun tak dapat berkata kata…

Sudah.. sudah.. kalian cepat keluar dari kamar ini.. tiba tiba saja kukatakan itu kepada semua pemuda yang ada disitu… seketika juga pemuda yang tengah asyik menikmati vagina istriku menghentikan aksinya dan brrpaling padaku.. hampir bersamaan mereka bertanya padaku.. kenapa bos?. Sudah terlalu lama kalian disini dan kenapa ada darah dsini..

sudah kalian cepat keluar dari sini. Dan kubisikkan ke salah satu pemuda tadi untuk menemui aku nanti di lobby hotel. Seketika itu juga mereka saling menatap dan menganggukkan kepala tanda bahwa mereka bersedia untuk keluar dari kamar. Layaknya seorang pemimpin yang menyuruh budaknya aku tunjukkan pada mereka bahwa aku yang punya wewenang disini.

Dan layaknya seorang budak.. merekapun mengenakan pakaian mereka kembali dan langsung keluar kamar meninggalkan aku dan istriku yang masih terduduk lemas dengan mulut tersumpal dan tangan terikat. Nmpak wajah keletihan dan pucat pada istriku.. segera kututup pintu dan ku kunci. Kubuka kain yang menyumpal mulut istriku dan kubuka ikatan tangannya..

namun kenapa istriku tak mengucapkan sepatah katapun.. malah dia kemudian berbaring lemas di lantai dengan posisi masih telanjang. Kucoba menyadarkan dia namun sepertinya dia masih syok atau apapun itu namanya.. sehingga apapun yang aku katakan dan lakukan seolah tak dia sadari. Kulihat kain yang menyumpal mlutnya adalah robekan dari pakaian yang dia kenakan saat kutinggalkan tadi dikamar sendirian.

Sementara robekan bajunya yang lain ada di atas kasur dengan kondisi basah dan dapat kupastikan itu adalah sperma. Kupastikan kembali bahwa tubuh istriku tak ada yang terluka dengan terus meraba dan melihat badannya. Lantas.. darah darimana yang tadi kulihat.. adegan seperti apa saja yang mereka lakukan tadi terhadap istriku yang sepengetahuan mereka adalah seorang psk.

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu