2 November 2020
Penulis —  DOPE

In The Kitchen With My Sister

perkenalkan nama saya Riko, umur saya 17 tahun, saya mempunyai seorang adik bernama Nina, dia lebih muda setahun dari saya, dia berkulit putih bening, dan dia juga mempunyai wajah yang oriental, dengan mata sipit dan pipinya yang rada tembem. Hidung dan bibir nya yang tipis juga menambah nilai plus nya, jangan lupakan juga toket 34 B nya yang pas dengan badan nya yang mungil.

Sebenarnya ada sebuah rahasia yang aku dan adik ku sembunyikan dari semua orang, kami saling menyu- tidak, kami saling mencintai satu sama lain, dan hubungan kami melebihi hubungan kakak dan adik…

Seperti sore ini, saat kami baru pulang dari SMA, aku sedang nonton tv, sementara Nina sedang memasak, saat itu terlintas di pikiran ku untuk menggodanya. Aku pun mendekatinya secara perlahan agar dia tidak mengetahui keberadaan ku. Nina agak tersentak saat aku memeluknya dari belakang, namun dia tetap melanjutkan acara memasaknya sambil mengacuhkan ku.

Aku menyeringai dalam hati ‘apa dia masih akan mengacuhkan ku sekarang’ batinku sambil menjilat dan menggigit kecil lehernya. “ssh.. Kak, nanti.. ssh.. aja.. ahn, akuh.. Mau.. mmhn.. masak.. Ah.. nih” ucapan bercampur desahan keluar dari bibir Nina yang berusaha mendorong kepalaku dari lehernya. Namun karena dorongan nya yang lemah, kepala ku tetap tidak berpindah dari lehernya, malah sekarang aku mulai membuat ‘tanda’ disana, menandai bahwa itu adalah daerah milik ku “ssh…

Ah.. Ahn.. mm” sekarang dia mulai mendesah, tangannya yang tadi di pakai mendorong - dorong kepala ku sekarang malah meremas rambutku, kedua tangan ku yang dari tadi nganggur pun mulai naik dan meremas payudara nya. “ah.. ah.. Kak.. mmn.. Tungguh.. ssh.. Bentar.. Ah.. dong akuh.. Mau.. mhh.. Matiin kompor ah..

“kak.. ssh.. Stop.. mh.. Stop Dulu. hah.. bentar” pintanya padaku, aku pun melepaskan jilatan ku di lehernya lalu membalikkan tubuhnya hingga menghadapku dan berbisik di telingannya.. “kamu masaknya nanti ajah, kakak udah gak tahan nih” setelah ucapanku selesai aku pun langsung melumat bibir tipisnya yang langsung dibalas olehnya, tanganku pun kembali bergerilya namun kali ini aku langsung membuka kemeja SMA yang digunakan Nina, tersembulah bra berwarna hitam yang membungkus payudara 34 B adikku.

Aku langsung menarik branya dan membuangnya sembarangan.. Tangan ku mulai menjamah bagian itu. Kupilin kedua putingnya yang berwarna pink, dan dia mendesah dalam ciuman kami, tangan kiriku kini mulai menarik CD Nina dari dalam Rok SMA nya, Nina yang sadar akan kegiatanku mempermudah usahaku saat CD nya yang juga berwarna hitam mencapai kakinya, aku pun melepaskan ciuman kami dan melihat wajahnya, saat aku melihat wajah Nina, wajahnya sudah sangat merah dan tatapan matanya yang sayu, dia pun melepas rok nya hingga dia telanjang bulat dan melepaskan celana panjang ku dan kemejaku juga sehingga kini kami pun sama sama telanjang, aku pun menunduk tepat di selangkangannya dan menyetir itilnya “ahh..

Iya.. Kak.. disituh.. enak banget” kurang lebih 15 menit dia pun orgasme diiringi teriakan nikmatnya. setelah sudah siap, dia pun nungging dan mengangkangan selangkangannya lebar lebar, aku pun mendekatinya lalu menusukkan konti ku ke lubang analnya karna aku masih tidak mau memerawaninya. Aku pun berusaha menusukkan konti ku lebih dalam, karena walaupun aku sering meng-anal-nya, lubang analnya masih sangat sempit.

“arggh.. Pelan pelan donk kak” teriak Nina karena walaupun mereka sering melakukan nya namun tetap aja lubang analnya masih sempit, aku pun mulai penetrasi ku namun dengan kecepatan yang sangat pelan, Nina pun mendesah dengan teratur dan desahannya semakin menjadi jadi saat konti ku menyentuh rektumnya.

Aku pun mulai memaju mundurkan pinggul ku dengan kecepatan yang sudah mulai cepat “ah.. ah.. ah.. ash.. ahn.. lebih.. cepat.. ah.. ah.. kahk..” aku pun menuruti permintaannya dengan lebih meningkatkan kecepatan keluar masuk konti ku yang diimbangi Nina, untuk menambah kenikmatan Nina, Aku meremas Kedua payudaranya yang menggantung bebas, setelah 15 menit lebih memaju mundurkan, Gerakan Nina semakin gak karuan “kak..

CROOT!!

Orgasme lah Nina dengan nikmat-nya, aku yang tak peduli semakin mempercepat gerakan ku “ah.. ah.. Kak.. Bentar.. Dong.. ah.. ah.. masih sensitif.. ah” ujarnya sambil berusaha berontak, aku yang sudah kesetanan semakin mempercepat lajunya karena merasa mau sampai “ah.. KAK.. AKU mau NYAMPE.. LAGI” teriaknya di iringi desahannya..

“AHH… KAKAK/ARGH.. ADEK” teriak kami barengan

CROOT!! CROOT!!

Keluarlah cairan kenikmatan kami dan adik ku pun terkulai lemas di lantai dapur, tiba - tiba tercium bau dari penggorengan “YA AMPUN TELURNYA GOSONG”

teriak Kami berbarengan

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan

Komentar Kamu