31 Oktober 2020
Penulis —  merem_melek

Ipeh janda binal

Nama ku Ipeh (samaran) aku adalah seorang ibu dari 2 anak yaitu robi dan fani, robi berusia 12th, sementara fani baru berumur 6th, aku sendiri sekarang berusia 40th, aku menikah dengan suamiku saat aku baru saja beranjak dewasa, saat itu umurku baru 16th, aku menikah dengan duda tanpa anak sahabat ayahku, saat itu umur suamiku sudah kepala 4,

Aku tak pernah memikirkan cinta, untuk ku membahagiakan orang tua adalah poin yang sangat penting dalam kehidupanku karna aku adalah anak satu satunya yang orang tuaku punya, hingga 2 tahun setelah aku melahirkan fani, suamiku meninggal dunia karena sebuah kecelakaan, aku merelakanya karna umurnya pun saat itu sudah cukup tua, aku jalani hari hariku sebagai seorang janda dengan dua anak.

Aku tinggal di sebuah kampung di jawa barat, Aku menafkahi kedua anak ku dengan menawarkan diri mencuci pakaian ke tetangga tetangga di kampungku, sekarang aku hanya tinggal dengan kedua anak ku, ayah ibuku sudah lama meninggal dunia, meskipun aku tinggal di kampung namun masyarakat di sini terlihat sangat sibuk sehingga banyak pekerjaan rumah yang tidak bisa di pegang sendiri, ada 2 rumah yang rutin aku datangi yaitu rumah keluarga bpk.

Setiap pagi aku berangkat kerumah pak hasan pukul 8 pagi hingga selesai mencuci pakaian serta menjemur biasanya pukul 10 pagi, baru setelah itu kulanjutkan mendatangi rumah bpk kiki, biasanya jam 2 siang aku telah selesai mengerjakan pekerjaan di rumah pak kiki dan mulai mengelilingi kampung lagi mencari pekerjaan di tempat lain, meskipun terkadang tak ada satupun keluarga yang menggunakan jasa ku.

Fani sayang, bangun, nanti kesiangan berangkat ke sekolah teriak ku sambil mengelus rambut anak bontot ku.

ia mah jawab anak ku dengan mata yang masih masih mengantuk,

Aku pergi kedapur untuk mengangkat air panas yang telah ku masak untuk mandi fani sementara robi telah berangkat kesekolahnya, R apih mengantar fani ke sekolah aku mulai kegiatan rutin ku yaitu datang ke rumah Bpk. hasan, rumah yang hanya berjarak 10mnt apa bila berjalan kaki dari tempat tinggalku.

keluarga pak hasan adalah salah satu keluarga yang mapan di kampung ini, pak hasan mempunyai dua anak laki-laki yaitu, fahmi dan fadli, fahmi kelas 3 SMP sedangkan fadli kelas 2 SMK, bapak dan ibu hasan membuka sebuah toko beras di pasar sana, mereka berdua menjaga toko, jadi tiap kali aku datang kerumahnya aku tak pernah bertemu dengan beliau, seperti hari ini, aku datang jam 8 kerumah pak hasan dan rumahnya sudah sepi hanya tinggal fahmi karena fahmi masuk sekolah siang.

Aku bergegas ke kamar mandi mengambil pakaian kotor seperti biasanya, ku bawa ke tempat cuci yang ada di halaman samping, dari sisi ini aq bisa melihat jendela besar kamar fahmi dan juga fadli, hanya saja kaca jendela di sana berwarna hitam jadi tak nampak apa yang ada di dalam.

Aku membalik baju kotor untuk di masukan ke mesin, aku tak mau ada yang rusak karna aku, setelah puluhan baju ku masukan kedalam mesin di bak cucian tertinggal sebuah celana dalam pria, aku tak tau pasti celana dalam siapa, aku memungutnya dan melihan bagian dalamnya.

betapa terkejutnya aku karna di bagian dalam celana dalam itu ada lendir putih kental yang masih basah, ini menandakan bahwa cairan ini belum lama keluar, ku hirup dalam-dalam… ahhh meskipun sudah lama aku tidak mencium bau ini tapi aku yakin bahwa ini bau seperma.

apakah ini seperma Fahmi??

Apakah ia sengaja nenaruhnya disana? pertanyaan itu membuatku tambah penasaran… apakah aku harus bertanya langsung padanya??

Ohh… mau ditaruh dimana mukaku apa bila ini bukan punya fahmi… lagi belum tentu aku memiliki keberanian untuk menanyakanya. tapi kenapa hanya karna sperma ini aku jadi begitu salah tingkah,

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu