2 November 2020
Penulis — XSenfield
Sebenarnya yang aku maksud pacarku itu adalah Citra nisa yang menjadi ibuku sendiri. entah kenapa aku malah ingin melihat ibuku diperkosa oleh mereka. Sebelumnya aku juga pernah melihat mereka memperkosa wanita, dimana sekarang wanita itu yang menjadi pacarku Vania.
Aku menghabiskan waktu malamku disana bersama mang bule dan kawan-kawan, bersanda gurau menghisap rokok dan segelas air penuh yang terus diputar bergilir sampai aku ketiduran disana. Hingga aku terbangun suasana dipasar sudah sangat cerah di hari sabtu ini, segera aku harus pulang kerumah aku lupa bagaimana kondisi ibu selanjutnya.
“bir kapan jadinya itu cewe dibawa?” Tanya mang saman yang sudah terbangun, yang lainnya masih tetap tertidur pulas di tenda/pos pasar.
“nanti aku kabarin mang secepatnya.” Kataku yang pusing karena baru bangun tidur.
Cepat aku pergi ke surau terdekat untuk membasuh muka, setelehnya aku melajukan motor cepat-cepat ingin kembali ke rumah.
Setelah aku berada didalam rumah aku langsung melihat ibu sedang menonton tv, anehnya ketika aku datang dan membuka pintu ibuku seperti tak acuh oleh kedatanganku dan tetap dengan pandangannya ke layar teve. Ibu sudah mengganti pakaiannya dengan dress putih aku lihat mata ibu sedikit lebam, dan kini entah kenapa cara duduk nya berbeda kakinya sedikit dilebar-lebarkan.
“bu shabir pulang,” kataku seraya mendekati ibu dan duduk disofa bersebelahan denganya.
“ibuu.” Kataku sambil menepuk bahunya, ibu masih tetap diam malah duduk nya menggeser menjauh dariku.
Aku juga tidak bertingkah sama sekali, aku terbayang bertapa tersiksa nya ibu waktu aku menganalnya secara paksa yang sampai sekarang ibu pasti bisa merasakan sakitnya. Tak lama kemudian aku melihat ibu menangis tersedu sambil menundukan wajahnya kebantal.
“ibu kenapa?” aku mendekati ibu lagi, tapi kini ibu malah berdiri lalu menuju kamarnya. Aku pun mengikuti nya dari belakang sampai kedalam kamarnya.
“sana keluar!” kata ibu tersedu-sedu saat sudah dikamarnya “ibu gamau diganggu, hiiks.” Lanjut ibu.
“ibu masih sakit?” tanyaku mendekat, tapi ibu malah mencoba mendorong tubuhku, “maafin shabir lagi bu, shabir ngerasa bersalah!” kataku kembali mendekati ibu dan merangkul mencoba memeluk ibu, sehingga kini ibu menangis dalam pelukanku.
“rasanya sakit banget shabir! Hiikks.” Kata ibu dalam tangisannya
“iya bu, ibu berbaring yah!.” Kataku sambil menjilati lehernya dan mendorong pelan agar ibu terbaring di kasur.
“engga aah nak, ibu udah gamau lagi! Ibu takut.” Kata ibu sambil menggelengkan kepala waktu sudah terbaring dikasur, dan mulai berhenti juga tangisannya.
“gabakal bu!.” Kataku sambil membuka jaket dan baju lalu naik ke kasur dan mendekati ibu “shabir janji gabakal lagi buat ibu kesakitan.” Lanjutku lalu mencium bibir ibu.
“mmhpphaaah ko kamu bau alkohol sih?” Tanya ibu saat melepas ciumanku.
“yang minum bukan shabir bu, semalem temen-temen minum miras terus ada yang tumpah minumannya kena muka shabir.” Kataku meniru kutipan dari novel
Lalu dengan sangat lembut dan berhati-hati aku memasukkan tanganku kebawah baju dressnya, aku usap pelan pelan dari bagian paha kananya sampai keatas. dan waktu tanganku sampai ke selangkangannya ternyata ibu tidak memakai CD. aku menggesek-gesekkan jariku di vaginanya, tidak lupa juga aku menjilati leher ibu dimana itu adalah bagian kesukaanku karena bagian lehernya benar-benar wangi.
“Aaaaaah jarinya masukin.” Kata ibuku sambil memegang tangan kiriku yang sedang mengusap-usap vaginanya.
“shabir jilatin aja ya bu!.” Kataku senyum, ibu hanya mengangguk sambil mendesah
Aku segera mengambil posisi untuk menjilati vaginanya, aku lebarkan kakinya, tanpa harus membuka dress ibu. Aku hisap dulu aroma selangkangan ibu, ternyata aromanya wangi juga beda dengan aroma selangkanganku. Aku mulai menjilati vaginanya itu walaupun aku tidak berpengalaman tapi dengan kemahiran ku yang selalu nonton bokep aku tahu bagian mana saja yang dapat membuat ibu kenikmatan.
Aku lebarkan bibir vaginanya dan aku masukan dari jariku kedalam.
“aaaah gitu nak, enak pelan aja! Uuuh sssssshh.” Ibuku mendesah
Setelah itu aku mulai menjilati vaginanya aku masukan lidahku dalam dalam ke liang vaginanya. Ibu menggelinjang dan mendesah. Saat aku menikmati menjilat vagina ibu yang wangi itu lalu aku merasakan ada cairan yang rasanya hambar. Meskipun begitu aku tetap menjilatinya, malah aku telan habis cairan yang keluar dari vaginanya.
“kesini nak, biar ibu jilati dulu kontol kamu!.” Kata ibu sambil menarik tanganku, dan waktu itu pertama kalinya aku mendengar ibu berbicara sangat porno.
“udah ibu nikmatin aja!.” Kataku, lalu kembali mendorong kedua kakinya agar semakin melebar.
Saat itu aku melihat lubang anus ibu, tak berpikir lama lagi aku jilat juga lubang itu. Dan ibu kembali resah menggelinjang tak karuan.
“oowwwwh nak aaah geli!.” Kata ibu ku wajahnya menengadah keatas mungkin menandakan dia diambang kenikmatan.
Aku rekahkan lubang anus ibu lalu aku masukan juga lidahku dalam dalam disana. Tak ku hiraukan lagi seperti apa aroma dan rasanya itu, sekarang aku benar-benar ingin melihat ibu puas.
“ouuughhhh gitu nak teruusssss enaaaak aaaaahhhssshh.” Racau ibuku
Setelah aku puas menjilati vagina dan anusnya, lalu menarik tangan ibu dan menarik resleting baju dressnya. Saat aku membuka reseletingnya aku juga menjulurkan lidahku dan ibu langsung mengulum lidahku didalam mulutnya.
“mmmmpph ammmppphh.” Ibu bersuara “ooowwh aah sini lagi nak!.” Lanjut ibu saat aku melepas ciumannya.
“bentar bu, shabir lepas celana dulu.” Aku segera segera berdiri melepas celanaku hingga aku bugil total, ibu ku juga melakukan hal yang sama sehingga kini kami berdua bugil total.
Lalu disaat aku berdiri bugil ibu ku duduk dihadapanku.
“sini ibu blowjob dulu, biar keras.” sambil tersenyum manis ibu seperti meniru kata-kataku, Ibu langsung menyerobot memasukan penisku kedalam mulutnya.
“jangan dalem-dalem bu, nanti tenggerokan ibu sakit!.” Kataku sangat sangat berusaha mencoba bersikap romantis terhadap ibu.
“mmphh oookkkkh mmmppp.” Entah kenapa ibu malah berusaha memasukan semua penisku kedalam mulutnya.
“aaah ibuuuu uuuuggh!.” Lenguhku keenakan sambil memegang rambutnya, hisapan ibu ku ini sangat sangat membuatku keenakan aku takut lama kelamaan aku bisa menyudahi permainan ini.
“udah bu, ibu berbaring lagi ya!.” Lanjutku lalu mendorong wajahnya agar menjauh dari selangkanganku. “ploop!” bunyi saat ibu melepaskan penisku dari mulutnya sangatlah lucu, hehe.
Lalu ibu kembali berbaring, saat aku mulai menggesekan penisku dibibir vaginanya. Wajah ibu terlihat fokus melihat ke penisku.
“ibu ajah yang diatas!.” Kata ibu ku sambil bangun dan menarik tubuhku agar terbaring
“ibu takut, nanti kamu masukin lewat pantat ibu lagi!.” Lanjut ibu ku saat posisinya sudah menduduki selangkanganku.
“Hhahaha iya bu maafin, shabir gatahu.” Kataku
“itu mah sengaja!.” Kataku ibuku sedikit kesal, sebelum dia memasukan penisku kedalam vaginanya dia gesek”an dulu penisku di bibir vaginanya. Setelah cukup basah barulah dia memegang penisku dan mengarahkan masuk kedalam liang vaginanya
“aaaaaah ibuuuu.” Erangku keenakan, terasa hangat saat semua penisku terbenam divagina ibu. Walaupun seperti terjepit tapi tidak menyakitkan kaya aku menganal-nya.
“oooogggh ssssshh aaaaah! Enak kan?” kata ibuku manja sambil bergoyang memutarkan pantatnya.
“iya buuu cepet bu naik turunin!.”
“apanya iiih?” Tanya ibu tersenyum pura-pura gak tahu dan itu membuatku jengkel.
Lalu aku naikkan tubuhku merapat ketubuh ibu, kedua tanganku memegang bokongnya dan mulai mengangkat supaya lekas ibu menggenjot. Tapi rupanya ibu malah seperti menahan.
“Hahahaha kamu ini ga sabaran.” Ibu ku tertawa dan kembali melumat bibirku, tubuhku didorong oleh ibu agar kembali terlantang. Setelahnya kembali ibu dalam posisi tegak.
Dan mulailah ibu menggenjot ku dari atas, bermain WOT. Nikmat rasanya bagiku tidak terlalu menguras banyak tenaga. Tanganku sesekali meremas remas payudaranya yang naik turun atau juga menampar pelan sekitar bokongnya.
“ougggggh guten schatz beb aaaaarghh uuuuuh.” Kata ibu entah pake bahasa mana.
Aku hanya tersenyum mengeluh menikmati permainan ibuku, sesekali ibu memutar-mutarkan pantanya lalu kembali lagi menaik-turunkan. Nikmat sekali terasa olehku, ibu sangat piawai dalam urusan bergoyang.
Tak lama kemudian ibu ambruk ketubuhku dan melenguh panjang.
“aaaaaaaarrkkh ooooorrrghhh ssshhttt enak sayang aaaargh.” Ibu menghentikan gerakannya, dan aku dapat menikmari rasanya ada cairan hangat yang menyemprot kepala penisku.
“huuuuhh kamu beluar keluar sayang?” kata ibu tersenggal-senggal setelah sejenak terdiam.
“belum bu. bentar lagi padahal!” lalu aku membalikkan tubuh ibu tanpa melepas penisku didalam vaginanya, sehingga kini aku yang menindih ibu.
Mulailah aku yang menggenjot kembali, aku peluk ibu dari bawah dan melumat habis mulut mungilnya.
“aarrrghh enak bu.” Kataku berbisik dekat telinganya dan kembali aku jilati lehernya.
“iya sayang terus arrrghhh lebih daleeeeeem lagiiih !” balas ibu ku malah berteriak.
“kalau ibu main sama acong dikeluarin dimana bu?” tanyaku dan memperlambat genjotanku
“pejuh kamu masukin didalam ajah sayaang, argghhhh ibu mau kok dihamilin kamu.!” Jawab ibu memejamkan matanya keenakan.
5 menit kemudian aku merasakan akn berejakulasi, aku percepat tempo genjotanku dan aku tekan keras-keras kedalam vagina ibu.
“aaarggh gitu naak teruuuuss arrghh yang daleeeem uuuuuuhhhg!.” Racau ibu ku
“bu aaahggg bentar lagi shabir keluar”
“iya nak uuuurgh ibu juga mau arrrghhhh aaaah oooorghhh, ssssshhhhaahhhh!.” Lenguh ibu di ejakulasi nya yang kedua, dan tak lama juga aku segera berejakulasi.
“iyaaah bu aaaaarghhhhh hamili anak aku oooooohh bu.” Kataku tersenggela-senggal sambil menekan nekan saat aku berajakulasi di dalam vagina ibu.
Seketika akupun kecapean sehingga aku menindih tubuh ibu, dan penisku masih berada didalam vaginanya. Diruangan kamar itu dapat aku dengar suara kepuasan antara aku dan ibu, ibuku memejamkan matanya kedua tangan ibu membelai rambutku.
“makasih bir, huuuuh coba aja kalau kejadian kemarin seperti ini!” kata ibu ku sambil mencium bahuku, setelah aku bisa bernafas seperti biasa lagi aku membalikan tubuhku berbaring disisi ibu.
“sebenarnya aku juga masih perjaka bu, pertama kalinya aku main sama cewe itu kemarin dengan cara perkosa ibu.” Jelasku ibu Nampak seperti tak percaya, lalu dia memeluk tubuhku dari samping seperti mana kalau ibu ikut tidur dikamarku bedanya sekarang kita berdua dalam keadaan bugil.
“masa? ga percaya ibu, si vania kan cantik seksi terus kalau kamu pacaran sama dia ngapain aja?” Tanya ibu ku sangat ingin tahu. Aku tersenyum
“beneran bu sumpah, yah walaupun shabir suka main malem berkeliaran tapi cuman satu pergaulan yang shabir gapernah lakuin selain sama ibu yaitu dalam urusan ngentot, Hhahaha.” Kataku tertawa, ibu ku juga, putting susu ku dimainkan juga oleh jemari ibu.
“kalau vania itu shabir ga sengaja kenal, waktu shabir keliling” terus nemu dia lagi diperkosa, yang merkosanya itu temen shabir semua bu!.” Sejenak aku liat muka ibu dan sepertinya dia sangat sangat ingin tahu “shabir diajak mereka juga sebenernya tapi shabir gamau, kasian! Terus mereka rencananya kan mau bunuh si vania kalau udah beres diperkosa yaudah aja shabir bantu vania bu.
Waktu aku melihat jam di dinding tak terasa sudah jam 4 sore, berarti permainan ku hari bersama ibu kurang lebih 2 jam, Malam ini aku berniat akan membawa ibu untuk pergi denganku.
“ibu udah makan?” tanyaku, ibu menggelengkan kepalanya yang sedang bersender didadaku.
“malam minggu ini shabir mau ajak ibu jalan-jalan, kita makan malam diluar ya bu?”
“pakai uang jajan kamu ya?” kata ibu tersenyum sambil menengadah melihat wajahku.
“asal jangan di mall, makan dipinggir jalan aja Hehe.”
“iyalah haha. Yaudah ibu siap-siap dulu.” Kata ibu ku bangkit dan menuju kekamar mandi, sangat dekat karena kamar mandi ibu ada di dalam ruangan kamarnya. “mau mandi bareng ga?” kata ibu saat berada dekat pintu kamar mandi.
“kapan-kapan aja deh bu, nanti malah kelamaan.” Kataku sambil memakai celana kembali.
“yaudah lah!. Tunggu aja dikamar kamu nanti ibu kesana.”
“okee bu, jangan kelamaan ya jam 6 udah harus berangkat biar ga kemalaman.” Kataku lalu meninggalkan kamar ibu.