1 November 2020
Penulis —  Masterkom

Mudik Ke Kampung Halaman

“uahhhhhhh… Akhirnya bisa mudik juga ke kampung halaman”

Tiket kereta sudah ku dapatkan dan aku bergegas untuk beres2 apa aja yg akan aku bawa pulang nanti, ya di karenaakan jadwal keretanya nanti malam. Udah gak sabar untuk ketemu keluarga di rumah Karena udah begitu lama tidak jumpa Dan aku juga sangat kangen dengan mama ku tercinta.

Setelah Selesai berberes lihat jam ternyata masih siang lumayan lah untuk istirahat sebentar Dan sambil menonton tv Tak terasa lama2 Aku tertidur cukup lama, Dan saat bangun kulihat jam astaga udah jam setengah 7 malam Aku bergegas untuk siap2 berangkat Karena jadwal kereta jam 9. Aku bergegas agar tidak terlambat mudah2 nanti perjalanan menuju stasiun tidak macet kalau macet udah deh ketinggalan kereta.

Akhirnya tepat waktu sampai di stadium Dan aku langsung masuk kereta dan langsung menuju kursi sesuai nomor yg tertulis di tiket dan aku. Selang beberapa menit ada ibu2 datang menggedong anak kecil yang masih bayi duduk di sebelahku, ibu tersebut mengatakan permisi ke aku.

Ibu: permisi ya mas

Aku: oh silahkan bu

Beberapa menit kemudian kereta mulai jalan Dan aku sedikit ngobrol dengan ibu tersebut

Aku: anaknya lucu ya bu, umur berapa?

Ibu: umur 1 tahun mas

Aku: ibu sendirian?

Ibu: iya mas

Aku: suami kemana bu?

Ibu: suami blum libur mas, katanya nanti mau nyusul jadi ibu sama anak suruh duluan mudiknya.

Aku: ohhh… Turun di mana bu?

Ibu: di stasiun J mas, masnya sendiri turun mana?

Aku: di stasiun S bu.

Ibu: oh alah jarak satu stadium berarti mas

Aku: iya bu

Cukup lama kita ngobrol Dan tidak terasa sudah 5 stasiun di lewatin dan kursi samping kita udah turun. Tiba2 anak ibu itu nangis kenceng banget sampai aku kaget..

Ibu: cup… cup… cup Sayang..

Aku: mungkin Haus bu minta minum adeknya

Ibu: iya mas.

Ibu tersebut agak ragu akan memberikan ASI untuk anaknya karena di samping ada Aku, dengan malu2 ibu tersebut mengeluarkan payudaranya dan Aku sedikit meliriknya kelihatan payudaranya masih kenceng si adek tersebut langsung melahap pentilnya Dan sedikit diam. Dan beberapa menit kemudian adek tersebut melepas pentil si ibu dari mulutnya Dan menangis kembali.

Ibu: cup… Cup Sayang kenapa Sayang ini mimik lagi (sambil menyodorkan payudara ke adek tersebut Dan si adek gak mau dan terus menangis, si ibu pun memasukan payudaranya kembali)

Aku: Coba sini bu adeknya siapa tau mau diem

Ibu tersebut memberika adeknya Dan Aku pangku Dan Coba timang2 Dan Akhirnya mau diam juga.

Ibu: walah diam, maaf ya mas jadi ngrepotin

Aku: gpp kok bu

Tak lama adek tersebut tertidur kembali Dan aku serahkan ke ibunya kembali.

Ibu: makasih ya mas

Aku: sama2 bu

Aku pun sedikit memejamkan mata Dan ketidur dan bangun2 lampu kereta diganti menjandi remang2 Dan kulihat ibu di sampingku masih melek Dan sedang menyusui si adek.

Aku: eh ibu tidak tidur

Ibu: engk bisa tidur mas.

Akupun mulai bercanda sama ibu tersebut.

Aku: eh adeknya mimik om minta dong

Ibu: ihhh om mau mimik juga. Hehehe

Aku: mau dong dek.

Ibu: ini om di mimik (si ibu menyodorkan susu di dlm botol dot)

Aku: om maunya langsung dari sumbernya.

Ibu tersebut tersibu malu saat Aku bilang begitu

Ibu: ih mas bisa aja.

Aku: boleh gak bu Aku ikut mimik kayak adek itu yg satunya. Hehehehe

Ibu: mas ini ada2 aja

Aku: gak kok bu cuma bercanda. Hehehe

Ibu: beneran juga gpp kok mas

Aku: maksud ibu?

Ibu: iya beneran mimik (ibu tersebut membuka nenen yg satunya) ini mas

Aku: beneran bu

Ibu: iya mas

Aku langsung saja melahap puting nya Dan mengenyot2, Dan begitu banyak air susu yang ku telen rasanya manis..

Ibu: ahhhhhh… Mas pelan2 mas

Aku: iya bu, nenen ibu enak bisik ku (Aku memegang tangan ibu Dan menempelkan di selakanganku karengan kontolku udah tegang) nih buk berdiri.

Ibu: ih mas nafsu

Aku: iya bu tolongin dong bu (Aku membuka celana Dan meloloskan kontolku Dan ku pegangkan tangan ibu ke kontolku)

Ibu: ih mas gede banget

Aku: kocokin ya bu (Aku sambil ngenyot susu ibu ini Dan ibu tersebut mulai mengocok kontolku)

Rasanya nikmat banget nyusu sambil di kocokin, Dan dengan iseng tangan ku ku masukan ke dalam celana ibu tersebut ternyata sudah basah Dan ku belai2 memeknya yg kelihatannya rimbun dengan bulu jembutnya. Memek ibu tersebut Makin becek saat Aku colok2 dengan jari Dan kocokan ibu tersebut Makin kenceng Dan rasanya Aku pengen muncrat.

Aku: oh bu… Aku mau keluar (bisikku)

Ibu tersebut Makin kenceng saja kocokannya Dan akirnya… Crot… Crottt crottt pejuhku keluar Dan muncrat ke atas Dan jatuh ke tangan ibu tersebut… Ibu tersebut menghisap pejuhku yg tercecer di tangannya Dan menjilati tangannya.

Ibu: mas pejuhmu asin..

Aku: bu sini adeknya biar Aku pegangin (Aku pun memegangin adeknya Dan ibu tau maksudmu di langsung mengarah ke selangkanganku Dan menghisap2 sisa2 pejuhku.) Oh geli bu… Bu main yuk?

Ibu: jangan ah mas… Masak di sini

Aku: di hotel but mau?

Ibu: hotel mana mas..

Aku: di Kota J aja bu nanti Aku turun situ gmana.

Ibu: gak ah mas

Aku: knapa bu. Aku pengen ngontolin memek ibu.

Ibu: nanti masnya kejauan kalau pulang.

Aku: engk nanti Naik kereta lokal jga Ada.

Ibu: heeeeemmm gmana ya mas

Aku: ok but itu Aku anggap ibu mau, Aku langsung pesen hotel online but. (Dan aku menghubungi mama ku kalau Aku datangnya agak siangan dengan alasan delay)

Dan selanjutnya kami pun tidur pulas.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu