1 November 2020
Penulis —  Men_tol28

Teman sekantorku pemuasku

Semua berawal dari obsesiku untuk berpetualang dgn seorang MILF. Sebut saja Midah, dia seorang dgn perawakan tb 163cm. Kulit putih dan halus. Wajar sih mengingat dia seorang keturunan Manado. Kami berkenalan di tempat kerja ku yang baru di kawasan sudirman jakarta. Saat itu saya baru saja resign dr tempat kerja di bandung, dan belum mengenal siapa2 si tmpt kerja yang baru.

Sesampainya di tmpt kerja, org yg pertama x saya sapa adalah bu midah. Beliau bekerja di departemen manajemen proyek. Kami saling berjabat tangan dan saling berkenalan. Pertemuan pertama hanya berkesan sebagai teman. Singkat cerita pertemanan kami sudah berjalan sekitar 1 bulan. Dan semua berjalan seperti biasa layaknya teman satu kantor.

Beliau sudah pernah menikah dan mempunyai seorang anak. Dari teman satu kantor aku dengar cerita bahwa beliau sering di pukul oleh suaminya sehingga memutuskan untuk tidak tinggal satu rumah lagi dgn suaminya. Yaah wajar2 saja sih mengingat hal itu sangat sering terjadi sekarang ini. Sekitar bulan 4 di tahun ini saya dapat project bersama tim dan kemudian saya mencoba konsultasi mengenai project ini pada bu midah.

Ya dari perbincangan konsultasi itu saya mencoba untuk mulai mendekati bu midah (modus operasional). Sedikt demi sedikit mulai ada kedekatan antara saya dgn beliau. Mulai dari makan siang bareng sampai saya menjadi ojeknya nya beliau. Saya sudah merencanakan berbagai cara untuk mengajak beliau check in, sampai suatu ketika saat saya menawarkan untuk mengantarnya ke rumah sehabis kerja, saya mengajak nya berbincang2 mengenai pernikahan dan mulai menjurus ke hal2 seks.

Memberanikan diri bertanya apakah beliau tidak ada keinginan untuk kembali pada suami dan tdr bersamanya lagi mengingat beliau sempat mengucapkan udh lama tidak berhubungan badan dan dia juga merasa ingin melakukannya tapi rasa benci pada suami nya membuatnya enggan utk kembali ke rumah. Sesampainya di kontrakan beliau, saya di ajak ngbrol2 panjang dan kami makan bersama.

Tak terasa waktu sudah jam 10 malam. Dan saya memutuskan untuk pulang ke aprtemen saya di daerah kalibata. Tapi sepertinya bu midah enggan untuk di tinggalkan sendiri dan berusaha menahan saya sampai jam 11 malam. Dengan nyeletuk saya katakan, klo boleh sih pengen nginap dsni aja bu hehehehe. Dengan cepat beliau jawab ya boleh kok sekalian besok kita berangkat kerja bareng.

Hahahaha. Akhirnya semua berjalan sesuai kehendak. Saat itu saya langsung mandi dan kebetulan saya ada bawa pakaian ganti di mobil. Ya saya sering membawa pakaian ganti krn saya juga sering bermalam di kantor apabila lembur. Selesai mandi saya melihat ada teh hangat di atas meja, dan sambil bersantai nnton film di bioskop tr*** saya kembali ngbrol2 lagi.

Saya mulai berani duduk dekat bahkan berdempetan dgn beliau dan dengan pelan mengajak beliau untk tidur dan mematikan lampu namun beliau katakan tidak bisa tdr tanpa lampu tidur krn takut dan udh terbiasa. Bu midah mengajak saya tdr di bersama di tenpat tidurnya. Waaaahh luar biasa pikirku, semua sesuai rencana.

Kami pun mulai rebahan dan saya dgn berani mulai peluk beliau dan kecup keningnya dan ucapkan selamat malam. Dengan segera beliau mnarik dan memeluk erat saya. Kemudia dgn sigap ku mulai mencium bibirnya dgn lembut dab beliau pun membalasnya dgn liar. Dalam benakku dia pasti lebih liar lagi krn udh lama tidak berhubungan badan.

Ciuman ku mulai turun ke leher, dan mula ku lucuti pakaian tidurnya satu persatu. Kemudian, ku dgn cepat turun dan menjilati memeknya. Ini adalah kesukaan ku sambil mengelus2 clitorisnya ku masukn jari jempolku ke dalam memeknya. Dengan sedikit kasar beli menarik kepalaku dan blg langsung aja aku udh ga tahan.

Kuambil posisi enak, dan kemudia ku mulai arahkan penisku ke memeknya dan mulai ku tekan perlahan, luar biasa, memeknya tidak kalah peretnya dgn memek wanita muda. Sekitar 30 menit ku kocok penisku dengan berbagai gaya. Sampai akhirnya bu midah menarik kepalaku dgn tangannya dan menggigitku di bagian bahu.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu