1 November 2020
Penulis —  gadis05

Menggoda Mas Dani Sepupuku

Halo, perkenalkan, aku Gadis, 19 tahun, kuliah semester awal di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Aku tidak terlalu tinggi, hanya 155 cm, dengan postur tubuh yang cukup langsing kata sahabatku, dan ukuran payudara 34 B. Kulitku coklat muda, dan rambutku hitam sedada. Disini aku ingin mencoba menceritakan semua pengalaman-pengalaman seks ku.

Saat itu aku masih kelas 2 SMA, dan sedang libur tahun baru. Aku yang hanya sendirian dirumah, merasa sangat bosan. Ibu ku yang ke Tasik karena mengurus nenekku dan ayahku yang selalu bekerja di Jakarta membuat aku merasa kesepian di rumah. Kegiatanku selama liburan hanya menonton tv dan berselancar di dunia maya.

Satu malam, aku yang sedang browsing manga tanpa sengaja menemukan situs Pururin, tempat manga hentai berbahasa Inggris. Aku awalnya kaget, kok bisa terbuka situs hentai ya. Iseng dan penasaran (karena teman-temanku yang cowok di kelas suka membicarakan hentai) aku membaca salah satu hentai yang menceritakan tentang tiga perempuan belia yang kakak beradik, berhubungan seks dengan sahabat masa kecil mereka.

Gadis-gadis itu disetubuhi habis-habisan, yang paling tua disetubuhi di vaginanya sampai orgasme berkali-kali, gadis yang paling muda disetubuhi di lubang pantatnya hingga merekah, dan gadis yang satunya disetubuhi sambil kedua payudaranya dihisap oleh saudara kandungnya sendiri. Aku yang membacanya langsung basah.

Birahiku naik. Tak kuasa aku tahan, aku pun membuka semua pakaianku hingga aku benar-benar telanjang dan aku meremas-remas susuku sendiri. Aku meracau dan mendesah-desah, apalagi ketika aku menggesekkan jariku ke vaginaku yang sudah sangat basah. Aku mengelus-elus itilku dan membayangkan aku sedang disentuh dan dicumbu oleh pacarku.

Esok paginya aku bangun kesiangan. Astaga, sudah jam setengah sepuluhan, pikirku. Dengan malas aku menggeliat di kasur. Tiba-tiba, handphone ku bergetar. Tanpa melihat siapa penelponnya, kuangkat saja.

Halo.. sapaku.

Halo, Dis! Kamu baru bangun ya? Kebiasaan deh kalo tidur kayak mayat! Aku dari pagi nelponin kamu tauuu! suara di ujung telepon mengumpat marah padaku. Aku kaget.

Eehh.. ini siapa? tanyaku heran dan bingung.

Pake nanya segala ini siapa! Emang gak liat sebelum ngangkat? Ampun deh kamu.. kata suara itu. Aku refleks melihat layar. Lah, mas Dani, sepupuku.

Lah, mas Dani toh.. Kirain siapa mas.. Ada apa ya? tanyaku.

Pake nanya lagi! Ya ampun Dis.. Dis.. ini mas udah di depan rumah nangkring dari jam 7 kayak orang bego! Kamu di bel gak denger, di telpon gak ngangkat juga, ampun deh! Kan mas udah bilang dari kemaren siang, mas mau nginep disini seminggu, mau ngerjain tugas kampus nih ngedata warga disini sama mau ke kelurahan.

Heh! Jangan diem aja kek, bukain pager sama pintu dong mas mau masuk! seru mas Dani lagi mengagetkanku.

Ehh iya iya mas, bentar Gadis ke depan.. jawabku cepat. Aku langsung bangkit dari tempat tidur, dan berjalan cepat ke arah luar. Eh, iya, aku belum pake baju, pikirku bingung. Segera saja kusambar tanktop dan celana selutut tanpa memakai bra dan celana dalam. Pentilku tercetak jelas. Bodo amatlah, pikirku.

Sesegera mungkin aku berlari ke luar dan membuka gembok pagar. Kubukakan pagar dan mas Dani pun menghambur masuk. Langsung saja aku kena semprotan marahnya lagi.

Dasar! Mas dari jam 7 berdiri di depan, pegel tau! Mana mas laper banget belum sarapan, haduh gara-gara kamu kesiangan nih! Tuh kan, aku beneran kena marah lagi.

Maaf deh mas maaf banget Gadis capek banget semalem, timpalku tanpa sadar kalau aku hampir buka kartu soal apa yang aku lakukan semalaman.

Halah, capek-capek segala, abis ngapain emangnya kamu? tanyanya.

Eehh, nggak.. Oh iya, sini sepatunya aku simpenin di rak. aku berdalih lalu aku menunduk mengambil sepatu ketsnya.

Ini baru ya mas? Baru liat nih aku, tanyaku. Tapi tidak ada jawaban. Saat aku kembali berdiri dengan menenteng sepatunya, kulihat mas Dani diam menatap ke arah dadaku. Wah, mampus aku, kayaknya kelihatan pas tadi nunduk, pikirku.

Mas? panggilku menyadarkan lamunannya. Dia tersentak.

Oh, iya itu mas baru beli kemarin lusa di online shop. Yaudah mas masuk duluan deh ya, ucapnya kikuk sambil buru-buru masuk. Haduh, aku agak aneh juga rasanya, dilihatin sama sepupu sendiri. Pasti tadi jelas banget itu payudaraku, sama pentilnya juga, tapi agak seneng juga sih diliatin laki-laki gitu, aku berbicara pada diriku sendiri.

Aku pun menyusul mas Dani masuk. Kulihat ia sedang duduk di sofa sambil bersadar melepas pegal, mungkin karena berdiri dari jam 7, hihihi. Aku menghampirinya.

Mas, aku kan telat bangun jadi belum ada apa-apa di rumah. Maunya makan apa mas? aku bertanya.

Hmm apa ajalah, nasi goreng kek, mie instan kek, apa aja Dis. Mas laper banget ini, jawabnya sambil mengalihkan pandangan dari cetakan pentil di tanktop yang kupakai. Hihi, lucu juga ya bikin laki-laki jadi grogi begini, apalagi ini sepupuku, jadi aneh tapi menyenangkan.

Yaudah Gadis masak nasi goreng aja deh. Mas kalo mau minum ambil sendiri ke dapur aja yee.. ucapku sambil berlalu.

Akupun memulai kegiatan memasak. Saat sedang mengiris bawang, mas Dani masuk ke dapur dan mengambil segelas air lalu berlalu pergi. Tapi tak lama, ia mengisi lagi gelasnya. Begitu terus, ia bolak-balik dapur berkali-kali, membuatku bingung.

Mas, haus banget apa gimana sih? Banyak amat minumnya.. tanyaku sambil mengaduk nasi goreng.

Emm, iya Dis, gerah juga ya disini, katanya.

Gerah apanya, ini kan masih pagi, kataku.

Nih, nasi gorengnya. aku menyiapkan nasi goreng itu di piring dan menyuguhkan nya ke mas Dani yang sudah duduk manis di meja makan. Ia langsung melahap nasi goreng itu. Benar-benar kelaparan nih, pikirku dalam hati. Aku yang malas makan banyak, hanya mengambil roti untuk kumakan.

Gak makan nasi goreng juga, Dis? tanya mas Dani.

Nggak ah mas, males. Ntar siang aja makan beratnya. Ntar aku gendut kalo makan terus, hehe.

Pantesan sekarang jadi langsing gitu, bagus badannya.. kata mas Dani. Aku tersipu malu.

Hehe iya dong, hehehe.. Yaudah mas, Gadis ke kamar ya. Pingin internetan.

Akupun meninggalkan mas Dani. Di kamar, kembali kubuka situs hentai. Kali ini aku menonton video hentai. Duh gila, aku gak kuat nahan birahiku sendiri. Aku tak peduli dengan adanya mas Dani di rumah, yang penting aku bisa enak. Aku kembali bertelanjang ria, mengelus-elus kemaluanku dan meremas susu kananku.

Mmmhh Ahhh.. Ahhhnn.. Ughhhh ouhhh.. Mmmhh desahku cukup keras. Aku tak sadar, yang penting rasanya nikmat. Aku pun keluar, cukup banyak. Tubuhku lemas dan lengket rasanya. Akhirnya kupakai tanktop dan celanaku, lalu berjalan keluar kamar ke arah kamar mandi.

Namun ketika melewati kamar tamu, aku lihat dari pintu yang agak terbuka, mas Dani tertidur dengan hanya memakai boxer saja. Ia bertelanjang dada. Aku yang masih ada sisa-sisa nafsu, memasuki kamar itu perlahan. Kudekati kasur nya. Aku duduk di sisi kasur, dan menatap mas Dani. Mas ku ini cakep banget sebenernya, cuma judes banget, kataku dalam hati.

Pelan-pelan, sambil takut kalau dia terbangun, aku membuka bagian depan boxernya. Kutarik ke arah bawah secara perlahan dan aku tahan dengan jari-jariku. Kutarik juga celana dalamnya yang berwarna abu-abu tua. Dan.. tampaklah penis yang berwarna kecoklatan di depan wajahku. Aku sangat kaget dan benar-benar bernafsu, ini kali pertama aku benar-benar melihat kontol seorang laki-laki.

Tapi, ini kok masih agak kecil, pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri memegang kontolnya. Kupegang dengan jari tangan kananku, lalu perlahan, kukocok kontol mas Dani. Aku mengocok sambil memperhatikan mas Dani. Dadanya naik turun dengan cepat. Hihihi, pasti dia udah nafsu banget tuh, pikirku. Aku mulai mempercepat kocokanku pada penisnya.

Sekarang kontol mas Dani sudah ngacung besar. Wuih.. besar juga.. aku tak tahan, aku dekatkan mulutku ke arah kepalanya. Kujulurkan lidahku, perlahan kujilati kepala kontolnya. Emhhh.. kayak gini ya rasanya kontol.. aku terus menjilati kepala kontolnya, kuputar-putar lidahku di sekitar lubang kencingnya.

Dis! Kamu ngapain.. Ouuhhh.. Apa-apaan kamu Dis.. mas Dani tiba-tiba terbangun! Aku kaget dan takut dimarahi, tapi aku yang sudah merasa tanggung, melanjutkan aksiku. Lagipula mas Dani melenguh kenikmatan. Kini aku mulai menjilati batang kontolnya. Udah keras banget nih, pikirku. Aku mencium-cium batangnya dan sesekali mengemut lembut batang kontolnya itu.

Aaahhh Aaahh.. Dis.. Ouhh enak banget mulutmu Dis.. Ouhhh kontol mas enak banget

Aku yang dipuji seperti itu makin telaten mengulum penis mas Dani. Kontolnya tetap kuemut-emut sambil sesekali jari jariku membelai-belai biji kontolnya. Aku pun melepas kulumanku, dan lidahku beralih ke biji kontol mas Dani. Kuciumi dan kujilat-jilati, kuemut bijinya dan ia terus mengerang.

Aaahhh.. Enak banget sayang ouhhh ouuhh.. Terusin.. Mmmhhh terus Dis puasin kontol mas..

Tapi lama-lama aku bosan juga, masa hanya aku yang kerja. Akhirnya aku bangkit dan membuka tanktop dan celanaku. Aku yang bugil seperti itu langsung membuat mas Dani ternganga.

Dis.. Kamu ngapain..

Mas, buka dong semua. Gadis gak tahan banget, Gadis juga pengen ngerasain enak, kataku memohon. Tanpa disuruh dua kali mas Dani juga bertelanjang ria. Aku didorongnya ke tepi jendela. Mas Dani mendudukkan aku di tepi jendela, lalu dia menciumku dengan lembut.

Hhmmpph.. Hmmmpp Dis… Hhmmpppphh.. ucapnya disela-sela mencium bibirku. Aku membalas ciumannya, kujulurkan lidahku dan dia langsung menyambutnya. Ia menyedot-nyedot lidahku, tangan kirinya memeluk pinggangku dan tangan kanannya meremas lembut susu kananku. Mmmphh hhmmpp hmppp.. aku mendesah tertahan karena mulurku masih dilumat mas Dani.

Sekarang lidahnya yang kuhisap. Kuemut juga bibir bagian bawahnya dengan mesra. Kedua tanganku kulingkarkan di leher mas Dani. Ia memilin-milin puting susu kananku dan sesekali meremasnya. Tak lama, ciumannya turun ke leherku. Hhhmmp hhmpph mulus banget sih kamu Dis, katanya sambil menciumi leherku.

Mas.. Geli ah mas.. mmhhh.. mas.. kataku mendesah nikmat. Mas Dani turun setengah berlutut, kini ia menyusuri dadaku dengan lidahnya, dijilatinya belahan dadaku, lidahnya disapukan melingkar-lingkar mengelilingi susu kiriku. Uhhh.. ouuhh mas.. mas enak mas.. aaahhhh.. aahhh.. aku meracau karena rasa nikmat yang baru kali ini kurasakan seumur hidupku disentuh lelaki.

Mas Dani masih terus menjilati payudara kiriku, sembari tangan nya bergerilya di susu kananku, memilin-milin pentilku yang sudah sangat tegang. Ditekan tekannya pentil itu. Dis, susu kamu padet banget.. bulat sempurna.. kenyal lagi.. mas suka banget.. hhhmmpp slluup slurrrpp sslrrpp.. katanya sambil menjilati pentil kiriku dan kemudian menghisap-hisapnya.

Auuuhhhh.. aaahhh enak mas ouuhhhnn.. mas.. isep terus.. aaahhh.. terus mas.. Dimainkannya terus lidahnya di pentilku, aku benar-benar merasa berada di awang-awang. Mas Dani pun pindah mengemut susu kananku, kini ia mulai sekali-sekali menggigit putingku. Aku agak kesakitan tapi sensasinya terasa lebih nikmat.

kemaluanku terasa makin basah, bahkan cairan pelumasku mengenai paha mas Dani. Kini tangan kirinya mulai mengelus-elus bibir vaginaku, dengan lembut sambil terus menjilati putingku bergantian, mas Dani menggesek itilku agak cepat. Ooouuhhh.. mass.. aahhhh.. ahhh ahhhhnn iya mas disitu ouhhhh aahhhhnnn..

Tiba-tiba mas Dani menggendongku dari jendela, ia menidurkan ku di sisi ranjang, dibukanya kedua pahaku, ia angkat ke atas bahunya. Ia mengelus kedua payudaraku dengan mesra, ia tersenyum kepadaku, lalu didekatkannya mulutnya ke arah vaginaku.

Mas pingin jilatin memek kamu Dis.. boleh kan? tanyanya. Belum kujawab, ia langsung menjilat-jilat bibir kemaluanku, sambil jarinya ditusukkan sedikit ke dalam vaginaku. Aaahhhh aaaahhhh ouhhhhh mmmmmhhhh masss terus masss jilatin terus masss ouhhhh memek Gadis buat mas eeemmhhhh.. aku terus mendesah liar.

Mas Dani menyusupkan lidahnya ke belahan memekku dan ia pun mulai menjilat klitorisku. Aku semakin menggelinjang, benar benar nikmat rasanya. Mas Dani menghisap-hisap itilku sampai aku benar-benar hilang kendali. Hhhmmpp ssllup sluuppp ssllrruuppp hhhmmm mmmppphh wanginya memek kamu Dis mmmpp hhmmppp..

Mas Dani makin mempercepat gerakan lidahnya di itilku dan jarinya dimasukkan ke dalam lubang pantatku. Aku tak tahan. Masss.. Gadis mau nyampe. aaahhhhh.. Gadis keluarrr aaahhhh ouhhhhh Dan benar saja, aku keluar, mas Dani dengan sigap langsung menjilati dan mengarahkan mulutnya mengemut memekku, semua cairan kenikmatanku masuk ke dalam mulutnya dan ia telan sampai habis.

Mas.. nelen semuanya? tanyaku heran. Iya sayang.. emang kenapa? Enak banget sih memek kamu, bikin mas pingin jilatin terus.. apalagi cairannya, gurih nikmat mas suka banget, jawabnya sambil tersenyum. Nggak jijik mas? tanyaku lagi. Enggak lah, ngapain mas sia siain memek kamu dan cairannya yang enak gini, jawabnya.

Aku mengambil nafas pelan. Capek juga, pikirku. Tapi mas Dani langsung kembali mengambil posisi. Ia mengangkatku ke kasur dan menidurkanku telentang.

Mas entot ya Dis.. mas ga tahan.. pingin jebol memek kamu.. katanya sambil mencium keningku. Aku hanya mengangguk pasrah, karena jujur, tanggung dan sudah kepalang nafsu tinggi sekali, aku benar-benar ingin tahu rasanya ditusuk kontol.

Mas Dani pun memegang kontolnya yang sudah tegang berat. Diarahkannya kepala kontolnya ke lubang kenikmatanku. Perlahan, ia dorong kontolnya masuk membelah memekku yang masih sangat sempit karena masih perawan.

Uuuhhh sem pittt bangeettt memek kamu ouhhhhh mas Dani melenguh kenikmatan. Aku berusaha diam menahan sakit, baru setengah kepalanya yang masuk tapi agak terasa perih. Ia dorong lagi kontolnya, kali ini agak disentak. Aaaahhh aaawww sakit mass ouhhhh sakitt aaahhhh.. erangku antara sakit tetapi juga nikmat.

Terasa kontol mas Dani mendorong-dorong berusaha menjebol selaput daraku. Tahan sayang sakit bentar.. mas dorong lagi yah.. Ia pun mendorong lagi, awalnya pelan-pelan, tapi tak lama langsung ia hentak. Aaaauuuwwww aaaaaahhhh sakiiiittt mas sakiiiiittt oouuuhhhh aaaahhhhh masss ouuuhhhhh aaaahhhh emmmhhh ouhhh ooouuhhhhhh..

Jerit kesakitanku mulai berubah menjadi kenikmatan. Mas Dani menggenjot kontolnya perlahan. Ia maju mundurkan dengan lembut agar aku bisa menyesuaikan dulu. Ohhhh shhhitt sempit bangettt enak banget memek kamu sayang aaahhhh aahhhh aaahhhhhh.. mas Dani mulai menggenjot memekku dengan agak kencang.

Tangannya meremas-remas kedua susuku. Aku benar-benar merasa nikmat, rasanya benar-benar hangat kontol mas Dani di dalam memekku. Aku bisa merasakan tiap gesekannya di dalam dinding kemaluanku. Mass terus mas yang dalem aaahhh aahhh ahhh ahhh ahh aaahh teken terus aaahhh aaaahhh sampe mentok mas ouhhh..

Dis.. bener-bener deh.. ouhhhh ouuuhhh memek kamu ngejepit kontol mas. aaauuuhhhh ouhhhh aaahhhh ooohhhh aaaahhhh aaaahhhnnnn.. Mas Dani mempercepat sodokan kontolnya ke rahimku. Keringat peluh membasahi tubuh kami berdua. Lama-lama aku merasa bosan dengan posisi ini.

Mas.. ganti posisi dong.. ucapku manja.

Mas Dani mengiyakan. Tanpa mencabut kontolnya, ia mengangkat tubuhku dan menggendongku, lalu ia yang berbaring sehingga sekarang aku yang di atasnya. Aku mulai menggenjot-genjot kontol mas Dani. Eeggghhhh hhhngghhhh mmmmhhh ouhhhh assshhhhhh mas.. enak banget kontol kamu mas ouhhhh.. aku meracau sambil terus menindih kontol mas Dani. Aku menunduk, kudekatkan bibirku ke telinga mas Dani. Kujilati perlahan telinga kirinya. Kuemut sesekali kugigit manja kupingnya, ia pun meremas-remas bongkahan pantatku dan sesekali ia memelukku hingga susuku tergencet di dadanya. Aku masih terus menunggangi kontol mas Dani, kumaju mundurkan memekku, dan untuk membuat mas Dani makin bernafsu aku pegang kedua susuku sendiri, lalu kugesekkan puting-putingku ke dada mas Dani. Mas Dani yang ingin memegang susuku kutahan. Ssst.. mas ikutin aja yah.. kan Gadis di atas, Gadis yang atur yahhh.. ouhhhh. kataku manja. Mas Dani mendesah keenakan, aku jilati putingnya, kuhisap hisap puting kecilnya sambil lidahku bermain menjilati dadanya. Aku makin cepat menggoyang pantatku, saat mas Dani berkata, Dis.. cepetan Dis.. mas mau keluar.. genjot yang kuat say.. ouhhhhh.. aaahhh enaknya memekmu Dis.. aaahhh aaahhhhh..

Iya masss ini aku juga dikit lagi.. tahan ya mas kita barengan.. ouhhhhh uuuuhhhh aaaahhhhhh.. desahku mempercepat goyangan di kontolnya. Mas Dani meremas-remas kedua susuku sambil terus mendesah-desah. Dis mas.. mau keluarrrr ouhhhhh aaaaaauuuhhhh aaaahhhh Dissssss. ooouuuhhhh nikmaaatttt aaaahhhh.. ia mengeluarkan pejunya di dalam rahimku sampai terasa panas di dalam kemaluanku, pejunya memenuhi memekku yang juga mengeluarkan cairan kenikmatan. Masss angettt.. punya mas nyemprot di memek aku ooouuuuhhhhh. aaaahhhhhh aaaakkkhhhhh.. desahku sambil menikmati peju mas Dani di rahimku dan nikmatnya saat cairanku yang juga sedang keluar.

Peju mas Dani sampai meleleh keluar dari memekku. Aku menindihnya dan membiarkan kontolnya tetap menancap di dalam sana hingga akhirnya terlepas sendiri. Mas Dani memelukku dan menciumku. Aku tersenyum dan berkata, Mas, kapan kapan lagi yah..

Iya sayang kapan aja kamu mau bilang aja sama mas. Tapi tadi mas keluar di dalem kan.. katanya, nada suaranya khawatir.

Disini ada pil KB nggak Dis? Kamu minum itu aja, usulnya sambil mengelus rambutku.

Ada kayaknya mas, punya ibu. Nanti aku minum.. jawabku.

Sejak saat itu mas Dani datang kerumah tiap akhir bulan untuk melakukan hal itu lagi. Itulah pengalaman nyataku berhubungan seks untuk pertama kalinya. Mohon dimaafkan kalau kurang berkenan, kurang rapi, ataupun kurang bagus bagi pembaca semua krn Gadis masih tahap belajar nulis share pengalaman. Makasih buat yang mau baca dan komentar, semoga bisa menghibur dan lain kali Gadis mau share pengalaman nyata Gadis yang lain, terimakasih

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu