1 November 2020
Penulis —  sukaketekcewek

My Live My Adventure

BI WARSIH ISTRI YANG TERLUKA

Siang ini begitu panas, bahkan melebihi panas nya open. awalnya aku bingung mau kemana, sampai akhirnya ada tujuan maen ke rumah temenku yang namanya rina.

Tanpa perlu menelfon aku langsung aja dateng kerumah rina ya memang gua sering maen juga kalo selagi bete, ataupun lagi bolos kerja.

Tak lama aku sampe ke rumah rina dengan keadaan pintu kubuka langsung saja aku kedepan pintu itu.

“rinanya ada bi?” tanyaku kepada bi warsih mamanya rina.

Sekilas kulihat bi warsih baru saja mandi sepertinya, dengan lilitan sarung dari dada sampai ke paha ditambah dengan rambut basah yang terurai, membuat ku dilema.

“rina kerja ded” ucap bi warsih kepadaku

“mau ngopi atau ngeteh ded?” kembali tanya bi warsih.

Aku pun mengangguk dan mengiyakan secangkir kopi, sambil duduk duduk diteras kontrakannya. Tak lama bi warsih keluar membawa secangkir kopi untukku.

Sekilas Tentang bi warsih umur mungkin sudah 35, badan bagus kulit kuning langsat tapi cenderung putih sih ukuran bra 34 B, dabokong nya gede broh.

Kali ini bi warsih kembali masuk ke kamar menurutku bi warsih mau pakai baju tapi dugaan ku salah, rupanya bi warsih hanya memakai bh dan bawahan masih sarung saja sambil menentang sebuah tas kecil yang kuketahui itu adalah make up.

Tak lama kami kembali bercakap cakap, tapi sejujurnya pandanganku bukanlah ke kopi ataupun hp yang saat ini kupegang, melainkan ke bi warsih! Ya bi warsih yang tengah merias mukanya sendiri. dari percakapanku, aku mengerti sekarang bahwasanya bi warsih merupakan istri yang terluka tapi pernikahan dengan pak amar tetap ia pertahankan dan cerita itu cuma aku yang tahu rupanya.

Satu foto, dua foto, dan tiga foto berhasil kusimpan sewaktu percakapan itu meskipun gambarnya agak burem tapi lumayan buat bahan coli mah 

“bi ijin ke wc euy mau pup” ujar aku ke bi warsih, sebenernya didalam bukan untuk pup melainkan mencari mungkin ada tambahan untuk bahan coli bukan bahan batu :3 5 menit kucari di bak pakaian kotor akhirnya aku menemukan satu cangcut warna merah beserta bh nya warna merah.

Sambil posisi berdiri aku menciumi bh itu, tak terasa kkkontolku ngaceng hp ku taruh di atas meja yang melihatkan foto bi warsih tadi.

Langsung saja kubuka celana jeans ku dan sempaknya kumulalailah aktifitas ku ditangan kanan sudah ada cangcut merah sedangkan tangan kiri memegang bh dan mulai menciumi bh itu, baunya sangat khas bau keringat.

30 menit aktifas ku coli di kamar mandi sampai akhirnya aku benar benar crot di cangcut bi warsih, setelah membersihkan kontolku, aku tidak menaruh bh itu melainkan kumasukann ke tas untuk bacol nanti dirumah hehe.

“lama amat ded pup nya ampe setengah jam kamu dalem wc?” tanya bi warsih kepadaku.

“ah masa bi perasaan cuma 10 menit bi, ini aja mules banget bi perutnya” alibiku ke biwarsih, bi warsih masih seperti tadi ya mmerias wajah nya. Lama juga ya mama nya si rina ini merias wajah, udah mah cantik terluka pula pikirku dalam hati. tapi tak lama make up nya selesai dan yang lebih wah bi warsih membalutkan bbody lotion semacam citra ke seluruh badannya mulai dari tangan sampai ke kaki, dan itu membuat ku menelan ludah bagaimana ttidak posisi ngangkang ia menghadapku sambil membalut ke pahanya.

pemandangan yang luar biasa pikirku, bi warsih pun berdiri dan masuk ke kamar rupanya mau memakai baju dan celana, tapi ia lakukan didepanku, kontol sudah ngaceng kembali seolah tak ingin melewatkan seluruu momen ini. dan aku pun pamit pulang.

Setelah dua minggu kujalani aktifis ku, kini hampir setiap hari aku datang ke rumah rina. Kali ini bukan untuk menemui rina ya melainkan melihat bu warsih berdandan setelah mandi siang sebelum berangkat kerja.

“tok tok tok” seperti biasa aku mengetuk pintu biar kelihatan gak terlalu PK (Penjahat kelamin), tak lama ada jawaban dari dalam yang kuketahui itu suara bi warsih.

“Masuk aja ded” jawab bi warsih. Kukira biwarsih sedang mandi tapi kenyatanya tidak, bi warsih hanya sedang tiduran sambil mengetik di hp nokianya.

“di tutup aja ded pintunya panas diluar mah” ucap kembali biwarsih ke padaku, aku hanya mengangguk dan melaksanakan apa yang bi warsih perintahkan dan tak lama biwarsih datang kepadaku dengan menggunakan semacem kimono atau itu lingerie berwarna putih transparant dan Ini lebih dari yang kubayangkan tentunya.

“nggk kerja bi?? Rina kemana bi??” sambil bertanya pandanganku tak melewati setiap detik pentil yang mencuat dari lingerienya itu.

“ded bibi lagi sakit, rina kerja dan kalo papanya kamu tau sendiri kan?? jawab bi warsih tanpa panjang lebar bi warsih membawakan uang 500 perak dan citra miliknya, oh mesti diketahui saat ini ayah nya rina atau suami bi warsih ssudah mempunyai istri lagi.

“ded ini citranya dan ini uangnya” lanjut biwarsih memberikan nya kepadaku, tanpa disuruh bi warsih sudah membuka lingerie nya dan membelakangiku, ditambah ia memakai g-string berwarna merah dan susunya memang sudah tak tertutup, bukanya mengerik aku malah makin ngaceng dibuatnya.

“kenapa ngelamun ded? Mau ngelamun atau mau ngerik ibi?? Kek belum pernah ngeliat ibi kayak gini aja ded, bukannya cangcut ibu juga kamu pejuhin kan?? Tegas bi warsih. mendengar perkataan seperti itu bukanya membuat ku malu melainkan balik menantang tapi dengan perlakuan indah tentunya, aku pun mulai mengerik tentunya, tapi tangan kiriku mengusap seluruh pinggang nya sebagai wujud tangtanganku.

Tak lama bi warsih mau marah tapi dia menoleh dan mengangguk saja, akhirnya kerikan pun kusudahi dan makin menempelkenan badanku ke badannya. “sudah nngaceng itu kontol ed??” bagaimana tidak ngaceng kalo kaya gini bi warsih bi warsih, langsung saja kudaratkan ciuman ku dilehernya “sruuuup” begitu bunyi awal di lehernya.

“Mmmh” terdengar desahan halus dari bibirnya, kupisiskan tanganku mendarat di toketnya, rasanya tak jngin melewati setiap jengkal tubuh bi warsih ini enak sekali rasnya seperti ini menggenggam toket nya pas.

“Mmmhhh ahh” kembali terdengar meski pelan, cepat sekali mengeras ini puting apa bi warsih sudah lama tak di jatah?? Posisi bi warsih kini kuputar dan menghadapku, mata yang sayu serta puting yang nakal tepat didepanku, kini kurangkul pundaknya dan kudekati bibirnya. rupanya bi warsih mengerti, bi warsih pun ikut membuka bibirnya dan menjulurkan lidahnya, seolah tak mau kalah tangan kanan bi warsih mencoba masuk ke dalam celanaku dan mencoba menggang kontolku yang sudah ngaceng max, biasanya aku yang hanya coli di kamar mandi dengan cangcut dan bh nya kini aku benar benar memegang nya.

” ahhh bii sakittt itu pala kontolnya kenaa resleting” seketika akupun menghentikan aksiku di bibirnya dan mengarahkan protes ke biwarsih…

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu