1 November 2020
Penulis — alystar96
Lanjutan
Tak terasa sekitar 1 jam aku ketiduran. Aku terbangun. Kulihat Ranita sedang duduk di sebelah kursi tempat aku ketiduran. Dia sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya.
“Eh ran udah disini kamu tadi kupanggil panggil gak nyaut Sampek aku ketiduran” ucapku.
“Udah bangun kamu. Pules bnget tidur kayak orang mati. Tadi aku masih mandi lagi fokus di kamar mandi gak denger kamu panggil.” Jawab Ranita
“Iya kamu fokus colmek sih Sampek gak sadar aku intip” batinku.
“Oalah pantes kupanggil gak nyaut. Lagian mandi lama bnget Sampek ketiduran aku ketiduran” ucapku pada Ranita pura2 tidak tahu.
“Hehe. Lagi asik mandi harap maklum. Ada apa kamu kesini.?” Tanya Ranita padaku.
“Kangen kamu lah. Lama gak ngejailin kamu. Hehehe.” Jawabku.
Begitulah di sore itu aku ngobrol dengan Rani sampai malem sambil menahan junior yg sedang konak. Untung aku pakai celana dalam ketat dan celana jean jadi tidak kelihatan menonjol. Bisa malu aku kalau ketahuan sange sama dia. Aku terus mengobrol sambil bercanda dengan rani. Tentu dengan menahan sakit di juniorku karena celana dalam ku yg ketat.
Di otakku saat itu hanya berfikiran gimana caranya aku bisa ngentot dengan Ranita.
Aku ingin meremas remas payudara dan pantatnya yg kenyal sekali. Kusedot putingnya kuplintir dan kumasukkan junior ke memeknya.
Pagi harinya di sekolah aku tidak bisa konsentrasi dengan pelajaran yg diterangkan. Fikiranku hanya melamunkan tubuh Ranita yg bahenol.
Sepulang sekolah langsung aku berlari ke kamarku kukunci pintu dan mulai browsing2 dengan komputerku.
Aku mencari situs2 yg biasa menyajikan cerita sedarah. Yg paling aku senang ketika kubaca tentang orang yg berstubuh dengan sepupunya sendiri.
Sampai aku baca sebuah cerita yg disitu diceritakan tokoh utama menggunakan obat perangsang untuk bisa meniduri sepupunya. Langsung aku pengen coba dengan cara itu. Aku browsing2 untuk cari obat perangsang itu. Lama aku mencari di internet tak juga kutemukan. Sampai aku teringat aku punya kenalan anak kuliahan jurusan farmasi Bagus namanya.
“Halo Gus gimna kabar kamu. Lama gak ngopi bareng.” Basa basiku padanya.
“Iya halo Ar. Baik nih kabarku. Tumben nelfon pasti ada maunya. Hehe” jawab bagus
“Hehe tau aja kamu gus. Ini aku butuh obat perangsang nih. Kamu bisa carikan kan? Dulu kamu pernah nawarin aku. Sekarang aku butuh. Hehehe” jawabku.
Dulu bagus pernah nawarin aku obat perangsang kasihan katanya lihat aku belum pernah ngentot. Sekalian dicarikan ceweknya. Tapi pada waktu itu aku menolak.
“Ada bro. Tumben buat siapa nih? Dulu aja gamau ditawari. Hehe.” Jawab bagus.
“Ada deh ntar aja kalau berhasil aku ceritain. Berapa harganya?” Jawabku
“Ini ready yg harga 250 Ar” balas bagus.
“Oke deal Gus besok kuambil” jawabku
Itu percakapanku dengan bagus lewat telfun.
Tinggal cari dananya.
“Ma… Mama Arman minta duwit 500 buat servis motor sama beli buku di sekolah.” Aku memanggil mamaku untuk minta uang.
“WA Papamu nak. Mama lagi gak pegang uang.” Jawab mamaku
“Siap ma” jawabku
Langsung ku WA papaku dan ditransfer 500rb ke rekeningku
Tinggal besok COD dengan bagus dan merencanakan buat eksekusi si Ranita.
Bersambung.