31 Oktober 2020
Penulis —  engas

Mbak x

hooaammm… aku menguap sambil membuka mata. masih tiduran sambil melihat jam ternyata sudah jam 8 pagi.

segera aku bangun dan memandang keluar melalui jendela kamar. dengan mata sayu ku perhatikan suasana di luar jendela dan

mbak x lagi menjemur pakaian. jemuran pakaian memang berada di samping kamar kost ku.

mbak x adalah penghuni kost-an baru dan tinggal bersama 2 orang anaknya yang sudah tingkat SMP. Anaknya laki-laki dan perempuan.

sedangkan suaminya bekerja di luar kota dan pulang 1x dalam 1 minggu. tak ada yang spesial dari mbak x yang umurnya sudah hampir 40 tahun.

orangnya termasuk ramah dan hati-hati dalam bergaul. selentingan isu yang terdengar kalo mbak x adalah istri ke dua dari suaminya.

benar atau tidak aku tidak tahu dan tidak ambil pusing mengenai hal tersebut. kegiatan mbak x setiap pagi adalah mengantarkan anaknya

ke sekolah kemudian membereskan pekerjaan rumah tangga. sedangkan pekerjaannya adalah sebagai pembantu rumah tangga yaitu mencuci dan menyetrika pakaian dari beberapa tetangga sekitar kost-an.

ada sesuatu yang lain pagi itu sewaktu aku melihat mbak x menjemur pakaian. sebelum menjemur pakaian dia selalu mengantar anaknya ke sekolah dulu. dan sudah pasti berpakaian rapi dan berkerudung demikian juga saat menjemur pakaian. tapi pagi itu tidak sama sekali. mbak x hanya bercelana pendek selutut tidak ketat dan memakai kaos oblong dan sebagian kaos bagian atasnya basah sehingga memperlihatkan cetakan branya walaupun tidak terlalu jelas.

rambutnya yang panjang sedikit keriting terlihat tergerai tak beraturan di atas pundaknya. ada apa, ya? pikir ku dalam hati. tapi ya, sudahlah! itu bukan urusan ku. aku keluar dari kamar dan menuju kamar mandi. kamar mandi di tempat ku ada 2 dan saling berdampingan yang hanya di pisahkan tembok. dan tepat ditengah sedikit keatas ada bagian dengan ukuran 60 cm x 35 cm di pasang triplek sisi bawah dan sisi atasnya sebagai ruang pembagi cahaya lampu.

sewaktu menuju kamar mandi aku ke dapur sebentar untuk minum dan melihat mbak x lagi membereskan ember dan peralatan mencucinya di ruang terbuka yang merupakan tempat mencuci. awalnya aku tidak memperhatikan; setelah selesai minum dan menuju kamar mandi aku melihat mbak x lagi membersihkan lantai dengan berdiri menungging.

dan terlihat bentuk bokong yang menarik walaupun tidak montok dan menonjol. sejenak aku perhatikan pemandangan yang tak disengaja yang sayang untuk di lewatkan. lagi lihat apa mas?! spontan aku terkejut mendengar suara tersebut. ternyata mbak x mengetahui apa yang aku lakukan. gak mbak! jawabku setenang mungkin.

tumben belum rapi, mbak? tanyaku untuk menghilangkan canggung. iya, nih. si kakak dan si adek lagi gak enak badan, jadinya gak sekolah hari ini. jawab mbak x sambil tetap memandangku dengan menyelidik. gitu. semoga cepat sembuh deh mbak! jawab ku sambil berlalu menuju kamar. dari kamar aku ambil handuk yang ketinggalan.

aku masuk ke kamar mandi dan aku mendengar suara air mengucur dari kran. mungkin teman dari kamar atas lagi mandi, pikir ku. karena di tempat ku ada beberapa kamar yang di sewakan dan semuanya laki-laki. cuma keluarga mbak x penyewa yang berkeluarga. tapi tiba-tiba aku merasa penasaran. dengan perasaan deg-degan aku naik ke atas dengan bertumpu pada bak mandi dan mengintip dari atas.

ramping walaupun tidak kencang. panyudaranya yang mungil sedikit kendor dan putingnya yg besar kecoklatan. pinggulnya yang sedang dengan perut sedikit gemuk. dan yang paling membuat ku terpesona adalah bulu-bulu lebat di antara kedua pangkal pahanya yg putih dan mulus.

melihat pemandangan tersebut penis ku bangun dan bergerak berdiri. tanpa sadar aku melepas semua pakaian yang menempel di tubuh ku. sambil menunggu aksi selanjutnya aku mencari posisi enak agar tidak ketahuan. mbak x kemudian mengeluarkan pisau cukur dari peralatan mandinya. aku pikir hendak mencukur bulu jembutnya tapi ternyata tidak.

mbak x mencukur bulu ketiaknya kanan dan kiri sambil mencium-cium aroma ketiaknya. yang membuat ku semakin terangsang dan tanpa sadar tangan kanan ku mengocok penis ku secara perlahan. setelah mencukur bulu ketiaknya, mbak x langsung keramas. aroma shampo memenuhi udara. lelehan busa shampo dia gunakan memijat panyudaranya.

sementara sambil melihat dengan mata melotot tangan ku terus mengocok penis ku. kemudian mbak x membilas rambutnya. lalu mengambil sabun cair dan mulai menyabuni seluruh tubuhnya termasuk vaginanya. tanganku tetap saja mengocok penis ku mengikuti irama elusan tangan mbak x di tubuhnya.

mula-mula dia menyabun wajahnya lalu membilasnya. kemudian leher dan punggung, pinggang, pantat dan perutnya. setelah itu mbak x menuju bagian yang sangat aku tunggu yaitu vaginanya. dengan pelan mbak menyabun bagian kedua pahanya dan perlahan menuju pangkal pahanya. lalu menyabuni area permukaan vaginanya yang di tumbuhi bulu-bulu hitam nan lebat.

kemudian menuju bibir vaginanya dan mengelus dengan perlahan seperti sedang menikmatinya. nafasku ser-seran diantara nafsu dan takut ketahuan. tangan ku semakin kuat meremas dan mengocok penis ku. kemudian mbak x membilas tubuhnya sampai bersih. aku pikir mbak x sudah selesai sementara aku masih nanggung sedikit lagi untuk menuntaskan nafsu.

sial! kataku dalam hati. tapi ternyata tidak. mbak x kembali mengelus-elus vaginanya sambil terdengar suarah desahan dari mulutnya. nafsu ku semakin tinggi. dari mengelus kemudian mbak x memasukkan langsung 3 jari ke dalam vaginanya. mengocok vaginanya dengan jarinya sementara tangan lainnya meremas dan mempermainkan panyudaranya.

matanya merem melek menikmati senggama dengan tangannya. aku juga demikian. tanganku dengan irama sedang mengocok penis mengikuti irama desahan mbak x yang semakin tinggi. semakin cepat dan cepat mbak x mengocok vaginanya dengan tangannya dan terdengar suara oouuhhh… ssshhhh… aaahhhhhh dari bibirnya yang merah dan sedikit tebal.

dan banyak cairan surga meleleh di sela-selah kocokan jarinya. aku juga sudah sampai pada klimak. tangan ku meremas dan mengocok kencang penis ku. sebisa mungkin aku mengontrol nafas ku agar tidak ketahuan. keluarlah beberapa kali semburan dari penis ku. aaahhhh… desah ku merasakan kenikmatan. mata ku tak lepas memandang mbak x sambil menikmati ejakulasi.

hanya dengan lilitan handuk. aku pun duduk lemas dipinggir bak mandi.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu