2 November 2020
Penulis —  SeolHyun

Diary Seorang Kakak

Sebut saja namaku Irwan, bujang berumur 27 tahun. Aku memiliki seorang adik perempuan yg hanya berbeda satu tahun denganku, namanya Ratih. Dan ini adalah pengalaman nyataku, tentang kelainan seksual yang melanda diriku.

Sudah sejak lama aku menyadari kelainanku ini. Saat aku SMP, sejak mengenal video porno, aku menyukai genre incest, terutama sedarah dengan adik kandung, entah kenapa. Awalnya kuanggap biasa-biasa saja, tapi lama kelamaan aku mulai melirik adikku sendiri, Ratih. Memang, awalnya biasa saja, aku hanya berfikir ini hanya efek samping dari fantasy terliarku.

Tapi lama kelamaan, ini jadi semakin aneh. Terutama saat aku beranjak SMA, kebetulan orangtua kami memiliki postur bongsor dan berisi, jadi ini menurun ke gen kami berdua. Saat SMP saja, aku merasa toket adikku ini sudah sangat menggoda, nah saat dia SMA dan tubuhnya semakin mekar menjadi, fantasy ku bertambah parah, aku ingat onani pertamaku dengan membayangkan tubuh Ratih, itu saat kelas 2 SMP, pemicunya adalah saat adikku keluar kamar mandi hanya dengan dibalut handuk, saat itu aku pertana kali menyadari bahwa tubuh ratih mulai membentuk.

Semakin beranjak SMA, tubuhnya senakin membentuk indah, hingga aku hasratku semakin membara, hingga ada satu kejadian yg sangat membuatku panas dingin.

Saat itu kelas 2 SMA, dan ratih kelas 1 SMK. Kalau aku tidak salah ingat, saat itu adikku baru pulang dari kegiatan pelantikan Siswa pecinta alam Sispala, jam 9 pagi dia sampai rumah, mandi dan langsung tertidur. Aku sendiri sedang asik memandikan sepeda motorku saat ratih pulang. Singkat cerita jam 11 siang, ibu dan ayahku pergi keluar untuk belanja bulanan.

Sebelum pergi ibuku berpesan bahwa dia sudah masak sayur dan ayam dimeja, dan jangan lupa membangunkan ratih saat adzan zuhur tiba, jgn sampai dia bablas. Aku mengiyakannya. Memang begitulah ibu dan ayah, sejatinya mereka mengajarkan kesederhanaan dan religius yg baik. Jam 12 lewat adzan berkumandang, dan aku berniat membangunkan ratih sesuai mandat ibu.

Kuketuk, lalu Kubuka pintu kamarnya, memang ibuku melarang kami mengunci pintu kamar disiang hari. Aku masuk kekamar ratih, nampak dia sedang berbaring terlentang, namun mataku dibuat melotot dengan keadaan adikku ini, dia hanya memakai daster tidur yg menampakan bahu dan ketiaknya, belum lagi roknya yg tersingkap, hingga cd putihnya bebas menjadi santapan mataku.

Aku ingin menjamah paha mulus Ratih, pelan-pelan aku melangkah menuju ranjangnya, spring bed yg cukup besar. Terdengar dengkuran halus dari nafasnya, tampak jelas dia tidur nyenyak karena lelah.

Aku semakin dekat dan kini aku duduk ditepi ranjangnya, pelan-pelan tanganku menyentuh pahanya dan uuuh!! Darahku berdesir, ini adalah tubuh wanita pertama yg kujamah dengan tanganku sendiri, dan gilanya ini tubuh adikku sendiri!!!

Ratih masih terlelap, tak memberikan reaksi, dia pasti masih belum sadar dengan perlakuan iblis kakaknya sendiri, setan masih berpihak padaku, bahkan dia berbisik untuk melanjutkan aksiku. Merasa mendapat angin aku elus-elus lembut paha ratih, tak cuma bagian luar, bahkan aku sedikit memberanikan diri menyentuh paha bagian dalamnya, adrenalinku semakin terpompa dengan cepat.

Kembali kucoba memastikan bahwa adikku masih lelap dalam mimpinya, setelah aku yakin tangan kiriku mulai kutempelkan ke payudaranya. Ratih masih belum bereaksi, aku mulai remas pelan dadanya.. Oouuh rasa empuk yg aneh, seperti apa ya, entahlah, yg jelas ini lucu. Aku yakin bisa meremas-remas ini seharian.

Jariku mencoba memuntir puting ratih yg masih tertutup dasternya, namun aku bisa menjangjkaunya dengan telunjuk serta ibujariku. Nah, saat kujamah putingnya ini ratih mulai bereaksi sedikit.. “ehhmmm” dia mendengus pelan, aku menghentikan aksiku sejenak, sedetik dua detik dia masih tertidur, aku lanjutkan putiran jariku pada putingnya, rasanya benar-benar menyenangkan.

Aku masih asyik menjamah tubuh ratih saat tiba-tiba ponsel motorola milikku berdering dari dalam saku celanaku, membuatku kaget setengah mati hingga aku langsung melonjak berdiri. Ratih sendiri tampak agak terganggu dengan suara hp ku, dia mengubah posisi tidurnya jadi menyamping. Aku cek layar ternyata dari ayahku, ah pasti beliau menelpon untuk mengingatkanku agar jangan lupa membangunkan Ratih.

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu